"Ya, cobalah periksa! Mungkin Whana sedang dalam perjalanan pulang," kata Wahyu dengan suara lemah.
Segera Rimo berangkat menuju Hutan Kematian.
\*\*\*
Hutan Kematian terbagi menjadi tiga wilayah. Wilayah Inti, Wilayah Dalam dan Wilayah Pinggiran. Setiap Wilayah terbagi lagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan tingkat bahayanya.
Wilayah Pinggiran Hutan Kematian terbagi menjadi tiga juga yaitu Pinggiran Luar, Pinggiran Dalam dan Pinggiran Perbatasan. Pinggiran Luar dan Pinggiran Dalam biasa dijadikan tempat untuk berlatih bagi kultivator di kota Ragane. Bahkan kultivator dari luar kota pun sering terlihat menuju Pinggiran Hutan Kematian.
Rimo adalah seorang pelayan yang telah lama bekerja di Keluarga Rahngu. Rimo bukan hanya sekedar pelayan bagi Wahyu Rahngu, ia juga sebagai seorang rekan sejak kecil. Wahyu sekeluarga selalu memperlakukan Rimo seperti saudaranya sendiri, termasuk membantu keluarga Rimo.
Dengan kultivasi Rimo saat ini, yang berada pada Penyempurnaan Qi tingkat Keempat, hanya sekitar satu jam perjalanan menuju Pinggiran Luar Hutan Kematian. Rimo melihat serombongan orang berkuda keluar dari Pinggiran Hutan Kematian. Rombongan itu adalah dari Keluarga Dege yang sebelumnya menghajar Whana dan melemparkannya ke jurang Hutan Kematian.
"Hei! Pelayan Whana. Sedang apa kau di sini? Apa kamu mencari Whana?" tanya Baimu Dege kepada Rimo dengan tampang sinis dan meremehkan.
"Iya, apakah Tuan Muda Dege melihat Tuan Muda Whana?" balas Rimo dengan sopan.
"Tidak perlu dicari! Mungkin dia sudah mati dimakan binatang buas. Lagipula untuk apa mencari seorang sampah," kata Baimu yang langsung memacu kudanya tanpa menunggu Rimo melanjutkan atau menjawab perkataannya.
Rimo mengerutkan kening sambil menatap kearah rombongan Tuan Muda Dege yang berlalu pergi.
Rimo tetap menuju Pinggiran Luar Hutan Kematian. Tiga jam Rimo mencari, namun belum menemukan Whana di Pinggiran Luar Hutan Kematian. Pinggiran Luar cukup luas yang mencakup tiga kilo meter. Pada area ini, umumnya digunakan untuk berlatih bagi kultivator Tahap Kelahiran maupun Pembentukan Tubuh. Karena area ini hanya dihuni oleh binatang buas yang tidak terlalu berbahaya.
Setelah ragu-ragu sejenak, Rimo melanjutkan pencariannya menuju Pinggiran Dalam Hutan Kematian. Pada area ini mencakup lima sampai enam kilo meter dari batas Pinggiran Luar. Kultivator tahap Transformasi, Penyempurnaan Qi, maupun Penyempurnaan Roh biasa berlatih di area ini.
Lima jam sudah Rimo berada di area Pinggiran Dalam Hutan Kematian, namun belum juga menemukan keberadaan Whana. "Tidak mungkin Tuan Muda masuk ke Pinggiran Perbatasan. Mengingat kecerdasannya, Tuan Muda pasti berada di area Pinggiran Luar sisi lainnya." Rimo berfikir di dalam hatinya. Segera Rimo kembali ke keluarga Rahngu.
\*\*\*
HUTAN KEMATIAN
Whana sedang berlatih tehnik Pedang Surgawi dan Telapak Dewa di dalam celah batu. Kondisi fisiknya pun mulai meningkat.
"System, gunakan kartu undian!" pinta Whana penuh semangat.
\[Ding! Menggunakan satu Kupon Undian berhadiah.\]
Segera muncul hologram bentuk piringan bundar di depan pandangan Whana. Di dalam piringan bundar tersebut terdapat jarum penunjuk, yang akan menunjukkan jenis hadiah yang akan diterima setelah piringan bundar itu berhenti berputar.
Ada delapan kolom pada piringan bundar itu. Di antaranya lima Pil Darah, Tehnik Pernafasan, lima Mutiara Kesialan dan lima puluh Poin System. Sedangkan empat kolom lainnya kosong. Segera Whana memutar piringan bundar itu sambil berdoa agar ia beruntung.
\[Ding! Selamat Tuan. Anda belum beruntung.\]
Wajah Whana yang tadinya penuh kegembiraan langsung membeku begitu suara notifikasi system yang menyatakan selamat bahwa ia tidak beruntung. Segera Whana menggunakan dua Kupon Undian yang tersisa.
\[Ding! Selamat Tuan. Telah mendapatkan Tehnik Pernafasan\]
\[Ding! Tehnik Pernafasan : adalah tehnik yang dapat menyembunyikan keberadaan nafas dari orang lain, dapat menyembunyikan tahap kultivasi, serta dapat memiliki persepsi keberadaan orang lain pada jarak tertentu. Apakah Tuan akan mempelajarinya? Ya/Tidak\]
Whana sangat gembira dengan tehnik yang dijelaskan system. Dengan tehnik ini, ia dapat terhindar dari masalah, terutama ketika bertemu musuh yang lebih kuat. Whana langsung menjawab. "Ya!"
\[Ding! Selamat Tuan. Telah mempelajari Tehnik Pernafasan. Level saat ini adalah : 0/10\]
Whana merasakan berbagai pengetahuan membanjiri pikirannya yang mencakup tentang tehnik pernafasan. Dengan segera Whana mulai memperaktikkan tehnik tersebut. Setelah tiga kali berlatih, terdengar notifikasi system di benaknya.
\[Ding! Selamat Tuan. Tehnik Pernafasan naik level. Level saat ini adalah : 1/10\]
Dengan gembira, Whana segera bangkit dan berdiri. Ia mengambil pedang dan menuju celah batu di mana ia ketika masuk.
Dengan menggunakan tehnik pernafasan, Whana menyenbunyikan keberadaannya. Ia melihat srigala yang siang tadi nengejarnya masih menunggu di celah.
'Sialan nih srigala! System, analisa srigala ini!' ucap Whana di dalam hati.
\[Ding!
Nama : Srigala Api
Ras : Binatang
Level : 3 (Setara kultivator Pembentukan Tubuh)
"Ah, Srigala ini kuat sekali! Bagaimana aku bisa keluar dari sini?" Whana menekuk wajahnya dengan menyesal karena ia belum terlalu kuat.
'Hmm ... Kekuatan tidak menghasilkan kecerdasan, tapi kecerdasan bisa menghasilkan kekuatan,' bisik Whana di dalam hati penuh tekad.
Ia kemudian mengangkat pedangnya dan berkata di dalam hati 'tebasan pertama Pedang Surgawi.' Whana menebas secara vertikal ke arah Srigala yang berada di luar celah.
Seketika cahaya merah vertikal tunggal menuju ke arah tubuh Srigala Api. Srigala Api itu terkejut melihat cahaya merah yang melesat ke arahnya. Hendak menghindar namun sudah terlambat.
Bam
Terdengar suara hantaman tebasan pedang di tubuh Srigala Api, namun sayang, tidak ada yang terjadi. Hanya ada bekas goresan pedang yang tampak. Mulut Whana ternganga lebar melihat apa yang terjadi di depannya. Ia langsung tersadar ketika Srigala Api itu menatapnya dengan penuh permusuhan.
"Bussseet, sangat kuat! Sebaiknya aku kembali." Whana langsung kembali ke dalam celah. Keringat dingin kembali mengucur di dahinya.
"Huh!" desah Whana tak berdaya. Lalu ia membuka lagi panel undian pada system, untuk melanjutkan undian terakhir dari kupon undian yang tersisa.
\[Ding! Selamat Tuan. Anda mendapatkan lima Pil Darah Bintang Sembilan\]
Seketika sebuah botol giok berisi lima Pil Darah muncul di talapak tangan Whana. Ia langsung menumpahkan Pil Darah di telapak tangan kirinya dan berkata penuh tekad. "System, serap Pil Darah ini!".
\[Ding! Penyerapan Pil Darah segera dimulai, 1%...25%...50%...75%...100%\]
\[Ding! Selamat Tuan. Anda mendapatkan Poin Pengalaman 10,50. Poin Pengalaman saat ini adalah : 12,05\]
"System, langsung tingkatkan kultivasi sesuai Poin Pengalaman," pinta Whana kemudian.
\[Ding! Selamat Tuan. Kultivasi telah naik level. Saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Pertama ....\]
\[Ding! Selamat Tuan. Kultivasi telah naik level. Saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Kedua ....\]
\[Ding! Selamat Tuan. Kultivasi telah naik level. Saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Ketiga ....\]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus....
2022-12-02
0