Rencana

Kisahnya berawal dari sini...

Adras Rianto Permana, seorang Pilot yang berusia 28 tahun, menuruni tangga untuk menuju ke ruang makan. Ia sudah mengenakan seragamnya karena hari ini ia ada jam terbang yang cukup padat. Jakarta-Singapura, Singapura- Malaysia, dan Malaysia-Jakarta.

Rumah sebenarnya masih sepi namun para pelayan sudah diberi tahu kalau pagi ini Adras akan berangkat jam 7 pagi dari rumah.

"Uncle....!"

Adras menoleh. Menatap Sofia, anak tertua dari kakaknya yang berusia 18 tahun, mahasiswa fakultas Tehnik yang terkenal manja padanya.

"Ada apa Sofi?"

"Mobil Sofi gimana?" Mobil Sofia memang sudah ketinggalan zaman.

Andreas tersenyum. "Tunggulah dulu sampai uncle melihat hasil ujianmu. Untuk sementara, pakai dulu mobil uncle."

Sofia nampak kesal. Namun mau bagaimana lagi. Ia harus taat pada semua yang dikatakan oleh pamannya.

Adras duduk di depan meja makan. Ia menikmati kopi tanpa gula dan dua helai roti tawar dengan keju.

Tak lama kemudian Santi, adiknya Sofia tiba di ruang makan. Ia duduk di kelas 3 SMA. Berusia 17 tahun.

"Uncle, mau berangkat lagi?" tanya Santi setelah mencium pipi pamannya itu.

"Iya." jawab Adras sambil memeriksa ponselnya.

Dari arah dapur, muncul Marlisa. Marlisa adalah istri baru Jeff. Jeff adalah adik almarhumah mamanya Adras. Jeff adalah pria berusia 54 tahun. Dialah yang membantu Adras mengolah perusahaan peninggalan orang tua Adras. Jeff sudah 3 kali menikah. Ia hanya memiliki satu anak dari istri pertamanya dan sekarang anaknya itu tinggal dengan ibunya di Singapura. Istri kedua Jeff tak memiliki anak dengannya. Perempuan itu seorang pegawai Bank swasta yang akhirnya di depak oleh Jeff setelah ia berselingkuh dengan Marlisa. Seorang model yang usianya sama dengan Adras.

Semenjak Jeff menikah dengan Marlisa, mereka akhirnya pindah ke rumah besar ini. Adras setuju karena ia sering meninggalkan kedua keponakannya ini saat harus terbang ke luar negeri.

Dan kehadiran Marlisa membuat Sofia dan Santi menjadi tak nyaman. Perempuan itu seakan menjadi nyonya besar di rumah ini. Apalagi paman Jeff sangat menyayanginya dan memanjakan Marlisa dan membelikan dia mobil keluaran terbaru yang atapnya bisa di buka.

"Good morning semuanya." Sapa Marlisa sambil memberikan senyum manisnya.

Adras hanya membalas sapaan Marlisa dengan anggukan kecil. Begitulah Adras. Dingin dan kesannya agak sombong pada semua perempuan kecuali pada kedua ponakannya. Anak dari kakak perempuan satu-satunya yang meninggal 10 tahun yang lalu bersama dengan kedua orang tua Adras dalam sebuah kecelakaan mobil.

Peristiwa yang sebenarnya sangat menyakitkan bagi Adras karena ia harus ditinggalkan sendiri saat ia baru saja lulus SMA.

Adras dan kakaknya Adriana memang terpaut usia sangat jauh. Adras lahir saat Adriana sudah berusia 15 tahun. Sofia lahir saat Adras justru baru berusia 10 tahun.

Dalam keterpurukannya karena kehilangan semua anggota keluarganya, paman Jeff, adik mamanya datang dari Amerika dan membantu Adras. Dialah yang mengurus semuanya, selama Adras sibuk dengan sekolah pilotnya.

"Ayo makan, aku membuatkan sup enak untuk pagi ini." kata Marlisa.

Sofia dan Santi saling berpandangan. Entah kenapa keduanya merasa yakin kalau Marlisa selalu mencari perhatian dari Adras. Namun mereka bersyukur karena paman mereka itu dingin pada perempuan. Namun ini juga yang membuat mereka khawatir. Usia paman Adras sudah lebih dari cukup untuk menikah namun mereka tak pernah melihat pamannya itu menggandeng seorang perempuan. Bahkan rumor yang terdengar kalau paman mereka itu seorang gay.

Suatu ketika Sofia pernah bertanya, kapan paman mereka itu akan menikah. Jawabannya justru membuat Sofia sok. Paman Adras tak akan pernah menikah. Ia hanya ingin melihat Sofia dan Santi berhasil dan ia yakin kalau Sofia dan Santi akan mengurusnya saat ia tua nanti.

"Kak, kita harus mencarikan perempuan untuk uncle Adras. Perempuan yang tangguh sehingga ia tak akan pernah menyerah dengan sikap uncle Adras yang cuek. Juga perempuan yang tak akan pernah menyerah dengan sikap Marlisa yang sangat menjijikan itu. Aku juga heran, kenapa juga opa Jeff mau sama Marlisa yang terlihat seperti perempuan murahan. Kakak lihat kan cara dia memandang uncle Adras?" ujar Santi saat keduanya dalam perjalanan ke sekolah Santi.

"Iya. Tapi mau perempuan yang bagaimana lagi? Kita sudah banyak kali menjodohkan uncle dengan perempuan-perempuan hebat. Namun kenyataannya, semua tak ada yang mampu membuat uncle bergetar. Usia uncle sudah cukup untuk menikah."

"Apa benar yang orang katakan, kalau uncle seorang gay?"

"Aku nggak percaya. Uncle orangnya nggak kayak gitu. Kita kan nggak pernah melihat uncle dekat dengan seorang cowok secara khusus. Teman cowok uncle memang banyak namun aku yakin kalau itu hanya sebatas teman.

Santi nampak sedih. "Aku ingin sekali melihat uncle menikah. Mama kan dulu pernah bilang jika uncle menikah, maka kita akan menjadi pengiring kecilnya. Sekarang kita justru sudah besar dan uncle tak juga menikah."

Sofia menghentikan mobilnya. Ia mencium dahi adiknya. "Kita pasti akan menemukan seorang perempuan yang mampu menikah dengan uncle Adras. Perempuan yang juga akan mengalahkan dinginnya sikap uncle. Perempuan yang akan mengalahkan Marlisa si penggoda itu. Sekarang turunlah. Belajar yang baik, ya sayang?"

Santi mengangguk. Ia turun dari mobil dan segera memasuki gerbang sekolah.

**********

Seorang gadis turun dari angkutan umum. Wajahnya polos tanpa ada make up. Rambutnya yang hitam panjang diikat satu.

Wajahnya terlihat sedih saat ia memasuki gerbang universitas yang paling bergensi di kota ini.

Namanya Jelena. Mahasiswa yang berhasil masuk ke universitas ini karena mendapatkan beasiswa. Namun di tahun kedua kuliahnya, Jelena rasanya harus berhenti dari perkuliahannya karena tuntutan paman dan bibinya yang terus meminta uang dari padanya.

Sejak jam 6 pagi, Jelena harus kerja sebagai cleaning service di sebuah kantor pemerintahan. Selesai kuliah, Jelena bekerja part time di sebuah minimarket sampai jam 10 malam. Sampai di rumah pun, Jelena harus mencuci semua piring kotor yang sangat banyak. Paman dan bibinya berjualan bakso dan gado-gado. Anak mereka hanya satu dan sudah menikah. Namun anaknya itu sama sekali tak mau bekerja. Sehingga paman dan bibinya yang harus membiayai istri dan kedua anaknya. Dan Jelena juga di tuntut untuk ikut membantu perekonomian keluarga mereka.

Masuk di universitas ini adalah impian Jelena. Jurusan manajemen keuangan yang dipilihnya memang merupakan impian Jelena. Ia ingin bekerja di bagian keuangan atau juga di bank saat lulus kuliah nanti.

Terdengar klakson yang panjang diikuti bunyi ban yang tertahan di aspal.

Jelena terjatuh dan membuat sang pengemudi mobil itu langsung keluar.

"Ya, ampun! Maafkan aku...! Maafkan aku....!" Perempuan itu adalah Sofia. Ia terlihat sangat pucat dan ketakutan.

"Aku nggak apa-apa." Jelena berdiri sambil membersihkan celana jeans nya yang kotor.

" Kak Jelena kan?" Sofia langsung tersenyum.

"Iya. Kamu siapa?"

"Aku Sofia, kak. Adik tingkatmu. Kakak yang menolong aku saat dihadang oleh sekelompok berandalan waktu ada acara bimbingan mahasiswa baru." Sofia nampak senang.

"Oh, iya aku ingat."

Sofia mengangguk. "Sebentar ya, kak." Ia masuk ke mobilnya kembali dan menepikan mobilnya lalu mengajak Jelena berbincang di salah satu kafe yang ada di depan kampus.

"Kakak terlihat lesu. Ada apa?"

"Aku mungkin akan berhenti kuliah." ujar Jelena dengan wajah sedih.

"Kenapa?"

Jelena menarik napas panjang. Haruskah ia menceritakan tentang kisah hidupnya yang menyedihkan?

"Masih tersiksa di rumah paman dan bibi ya?"

"Dari mana kamu tahu?" Jelena jadi kaget.

"Aku pernah kan mengantar kakak sampai di rumah. Sebenarnya saat itu aku belum pulang. Aku melihat bagaimana kakak di tampar."

Jelena menunduk sedih. Entah mengapa ia tak bisa menangis lagi sekarang. "Andai aku bisa lari dari sana. Tapi aku mau kemana? Aku bingung dengan hidupku. Aku ingin sekali menyelesaikan studiku di sini. Namun aku terlalu lelah untuk belajar karena harus bekerja juga."

Sofia tiba-tiba menemukan ide. "Kak, aku punya solusi agar kakak bisa lepas dari paman dan bibi Kakak yang jahat itu."

"Bagaimana? Aku dulu sudah pernah melarikan diri. Namun mereka tahu bagaimana cara menemukanku. Aku justru dipukul oleh sepupuku itu sampai babak belur."

"Kakak menikah."

"Menikah? Siapa yang mau sama aku?"

"Kakak cantik."

"Tapi aku belum mau menikah. Aku hanya ingin kuliah, terus cari kerja yang baik dan keluar dari rumah itu."

"Kakak akan tetap kuliah. Aku akan membuat paman dan bibi Kakak tak akan pernah lagi mengusik kehidupan kakak. Syaratnya hanya satu. Menikah dengan pamanku."

"Pamanmu?"

Sofia mengangguk. "Jangan takut, kak. Pamanku bukan lelaki tua yang mesum. Dia berusia 28 tahun. Aku justru berharap agar kakak akan membuat ia jatuh cinta pada kakak."

"Bagaimana caranya? Melihatku saja, dia tak pernah."

"Kita akan menjebaknya."

"Menjebaknya?"

"Menjebaknya untuk bisa menikahi kakak."

"Apa?"

*********

Percakapan Jelena dan Sofia tak berjalan mulus. Jelena tak mau ikut dalam permainan itu. Baginya pernikahan bukan permainan.

Malam ini ia tiba di rumah jam 10 lewat 15 menit. Jelena langsung mengganti pakaian kerjanya dengan baju rumahan, lalu mulai mencuci tumpukan piring dan gelas kotor yang sangat banyak.

"Jelena cantik.....!" Bardi, anak pamannya tiba-tiba saja memeluk dia dari belakang. Jelena mencium bau alkohol yang sangat tajam. Bukan sekali ini Bardi mencoba melecehkannya. Sudah berulangkali. Sayangnya paman dan bibinya selalu tak percaya jika Jelena mengadu.

"Bardi, lepaskan!" Jelena berusaha menghindar.

"Aku mencintaimu, Jelena." kata Bardi sambil berusaha mencium Jelena.

"Lepaskan...!" Jelena mendorong Bardi dengan keras sampai akhirnya lelaki itu terjatuh. Tepat disaat itu, Alina, bibinya masuk ke dapur. Melihat anaknya terjatuh, ia langsung membantu Bardi berdiri.

"Ada apa ini?" tanya Alina.

"Jelena mendorong aku, Bu. Ia marah karena aku tak mau dicium olehnya."

"Apa? Bukan seperti itu, bi. Bardi...." Jelena berusaha menjelaskan.

Plak!

Sebuah tamparan melayang di pipi mulus Jelena.

"Kamu pikir siapa dirimu sampai mau menganggu anakku?" Alina mengambil sapu lantai dan mulai memukuli Jelena. Gadis itu berusaha menghindar namun istri Bardi tiba-tiba datang. Memeluk Jelena dengan kuat dan membiarkan Alina memukul Jelena dengan membabi-buta.

*******

Sofia kaget saat mendengar bunyi ponselnya di atas nakas. Ia mengambilnya. Ada pesan masuk dari Jelena.

Aku menerima tawaranmu, Sofia.

*******

Bagaimana kisah ini berlanjut?

Episodes
1 Harus Bertanggungjawab
2 Bukan Malam Pertama
3 Rencana
4 Membuat Rencana
5 Selamat Pagi Suami
6 Bulan Madu Kelabu
7 Bulan Madu Kelabu (part 2)
8 Bulan Madu Kelabu (part 3)
9 Siapa Adam?
10 Pulang tak sesuai Jadwal
11 Siapa Nyonya Rumah?
12 Rayuan Maut
13 Perhatian Jelena
14 Masakan Terenak
15 Mulai Curiga
16 Menjadi Pusat Perhatian
17 Ketangguhan Jelena
18 Kencan Yuk!
19 Gangguan
20 Dia masih perawan
21 Terbakar Emosi
22 Mencari
23 Jun
24 Mulai Ada Rasa
25 Pusing
26 Yang Tak Terduga
27 Perhatian dari banyak Pria
28 Mengajak Pulang
29 Hanya Beberapa Hari
30 Jangan Ganggu Suamiku
31 Surprise
32 Tarik Ulur
33 Mencapai Tujuan
34 Ketahuan Bohong
35 Kekasih Gelap Adras
36 Pemeriksaan
37 Masa Lalu Adras
38 Masa Lalu Adras (Part 2)
39 Masa Lalu Adras (Part 3)
40 Masa Lalu Adras (part 4)
41 Aku Tergoda dengan Rayuannya
42 Pedekate
43 Sejenak Dalam Pelukmu
44 Temani Aku
45 Jatuh Dalam Pelukannya
46 Korban
47 Secercah Harapan
48 Kenyataan Yang Sulit
49 Pencarian
50 Pertemuan Yang Menyakitkan
51 Perjanjian
52 Pernyataan Cinta Adras
53 Berikan Aku Kesempatan
54 Tetap Pada Pendirian
55 Ke Villa Berdua
56 Modus atau Kebetulan?
57 Kembali Dingin
58 Usaha Adras
59 Makan Bersama
60 Apa Ini ya?
61 Rencana Santi dan Sofia
62 Adras Hampir Kewalahan
63 Efek 2 Tetes
64 Berubah sikap lagi
65 Sial Sendiri
66 Adras lewat, Anto pun Jadi
67 Marlisa yang Gelisah
68 Pertengkaran
69 Tuduhan
70 Uncle Jeff
71 Aku Pergi
72 Berita Tahu Aku, Jun
73 Terbongkar
74 Semua Untuk Kebaikan
75 Ku kejar Cintamu
76 Ku Kejar Cintamu (part 2)
77 Ku Kejar Cintamu (Part 3)
78 Keputusan Hati
79 Kejutan Untuk Adras
80 Pilot VS Mafia
81 Pilot VS Mafia (part 2)
82 Sama-Sama Kaget
83 Nagih Janji
84 Kekuatan Hati
85 Honey moon ke-2
86 Pulang Ke Indonesia
87 Usaha Jelena Menolong Santi
88 Keberanian Jun
89 Restu
90 Pacar Pura-Pura
91 Momen Indah di Malam pengantin
92 Hari Bahagia Elina dan Santi
93 Anggota Keluarga Baru
94 Haruskah Patah Hati Lagi?
95 Yang Sebenarnya Terjadi
96 Memutuskan Untuk Masa Depan
97 Usaha Keras
98 Semua Tentang yang Bahagia
99 Akhir Bahagia
100 Akhir Bahagia (Part 2)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Harus Bertanggungjawab
2
Bukan Malam Pertama
3
Rencana
4
Membuat Rencana
5
Selamat Pagi Suami
6
Bulan Madu Kelabu
7
Bulan Madu Kelabu (part 2)
8
Bulan Madu Kelabu (part 3)
9
Siapa Adam?
10
Pulang tak sesuai Jadwal
11
Siapa Nyonya Rumah?
12
Rayuan Maut
13
Perhatian Jelena
14
Masakan Terenak
15
Mulai Curiga
16
Menjadi Pusat Perhatian
17
Ketangguhan Jelena
18
Kencan Yuk!
19
Gangguan
20
Dia masih perawan
21
Terbakar Emosi
22
Mencari
23
Jun
24
Mulai Ada Rasa
25
Pusing
26
Yang Tak Terduga
27
Perhatian dari banyak Pria
28
Mengajak Pulang
29
Hanya Beberapa Hari
30
Jangan Ganggu Suamiku
31
Surprise
32
Tarik Ulur
33
Mencapai Tujuan
34
Ketahuan Bohong
35
Kekasih Gelap Adras
36
Pemeriksaan
37
Masa Lalu Adras
38
Masa Lalu Adras (Part 2)
39
Masa Lalu Adras (Part 3)
40
Masa Lalu Adras (part 4)
41
Aku Tergoda dengan Rayuannya
42
Pedekate
43
Sejenak Dalam Pelukmu
44
Temani Aku
45
Jatuh Dalam Pelukannya
46
Korban
47
Secercah Harapan
48
Kenyataan Yang Sulit
49
Pencarian
50
Pertemuan Yang Menyakitkan
51
Perjanjian
52
Pernyataan Cinta Adras
53
Berikan Aku Kesempatan
54
Tetap Pada Pendirian
55
Ke Villa Berdua
56
Modus atau Kebetulan?
57
Kembali Dingin
58
Usaha Adras
59
Makan Bersama
60
Apa Ini ya?
61
Rencana Santi dan Sofia
62
Adras Hampir Kewalahan
63
Efek 2 Tetes
64
Berubah sikap lagi
65
Sial Sendiri
66
Adras lewat, Anto pun Jadi
67
Marlisa yang Gelisah
68
Pertengkaran
69
Tuduhan
70
Uncle Jeff
71
Aku Pergi
72
Berita Tahu Aku, Jun
73
Terbongkar
74
Semua Untuk Kebaikan
75
Ku kejar Cintamu
76
Ku Kejar Cintamu (part 2)
77
Ku Kejar Cintamu (Part 3)
78
Keputusan Hati
79
Kejutan Untuk Adras
80
Pilot VS Mafia
81
Pilot VS Mafia (part 2)
82
Sama-Sama Kaget
83
Nagih Janji
84
Kekuatan Hati
85
Honey moon ke-2
86
Pulang Ke Indonesia
87
Usaha Jelena Menolong Santi
88
Keberanian Jun
89
Restu
90
Pacar Pura-Pura
91
Momen Indah di Malam pengantin
92
Hari Bahagia Elina dan Santi
93
Anggota Keluarga Baru
94
Haruskah Patah Hati Lagi?
95
Yang Sebenarnya Terjadi
96
Memutuskan Untuk Masa Depan
97
Usaha Keras
98
Semua Tentang yang Bahagia
99
Akhir Bahagia
100
Akhir Bahagia (Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!