Setelah Ana memilih kembali ke dalam kamar nya karena menghindari perdebatan kedua orang tuanya tentang keputusan yang sudah di putuskan bersama dengan suaminya . Tapi sampai kamar , Ana malah kepikiran suaminya . Ana meraih ponsel nya yang dia simpan di atas nakas untuk menghubungi nomor suaminya , Ana ingin meminta maaf pada suaminya karena sikap bunda nya pada Juna .
Ana beberapa kali menghubungi nomor suaminya yang berdering tapi pemilik ponsel seperti nya enggan mengangkatnya . “ Mas Juna pasti sakit hati banget , gara-gara omongan bunda . “ gumam ana
“ Mau kemana sayang ? “ tanya sang bunda , saat melihat putrinya keluar dari kamar nya dengan keadaan sudah rapi .
“ Mau ke kopi shop bun “ Balas ana dengan mendekati bundanya yang berdiri di dekat kamar nya . Sebenarnya bunda ingin masuk ke kamar putrinya , karena mau membicarakan lagi masalah keputusan ana yang ingin risegn dari kripala .
“ Bunda kira , ke S & A nya siang sayang . “ balas bunda dengan sedikit kecewa . “ Gak nungguin suami kamu datang dulu sayang ? bunda juga mau bicara sebentar sama kamu . “ tambah bunda . Bunda masih berharap putrinya mau mengubah keputusan nya .
“ Mas Juna baru saja berangkat , masa mau di tungguin . “ balas ana . “ bunda pasti mau kembali membahas tentang keputusan ku yang ingin mengundurkan diri dari kripala kan ? Maaf bun , keputusan ku sudah bulat . Ana tidak ingin membuat suami ana kecil hati karena jabatan ana , ana minta tolong hargai keputusan ana , ana sekarang sudah punya suami jadi ana harus mengikuti keinginan suami ana , ana hanya ingin menjaga keutuhan rumah tangga ana . “ tutur ana kemudian meninggal kan bunda nya begitu saja .
Memang dari awal , putrinya mengenalkan Juna sebagai calon suaminya , bunda sangat tidak setuju putri kebanggaan nya menikah dengan Juna yang notabene nya hanya bawahan dari putrinya . Bunda juga merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan calon suami dari putri nya , terbukti sekarang putri nya sangat berubah drastis setelah menikah dengan Juna .
Dalam perjalanan menuju ke kopi shop nya , ana terlebih dulu menghentikan mobilnya untuk menghilangkan rasa kesalnya setelah perdebatan nya dengan sang bunda . Tanpa di sengaja , mobil ana berhenti di depan sekolah taman kanak-kanak . Di dalam mobilnya , ana terus memperhatikan anak - anak yang sedang bermain di area sekolah dengan tersenyum sendiri . Ada yang sedang berlarian dengan riang , ada yang main ayunan, ada juga yang sedang plosotan , ada juga beberapa ibu - ibu yang sedang menunggu anak - anaknya selesai sekolah . “ Lucu - lucu banget sih mereka , jadi pengen cepat - cepat punya anak. Pasti anakku dan mas Juna nanti akan lucu - lucu seperti mereka . “ gumam ana , dengan sedikit melupakan masalah nya.
Setelah puas , ana kembali menjalankan mobil nya menuju kopi shop miliknya . Selain bekerja di kripala , ana mempunyai kopi shop yang di kelola sahabat nya . Ana hanya sesekali datangnya , karena ana lebih fokus ke pekerjaan nya sebagai marketing manager di kripala .
“ Selamat siang mbak ana “ sapa seorang pegawai S & A , saat San - San melenggang masuk menuju ruangan sahabat nya .
Hanya karyawan lama yang tahu jika ana pemilik asli S & A , lain halnya karyawan baru yang tahu ana hanya sahabat dari bosnya .
“ Siang juga siti . Vini ada di dalam ? “ tanya ana pada pegawai lama yang menyapa nya .
“ Ada mbak . “ balas pegawai perempuannya dan ana pun langsung masuk ke dalam ruangan sahabat nya .
Cek lek
“ Widih pengantin baru . “ sapa vini , saat melihat sahabat sekaligus bosnya masuk keruangan nya dan langsung menuju ke sofa bed . “ kok kesini , bukannya lagi Enak - enak sama mas Juna mu yang ganteng . Nanti di sambit pelakor , baru nangis kejer dah lo . “ vini mendekati sahabat nya , dengan duduk di samping ana .
Ana menghela napas panjang , saat sahabat nya membahas masalah ranjang begitu dia duduk di sofa bed . “ ngapa sih loh , bukan nya lagi bahagia habis nikah tuh ? tanya vini dengan menautkan ke dua alisnya , saat melihat sahabat nya malah menghela napas panjang .
“ Boro - boro mau enak - enak vin , mas Juna pergi ke Anyer “ balas ana dengan cemberut . “ apa karena aku tidak menarik yah vin , sampai mas Juna tidak mau menyentuh ku. “ Keluhan ana pada sahabat nya .
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments