Bab 2

Hati Syafi begitu sakit, bagaimana tidak sahabat yang sudah dianggapnya saudara tega berbuat ini kepadanya, Syafi tak habis pikir apa kurangnya dia selama ini kepada sahabatnya. Terlebih lagi dia bisa selingkuh dengan tunangan Syafi.

Syafi berusaha tegar menatap pria di depannya.

"Ck memaafkan mu," kata Syafi dengan sinis.

"Iya sayang maafkan aku, jangan salahkan aku tetapi salahkan Amara kalau bukan dia yang menggoda ku tentu aku tidak akan tergoda," kata Miko menunjukkan rasa menyesal di wajahnya.

'Hu dasar laki-laki brengsek, kenapa dulu aku bisa suka sama dia,' batin Syafi.

Sedangkan Amara yang mendengar itu pun membulatkan matanya tak percaya. Karena kesal dia memilih mengabaikan kedua orang itu. Amara memilih pergi ke ruang tamu untuk memakai baju nya yang berserakan di ruang tamu tadi.

"Cih memaafkan buaya seperti mu, tidak akan mimpi saja kamu," kesal Syafi dengan nada sinis menjauh dari Miko.

"Cepat ganti baju kamu dan bawa semua barang kamu pergi dari sini, jangan sampai ada yang tertinggal satu pun. Karena aku tak sudi melihatnya," perintah Syafi menatap remeh orang di depannya.

"Hei atas dasar apa kamu ngusir aku, tak kan ku biarkan kamu lepas dari ku," bentak Miko tak terima.

Bukannya menyesal, Miko malah tersulut emosi karena dia tak terima Syafi memutuskan dia dan mengusirnya dari sini.

'Aku tidak ingin kehilangan semua ini, aku harus bisa mendapatkan Syafi,' batin Miko.

Miko yang sedang di liputi emosi pun menarik tangan Syafi dengan erat.

"Akan ku buat kamu jadi milikku," ucap Miko di penuhi amarah.

Miko mencoba mencium paksa Syafi, dia memaksa Syafi dengan menaik tangan Syafi dan memeluknya erat, Miko berniat menjadikan Syafi miliknya seutuhnya sehingga Syafi tidak akan bisa mendepaknya dari sini.

"Hei lepaskan bajingan, apa yang kamu lakukan," teriak Syafi tak terima.

Syafi memberontak, dia melawan Miko dengan cepat.

Syafi memelintir tangan Miko ke belakang dengan keras, sampai terdengar bunyi nyaring.

Kretekkkkk....

"Aaaaah sakit, ampun ampun lepaskan aku," Miko berteriak kesakitan.

"Rasakan kamu," Syafi tersenyum puas.

Buk... Syafi memukul Miko.

Tidak sampai di situ saja Syafi juga menendang perut Miko dari depan, membuat Miko tertunduk di lantai memeluk erat perutnya yang kesakitan.

Buk...

Buk...

Syafi menendang Miko secara membabi buta.

"Ampun sayang, maafkan aku," lirih Miko yang babak belur di hajar Syafi.

"Cih kamu mencoba mau memperkosaku, dasar pria gila. Kamu pikir dong, oh ya paling kamu lupa siapa aku Syafi ahli bela diri," ejek Syafi.

"Maafkan aku sayang, aku khilaf," kata Miko menunduk.

"Jangan panggil aku sayang dengan mulut busuk mu," teriak Syafi kesal.

"Cepat kamu pergi dari apartemen milik ku, tidak rela aku melihat mu berlama-lama di sini," bentak Syafi yang sudah kehilangan kesabarannya.

"Tetapi...." Baru saja Miko mau berbicara tetapi sudah di potong oleh Syafi.

"Dasar pria tak tahu malu, cepat pergi dari sini, aku dah muak lihat muka mu," sinis Syafi. Sedangkan Miko masih terdiam mengepalkan tangannya, dia memilih diam karena tak mungkin menang melawan Syafi terlebih lagi badannya masih terasa sakit akibat pukulan Syafi.

Syafi pun pergi meninggalkan Miko yang mengerang kesakitan.

Syafi melirik ke segala arah namun tidak menemukan keberadaan Amara, mungkin dia pulang itulah pikir Syafi.

"Ck harus ku jual nih apartemen, mana tampilannya seperti kapal pecah gara-gara dua orang tukang mesum," guman Syafi melihat ke semua arah.

"Dasar pria tak punya malu, sudah di usir masih saja gak mau pergi," grutu Syafi saat Miko tak kunjung muncul.

Tut....

Tut....

"Halo sayang," jawab pria paru baya di sebrang.

"Halo pa," jawab Syafi.

"Kenapa sayang? Tumben masih pagi kamu sudah menghubungi papa, apa ada masalah?" Tanya papa Syafi.

Syafi terdiam, dia tak ingin memberitahukan semuanya dulu kepada orang tuanya, Syafi ingin menenangkan diri itulah yang ada di pikirannya.

"Papa kirim 3 bodyguard ke apartemen ku sekarang juga," ucap Syafi meminta pertolongan kepada sang Papa.

"Buat apa sayang?" Tanya papa Syafi.

"Nanti Syafi ceritakan semuanya di rumah saja pa," jawab Syafi.

"Ok, Papa tutup dulu telepon nya ya sayang. Papa mau rapat sebentar lagi," jawab papa Syafi yang hendak mengakhiri pembicaraan karena sedang sibuk.

"Baik pa," jawab Syafi mulai mematikan sambungan telepon.

Tut.... Panggilan terputus.

Sedangkan di dalam kamar .....

"Sial...." Umpatnya kesal.

"Kenapa semua rencana ku bisa terbongkar, harusnya aku bisa miliki Amara dan Syafi. Ahhhh semua gagal. Aku harus cari cara untuk meluluhkan hati Syafi lagi," guman Miko.

"Oh ya aku harus hubungi Amara, pasti dia kebingungan saat ini," kata Miko mencari ponselnya.

Tut....

Tut..

"Sial,"

"Kenapa tidak di angkat?" Grutu Miko.

Tit..tit... Bel apartemen pun berbunyi tetapi tidak ada sahutan dari dalam membuat 3 orang berperawakan sangar itu kesal.

Dor dor dor dor...

Miko pun berjalan menuju ruang tamu, terbaru di depan pintu sudah tertutup sedangkan Syafi sudah tak terlihat berada di sana.

"Siapa sih yang menggedor-gedor pintu," grutu Miko.

Syafi pergi meninggalkan apartemen miliknya. Dia lupa memberitahu pin apartemen miliknya kepada bodyguard sang papa.

"Cepat kamu bereskan semua barang-barang kamu ke dalam koper, dan segera angkat kaki dari sini," bentak orang dari arah pintu.

Miko pun membuka pintu kamarnya.

"Hei kenapa kalian berteriak di apartemen milikku," bentak Miko.

Miko pun terlihat kaget saat melihat 3 pria berbadan tegap itu menatapnya dengan tak kalah sengit. Nyali Miko pun langsung menciut.

Bruk...

Salah seorang pria itu mendorong Miko masuk membuat miko terjungkal di lantai.

"Ka-kaliam siapa?" Tanya Miko ketakutan.

"Kami di perintahkan non Syafi untuk mengosongkan tempat ini," jawab nya.

Miko masih tak percaya ternyata Syafi benar-benar menyuruhnya pergi dari sini.

Ketiganya saling memandang karena tak ada respon dari Miko, ketiganya pun berinisiatif masuk ke dalam kamar dan membuka paksa semua lemari di kamar Miko.

"Hei kalian mau apa?" Teriak Miko tak terima.

"Tentu saja mengemas semua barang milikmu," jawab mereka sinis.

"Hei kalian berhenti, biar saya hubungi Syafi dulu," permintaan Miko.

"Anda tidak perlu repot-repot, karena nona Syafi tidak akan merespon panggilan anda," sinis mereka.

Sedangkan yang dua orang masih sibuk memasukkan semua baju Miko ke dalam koper.

Bruk...

"Ini cepat bawa barang kamu pergi dari sini," teriak seorang melemparkan koper ke bawah kaki Miko.

Dengan berat hati, Miko meninggalkan apartemen yang sudah 8 bulan dia tempati.

B E R S A M B U N G....

LIKE , KOMEN, FAVORIT, VOTE JUGA🙏

Terpopuler

Comments

Dyah Shinta

Dyah Shinta

Selingkuh kok di apartemen yang punya. O'on banget... hahahahaa... ya ketauanlah. Makanya aku bilang ke pak suami, kalau mau nakal silahkan saja, tapi kudu pinter. Jangan sampai aku lihat a aku dengar a aku curiga..

2023-05-02

1

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

dasar priaaaaa mokondo, wkwkwkwk giliran diusir aja nangis2🤣

2022-11-28

4

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

patahin aja syafi tangan si miko, biar ga grepe² lagi🤭

2022-11-28

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!