Bab 5

"Dasar pak tua posesif, siapa juga yang mau merebut Arin istrimu itu," dengus pak Andi.

"Ya kali kamu punya pikiran begitu. Aku kan jaga-jaga takutnya diam-diam kamu serobot istriku itu ," kata Abraham dengan sinis.

Pak Andi pun menatapnya dengan sinis, setelah itu tiba-tiba terlintas ide untuk menjahili orang yang ada di depannya.

"Eeeh tetapi usul kamu boleh juga ya, lumayan si Syafi punya ibu tiri yang baik plus bonus cantik lebih muda dari ku lagi," kata pak Andi di selingi candaan.

"Apa kamu bilang," Abraham dengan suara kecil menatap horor ke arah pak Andi.

"Ck kalem.... Santai saja, aku cuma bercanda," pak Andi mengelengkan kepalanya.

"Ck bercanda mu tak lucu," kesal Abraham.

Sedangkan pak Andi menanggapinya dengan santai sambil menaik turunkan alisnya sekalian terlihat kesal di mata Abraham.

"Awas saja kalau berani, ku tenggelamkan kamu di laut," kesal Abraham.

"Ha ha ha ha ha ha..... Takutttt, dasar bucin angkut," ejek pak Andi.

"Ck....." Abraham berdecak kesal melihat tawa pak Andi yang semakin menjengkelkan bagi nya. Kalau bukan teman baiknya mungkin dia akan memberikan bogem mentah ke arah

"Oh ya si Abrian bagaimana kabarnya, apa dia sudah punya pasangan? Kalau belum aku ingin menjodohkan dia dengan Syafi anakku," jelas pak Andi dengan senang.

"Bukannya anakmu baru saja bertunangan setahun yang lalu ya?" Kata Abraham heran mendengar ucapan dari pak Andi.

"Maksud nya Miko si pria tukang selingkuh itu," jawab pak Andi.

"Maksud mu bagaimana, masa calon mantu dikatain tukang selingkuh ?" Tanya Abraham mengerutkan keningnya sedangkan pak Andi mendengus kesal.

"Ck jangan bilang calon mantu," kata pak Andi kesal.

"Aku bersyukur akhirnya putriku tahu kelakuan busuk Miko selama ini di belakangnya," jelas pak Andi.

"Kamu tahu dari mana?" Tanya Abraham.

"Aku selalu mengawasi gerak-gerik Miko setiap hari," jawab pak Andi.

"Ha ha ha ha ha ternyata kamu juga posesif dengan putri mu juga," ejek Abraham.

"Kamu tahu kan kalau Syafi anakku satu-satunya jadi aku tidak ingin Syafi sakit hati," jawab pak Andi murung.

"Kenapa kamu tidak jujur saja sama Syafi,"

"Aku takut Syafi marah saat tahu aku memantau semuanya. Syafi terlalu keras kepala meskipun berkali-kali ku bujuk dia untuk putus dengan si Miko dengan alasan dia tak sepadan dengan kita namun nihil. Syafi tidak mau katanya aku terlalu kolot, karena tidak mungkin aku memberitahu Syafi kalau Miko itu selingkuh dengan sahabatnya," jelas pak Andi sendu.

"Maka dari itu tiap Miko meminta padaku ingin menikahi Syafi selalu ku tolak dengan alasan Syafi masih terlalu muda," sambung pak Andi kala mengingat permintaan Miko yang ingin menikah muda dengan Syafi.

"Syafi tuh sama dengan anakku yang nomor 3 keras kepala. Kalau si Abrian dia sudah punya kekasih. Bagaimana kalau dengan anakku yang nomor 3 saja," tawar Abraham mengingat kelakuan putranya yang terlalu cuek sampai belum pernah sekalipun memiliki kekasih.

Abraham berfikir mungkin Syafi bisa merubah sifat putranya itu.

"Bagaimana kalau kita pertemukan saja keduanya, kali saja cocok," kata pak Andi berbinar.

"Santai saja lagian mereka juga masih kuliah, jangan buru-buru," Abraham begitu santai .

"Aku ingin Syafi bisa cepat melupakan pria tak tahu malu seperti Miko itu," jawab pak Andi.

"Ck dari dulu kamu gak pernah mau berubah suka terburu-buru. Bagaimana kalau kamu saja yang cari calon mama baru buat Syafi," kata Abraham berniat menggoda pak Andi tetapi bukannya menanggapi justru terlihat wajah pak Andi sendu.

"Jujur aku tak pernah berfikir untuk menikah lagi, aku sudah bahagia dengan Syafi," jelasnya membuat Abraham tersenyum tipis.

Abraham salut dengan kesetiaan Andi terhadap mendiang istrinya.

"Ya sudah nanti ku beritahu dulu anakku, mungkin dia mau," kata Abraham membuat pak Andi yang tadi nya sedih berubah tersenyum manis.

"Nah gitu dong, jadi mulai hari ini resmi ya perjodohan ini," kata pak Andi.

"Ck dasar, aku mau tanya anakku dulu takutnya dia tidak mau,"

"Halah pasti mau tidak perlu bertanya lagi, lihat tuh istri mu sudah cocok dengan anakku," bujuk pak Andi.

Abraham pun menoleh ke arah sang istri.

"Ok kalau begitu aku mau pulang, sudah waktunya mertua ku cek kesehatan," kata Abraham berpamitan.

"Ok hati-hati, salam juga buat bunda," kata pak Andi.

Setelah itu pak Andi dan Abraham berjabat tangan.

Abraham pun berdiri menghampiri Arin.

"Ayo ma kita pulang," kata Abraham.

"Eh...." Arin menoleh dan mengangguk.

"Syafi, Tante pulang dulu. Kapan-kapan main ya ke rumah Tante," pinta Arin diangguki oleh Syafi.

"Dada Tante,"

Setelah itu Arin maupun Abraham pergi meninggalkan ruang kantor milik pak Andi.

Syafi memandang punggung Arin dengan sendu, pemandangan itu pun tak luput dari mata pak Andi.

"Nak Tante Arin baik ya," kata pak Andi menepuk pundak anaknya.

"Iya, diajak ngobrol juga nyaman," jawab Syafi.

"Oh ya, apa yang membuat anak papa tiba-tiba datang tanpa kabar, hmmm...." Tanya pak Andi.

"Pa hiks hiks hiks hiks hiks hiks," Syafi langsung berhambur ke pelukan sang Papa.

"Sudah nak jangan kamu tangisi lelaki tak tahu diri itu, masih banyak lelaki baik di luaran sana," kata pak Andi menepuk punggung sang anak untuk menguatkan.

Syafi terdiam, dia melepaskan pelukan sang Papa. Syafi menatap wajah sang Papa dengan terharu. Syafi takut sang papa marah kepadanya karena tak pernah mendengar perkataan papanya selama ini.

"Hiks hiks hiks hiks hiks hiks, maaf kan Syafi pa, kalau selama ini Syafi tak pernah mendengar ucapan Papa," kata Syafi terisak.

"Syuuuttttttttt.... Sudah jangan menangis, air mata mu terlalu berharga untuk Miko itu," kata pak Andi.

"Papa boleh kan pecat Miko dari perusahaan?" Tanya pak Andi.

Syafi mengerutkan keningnya menatap pak Andi dengan penuh tanya.

"Papa mau pecat Miko karena dia berkhianat ke Syafi?" Tanya Syafi dengan polos.

"Ha ha ha ha ha ha, apa menurut Syafi papa orang seperti itu," kata pak Andi di jawab gelengan Syafi.

"Miko pernah mencuri uang perusahaan," jelas pak Andi.

Syafi membulatkan matanya, dia menutup mulutnya tak percaya kelakuan mantan tunangan itu.

'Ternyata kamu tidak lebih dari seorang penipu Miko,' guman Syafi dengan geram di dalam hati.

"Maaf pa," Syafi menunduk merasa tak enak kepada sang Papa.

"Sudahlah nak itu semua bukan kesalahan mu, mungkin dengan cara ini kamu bisa belajar mencari teman dan kekasih yang tulus kepada mu. Ingat lah mungkin kita harus bertemu dengan orang yang jahat dulu sebelum kita bertemu dengan orang baik,"

"Terimakasih pa,"

Keduanya pun berpelukan.

B E R S A M B U N G....

Terpopuler

Comments

Welda Arsy❤

Welda Arsy❤

klu tidk salah andi suami kedua veli ya thorrr,,,syafi anak veli sma andi.

2023-06-07

2

⒋ⷨ͢⚤ sunyotoᏦ͢ᮉ᳟28

⒋ⷨ͢⚤ sunyotoᏦ͢ᮉ᳟28

brtemu org jht agr kta kdepannya lbh htihti lgi dlm brgaul atau cri kkasih

2022-12-09

3

⒋ⷨ͢⚤ sunyotoᏦ͢ᮉ᳟28

⒋ⷨ͢⚤ sunyotoᏦ͢ᮉ᳟28

🙈🙈🙈dah tuir pak boss

2022-12-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!