"Siapa mereka? Bentuk tubuhnya, wajahnya, bentuk kepalanya, semuanya serba aneh.. apa mereka makhluk asing atau makhluk alien dari planet lain????" Jaya sakti melihat makhluk aneh itu berjalan dan berbicara disekitar pesawat ruang angkasa yang ada di dalam hutan belantara.
Bentuk kepala empat persegi panjang itu bernama icikidut, tiba-tiba dia merasakan ada suara dan menangkap sinyal energi yang berbeda menurut para makhluk aneh atau makhluk asing itu.
"Aku mencium bau nafas manusia disekitar tempat ini.." icikidut mencoba mencari sumber aroma nafas manusia yang panas, pemakan apa saja.
Makhluk lainnya bentuk tubuhnya yang tidak tinggi juga tidak pendek bentuk kepalanya seperti telor burung onta, diatas kepalanya terdapat dua antena sinyal menangkap sesuatu yang mencurigakan atau menurut pemikirannya yang berbeda.
Makhluk aneh itu diberi nama enthol fatamorgana nampak ada namun tiada hanya fatamorgana.
"Aku juga menangkap gelombang energi yang dipancarkan oleh panas manusia.."enthol fatamorgana merasakan sama apa yang ditangkap sinyal oleh icikidut.
Ada pula makhluk aneh juga unik, bentuk kepalanya seperti bentuk wajan terbalik, tubuhnya juga aneh,dia bernama trindil mutualisme
"Biar aku cari disekitar sini pasti ada makhluk stok baru bukan jenis makhluk seperti kita."trindil mutualisme berjalan mengelilingi tempat pesawat ruang angkasa itu berada.
Trindil mutualisme berjalan kearah pohon besar yang sekiranya bisa untuk sembunyi.
"Mungkin disana ada sesuatu yang berbeda dari apa yang telah dirasakan kawan-kawan di pesawat ruang angkasa tadi ." Trindil mutualisme melihat ada yang bergerak gerak disekitar pohon besar terdapat rumput ilalang tinggi.
"Jangan sampai gagal menangkap kamu makhluk jenis apa ?!" Trindil mutualisme sedikit berlari ke arah pohon besar.
"Oh .. nampaknya salah satu dari mereka ada yang datang ke arahku.." Jaya sakti mulai khawatir dan takut bertemu mereka.
Perlahan jaya sakti merangkak meninggalkan tempat itu,menghindari pertemuan dengan mereka.
Tapi.. belum sempat pergi menjauh dari tempat persembunyiannya, jaya sakti sudah di hadang oleh trindil mutualisme yang mendadak sudah muncul di depannya jaya sakti.
"Hehehe..mau kemana bocah legi !" Trindil mutualisme berdiri di depan jaya sakti sembari mengamati Jaya sakti seolah baru melihat makhluk lain padahal trindil mutualisme yang lebih lain dan juga aneh.
"Apa yang kamu lakukan disini? Makhluk dari mana?"trindil mutualisme melihat jaya sakti
"Aku tak tahu .. tiba-tiba sudah ada di dalam hutan ini..dan aku tak melakukan apapun di dalam hutan ini."
Tanpa diketahui oleh jaya sakti dibelakangnya sudah muncul kawan-kawan trindil mutualisme.
Icikidut, enthol fatamorgana, iyikidul dan brukudul, mereka makhluk asing dan juga aneh dari planet lain entah darimana mereka berasal.
"Jangan kawatir.. kamu tidak apa apa." Icikidut mendekati jaya sakti di sebelah kiri.
"Tidak apa-apa cuma kami amankan!" Iyikidul mendekati dari sebelah kanan Jaya sakti.
"Apa-apa cuma kami tangkap !" Brukudul menangkap kedua tangannya jaya sakti dari arah belakang.
"Memang seperti manusia orang ini ?" Iyikidul membawa jaya sakti ke tempat bangkai pesawat ruang berada.
"Seperti manusia ? Berarti bukan manusia?!" Enthol menanggapi ucapan iyikidul sembari membawa jaya sakti ketempat bangkai pesawat ruang angkasa itu.
"Aku tidak melakukan apa-apa?? Dan juga tidak bersalah?" Jaya sakti mencoba membuka tali yang mengikat kedua tangannya.
Namun sia-sia usaha yang dilakukan jaya sakti untuk melepaskan ikatan tali pada kedua tangannya.
Setelah sampai pada bangkai pesawat ruang angkasa,jaya sakti dilempar ditepi pesawat ruang angkasa.
"Gila !! Kalian benar -benar gila.!"Jaya sakti berdiri dan mencoba melarikan diri dari makhluk aneh dan asing itu.
"Hei.. jangan berhenti !! Eh, jangan lari !" Iyikidul melihat Jaya sakti berlari meninggalkan tempat itu.
"Kejar dia !" Icikidut menunjuk kearah jaya sakti yang mencoba untuk melarikan diri dari makhluk aneh.
Jaya sakti lari begitu cepat hingga nafasnya begitu cepat pula mengalir.
"Aku rasa sudah cukup jauh aku tinggalkan tempat mereka berada." Jaya sakti sudah keluar dari hutan itu dan kini berada di tebing Jurang yang begitu dalam.
"Aduh !! Tersesat jalan, tidak ada jalan lain, didepan jurang yang dalam." Jaya sakti perlahan mendekati bibir jurang itu.
"Gimana cara untuk bisa sampai di depan jurang itu?"jaya sakti melihat sekeliling tepian jurang, tidak menemukan sesuatu yang bisa untuk berjalan kesana.
"Ohh..apa yang terjadi???? Tubuhku terasa ringan dan.. melayang di udara?" Jaya sakti tiba-tiba tubuhnya ringan bagai kapas melayang ditiup angin..dan terbang melesat ke atas.
Para makhluk asing atau makhluk aneh sudah muncul di belakang jaya sakti dan mencoba meraih kedua kakinya yang sudah melayang terbang di udara tinggalkan mereka dibawah sana.
"Makhluk itu, manusia sudah bisa terbang !!!" Icikidut tidak sempat atau terlambat untuk menangkap kedua kakinya jaya sakti.
"Sudah waktunya dia pergi dan terbang menuju ke dunianya.." enthol fatamorgana membiarkan Jaya sakti pergi terbang melintasi jurang yang begitu dalam.
Para makhluk asing atau aneh belum bisa mengikuti jaya sakti namun... tanpa diduga secepatnya mereka sudah menemukan yang lebih canggih dari apa yang jaya sakti punya.
Mereka membuat kendaraan seperti motor terbang tanpa sayap melayang dan langsung mengejar jaya sakti melewati jurang yang dalam.
"Kita tidak pernah kalah cepat dari bangsa manusia!!" Icikidut menunjuk kearah jaya sakti yang sudah terlewati hingga lupa untuk menangkapnya.
"Stop !!! Kita kelewatan, sudah jauh tinggalkan jaya sakti, padahal kita akan menangkapnya!!" Trindil mutualisme menekan tombol pada kendaraan terbang itu untuk berhenti sesaat ditengah awan.
"Lha ayo..!! Putar balik ,kita sudah terlalu cepat mengejar makhluk itu hingga malah tertinggal jauh dia, kelewatan tidak direm kendaraan terbang ini !" Iyikidul memutarkan motor terbang ke arah jaya sakti berada di belakang mereka.
"Yoooo ..tancap gas terbang mengejar dia bangsa jenis manusia..." Icikidut juga berputar balik menuju Jaya sakti terbang.
"Eh mana?? Dia sudah pindah arah perginya!!" Brukudul tidak bisa melihat keberadaan jaya sakti karena terlalu banyak kabut dipagi hari..
Pagi hari hadir menyapa suasana yang cerah ceria di hiasi gemercik air terjun yang begitu dingin dan juga jernih.
Segar dan dingin pagi di tepi sungai yang banyak dihiasi warna warni bunga tumbuh disekitarnya.
Jaya sakti masih terlihat melayang terbang mencari jalan pulang tapi dimana arahnya.
"Kemana? Dimana? Arah jalan pulang? Aku ingat ada disana ..tapi kok sudah berubah? Berubah semua? " Jaya sakti terbang melayang mencari cari jalan pulang tapi sudah cukup lama belum menemukan jalan untuk pulang.
Hingga suatu saat ada sebuah lembaran kertas begitu besar menghadang jalannya, tertutup tak bisa terbang melayang kedepan.
"Aneh? Tiba-tiba muncul lembaran kertas besar ada di depan dan ada banyak sekali tulisan begitu besar.." jaya sakti mencoba untuk menembus lembaran buku besar yang ada di depannya.
Namun Jaya sakti terasa ada ruang yang gelap gulita dan ternyata buku besar itu telah tertutup, jaya sakti nempel di lembaran kertas buku terhimpit jadi tipis tubuhnya nempel bagai stiker gambar tempel yang unik.
Waktu berjalan terasa cepat, kedua matanya jaya sakti terbuka dan terbangun dari tidurnya, keluar dari dunia mimpinya.
"Ternyata hanya mimpi.. tapi terlihat seperti nyata." Jaya sakti melihat sekeliling tempat gudang penyimpanan barang tak terpakai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments