Begitu juga di tempat lain, saat ini Sinta sedang bersiap - siap untuk berangkat bekerja, setelah selesai ia juga langsung bergabung dengan kedua orang tuanya untuk sarapan.
" Pagi mah, pah..." kata Sinta yang baru keluar kamar dan langsung bergabung dengan kedua orang tuanya untuk sarapan.
" Pagi sayang... " jawab Bram dan Laras kedua orang tuanya Sinta, mereka pun juga langsung sarapan bersama.
Sinta adalah anak kedua alias anak bungsu, dari pasangan Bram dan Laras. Sedangkan Kaka Sinta yang bernama Brian sedang berada di luar kota untuk perjalanan bisnis, ya Bram dan Laras memiliki dua anak yaitu Brian dan Sinta.
Mereka bertiga pun sarapan dengan tenang, sampai Laras membuka suara.
" Sayang... Kenapa kamu tidak kerja di perusahaan papah saja sih, kenapa harus bekerja di perusahaan orang lain...?" tanya Laras di sela - sela makan mereka.
" Ga papa mah... Sinta mau mencari pengalaman baru saja, kan sudah ada ka Brian yang bekerja di perusahaan papah... " jawab Sinta santai sambil mengunyah makanannya.
Laras pun geleng-geleng kepala mendengar jawaban anak bungsunya ini.
" Sinta... Papah juga berencan untuk menjodohkan kamu dengan rekan bisnis sekaligus sahabat lama papah gimana... " kata Bram yang juga ikut berbicara di sela makan mereka.
Uhuk uhuk uhuk...
Sinta langsung tersedak setelah mendengar perkataan papahnya barusan.
" Apa... Ga Sinta ga mau pah, ini sudah jaman now pah, udah ga jaman lagi buat jodoh - jodohan. Lagian kenapa harus Sinta sih, kenapa ga bang Brian aja yang papah jodohkan..." kata Sinta panjang lebar, menolak rencana papah nya itu.
" Anak sahabat papah itu laki - laki sayang, makanya buat kamu, kalau bang Brian sudah memiliki kekasih jadi tidak perlu di jodohkan lagi. " kata Laras ikut bicara dan langsung di anggukan oleh Bram.
" Tapikan Sinta Ju... " kata Sinta hendak membantah tapi terpotong.
" Sayang, mau ya... umur mu sudah cukup untuk berkeluarga, lagian kamu juga tidak memiliki kekasih, jadi apa salahnya sih di terima aja.." kata Laras lagi pada putrinya itu.
" Siapa yang... " bantah Sinta kembali terpotong
" Pokoknya papah tidak mau tahu, malam ini kamu harus ikut kami bertemu dengan keluarga sahabat papah itu untuk membahas rencana ini... " kata Bram juga pada Sinta.
" Tapikan... " Sinta kembali membantah tapi kembali di potong orang tuanya.
" Tidak ada bantahan... " kata Bram dan Laras bersama sambil melotot kepada putri mereka itu.
" Huh... Terserah kalian " kata Sinta pasrah, karena sudah tidak bisa membantah lagi.
" SIP... " kata keduanya yang mengacungkan jempol mereka pada Sinta.
Melihat itu Sinta pun memanyunkan bibirnya, hendak menolak tetapi tidak berdaya.
Mereka pun melanjutkan sarapan mereka sampai selesai, setelah selesai Sinta pun juga langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya.
" Pergi dulu pah, mah... " kata Sinta berpamitan mencium tangan kedua orang tuanya dengan wajah masamnya.
" Hati - hati sayang " kata Bram saat Sinta berpamitan dan mencium punggung tangannya.
" Iya hati-hati, senyum dong, entar ga nyampe - nyampe lagi ketempat kerja kalau masam begitu mukanya... " kata Laras juga yang menyempatkan diri untuk menggoda putrinya itu
Mendengar itu bertambah masam dan manyun bibir Sinta, karena godaan sang mamah dan langsung pergi setelah berpamitan.
Laras pun tertawa sambil menggelengkan kepalanya, karena telah menggoda Sinta. Sedangkan Bram hanya tersenyum sambil geleng-geleng melihat keduanya.
Sinta pun langsung berangkat menggunakan mobilnya, sambil menggerutu dalam perjalanan.
" Mamah apa - apaan sih, apa hubungannya coba muka masam dengan tempat tujuan, biar sambil nangis pun tetap saja sampai ke tempat tujuan ga ada hubungannya sama sekali. Huh... Papah juga, kenapa pakai di jodohkan segala sih, aku kan juga sudah punya pacar, apa mereka kira aku ini tidak mampu mencari pasangan sendiri, pakai acara jodoh - jodohan segala... huh..." kata Sinta menggerutu sambil menyetir dalam perjalanan.
Saat Sinta di perjalanan tiba-tiba jalan macet karena banyak rombongan orang yang berada di tengah jalan, dan terpaksa Sinta pun berhenti untuk melihat keadaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Widia Aja
Masih menyimak...
eh, membaca...
2023-01-21
0