Acara pun dimulai. Seperti biasa, setelah ucapan selamat datang, langsung dimuat profil perusahaan yang didalamnya juga ada orang-orang hebat yang sudah ikut bekerja dan membesarkan perusahaan ini. Tahun ini adalah perayaan ulang tahun emas sehingga ada penghargaan khusus yang akan diberikan. Adras adalah salah satu penerima penghargaan khusus itu.
Sebagai pendatang baru di acara ini, Jelena pun diminta untuk memberikan pendapatnya. Ia diundang ke podium setelah Adras menerima penghargaan sebagai pilot terbaik tahun ini.
Awalnya gadis itu agak menolak, namun Santi dan Sofia meyakinkannya untuk berdiri.
Jelena yang menggunakan sebuah gaun berwarna kuning gold langsung menjadi pusat perhatian. Gaun yang modelnya sederhana namun sangat pas di tubuhnya.
Banyak yang mengagumi kecantikan Jelena. Sekalipun kulitnya tak seperti gadis-gadis Korea yang putih pucat, namun ia terlihat bercahaya.
"Hallo semuanya." Jelena berdiri di samping Adras sambil melambaikan tangannya.
"Jujur saja, saya gugup. Tak menyangka akan diundang ke atas panggung. Kalau mas Adras pasti sudah biasa berhadapan dengan orang banyak sedangkan aku hanya terbiasa berhadapan dengan dia beberapa bulan ini."
Kelakar Jelena membuat semua tertawa. Mereka tak menyangka kalau istri Adras adalah seseorang yang lucu.
"Terima kasih atas penghargaannya bagi suami ku yang tercinta ini. Semoga mas Adras terus bekerja dengan baik. Aku senang bisa menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan maskapai ini. Semoga perusahaan ini semakin maju, para kru pesawat semakin solid dan terus meningkatkan kemampuannya untuk melayani para pelanggan yang ada. Secara khusus aku mau berterima kasih sama pak Ruben Sues yang sudah memberikan kami hadiah bulan madu. aku pikir itu saja yang bisa di sampaikan. Soalnya perutku sudah keroncongan."
Tawa kembali terdengar. Jelena menggandeng tangan Adras saat menuruni tangga.
"Adras mendapatkan istri yang kecantikannya alami. Tanpa harus make up berat, ia terlihat menawan." puji salah satu pilot senior membuat Adam nampak semakin cemberut.
Acara pun dilanjutkan dengan makan siang bersama dan foto-foto. Beberapa istri pilot langsung mendekati Jelena dan berkenalan secara langsung.
Jelena merasa senang karena ia disambut dengan penuh keramahan.
Saat itulah Adras tak ada. Jelena langsung mencarinya. Ia juga melihat kalau Adam tak ada.
Perasaan Jelena jadi tak enak. Ia langsung mencari.
"Cantik....!" Surya tiba-tiba menghalangi langkahnya.
"Eh dokter Surya."
"Akhirnya kita bisa ketemu setelah kamu menolak ajakan makan siang ku sebanyak 2 kali."
"Maaf. Aku sangat sibuk kuliah dan ingin menyelesaikan kuliahku dengan cepat."
Surya tersenyum. "Ok. Tak masalah. Aku hanya kangen saja bicara denganmu."
Jelena tersenyum. "Jangan kangen padaku."
"Kangen hanya sebagai teman, kok."
"Baiklah kalau begitu." Jelena mengedarkan pandangannya dan berusaha mencari Adras lagi namun pria itu belum kelihatan. "Aku mau ke toilet dulu ya?" pamit Jelena. Ia melangkah memasuki lorong menuju ke toilet. Saat akan berbelok ke arah toilet wanita, Jelena mendengar ada suara dari toilet pria. Ia mendekat perlahan agar suara ketukan sepatunya tak terdengar. Ketika Jelena membuka pintu toilet itu, ia langsung terkejut melihat Adras dan Adam ada di sana. Adras sedang mengusap punggung Adam.
"Mas ...!" panggil Jelena sambil menahan jantungnya yang terasa sesak karena melihat kedua lelaki itu begitu dekat.
"Jelena?" Adras terkejut.
"Mas ngapain di sini?" Jelena langsung masuk dan menggandeng tangan Adras. "Ayo pergi! Acara tukar kado nya akan segera dimulai."
"Ayo!"
Jelena menatap Adam tanpa tersenyum. Ia dengan sengaja menatap pria itu dengan tatapan tak suka.
Adras diam saja sampai mereka tiba di dalam ruangan.
Ternyata para ibu sedang menari tarian tik-tok. Mereka langsung menarik Jelena untuk masuk ke dalam barisan.
Tawa para ibu-ibu muda itu membuat semua pria menatap mereka. Surya pun terpesona sambil menatap Jelena yang nampak bahagia.
"Secantik apakah perempuan itu di matamu sampai kau tak menarik pandangan mu darinya?" tanya Mike yang berdiri di sampingnya.
"Di mata ku, dia bahkan lebih cantik dari Anita mu."
Mike terkekeh. "Anita akan marah jika ia tahu ada wanita yang lebih cantik darinya."
"Aku suka kesederhanaanya, senyum nya dan caranya menatap hidup ini. Ia mau melakukan apa saja agar orang lain bahagia. Dan aku berencana merebutnya dari tangan Adras karena dia memang tak layak mendapatkannya."
"Tenanglah. Adras pasti melepaskannya." kata Mike lalu meneguk minuman yang ada di tangannya. Ia menatap Adras yang sedang duduk diapit oleh kedua ponakan cantiknya. Semua orang tahu kalau Adras menjaga mereka sama seperti ia menjaga berlian. Dan untuk bisa menguasai Adras, maka kedua ponakannya itu harus dikuasai.
Adras menatap Jelena yang nampak bergembira dengan semua yang ada di sekitarnya. Ia bahkan membuat gerakan-gerakan lucu yang justru diikuti oleh semua ibu-ibu muda yang ada.
Terbayang kembali pembicaraan Adras dan Jelena kemarin malam. Perempuan itu secara tegas mengatakan kalau ia tak ingin bercerai. Dan hal itu yang membuat Adras tambah pusing. Pernikahannya dengan Jelena terjadi pada saat yang tak tepat. Andai saja Adras tak melupakan ponselnya sebelum acara sakral pernikahannya, ia pasti membatalkan pernikahan itu. Kini, Adras tak tahu bagaimana harus melepaskan Jelena tanpa menyakiti kedua ponakannya.
***********
"Wah...wah ...bintang kita dalam acara ulang tahun gold hari ini adalah nyonya Jelena Permana. Sungguh ia telah menarik minat semua yang ada di sini." ujar sang mc.
Semua pun bertepuk tangan dengan meriah.
Jelena menerima hadiah yang diberikan oleh pihak perusahaan.
"Aunty, kamu sungguh menjadi pusat perhatian. Kami bangga padamu." kata Sofia dalam perjalanan pulang.
"Iya. Banyak lho wanita cantik, istri para pilot, pramugari dan karyawan perusahaan namun hanya aunty Nana yang jadi pusat perhatian. Uncle pasti senang kalau istrinya disukai banyak orang. Iya kan uncle?" Santi menepuk pundak Adras yang sedang membawa kendaraan. Adras hanya mengangguk namun masih dengan ekspresi yang dingin.
Begitu sampai di rumah, Sofia dan Santi langsung menceritakan pada orang rumah apa yang terjadi. Semua pun ikut senang kecuali Marlisa. Ia hanya menatap Jelena dengan ekor matanya sambil berpikir kalau semua orang yang ada di pesta itu pasti sudah gila karena menganggap Jelena yang kampungan itu sangat istimewa.
Selesai mandi, Jelena melihat Adras yang membaringkan tubuhnya di atas ranjang sambil memijat kepalanya. Pria itu sudah lebih dulu mandi dari Jelena.
"Mas, sakit kepala? Ayo aku pijat!"
"Nggak perlu."
"Ayo mas! Berbaring di sini." kata Jelena sambil menyusun bantal menjadi dua. Adras yang awalnya menolak akhirnya membaringkan juga kepalanya di sana. Jelena pun mulai memijat kepala Adras. Pria itu langsung memejamkan matanya. Ia tak tahu apakah kepalanya sakit karena masih pengaruh sakit yang kemarin ataukah karena tekanan yang ia terima untuk segera memutuskan hubungan pernikahannya dengan Jelena.
Jelena tak bicara selama ia memijat kepala Adras. Hanya harum tubuhnya Jelena justru membuat Adras merasa tenang. Di kamar mandi, ada sabun aroma terapi yang biasa Jelena pakai. Mungkin karena itu baunya sangat menenangkan bagi Adras sampai akhirnya ia tertidur.
Jelena bukan hanya memijat kepala Adras, ia juga memijat tangan dan kaki Adras. Mata Jelena menatap inti tubuh Adras. Pikirannya langsung tertuju pada Adam. Bagaimana caranya mereka bercinta? Milik mereka kan sama? Mau dimasukan di mana? Ih..., kok aku jadi ngeri ya membayangkannya.
Pada saat itu, ponsel Adras berbunyi. Jelena dengan cepat meraihnya dan ia langsung jengkel melihat kalau Adam yang menelepon. Ia pun menerimanya.
"Mas Adras....aku....!"
"Suamiku sudah tidur. Jangan diganggu. Besok siang ia ada jadwal penerbangan. Aku tak ingin suamiku jadi lelah."
"Baik nyonya!"
"Eh ..tunggu, jangan dulu ditutup." Ujar Jelena. Ia menjauh dari tempat tidur dan menuju ke balkon.
"Ada apa nyonya?"
"Dengar baik-baik ya Adam. Aku tak peduli bagaimana hubunganmu dengan suamiku. Aku tak akan pernah melepaskan suamiku apapun yang terjadi. Aku akan membuatnya sembuh dan kembali ke jalan yang benar. Dan kau juga, bertobatlah sebelum ajalmu tiba. Ingat itu! Bye..." Jelena langsung mengahiri percakapannya. Ia menatap Adras yang sudah tertidur. Ia tahu kalau tugasnya sangat berat. Namun demi kebahagiaan Sofia dan Santi, gadis yang sudah menolongnya,Jelena berjanji pada dirinya sendiri, tak akan menyerah untuk kesembuhan Adras.
**********
Di sebuah kamar yang mewah nampak sebuah tangan sedang terkepal dengan sangat kuat. Lancang kau wanita miskin! Aku akan melihat, bagaimana kau akan bertahan kalau kedua ponakan Adras itu sudah aku singkirkan.
*********
Wah....siapa nih yang main ancaman segala?
Dukung emak terus ya guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Yunia Spm
adam
2023-08-20
1
Idku Nursaman
jangan" mike juga bersekongkol nih...
2023-01-25
0
"lazygirl"
wah aku paling suka sm karakter cwe kaya jelena yg kuat g prnh takut sm apapun.. 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2023-01-06
0