Bulan Madu Kelabu

Sepanjang perjalanan ke bandara, Jelena lebih banyak diam. Apa yang ia lihat di restoran tadi menjadi tanda tanya bagi dirinya. Apakah laki-laki sahabat Adras ataukah kekasihnya?

Memikirkan hal itu membuat Jelena merasakan bulu kuduknya berdiri. "Ih...." ujarnya tanpa sadar membuat Adras yang duduk di sampingnya itu menatap Jelena dengan bingung. Mereka memang naik taxi menuju ke bandara. Sofia hanya mengirim sepatu untuk Jelena dan baju ganti untuk pamannya. Jelena masih menggunakan gaun yang ia pakai tadi pagi.

Jelena menoleh ke arah Adras yang sedang menatapnya heran. Gadis itu hanya nyengir lalu kembali menatap ke luar jendela.

Akhirnya mereka pun tiba di bandara. Sofia dan Santi sudah menunggu mereka dengan dua koper. Di tangan mereka sudah ada pasport milik Jelena yang memang sudah dibuat oleh Sofia sebelum pernikahan mereka, seolah gadis itu sudah tahu mengenai keberangkatan ini yang memang sudah diurus oleh pihak maskapai.

"Aunty Nana, ini hadiah pernikahan dari kami berdua." ujar Santi.

Mata Jelena langsung terbelalak melihat ponsel dengan merk apel digigit itu.

"Untuk aku? Ponsel ku yang lama mana?" tanya Jelena.

"Masa sih sudah menikah dengan pilot terkenal dan masih pakai hp jadul dengan LCD yang sudah retak sana dan sini. Aunty jangan takut. Kartu memorinya kami pindahkan ke sini. Semua fotonya aman. Kartunya juga sudah diubah ke 5G. jadi kontak wa, semuanya aman." ujar Sinta dengan gaya yang lucu. Jelena sebenarnya sayang dengan ponsel lamanya itu yang ia beli bekas dari teman sekerjanya. Namun ia juga merasa senang bisa memegang ponsel yang emang kebanyakan hanya dimiliki oleh kaum berkantong tebal ini.

Sofia menarik tangan Adras agak menjauh. "Uncle, kok nggak kayak pengantin baru sih? Turun dari mobil nggak gandengan tangan, nggak saling bertatapan mesra."

"Sofia, kamu kan tahu bagaimana pernikahan ini terjadi?"

"Namun setidaknya uncle harus belajar menerima kenyataan kalau uncle dan aunty sudah menikah. Uncle harus menjamin perasaan istri uncle." Sofia nampak cemberut.

"Jangan cemberut. Uncle mau berangkat seharusnya memberikan senyum terbaik."

Sofia pun tersenyum.

Sementara itu, Santi menginterogasi Jelena. "Aunty, tadi malam apa yang terjadi? Mata-mata kami mengatakan kalau paman keluar dari kamar setelah kami pulang ke rumah."

Jelena pun menceritakan apa yang terjadi. "kayaknya ia menemui lelaki bernama Adam yang meneleponnya. Aku nggak tahu jam berapa paman kalian pulang. Dan tadi juga aku melihatnya bersama seorang lelaki. Mereka terlihat sangat dekat."

"Bagaimana ciri-cirinya?"

"Tingginya hampir sama dengan paman kalian. Kulitnya agak gelap, rambutnya bergelombang, menggunakan kacamata dan badannya lumayan kekar. Ia tampan."

Santi nampak mengerutkan dahinya. Tiba-tiba ia ingat sesuatu dan mengambil ponselnya. Ia ingat dengan foto ulang tahun pamannya setahun yang lalu. Ia membuka galeri ponselnya dan menunjukan sebuah foto yang mana ada beberapa pria yang berfoto di sana.

"Ya. Ini dia." Jelena menunjuk seorang pria yang memang berdiri tepat di samping Jelena.

Santi menatap kakaknya yang juga sedang menatapnya. Ia memberikan kode dengan matanya.

"Uncle masuk sebentar ke ruangan khusus. Kalian tunggu di sini ya?" pamit Adras dan segera meninggalkan ketiga gadis itu.

Santi pun menceritakan semua kepada kakaknya. Sofia juga nampak kesal.

"Akan kita selidiki siapa lelaki ini. Kalau ternyata dia pasangan gay dari uncle, maka kita akan menyingkirkannya agar ia tak lagi menganggu uncle kita." kata Sofia. Ia kemudian memegang tangan Jelena. "Aunty Nana, tolong goda uncle selama kalian bulan madu di sana. Usahakan perhatian uncle hanya padamu. Aku tahu ini permintaan yang sangat berat. Namun jika opa dan oma masih hidup, mereka pun pasti akan meminta hal yang sama."

Jelena mengangguk. Entah mengapa ia sudah menyayangi kedua kakak beradik ini. Anak yatim piatu yang ingin menyelamatkan masa depan uncle mereka.

Waktu keberangkatan pun tiba. Jelena dan Adras masuk ke pesawat paling akhir. Entah mengapa saat mereka sudah mendekati pintu pesawat, Adras secara tiba-tiba memegang tangan Jelena dan menautkan jari mereka.

"Selamat sore kapten!" Sapa pramugari yang ada di depan pintu. Mereka nampak sudah menunggu kedatangan Adras dan istrinya. Mereka bahkan memberikan hadiah berupa coklat kepada pasangan suami istri itu. Mengantarkan mereka ke lantai dua, tempat first clas berada.

Pesawat yang mereka naiki ini adalah pesawat terbaru dan tercanggih milik maskapai tempat Adras bekerja. Tempat kelas satu pun sangat privasi karena ada pembatas antara kursi yang satu dengan kursi yang lain. Karena Adras dan Jelena adalah suami istri maka pembatas diantara mereka tak dipasang dan mereka mendapatkan tempat duduk paling depan.

Saat pramugari sudah meninggalkan mereka, Adras dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Jelena dan kembali memasang wajah datar.

"Ada apa?" tanya Jelena heran.

"Apa?" Adras kembali bertanya.

"Kenapa tangannya di lepas?"

Wajah Adras langsung merah. "Aku mengantuk." ujar Adras lalu segera duduk.

"Eh, aku mau di dekat jendela." kata Jelena karena memang ia seperti orang yang baru kali ini naik pesawat.

"Terserah!" Adras berpindah tempat duduk. Jelena pun duduk di dekat Jendela sambil tersenyum senang. Terakhir ia naik pesawat saat liburan dengan orang tuanya ketika ia berusia 9 tahun. Waktu itu mereka liburan ke Singapura. Jelena bahkan sudah lupa bagaimana rasanya naik pesawat.

"Saya kapten Saul Adrian, bersama kapten Donny Dianto, co-pilot Budi Sanjaya dan Co-pilot Gilbert Surya, seluruh kru penerbangan dan semua penumpang yang berjumlah 212 orang, mengucapkan selamat atas pernikahan salah satu pilot di maskapai kami, kapten termuda dan paling hebat, Adras Arianto Permana yang baru saja menikah kemarin. Bersama istri tercinta Jelena Giandry Permana. Mereka merupakan penumpang istimewa kita di hari ini." terdengar suara dari ruang kokpit. Foto pernikahan Jelena dan Adras ada di layar TV yang ada di depan tempat duduk semua penumpang. Maka terdengarlah tepuk tangan yang meriah.

"Mas, sambutannya sangat luar biasa." kata Jelena dengan wajah berseri. Namun Adras nampak hanya biasa saja. Ia hanya menengok kebelakang sebentar, memberikan senyum tipis kepada beberapa orang yang ada di kelas satu itu dan kembali duduk, memasang sabuk pengamannya dan menarik pembatas ruangan yang ada di sebelahnya agar orang lain tak bisa melihat mereka lagi.

Pramugari pun mulai memperagakan cara memasang dan melepaskan sabuk pengaman, cara menggunakan masker oksigen melalui layar TV yang ada di depan mereka. Setelah itu pesawat mulai bergerak mundur sebagai tanda bahwa pesawat akan segera take off.

"Berapa lama perjalanan ke Italia?" tanya Jelena.

"Sekitar 16 jam. Tapi kita akan mampir sebentar ke Singapura, lalu melanjutkan perjalanan kembali."

Jelena menarik napas panjang. Sejujurnya ia merasa tegang juga. Namun ia pun memejamkan matanya sambil mendengarkan musik.

Pesawat tiba dengan selamat di bandara Singapura. Para penumpang di minta untuk ada di tempat duduk mereka karena pesawat hanya berhenti tak lama sambil menunggu penumpang yang akan naik.

Jelena merasa bosan. Ia melihat kalau Adras tertidur. Perlahan ia membuka sabuk pengamannya dan segera melangkah meninggalkan lantai dua. Ia melihat para penumpang lain juga tertidur.

Ia pun turun ke lantai satu. Para pramugari yang lain sedang bekerja membersihkan sampah dan yang lain melayani para penumpang.

Jelena memperhatikan para penumpang lainnya. Ia tersenyum melihat beberapa anak kecil.

Sampai matanya yang tajam melihat seorang pria yang duduk di salah satu bangku. Pria itu nampak sedang menelepon dan ia tak melihat kalau Jelena sedang memperhatikannya. Jelena pun diam-diam mengeluarkan ponselnya dan memotret pria itu. Lalu dengan cepat ia mengirim pesan pada Sofia.

*Adam ada di pesawat ini....

Tak lama kemudian, balasan dari Sofia pun datang. Jelena langsung tersenyum*.

Lalu setelah para penumpang mulai naik, Jelena pun kembali ke atas. Ia melihat kalau Si pria yang diduga Adam itu masih juga terus menelepon. Dan saat ia tiba di kursinya, nampak Adras pun baru selesai menelepon. Tepatnya, ia mengahiri percakapannya saat melihat Jelena sudah berdiri di sampingnya.

"Boleh menggunakan ponsel ya?" tanya Jelena pura-pura sambil duduk.

"Hanya sebentar. Namun sebaiknya tidak."

"Sebentar saja boleh kan?" Jelena mengeluarkan ponselnya. "Hai guys....! Aku lagi ada di pesawat nih. Bentar lagi mau melanjutkan ke Venesia. Nih suamiku yang ganteng. Sayang...menghadap ke sini, dong." Tanpa di duga Jelena memegang dagu Adras. Lelaki itu agak terkejut namun ia memaksakan sebuah senyum. "Maaf ya guys, suamiku agak pemalu. Pokonya kalau sudah di sana, aku akan kabarkan hari-hari bahagia kami. Bye...."

Jelena mengirim ke halaman Instagramnya yang telah dibuat oleh Sofia dan Santi padahal memang sebelumnya gadis itu tak punya IG.

"Kamu suka pamer ya di sosmed?" tanya Adras.

"Bukan pamer, mas. Hanya ingin memberitahukan kepada para netizen yang masih naksir dan selalu mengharapkan mu, baik kau hawa maupun kaum Adam, agar mereka berhenti memikirkan mu."

Wajah Adras terlihat agak berubah tegang saat Jelena menekankan kata Adam. "Aku hanya nggak terlalu suka dengan sosmed." ujar Adras lalu ia tersenyum pada seorang pramugari yang datang menyapanya.

"Hallo kapten, apakah ada sesuatu yang kapten butuhkan?"

"Nggak." jawab Adras

"Ada." jawab Jelena.

Pramugari itu tersenyum. "Apa yang bisa kami bantu nyonya Adras?"

"Aku hanya ingin permen. Boleh kan?"

"Tentu saja boleh. Sebentar ya?"

Adras menatap Jelena. "Kenapa ingin permen?"

"Telingaku agak sakit. Mubgkin karena sudah lama sekali tak baik pesawat. Dengan makan permen, katanya bisa membantu selama perjalanan."

Adras tanpa diduga, memegang kedua telinga Jelena, menekannya perlahan dan seperti memberikan sedikit pijatan. Jelena merasa tersentu dengan perhatian itu namun ia tak mau baper saat mengingat kata gay!

Adras kembali bersikap dingin saat ia sudah selesai memijat. pramugari yang tadi kembali membawa sebuah toples kecil berisi permen dan meminta Jelena untuk menyimpannya saja. Perempuan itu pun mengangguk lalu perjalanan kembali di lanjutkan.

**********

Benarkah laki-laki itu Adam? Lalu untuk apa ia ada dalam pesawat?

Terpopuler

Comments

Devira Hasya

Devira Hasya

haii kak Henny😄 . . maaf yaa novel nya paman adras bru bisa baca sekarang.. tapi jujur aku kepo deh kak sma cerita nya.. smoga ceritanya selalu the best sperti karya² kak Henny yg lain yaa.. semngat & sukses selalu kak Henny 🤗👍

2023-07-19

0

⒋ⷨ͢⚤𝘼𝙉𝙉𝙄𝙑➍🅜ᴋᴇ³/Adinda

⒋ⷨ͢⚤𝘼𝙉𝙉𝙄𝙑➍🅜ᴋᴇ³/Adinda

pasti Adam ingin merusak acara bulan madu mereka

2023-02-04

0

"lazygirl"

"lazygirl"

br sempet baca lg bab ny udh bnyk alamat baca marathon ini mh.. 🤭

2023-01-06

1

lihat semua
Episodes
1 Harus Bertanggungjawab
2 Bukan Malam Pertama
3 Rencana
4 Membuat Rencana
5 Selamat Pagi Suami
6 Bulan Madu Kelabu
7 Bulan Madu Kelabu (part 2)
8 Bulan Madu Kelabu (part 3)
9 Siapa Adam?
10 Pulang tak sesuai Jadwal
11 Siapa Nyonya Rumah?
12 Rayuan Maut
13 Perhatian Jelena
14 Masakan Terenak
15 Mulai Curiga
16 Menjadi Pusat Perhatian
17 Ketangguhan Jelena
18 Kencan Yuk!
19 Gangguan
20 Dia masih perawan
21 Terbakar Emosi
22 Mencari
23 Jun
24 Mulai Ada Rasa
25 Pusing
26 Yang Tak Terduga
27 Perhatian dari banyak Pria
28 Mengajak Pulang
29 Hanya Beberapa Hari
30 Jangan Ganggu Suamiku
31 Surprise
32 Tarik Ulur
33 Mencapai Tujuan
34 Ketahuan Bohong
35 Kekasih Gelap Adras
36 Pemeriksaan
37 Masa Lalu Adras
38 Masa Lalu Adras (Part 2)
39 Masa Lalu Adras (Part 3)
40 Masa Lalu Adras (part 4)
41 Aku Tergoda dengan Rayuannya
42 Pedekate
43 Sejenak Dalam Pelukmu
44 Temani Aku
45 Jatuh Dalam Pelukannya
46 Korban
47 Secercah Harapan
48 Kenyataan Yang Sulit
49 Pencarian
50 Pertemuan Yang Menyakitkan
51 Perjanjian
52 Pernyataan Cinta Adras
53 Berikan Aku Kesempatan
54 Tetap Pada Pendirian
55 Ke Villa Berdua
56 Modus atau Kebetulan?
57 Kembali Dingin
58 Usaha Adras
59 Makan Bersama
60 Apa Ini ya?
61 Rencana Santi dan Sofia
62 Adras Hampir Kewalahan
63 Efek 2 Tetes
64 Berubah sikap lagi
65 Sial Sendiri
66 Adras lewat, Anto pun Jadi
67 Marlisa yang Gelisah
68 Pertengkaran
69 Tuduhan
70 Uncle Jeff
71 Aku Pergi
72 Berita Tahu Aku, Jun
73 Terbongkar
74 Semua Untuk Kebaikan
75 Ku kejar Cintamu
76 Ku Kejar Cintamu (part 2)
77 Ku Kejar Cintamu (Part 3)
78 Keputusan Hati
79 Kejutan Untuk Adras
80 Pilot VS Mafia
81 Pilot VS Mafia (part 2)
82 Sama-Sama Kaget
83 Nagih Janji
84 Kekuatan Hati
85 Honey moon ke-2
86 Pulang Ke Indonesia
87 Usaha Jelena Menolong Santi
88 Keberanian Jun
89 Restu
90 Pacar Pura-Pura
91 Momen Indah di Malam pengantin
92 Hari Bahagia Elina dan Santi
93 Anggota Keluarga Baru
94 Haruskah Patah Hati Lagi?
95 Yang Sebenarnya Terjadi
96 Memutuskan Untuk Masa Depan
97 Usaha Keras
98 Semua Tentang yang Bahagia
99 Akhir Bahagia
100 Akhir Bahagia (Part 2)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Harus Bertanggungjawab
2
Bukan Malam Pertama
3
Rencana
4
Membuat Rencana
5
Selamat Pagi Suami
6
Bulan Madu Kelabu
7
Bulan Madu Kelabu (part 2)
8
Bulan Madu Kelabu (part 3)
9
Siapa Adam?
10
Pulang tak sesuai Jadwal
11
Siapa Nyonya Rumah?
12
Rayuan Maut
13
Perhatian Jelena
14
Masakan Terenak
15
Mulai Curiga
16
Menjadi Pusat Perhatian
17
Ketangguhan Jelena
18
Kencan Yuk!
19
Gangguan
20
Dia masih perawan
21
Terbakar Emosi
22
Mencari
23
Jun
24
Mulai Ada Rasa
25
Pusing
26
Yang Tak Terduga
27
Perhatian dari banyak Pria
28
Mengajak Pulang
29
Hanya Beberapa Hari
30
Jangan Ganggu Suamiku
31
Surprise
32
Tarik Ulur
33
Mencapai Tujuan
34
Ketahuan Bohong
35
Kekasih Gelap Adras
36
Pemeriksaan
37
Masa Lalu Adras
38
Masa Lalu Adras (Part 2)
39
Masa Lalu Adras (Part 3)
40
Masa Lalu Adras (part 4)
41
Aku Tergoda dengan Rayuannya
42
Pedekate
43
Sejenak Dalam Pelukmu
44
Temani Aku
45
Jatuh Dalam Pelukannya
46
Korban
47
Secercah Harapan
48
Kenyataan Yang Sulit
49
Pencarian
50
Pertemuan Yang Menyakitkan
51
Perjanjian
52
Pernyataan Cinta Adras
53
Berikan Aku Kesempatan
54
Tetap Pada Pendirian
55
Ke Villa Berdua
56
Modus atau Kebetulan?
57
Kembali Dingin
58
Usaha Adras
59
Makan Bersama
60
Apa Ini ya?
61
Rencana Santi dan Sofia
62
Adras Hampir Kewalahan
63
Efek 2 Tetes
64
Berubah sikap lagi
65
Sial Sendiri
66
Adras lewat, Anto pun Jadi
67
Marlisa yang Gelisah
68
Pertengkaran
69
Tuduhan
70
Uncle Jeff
71
Aku Pergi
72
Berita Tahu Aku, Jun
73
Terbongkar
74
Semua Untuk Kebaikan
75
Ku kejar Cintamu
76
Ku Kejar Cintamu (part 2)
77
Ku Kejar Cintamu (Part 3)
78
Keputusan Hati
79
Kejutan Untuk Adras
80
Pilot VS Mafia
81
Pilot VS Mafia (part 2)
82
Sama-Sama Kaget
83
Nagih Janji
84
Kekuatan Hati
85
Honey moon ke-2
86
Pulang Ke Indonesia
87
Usaha Jelena Menolong Santi
88
Keberanian Jun
89
Restu
90
Pacar Pura-Pura
91
Momen Indah di Malam pengantin
92
Hari Bahagia Elina dan Santi
93
Anggota Keluarga Baru
94
Haruskah Patah Hati Lagi?
95
Yang Sebenarnya Terjadi
96
Memutuskan Untuk Masa Depan
97
Usaha Keras
98
Semua Tentang yang Bahagia
99
Akhir Bahagia
100
Akhir Bahagia (Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!