menghitung waktu

Perbincangan kami sesama Tkw membuat ku harus meyakini ada sukses dinegara sebrang sana semua demi anak-anak.

"nomer urut 13"Panggil seorang petugas imgran

"iya saya!"jawabku..

dengan hati gugup Aku masuk diruangan dingin tersebut,mulai pertanyaan nama Alamat negara tujuan dan pendidikan terakhir petugas imgran mececar Asha.

"Allhamdulilah,akhirnya selesai juga"gumam ku.

Ifah mengahampiriku,"gmana sha lancar?"

Tanya ifah pada ku.

"Allhamdulilah fa semua berjalan lancar"sambil memeluk erat pada Ifah.

Tak terasa semua teman-temanku juga telah selesai sebelum dzhur.dan kami pun memutuskan untuk langsung pulang.

Selama perjalanan Ifah menjelaskan proses pembuatan paspot adalah seminggu,setelah itu akan membuat visa.paspor&visa selsai tinggal pemesanan tiket.

Hiru piku kemacetan ibukota begitu melelahkan untuk Aaha dan lainnya,Asha hanya memiliki waktu 2minggu dari sekarang bersama kelurganya.

"Waktu dua minggu itu akan kupergunakan mengurus anak-anak.dan Aku ingin kebersamaan itu membekas untuk Ryu dan Rea"monologok ku dalam hati.

Pukul 2 siang akhirnya Ifah mengantarku sampe rumah,dan

ifah berkata"rilex aja sha,gunakan waktu mu bersama anak-anak"senyum ifah pada Asha.

Aku di sambut senyum Ryu dan Rea.

Rea merajuk untuk di pangku olehku,

"mama,Rea mau pangku"

Tanpa berpikir panjang Aku ambil Rea dari pangkuan Nenek nya.

Aku timang Rea,dan ku kecup pipi gembilnya,"

"ah rasa nya ku tak percaya bahwa langkahku untuk pergi meninggalkan anak-anak ku semangkin nyata dan pasti.

"Ya Allah smoga jalanku di lancarkan"gumamku.

Malam itu setelah Ryu dan Rea tidur,Aku dan mama ngobrol di ruang tamu,

"Sha,"mamaku memulai obralan

"iya mah"

"mama hanya bisa mendoakan smoga kamu dpat majikan baik,perjalanan lancar dan ingat lah jangan pernah tinggalkan 5 waktu"..sambil ngelus pucuk rambutku..

Kutatap wajah mamaku yang menua,rambut sudah di tumbuhi uban,usia mama barulah kepala 6,semenjak papa meninggal 3tahun lalu Aku adalah tulang punggung kelurga.Adik pertamaku tinggal di Bekasi,sementara Adik bungsu ku masih duduk di kelas 2 Sma.

"mah,dimana pun aku berada aku akan selalu mengingat pesan mama"ucapku.

kamipun terhanyut dalam pelukan akan nanti nya saling merindukan Anak dan mama ku.

"oh iya Sha,besok pagi kita ziarah dulu y ke makam papa"kata mama.

"iya mah Asha gk lupa ko"..senyum ku pada mama.

dan mama pergi meninggalkan Aku di ruang tamu seorang diri.

dering hp berbunyi memudarkan lamunanku,saat ku lihat sudah pukul 10 malam.oh ternyata dari Ifah

"haloo iya ifah kenapa?jawab ku pada ifah

"gini sha mau informasikan tujuan negara mu bukan ke Qatar melainkan ke syria visa sudah turun sha kemungkinan sekitar seminggu lebih cepat keberangkatan mu".ujar ifah panjang lebar pada Asha.

Aku hanya bisa berkata"In syaa Allah fa,kapan pun aku siap untuk terbang"

"baiklah kalo gitu Persiapkanlah dengan baik sha"

kemudian ifah menutup teleponya,

suara tangis Rea membuat ku bangkit duduk dari ruang tamu,rupa nya Rea minta mimi susu formula selang 5 menit susu siap di minum oleh Rea.

10 menit kemudian Ryu pun ikutan terbangun dan minta dibuatkan susu beserta cemilannya.hampir satu jam Aku dan ryu serta Rea berngemil ria.

mohon like dan komennya sahabat Author

....

Malam kian Larut dua bocah kecil itu bermanja ria pada sang mama,Ryu anak cerdas dia tau kebersamaan nya dengan sang mama tinggal menghitung hari,malam itu gelak tawa menghampiri tiga insan manusia tersebut.

"Andaikan mama dan papa tidak berpisah mungkin kita akan selalu bersama"monolognya dalam hati.

Tatapan mata Ryu pada mama nya menyiratkan kerinduan kebersamaan bersama papa nya,..

Tanpa ia sadari ucapan lugu ia lontarkan"andai papa ada di sini,pasti akan lebih seru y mah"celoteh Ryu pada mama nya.

Asha hanya diam tanpa kata,memandang dua bocah kecil itu.

"Ayo kita tidur lagi"ucap asha pada anak-anaknya.

Ryu dan Rea menuruti mamanya bergegas untuk kembali terlelap dalam belaian mimpi.

Tak lama kemudian hening menyelimuti malam dengan di temani rintik hujan mengguyur kota Serang.

Mentari masih malu-malu untuk menunjukan sinarnya,padahal waktu suduh menunjukan pukul 7 pagi.sesuai rencana hari ini akan ziarah ke makam papanya.namun anak-anak masih terlelap dengan mimpinya.

"sha,"panggil mama nya pada Asha

"iya mah,"

"Biarlah anak-anak gk ikut kan ada Dika dirumah"

Dika adalah adik bungsu asha yang masih duduk dibangku sma.

"baiklah mah ,ayo kita pergi"

akhirnya mama dan asha berangkat menuju pemakaman yang hanya berjarak 5km aja.

sesampainya dimakan,dipanjatkan doa untuk papanya sambil menaburkan bunga.

"pah,asha mohon doa nya asha akan pergi merantau"monolognya dalam hati.

buliran bening mengalir menetes membasahi pipinya.

akhirnya hanya membutuhkan waktu 30 menit berada di makam papa nya.

Asha dan mamanya bergegas pulang khawtir Ryu dan Rea terbangun,benar saja sampai rumah Mereka sedang merajuk pada sang om untuk menyusulnya ke pemakaman.

"mama,ko mama ninggalin Ryu sih"celoteh Ryu padaku.

aku langsung saja memeluk Ryu dan mengelus rambut nya.

Beda hal nya dengan Rea,Rea amat riang dan tak terlalu menghiraukan akan kehadiranku.

Ryu masih aja bermanja pada ku,dia berkata"nanti lo mama sampai arab jangan lupa telepon Ryu y"ucapnya

"Ya Allah mengapa kata-kata Ryu menusuk hatiku,padahal kata-katanya tak terlalu berat untukku.tapi bagi baginya seolah sebuah keharusan".

Siang itu kami semua berkumpul adik-adikku,mama dan anak-anakku.

"de'ucapku "nanti lo teteh gk ada tolong jaga anak-anak y,bawa main"

"Iya teh,ucap adik ku...

hari ini sengaja Aku tidak kemana-mana menemani Ryu dan Rea main.

Dan Ryu juga minta dibuatkan puding jeli.Ryu antusius sekali dengaj pudingnya.

"mama enak banget,pudingnya"ucapnya

ditimpali Rea yang mau lagi pudingnya..

"mau mama pudingnya"rea berucap.

Tak terasa waktu sudah senja anak-anak minta di antar ke alfamart terdekat untuk membeli cemilan dan susu formula kesukaan Rea.

"mama...mama Rea mo itu"celotehnya..

"yang mana sayang"jawabku..

"itu...tuh..tuh.."Jawab Rea menggunakan jari telunjuknya pada susu formula.

"oh susu y sayang,boleh!"senyum ku pada Rea.

Saat si kasir ku terkesima saat Ryu membeli perlengkapan gambar,Ryu berkata"sebelum mama pergi ryu ingin ngegambar wajah mama"

"cute banget sih Ryu"sambil mengelus wajah gembilnya.

dalam perjalanan pulang yang ku dengar tawa dan celoteh anak-anakku,entah apakah hari esok akan seperti ini lagi.

Ya Allah smoga Jalan ku selalu Kau ridhoi...

Bersambung.

Episodes
1 Bila saatnya Tiba
2 menghitung waktu
3 Visa dan tiket pesawat
4 Take to Syria
5 Pop Asha
6 my madam
7 menuju Homs Syria
8 Kerinduan
9 Keluarga Al Drubi
10 pop Madam Aisha
11 Tangis tety omazhin
12 Khalil Drubi
13 Harapan Baba Mhazien
14 Cinta di tengah salju pertamaku
15 Hujan salju dan pelukan hangat
16 Mengikis keraguan
17 Ketika Ryu merajuk
18 Dilema Asha
19 Syria mencekam 1
20 Syria mencekam 2
21 Hanya Ada anak anak dihatiku
22 Rencana ke Allepo
23 Disinilah aku berada sekarang
24 Allepo mencekam
25 Kairo,Egypt
26 Wisata menyusuri sungai Nil
27 Kairo dengan segala keunikannya
28 Pop Khalil
29 Tangis bahagia untukku,tangis kepedihan untuk Khalil
30 Makan malam di Alexanderia
31 Min 9
32 Berburu oleh oleh mesir
33 1 jam sebelum berpisah
34 Delatnya pesawat,Delatnya hati Asha
35 Kejutan part 1
36 Kejutan part 2
37 Play to Timezone
38 dr Fadly Rafikhasa
39 Ketika Rasa itu hadir
40 Melamar Pekerjaan
41 Cinta yang berliku
42 Pop dr Fadly
43 harapan semu
44 panggilañ kerja
45 Edgar dan Asha
46 Cinta perlu perjuangan
47 Ke Bucinan dua anak manusia
48 Cinta terhalang restu
49 Tak sesuai dengan kenyataan
50 pertama kerja
51 Perasaan Edgar
52 Will you merry me
53 kebimbangan Asha
54 Kebimbangan Asha 2
55 keputusan Asha
56 Asha ke Surabaya
57 Luluh akan perhatian Asha
58 kesabaran berbuah manis
59 pertemuan Edgar dan Fadly
60 pop Edgar
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bila saatnya Tiba
2
menghitung waktu
3
Visa dan tiket pesawat
4
Take to Syria
5
Pop Asha
6
my madam
7
menuju Homs Syria
8
Kerinduan
9
Keluarga Al Drubi
10
pop Madam Aisha
11
Tangis tety omazhin
12
Khalil Drubi
13
Harapan Baba Mhazien
14
Cinta di tengah salju pertamaku
15
Hujan salju dan pelukan hangat
16
Mengikis keraguan
17
Ketika Ryu merajuk
18
Dilema Asha
19
Syria mencekam 1
20
Syria mencekam 2
21
Hanya Ada anak anak dihatiku
22
Rencana ke Allepo
23
Disinilah aku berada sekarang
24
Allepo mencekam
25
Kairo,Egypt
26
Wisata menyusuri sungai Nil
27
Kairo dengan segala keunikannya
28
Pop Khalil
29
Tangis bahagia untukku,tangis kepedihan untuk Khalil
30
Makan malam di Alexanderia
31
Min 9
32
Berburu oleh oleh mesir
33
1 jam sebelum berpisah
34
Delatnya pesawat,Delatnya hati Asha
35
Kejutan part 1
36
Kejutan part 2
37
Play to Timezone
38
dr Fadly Rafikhasa
39
Ketika Rasa itu hadir
40
Melamar Pekerjaan
41
Cinta yang berliku
42
Pop dr Fadly
43
harapan semu
44
panggilañ kerja
45
Edgar dan Asha
46
Cinta perlu perjuangan
47
Ke Bucinan dua anak manusia
48
Cinta terhalang restu
49
Tak sesuai dengan kenyataan
50
pertama kerja
51
Perasaan Edgar
52
Will you merry me
53
kebimbangan Asha
54
Kebimbangan Asha 2
55
keputusan Asha
56
Asha ke Surabaya
57
Luluh akan perhatian Asha
58
kesabaran berbuah manis
59
pertemuan Edgar dan Fadly
60
pop Edgar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!