Bab 4

"Ayo cepat kamu ganti rugi kerusakan motorku," ucap pria itu.

'Kenapa aku bisa sial bertemu dengan dia,' batin Syafi.

'Aku harus cepat ganti rugi biar urusan dengan dia cepat selesai,' guman Syafi di dalam hati.

"Berapa?" Tanya Syafi hendak mengeluarkan uang dari dompet nya.

'Ck perkataan dia gak enak banget di dengar di telingaku. Haiis apa dia pikir aku miskin sehingga dia mengeluarkan dompetnya, oh iya aku lupa kalau dia tuan putri otomatis dia bisa ganti rugi motorku. Aku harus gunakan ini semua untuk membuat dia kesal tiap hari. Ayo Brian mikir cara buat kerjain gadis bar-bar ini karena merusak motor kesayangan mu,' batin Andra.

Melihat lawan bicaranya yang masih terdiam entah berfikir apa, Syafi pun melambaikan tangan nya ke arah wajah tampan Andra untuk menyadarkan nya.

"Hei kenapa Lo diam saja, kesambet Lo. Emang dasar manusia aneh," kata Syafi dengan sinis saat melihat Andra terdiam melamun.

"Ck uang ku juga masih banyak, kalau buat beli 5 motor pun orang tuaku juga masih bisa," jawab Andra.

"Dasar sombong," cibir Syafi.

"Terus mau kamu itu apa?" Tanya Syafi memutar bola matanya malas.

Syafi begitu membenci lelaki tampan di depannya, selain jutek dan lelaki itu dulu pernah berkata pedas saat Syafi tak sengaja menjatuhkan buku miliknya saat di kampus

"Ini adalah motor kesayangan ku jadi maksudku kamu harus tanggung jawab dengan membawanya ke bengkel," jelas Andra dengan wajah kesal.

"Ok cuma itu saja, kalau begitu sih aku setuju, cuma itu saja kan gak ada yang lain," Syafi mengangguk setuju tak lupa memastikan lagi takutnya pria di depannya punya pikiran licik.

Andra tersenyum misterius tanpa di sadari oleh Syafi.

"Eitsss bukan itu saja masih ada lagi," lanjut Andra membuat Syafi melotot.

"Apa lagi," kesal Syafi.

"Tenang dong jangan melotot begitu, jelek banget. Kamu harus jadi supirku sampai tuh motorku selesai di benerin," kaya Andra tersenyum puas, sedangkan Syafi melotot tak percaya apa yang di dengarnya.

'Hah jadi supir dia, mimpi apa semalam aku bisa apes begini. Sudah di selingkuhi, eh sekarang aku nabrak motor manusia es ini. Hadeh nasib nasib apes banget,' grutu Syafi di dalam hati.

"Eh enak saja kamu bilang, aku gak mau jadi supir kamu," kata Syafi menghentak-hentakan kakinya.

"Ya kamu harus nurut perintah ku, atau aku bawa kasus ini ke ranah hukum. Gampang tinggal pilih, atau hubungi dulu pengacara keluarga ku," kata Andra dengan sinis.

'Pasti nih cowok kulkas punya rencana licik buat aku, aku harus hati-hati takut nya nih cowok punya niat buruk padaku ,' batin Syafi.

"Ok siapa takut yang penting aku sudah berbaik hati menawarkan ganti rugi," jawab Syafi setelah itu dia pergi meninggalkan Andra yang terpaku di tempatnya.

Brummm....

"Ha beneran dia pergi, dasar gadis bar-bar," kata Andra tak percaya wanita itu benar-benar meninggalkan dirinya sendirian di sini.

"Aku minta bantuan om Bimo saja lah," kata Andra.

Setelah itu Andra menghubungi Bimo orang kepercayaan sang Papa, Andra ingin menyuruh anak buahnya Bimo untuk datang kesini membawa motor kesayangannya ke bengkel.

"Ah setelah ini aku mau pulang saja, percuma ke kampus karena sudah telat," kata Andra sambil menunggu datangnya bantuan.

Sedangkan Syafi....

Dengan kesal Syafi melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Aaahhhh kenapa hari ini aku sial banget sih," teriak Syafi kesal.

"Aku ke kantor papa saja deh," guman Syafi karena di rumah dia tak ada yang menemani.

Syafi pun membelokkan mobilnya menuju ke arah kantor sang papa.

Syafi hidup bersama Papa nya seorang karena Mama nya meninggal dunia saat dirinya masih bayi. Papa setia merawatnya sampai sebesar ini tanpa memperdulikan pendamping hidup.

Akhirnya mobil Syafi pun tiba di kantor sang Papa.

Setelah itu Syafi pun memakirkan mobilnya, dia berjalan menuju ke lantai atas menemui sang papa. Banyak karyawan yang sudah mengenal dirinya sehingga dia bisa leluasa masuk.

"Pa...." Teriak Syafi saat membuka pintu ruang kerja sang Papa.

Syafi menutup mulutnya karena malu ternyata sang Papa sedang ada tamu, pria dan wanita seumuran dengan sang Papa.

Papa Syafi melotot melihat anaknya yang tiba-tiba nyelonong masuk tanpa permisi.

"He he he he he he maaf pa," kata Syafi cengengesan.

Pria paruh baya beserta istrinya pun menoleh, wanita itu tersenyum menatap Syafi.

"Tuan maafkan kelancangan anak saya," kata pak Andi yang merasa tak enak.

"Hmm..." Jawabnya.

"Tidak apa-apa pak Andi tenang saja. Oh ya apakah ini putri anda?" Tanya wanita paruh baya itu yang tak lain adalah Arin.

"Iya benar sekali bu Arin," jawab pak Andi.

"Syafi sini," pak Andi memanggil sang putri.

Syafi pun mengangguk dia menghampiri Papa nya.

Syafi menunduk malu.

"Syafi kenalkan ini sahabat papa sekaligus rekan bisnis papa, namanya tuan Abraham dan ini istrinya Bu Arin," jelasnya kepada sang anak.

"Syafi," jawab Syafi menyalami keduanya.

"Ternyata dia sudah besar dan cantik ya," kata Arin sedangkan Abraham sang suami terdiam.

"Pa Syafi duduk di sana ya," pinta Syafi menunjukkan ke arah sofa. Pak Andi mengangguk setuju.

"Mas aku duduk dengan Syafi ya," bisik Arin kepada Abraham.

"Pak Andi saya permisi mau menemani Syafi saja," pamit nya.

"Silahkan Bu Arin,"

Setelah itu Abraham dan Andi membahas tentang bisnis yang akan mereka sepakati.

Sedangkan Syafi kaget kala Arin menghampirinya.

"Bu Arin silahkan duduk," kata Syafi dengan canggung mempersilahkan Arin duduk.

"Aduh jangan panggil Bu, panggil Tante saja," pinta Arin.

"Baik Tante," jawab Syafi.

"Aduh kamu manis banget sih," jawab Arin.

"Syafi umur berapa?" Tanya Arin tanpa canggung.

Arin berfikir kalau Syafi seumuran dengan sang anak terlihat dari wajahnya terlihat Syafi.

"Emm.... Saya berumur 20 tahun Tante," jawab Syafi.

"Oh berarti seumuran dengan anak ke tiga Tante," jelas Arin.

"Anak Tante perempuan atau laki-laki?" Tanya Syafi.

"Anak Tante laki-laki yang seumuran dengan kamu sayang, kalau yang perempuan lagi ada di luar negeri melanjutkan usaha milik papa nya," jawab Arin dengan sendu.

"Maaf ya Tante," kata Syafi merasa tak enak saat melihat wajah Arin sedih.

"Iya cantik tidak apa-apa," kata Arin tersenyum manis.

"Sebenarnya Tante mempunyai 3 orang anak, dua orang laki-laki dan satu perempuan," jelas Arin.

Arin pun menceritakan tentang ketiga anaknya.

Pak Andi yang melihat keakraban mereka pun tersenyum.

"Lihatlah sudah lama Syafi tak tertawa bahagia seperti itu, mungkin dia merindukan sosok seorang ibu," kata pak Andi sendu.

Abraham melotot. " Jangan bilang kalau kamu ingin merebut istriku," kata Abraham menatap horor.

B E R S A M B U N G....

Terpopuler

Comments

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ini squelnya benih tuan muda yg kejam ya🤣🤣🤣

2022-12-08

7

⒋ⷨ͢⚤ sunyotoᏦ͢ᮉ᳟28

⒋ⷨ͢⚤ sunyotoᏦ͢ᮉ᳟28

wkwkwk prah pak boss🤣🤣🤣bkn gtu konsepnya aih🤣🤣🤣ngkak smbil mkul bini org abg😌😌

2022-12-08

5

⒋ⷨ͢⚤ sunyotoᏦ͢ᮉ᳟28

⒋ⷨ͢⚤ sunyotoᏦ͢ᮉ᳟28

si es tdikah

2022-12-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!