Sinta sudah tidak bisa menahan rasa penasaran nya lagi.
" Kamu kenapa sih mas hari ini ko berubah banget, ada apa...?" tanya Sinta
" Huh... Sebenarnya aku sudah lama ingin mengatakan ini, tapi tidak mendapatkan waktu yang tepat. Dan karena sekarang kita hanya berdua, mungkin ini waktu yang tepat untukku mengatakannya. "jawab Gio yang langsung menatap Sinta
Sinta pun semakin penasaran setelah mendengar itu.
" Katakan saja mas, jangan kamu pendam sendiri, memangnya ada apa... ?" tanya Sinta lembut kepada kekasihnya itu.
Sinta mengira gio sedang dalam masalah saat ini, jadi Sinta berusaha untuk menenangkannya dengan cara mengusap lengan kekasihnya itu.
Tapi tanpa terduga Gio langsung menepis tangan Sinta dari lengannya, dan itu membuat Sinta sangat terkejut bukan main.
" Maafkan aku Sinta, aku sudah tidak bisa lagi untuk melanjutkan hubungan kita ini, jadi mulai sekarang aku mengakhiri hubungan kita, kita putus dan mulai sekarang juga kita tidak memiliki hubungan sama sekali... " kata Gio dengan tegasnya.
Bak tersambar petir, Sinta sangat terkejut mendengarnya, sampai - sampai ia masih belum percaya dengan apa yang barusan ia dengar dari seseorang yang sudah hampir dua tahun ini menjalin hubungan dan selalu bersama nya.
" Ap... Apa maksud kamu mas, kamu bercanda kan, kamu tidak serius kan... ?" tanya Sinta yang masih dalam keterkejutannya.
" Aku tidak bercanda Sinta, aku serius untuk mengakhiri hubungan kita, karena seminggu lagi aku akan menikah dan ini undangan pernikahan kami, jika berkenan datanglah... " kata Gio yang memberikan sepucuk surat undangan pada Sinta.
Sinta pun langsung mengambil dan membuka undangan pernikahan itu, dan benar saja di situ tertulis nama serta foto Gio bersama dengan seorang wanita dengan begitu mesra dan sangat serasi sekali.
Melihat itu Sinta sudah tidak tahu lagi dengan perasaannya sekarang, dan tanpa terasa air matanya pun mengalir begitu saja membasahi pipinya.
" Maafkan aku Sinta, semoga kamu bisa dapat pengganti ku yang jauh lebih baik yang bisa membahagiakan mu, aku pergi sekarang..." kata Gio yang langsung keluar dari ruangan itu tanpa memperdulikan Sinta yang sendiri di sana.
Melihat itu Sinta pun begitu sangat marah.
" Be*****k, ba******n, pengkhianat kamu mas, hiks hiks hiks... Sebegitu tidak berartikah aku bagimu mas, sehingga kau tega berbuat seperti ini padaku...?" tanya Sinta sebelum Gio keluar dan sudah berada di depan pintu.
" Maafkan aku Sinta, aku sudah bosan dan tidak mencintaimu lagi, aku sangat mencintainya dan tidak bisa hidup tanpa nya, makanya kami mutuskan untuk segera menikah, selamat tinggal Sinta... " kata Gio lagi dan langsung pergi begitu saja.
Mendengar itu, bertambah marah dan sedih yang Sinta rasakan, ia terus menangis tak henti-hentinya di sana karena telah di campakkan oleh seseorang yang sangat ia cintai itu.
Sampai waktu istirahat siang pun hampir berakhir, dan Sinta masih tetap menangis di atas meja kerjanya.
Tidak lama Helen dan Risti pun masuk karena sudah selesai makan siang.
" Kamu masih disini sin, kamu tidak makan siang dulu ...?" tanya Helen yang baru saja masuk, dan di susul oleh Risti dan Roni.
" Lo kamu kenapa sin, kenapa menangis, ada apa...?" tanya Risti yang terkejut melihat Sinta masih menangis di situ.
Mendengar itu Helen dan Roni langsung mendekat pada Sinta dan bertanya begitu juga setelah melihat Sinta menangis.
Hiks hiks hiks...
Sinta pun tidak sanggup untuk menjawab pertanyaan teman - temannya itu, ia terus menangis sambil menyerahkan undangan yang di berikan Gio tadi kepada mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Widia Aja
Bakalan nyesel banget nanti kamu Gio...
2023-01-21
0
Buna_Qaya
gio benar-benar lemes mulut nya
2022-11-29
1