\[Ding! Selamat Tuan. Kultivasi telah naik level. Saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Kedua ....\]
\[Ding! Selamat Tuan. Kultivasi telah naik level. Saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Ketiga ....\]
Whana merasakan tubuhnya penuh dengan kekuatan. Kulitnya mengeras sekeras batu. Otot-ototnya kencang sekuat baja.
Jika ada orang yang tahu bahwa Whana bisa meningkatkan lima sekaligus dalam satu tarikan nafas dari Tahap Kelahiran tingkat Sembilan ke Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Ketiga, mungkin mereke akan membenturkan kepalanya ke dinding.
Bagaimana tidak, meskipun Tahap Kelahiran dan Pembentukan Tubuh dapat dilakukan oleh siapa pun, namun kecepatan yang dicapai Whana benar-benar di luar imajinasi.
Selain kekayaan sumber daya dan pelatihan terus menerus setidaknya membutuhkan waktu lima tahun bagi seorang jenius. Tetapi Whana, hanya dengan kedipan mata langsung menuju lima ranah sekaligus.
Whana langsung membuka Profile System.
Nama : Whana
Ras : Manusia
Kultivasi : Pembentukan Tubuh \*3
Poin Pengalaman : 3,3/10,5 (\+)
Keterampilan Aktif :
- Tinju Bumi (2/10), Pedang Surgawi (0/10), Telapak Dewa (1/10)
Keterampilan Pasif :
- Tehnik Pernafasan (1/10)
Kupon Undian : 3
Ruang Penyimpanan 1 meter kubik (\+)
Poin System : 0 Pts
Versi System : 1.0
Whana cukup puas dengan panel yang di tampilkan system di hadapannya. Ia kemudian melanjutkan berlatih tehnik Pedang Surgawi.
Sekitar setengah jam kemudian, tehnik Pedang Surgawi naik level menjadi level 1. Whana istirahat sejenak, lalu melanjutkan latihan pernafasan. Satu jam kemudian ia menghentikan latihannya karena mendengar lolongan Srigala Api di luar celah batu.
Whana beranjak dari duduknya dan berdiri, namun tepat ketika ia berdiri suara notifikasi system berbunyi.
\[Ding! Selamat Tuan. Tehnik Pernafasan telah naik level. Level saat ini 2/10. Tuan dapat menyembunyikan nafas di bawah kultivator Prajurit Alam tingkat Tinggi dan memiliki persepsi dalam radius tiga puluh kilo meter.\]
Whana sangat senang dengan notifikasi system di benaknya. "Wah ... Ternyata Tuhan benar-benar sayang padaku dengan system yang kuat."
Whana kembali ke celah batu untuk melihat Srigala Api. Ia mencoba kembali tehnik Pedang Surgawi seperti sebelumnya.
Bam
Srigala Api melolong keras, tampak perutnya terluka akibat tebasan tehnik Pedang Surgawi yang dilakukan Whana.
Meskipun terluka, Srigala Api masih penuh dengan vitalitas. Terlihat bahwa tebasan pedang Whana hanya berdampak pada luka ringan. Srigala Api kembali melolong dan menatap ke arah Whana dengan marah.
Tentu saja itu hanya menyebabkan luka ringan karena tebasan Whana hanya sedikit mengandung energi. Kultivasi Whana belum bisa menggunakan energi alam secara baik. Akibatnya Whana tidak memiliki kemampuan untuk menyalurkan energi alam ke bagian bilah pedang, kecuali Whana telah mencapai Tahap Transformasi.
"Sialan! Sialan! Dasar Srigala berengsek!" gerutu kesal Whana dengan mengutuk terus menerus. Ia berbalik dan melangkah kembali ke ruang di dalam celah batu sebelumnya.
Whana duduk di tanah dengan lutut ditekuk dan meletakkan dagunya di kedua lututnya. Ia tiba-tiba mengerutkan kening. Ia melihat cahaya putih samar di celah batu bagian dalam. Bangkit dan berdiri, Whana berjalan menuju cahaya putih samar itu, namun tidak ada apapun kecuali cahaya putih samar.
Whana meraba-raba dinding batu yang tidak rata di depannya. Detik berikutnya, tiba-tiba dinding bergetar. Whana langsung melompat ke belakang. Dan alangkah terkejutnya Whana, ternyata dinding batu yang ia sentuh sebelumnya merupakan pintu ke ruang lainnya.
Ruang itu lebih luas empat kali lipat dari ruang pertama yang Whana masuki. Cahaya putih samar menerangi ruangan tersebut.
Dengan langkah perlahan Whana masuk ke ruangan itu. Ia melihat dinding batu yang dipenuhi berbagai jenis tumbuhan obat. Tepat di tengah ruangan, terdapat sebuah kotak giok berwarna putih susu berukuran dua puluh kali dua puluh centimeter dengan tinggi sekitar sepuluh centimeter.
'Ruang apa ini?' pikir Whana dengan penasaran. Lalu ia menatap kotak giok di depannya. Whana berjalan secara perlahan menuju kotak giok itu dan bergumam lirih "System, analisa!"
\[Ding! Api Chaos : merupakan jenis api yang berbeda dan berada di urutan pertama dari jenis api lainnya. Api Chaos tidak berwarna dan tidak berbau. Dapat membakar apa pun sesuai keinginan pemiliknya. Api Chaos tidak dapat dipadamkan kecuali atas kehendak pemiliknya.\]
'Kenapa api ini ada disini? Apa pemiliknya telah pergi?' Whana berkata di dalam hati. Ia kemudian membuka kotak giok putih susu, dan menjulurkan kepalanya untuk melihat api bening sebesar kepalan tangan bayi. Whana memandang Api Chaos dengan seksama.
Tepat ketika ia akan memperhatikan lebih dekat, api bening itu langsung melompat dan menuju kening Whana, masuk ke tubuhnya dalam sekejap.
\[Ding! Selamat Tuan. Telah mendapatkan Api Chaos. Api terkuat di seluruh alam.\]
\[Ding! Selamat Tuan. Kultivasi telah naik level. Level saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Keempat.\]
\[Ding! Selamat Tuan. Kultivasi telah naik level. Level saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Kelima.\]
\[Ding! Selamat Tuan. Kultivasi telah naik level. Level saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Keenam.\]
\[Ding! Selamat Tuan. Kultivasi telah naik level. Level saat ini adalah Tahap Pembentukan Tubuh tingkat Ketujuh.\]
Dengan suara notifikasi system yang terus berdering di benaknya, Whana merasakan kekuatan yang luar biasa di dalam tubuhnya. Kekuatan energi alam menjalar keseluruh bagian tubuh hingga ke sum-sum tulangnya. Ia tersenyum cerah, karena dapat merasakan energi alam di sekitarnya, seolah energi mistis yang berada di udara tipis.
"Akhirnya ... Aku bisa merasakan energi alam sebentar lagi setelah naik ke Tahap Transformasi. Hei Srigala! Kamu harus siap-siap menjemput ajalmu!" Whana tertawa terbahak-bahak. Saking gembiranya, tanpa sengaja ia tergelincir oleh beberapa batu yang diinjaknya dan jatuh duduk. "Sialan! Untung tidak ada yang lihat." Whana mengutuk hal dialaminya.
\[Ding! System melihat, Tuan.\]
Whana membeku dalam diam bagaimana mungkin system yang suaranya kaku dengan suara mekanis bisa menanggapi apa yang di alaminya.
Tanpa mau memikirkannya, Whana bangkit dari tempatnya dan menuju ke dinding yang di penuhi dengan tanaman obat.
Pada dinding sebelah kiri Whana melihat jenis tanaman obat berbentuk rumput berwarna merah tua. Tanaman ini mirip dengan tanaman yang dibutuhkan ayahnya untuk mengurangi cedera yang di deritanya. Hanya saja jumlah rumputnya lebih banyak dari yang di sebutkan ayahnya. Segera Whana memetik tanaman obat itu.
\[Ding! Rumput awan merah tanaman obat yang dapat memulihkan vitalitas tubuh dan memiliki efek penyembuhan terhadap cedera organ dalam. Jika satu rumpun di konsumsi sebanyak sepuluh kali, maka akan memperkuat tulang dan tubuh serta tidak menutup kemungkinan akan menerobos ke tingkat berikutnya dibawah Tahap Prajurit Alam. Nilai satu rumpun Rumput Awan Merah : 3 pts. Apakah Tuan akan menukarnya? Ya/Tidak/Simpan\]
"Ah, lebih baik aku simpan untuk ayah dan ibu," pikir Whana dalam hatinya. Segera Whana mengambil seluruh Rumput Awan Merah yang menempel pada dinding.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Whats Shapt
thor klo per 3 chp atw per 2 chp nulis satatus para pembaca bakalan kabur
2023-06-28
0
Jimmy Avolution
Ayo...
2022-12-02
0