Hari ini mereka menikmati pemandangan yang indah dengan naik perahu. Jelena berusaha bersikap manis, sesekali ia menggandeng tangan Adras dan bersandar di lengan pria itu sambil mengambil foto-foto mereka berdua.
Menurut Sofia dan Santi, halaman Instagram Adras penuh dengan komentar ucapan selamat dan memuji kalau Adras dan Jelena adalah pasangan yang serasi.
Mereka makan malam di sebuah restoran mewah setelah mampir di sebuah butik untuk membeli pakaian. Jelena menelan salivanya saat melihat harga gaun itu. Namun kata Pedro, itu adalah bagian dari hadiah yang diberikan si bos.
Jelena menggunakan sebuah gaun berwarna gold. Talinya spageti dengan potongan bagian belakang yang rendah. Gaun itu sangat ketat di tubuh Jelena sehingga menonjolkan bentuk tubuhnya. Rambut nya yang panjang digulung ke atas sehingga membuat penampilannya sangat elegan.
"Sudah siap, mas?" tanya Jelena.
Adras hanya mengangguk. Seperti biasanya, sikapnya dingin dan tak menunjukan ekspresi kekagumannya sebagai seorang pria.
Saat makan malam pun, Adras terlihat biasa saja. Ia menjawab setiap pertanyaan Jelena dengan anggukan atau sekedar ya atau tidak.
"Mas, kita dansa, yuk!" ajak Jelena.
"Aku tak bisa dansa."
"Ayolah, mas. Lagunya romantis." Jelena langsung menarik tangan Adras. Terpaksa pria itu mengikutinya.
Mereka pun berdansa diiringi lagu Forever yang dinyanyikan oleh Arnold Manola. Seorang penyanyi asal Inggris yang sangat legendaris itu.
Jelena tersenyum saat Adras mencoba tak bertatapan langsung dengannya. Tepat pada saat tubuh mereka berputar, Jelena melihat ada Adam di sana. Pria itu sedang makan sendirian dan sepertinya sedang menatap ke arah mereka.
Melihat pria itu, Jelena langsung menyandarkan kepalanya di dada Adras. Mereka terlihat sangat mesra dari jauh dan saat lagi berakhir, Jelena dengan berani mencium bibir Adras. Lelaki itu nampak terkejut. Matanya melotot ke arah Jelena. Walaupun ciuman itu sangat singkat namun cukup membuat Adras tercengang.
Dalam perjalanan pulang, keduanya siang diam tak bicara. Namun saat mereka turun dari perahu yang mengantar mereka, Jelena pura-pura terjatuh.
"Ah...kakiku...aow....!" gadis itu meringis karena akting pura-pura jatuhnya itu justru menjadi jatuh betulan dan sepatu hak tinggi yang digunakannya patah sebelah.
Adras menarik napas panjang saat melihat Jelena yang meringis sambil memegang kakinya. "Kamu ceroboh sekali, sih!"
"Mas, aku nggak biasa menggunakan hak tinggi. Tolong gendong aku ya, mas? Aku nggak bisa jalan."
Adras terlihat sangat terpaksa saat harus mengangkat tubuh Jelena dan menggendongnya untuk masuk ke dalam villa.
Ia menaruh tubuh Jelena di atas ranjang sambil membantu gadis itu melepaskan sepatunya.
"Mas, tolong bantu aku untuk ganti pakaian. Masa sih aku harus pakai pakaian seperti ini untuk tidur."
Adras membuka lemari pakaian dan mengambil gaun tidur berwarna putih. Ia membantu membuka resleting gaun Jelena dan membantunya untuk mengeluarkan dari tubuh gadis itu. Lagi-lagi, Adras harus melihat pemandangan indah tubuh Jelena. Namun dia dengan santainya bergerak dan memakaikan gaun tidur itu. "istirahatkan. Ini sudah jam setengah dua belas malam." katanya. Ia kemudian membuka jas yang membungkus tubuhnya. Saat itulah ponselnya yang berdering. Adras langsung keluar kamar saat melihat siapa yang menelepon.
Jelena jadi penasaran. Walaupun kakinya sakit, ia mencoba berjalan mengikuti Adras. Sesampai di depan pintu kamar, ia membukanya sedikit dan melihat pria itu sedang ada di ruang tengah sambil duduk. Ia berbicara dalam bahasa Inggris dan Jelena kesal karena hanya sedikit yang bisa ia mengerti.
"It's not what you see." ujar Adras terlihat sedikit frustasi. Entah apa yang orang diseberang sampaikan, yang pasti Adras terlihat sangat ingin menjelaskan sesuatu.
Apakah itu Adam yang menelepon? Marahlah Adam saat melihat aku mencium Adras? Kalau memang begitu, maka aku harus lebih keras menggoda Adras. Aku harus berusaha menyembuhkan penyimpangannya itu. Karena itu adalah dosa. Masa sih jeruk makan jeruk.
Jelena kembali lagi ke kasur. Ia duduk sambil mengurut kakinya dengan minyak kayu putih yang memang selalu dibawahnya. Ia terus mencari ide, bagaimana harus menyembuhkan Adras. Ia mengambil ponselnya kemudian mencari di internet penyebab seseorang mengalami penyimpangan seksual dan bagaimana harus mengatasinya. Sampai akhirnya gadis itu tertidur karena ia memang sudah lelah. Adras pun masuk ke kamar. Ia melihat kalau Jelena sudah tertidur. Penampilan yang sangat mengiurkan bagi seorang pria. Gaun tidur itu tersingkap dan menampakan paha gadis itu. Adras mengusap wajahnya kasar. Ia mengambil selimut dan menutupi tubuh Jelena, dan meraih ponsel gadis itu yang masih dalam keadaan menyala. Matanya langsung membulat saat melihat kalau gadis itu sedang menonton sebuah acara tentang kesehatan yang berjudul "BAGAIMANA MENOLONG SEORANG GAY AGAR KEMBALI MENJADI NORMAL"
*************
Jelena bangun pagi hari dengan tubuh yang segar. Ia mencoba melangkah. Walaupun kakinya masih sakit sedikit namun tak seperti semalam. Ia melangkah ke kamar mandi dan menyegarkan tubuhnya dengan air dingin. Selesai mandi dan ganti pakaian, ia keluar kamar. Tak ada Adras di sana. Namun di atas meja ada sarapan yang tersedia. Walaupun hanya susu, roti dan beberapa jenis kue, Jelena berusaha menikmatinya. Sebenarnya ia sangat merindukan makan nasi.
Ia melahap habis susu, roti dan kue yang ada. Ia kemudian menelepon Adras namun panggilannya tidak dijawab. Entah kemana suaminya itu. Meninggalkan dia di saat hari masih menunjukan pukul 8 pagi. Jelena pun memilih berjalan-jalan di luar Villa sambil menikmati indahnya pemandangan di pagi hari. Ia duduk di salah satu ayunan yang tersedia di sana.
"Hai cantik!"
Jelena memalingkan wajahnya saat mendengar panggilan itu. Ia tersenyum. "Surya?"
Surya tersenyum. Ia melangkah dan ikut duduk di salah satu ayunan yang ada di sana.
"Aku terus memikirkan mu." ujar Surya.
"Nggak boleh memikirkan ku. Lihat?" Jelena kembali mengangkat tangannya dan menunjukan cincin pernikahanya.
"Entahlah. Kamu tak seperti Perempuan yang sudah menikah dan sedang berbulan madu. Kamu tahu, aku bisa melihat hanya dari bahasa tubuh seseorang apakah ia masih perawan atau tidak dan tebakanku bahwa kamu masih perawan."
"Oh ya?" Jelena kaget. "Berarti tebakan mu kali ini salah. Mana ada perempuan yang sudah menikah masih perawan."
Surya terkekeh. "Kamu unik. Sama sekali tak berdandan namun kelihatan cantik. Kulitmu tak seputih gadis-gadis Korea atau Jepang namun terlihat menarik."
"Terima kasih atas rayuannya."
"Aku tak merayu. Aku mengatakan yang sebenernya."
Jelena menatap Surya. "Apakah kamu punya ketertarikan khusus pada wanita yang sudah bersuami?"
"Nggak. Hanya kamu saja yang membuat aku penasaran. Namamu saja sangat sulit aku ketahui."
Jelena kembali berayun. Namun saat kakinya tak sengaja menyentuh tanah, ia meringis.
"Kakimu kenapa?" tanya Surya.
"Semalam aku jatuh."
"Boleh aku melihatnya?" Surya langsung berlutut di depan Jelena dan memegang kaki gadis itu. "Jangan takut. Aku ini seorang dokter ahli beda. Dan aku juga mempelajari sedikit tentang pijat refleks."
Jelena pun membiarkan kakinya di pegang oleh Surya. Cowok itu mengurutnya perlahan dan dengan cepat ia memuat kaki Jelena. Gadis itu berteriak kaget namun saat ia menggerakkan kakinya, ia sudah tak merasakan sakit lagi.
"Wah... amazing. Kamu sungguh hebat. Terima kasih ya?" Jelena tanpa sadar memeluk Surya saking gembiranya.
"Jelena!" Panggil Adras yang entah dari mana sudah berada di depannya.
"Mas...!" Jelena langsung melepaskan pelukannya dan berdiri dengan gaya linglung. Ia segera mengaruk kepalanya yang tak gatal. "Eh mas, kakiku telah sembuh. Dia mengobatinya. Namanya Surya. Dokter Surya tepatnya."
Adras menatap Surya dengan dingin. "Terima kasih." Katanya datar. "Ayo kita pergi! Sebentar lagi mereka akan menjemput kita."
Jelena langsung melingkarkan tangannya di lengan Adras. "Sekali lagi terima kasih ya dokter Surya."
Surya hanya mengangguk. Ia menatap kepergian pasangan itu dengan senyum misteriusnya. Akhirnya aku tahu namamu, Jelena. Apakah kau tak tahu siapa pilot bernama Adras itu?
**********
Waw....apakah Surya mengenal Adras? Bagaimana ia tahu tentang Adras ya?
Dukung emak terus ya guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
sherly
siapakah dirimu adras?
2023-05-02
0
nuralam alam
jgn bilang lw itu pasangan gay nya adras
2023-01-27
0
Idku Nursaman
adras masih teka teki buat aq...
2023-01-25
0