Setelah dirawat selama 3 hari, Jelena pun diijinkan pulang. Polisi segera datang meminta keterangan pada gadis itu dan dia pun memberikan ciri-ciri orang yang menyerang mereka.
Adras sudah terbang lagi tadi pagi. Ia akan kembali ke Jakarta malam ini. Untuk sementara, Adras memasukan permohonan agar jadwal penerbangannya memungkinkan dia untuk berada di rumah setiap hari karena ia ingin memperketat pengawasan terhadap ponakannya.
Jelena pun tak menceritakan apa yang ia dengar malam itu. Ia tak ingin Sofia dan Santi membenci Adras seandainya tahu kalau dalang dibalik penyerangan mereka adalah Adam.
"Aunty, bagaimana memarnya?" tanya Sofia dan dan Santi yang masuk ke kamar Jelena.
"Di wajahnya sudah hilang. Hanya di bagian tangan saja."
Sofia dan Santi saling berpandangan. "Uncle sudah turun dari jam 11 siang. Dia nggak akan terbang lagi. Aunty harus menunjukan kedekatan aunty dan Uncle karena banyak di Instagram yang bertanya kenapa setelah bulan madu, nggak ada lagi berita tentang kalian. Aku dan kakak sudah menyiapkan kencan sambil menonton film romantis." ujar Sofia sambil menunjukan dua buah tiket bioskop.
"Nonton film? Tapi selama ini aku tak pernah menonton bioskop."
Santi dan Sofia tersenyum. "Tenang saja. Kami akan ajari bagaimana menonton sambil bersikap mesra. Uncle suka dengan film laga romantis. Dan ini sangat cocok untuk kalian menjadi lebih dekat. Pokoknya aunty harus berhasil merayu uncle untuk nonton bareng." kata Santi.
Tak lama kemudian, Adras pun sampai. Mereka makan siang bersama. Adras berbahasa basi menanyakan kabar Jelena di depan kedua ponakannya setelah itu ia langsung ke kamar untuk istirahat.
Jelena membiarkan Adras tidur sampai pria itu bangun pada pukul setengah lima sore.
"Mas, ini kopinya."
Adras yang baru selesai mandi dan sedang berdiri di balkon kamarnya, menoleh ke arah Jelena.
"Terima kasih."
Jelena meletakan kopi itu di atas meja lalu ia segera mendekati Adras yang berdiri di depan pagar pembatas balkon.
"Mas, besok kan jadwal penerbangannya nanti jam 1 siang, bagaimana kalau malam ini kita pergi berkencan?" tanya Jelena sambil melingkarkan tangannya di lengan Adras.
"Kencan?"
"Iya. Aku lihat ada film bagus di bioskop. Bagaimana kalau kita pergi nonton bersama dan setelah itu makan malam?" tanya Jelena.
"Kamu kan belum terlalu sembuh."
"Aku sudah sembuh, mas. Memang sih tangannya masih agak sakit. Tapi aku ingin menghibur diri dulu setelah terkurung selama beberapa hari di rumah sakit. Kita pergi ya, mas. Please.....!" Jelena mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya. Sebenarnya ini bukan gaya Jelena. Ia bukan tipe gadis manja. Namun demi Santi dan Sofia ia sok bergaya penuh permohonan seperti ini.
"Tapi aku nggak suka nonton."
"Tiketnya sudah aku beli."
Adras menatap Jelena yang masih menatapnya dengan wajah penuh permohonan. "Baiklah. Jam berapa kita akan menonton?"
"Jam 7, mas. Setelah itu kita makan malam bersama ya?"
Adras mengangguk. Ia setuju untuk pergi karena ingin membalas semua kebaikan Jelena pada Sofia.
Pukul setengah tujuh, keduanya sudah siap. Mereka pun berangkat dengan Lamborghini hitam milik Adras menuju ke Xinema 21.
Adras suka film action romantis. Ia yakin kalau Jelena mengetahui nya dari Sofia dan Santi.
Film pun di mulai. Awalnya langsung dimulai dengan adegan romantis. Jelena langsung memeluk lengan Adras dan menyandarkan kepalanya di sana. Sesekali ia mengusap lengan Adras.
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka dengan tatapan tajam. Tangannya terkepal karena melihat bagaimana manjanya Jelena pada Adras.
Sampai akhirnya film pun selesai dengan happy ending. Jelena jadi ikut senang dan ketika mereka berdiri dan bersiap untuk keluar, Jelena dengan cepat mencium pipi Adras. "Terima kasih, sayang. Aku sangat terhibur malam ini."
Setelah dari Xinema 21, keduanya pun menuju ke restoran langganan Adras dan memesan makan malam.
"Mas, di sini ada nasi kan?" tanya Jelena karena melihat para pengunjung restoran rata-rata bule.
"Iya."
"Soalnya hampir semua bule di sini. Mas juga sih, ada wajah bulenya. Kayaknya yang pribumi di sini hanyalah aku."
Adras ingin tertawa melihat tingkah Jelena yang sedikit konyol dan cerewet. Ia jadi ingat dengan Santi yang karakternya agak mirip istrinya ini.
Saat makan malam, Jelena beberapa kali mengambil gambar dengan Adras. Awalnya Adras tak mau namun Jelena berhasil membujuknya.
Akhirnya setelan beberapa waktu lamanya, mas Adras dan aku bisa jalan berdua lagi. Makasi sayang, sudah buat aku bahagia hari ini.
Begitulah kalimat yang Jelena tuliskan di unggahannya, yang ia tandai juga pada Adras.
Tak sampai 5 menit unggahan itu muncul, langsung masuk banyak like dan komentar. Termasuk juga komentar manis dari Santi dan Sofia.
"Mas, kita jalan-jalan sebentar yuk!" ajak Jelena begitu mereka keluar dari restoran.
"Mau kemana?"
"Pasar malam."
Adras tak terlalu suka tempat itu karena selain banyak orang, Adras juga tak menyukai bunyi bising beberapa arena permainan.
"Kita pulang saja, ya?"
"Ayolah, mas. Aku terakhir ke pasar malam saat orang tuaku masih hidup." mohon Jelena.
"Jauh nggak tempatnya?"
"Tuh!" Jelena menunjuk ke lapangan yang ada di depan restoran. Rupanya sebelum masuk di restoran tadi, Jelena sudah melihat pasar malam itu.
"Hanya satu jam ya?"
Jelena mengangguk senang. Ia segera menggandeng tangan Adras untuk menyeberangi jalan untuk ke tempat itu.
********
Adras hanya menatap Jelena yang nampak seperti anak kecil saat ia menaiki beberapa wahana. Adras sediri hanya menjadi penonton dan tak mau ikut terlibat di dalamnya.
Namun saat akan memasuki rumah hantu, Jelena berhasil mengajak Adras masuk. Ia memang sengaja mengajak Adras karena ada sesuatu yang akan ia lakukan di dalam.
Setiap kali para hantu muncul, Jelena pura-pura berteriak dan langsung memeluk Adras.
"Aku senang sekali malam ini. Terima kasih ya, mas. Jadi ingat dengan masa kecilku dulu. Tiap ada pasar malam, pasti papa dan mamaku akan mengajak aku ke sana." ujar Jelena ketika mereka akhirnya tiba di rumah. Jelena melepaskan sabuk pengamannya dan membuka pintu untuk turun.
"Aow.....!" Jelena tiba-tiba memegang kakinya.
"Ada apa lagi?" tanya Adras.
"Kakiku sakit, mas. Jadi nggak bisa jalan."
"Makanya, tadi nggak usah lompat-lompat." Kata Adras terlihat kesal. Namun ia mengangkat Jelena apa bridal style sambil memanggil para pelayan untuk membuka pintu.
"Aunty kenapa?" tanya Sofia kaget melihat Adras dan Jelena pulang dalam keadaan Jelena digendong Adras.
"Kakiku sakit." kata Jelena namun ia sempat mengedipkan mata pada gadis itu untuk mengatakan bahwa semua ini hanya akting.
"Oh kasihan. Pasti karena pukulan itu ya? Ya, sudah aunty sama uncle istirahat saja. Lagi pula ini sudah hampir tengah malam."
Adras membawa Jelena masuk ke dalam kamar lalu segera membaringkan dia di atas tempat tidur.
"Mas, tolong bantu aku untuk membuka pakaian ya? Kaki ku nggak kuat untuk berdiri. Ambil saja gaun tidur yang sudah aku gantung di depan laci."
Adras tak bicara namun ia melakukan apa yang Jelena inginkan. Ia masuk ke dalam walk in closet lalu mengambil gaun tidur berwarna hitam itu.
Jelena sudah mengeluarkan t-shirt yang dikenakan nya. "Mas, bantu ya?" Jelena menunjukan celana jeans yang dipakainya.
Adras pun membantu celana membuka celana itu. Wajahnya dingin, tanpa ekspresi.
Saat celana jeans itu sudah lepas dari tubuh Jelena, Adras nampak menarik napas panjang.
"Pakailah gaun tidurmu sendiri." kata Adras lalu segera membalikan badannya namun Jelena dengan cepat menahan tangan Adras.
"Mas....!" panggilnya lembut.
"Ada apa?" tanya Adras tanpa menoleh.
Jelena berlutut di atas tempat tidur lalu mendekat. Ia memeluk Adras dari belakang. "Kenapa sih mas nggak mau menyentuh aku?"
"Sudah ku katakan kalau aku ini gay. Aku tak tertarik pada perempuan."
"Mari kita coba mas."
Adras membalikan badannya. Ia menatap Jelena dengan tajam. "Maksud kamu apa?"
Jelena dengan berani membuka penutup gunung kembarnya.
"Jelena!" Adras terkejut.
"Aku ingin menyembuhkan mu, mas. Aku ingin kau kembali pada kodratmu yang semula sebagai seorang laki-laki." Jelena meraih tangan Adras, lalu meletakkannya di atas dadanya. Ia kemudian mendekat dan mencium bibir Adras dengan sangat lembut.
*********
Bisakah?.....
Berhasilkah?
Ayo berikan komentar terbaikmu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Anonymous
misteri apa yg kamu sembunyikan uncle ??
2023-02-12
0
Indra Fianti
ini yg gey Mike kali ya bukan adam
2023-01-21
0
"lazygirl"
bwt cwe kaya jelena yg g punya pengalaman mh segitu jg udh berani bgt.. 👍🏻👍🏻👍🏻
2023-01-06
0