Bukan Malam Pertama

Sebuah pesta pernikahan yang mewah dan megah disiapkan oleh Santi dan Sofia untuk paman mereka.

Adras sendiri terlihat sangat terkejut, saat ia memasuki ruangan resepsi dan sambutan meriah diterimanya. Adras tak pernah mengatakan pada teman-teman di maskapainya kalau ia akan menikah. Namun lihatlah, semua pegawai maskapai dan beberapa pilot serta pramugara dan pramugari yang tak ada jadwal penerbangan hadir di sini. Para petinggi maskapai pun semuanya hadir.

Siapa yang tak kenal Adras? Pilot yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah Singapura, Malaysia dan Indonesia atas keberaniannya mendaratkan pesawat di jalan raya tanpa membuat kendaraan lain mengalami kecelakaan. Seluruh dunia bahkan memberikan pujian padanya. Ia diundang wawancara di berbagai stasiun TV.

Walaupun Adras dikenal dingin dan jarang tersenyum namun akun instagramnya memiliki pengikut yang sangat banyak. Tak ada yang tahu kalau akun itu dibuat oleh kedua ponakannya, Sofia dan Santi.

"Adras, istrimu sangat cantik dan masih terlihat sangat muda." puji Ruben. Direktur maskapai tempat Adras bekerja.

"Terima kasih pak Ruben." Ujar Adras berusaha tersenyum.

Beberapa teman pilot juga memuji kecantikan Jelena. Gadis berkulit sawo matang itu nampak berkilau diantara semua perempuan kelas atas yang datang ke pesta itu.

Berbagai hadiah juga diberikan untuk pasangan baru itu. Dan hadiah istimewa datangnya dari Ruben Sues. Ia memberikan tiket gratis dengan kelas VIP bagi Adras dan Jelena untuk berbulan madu ke sebuah pulau yang ada di Venesia selama 1 minggu.

Tentu saja Santi dan Sofia yang paling antusias mendengar itu. Mereka berharap, kalau uncle Adras akan menikmati bulan madunya bersama Jelena.

Saat para tamu sudah mulai pulang, Jelena meminta pada Santi dan Sofia untuk mengantarnya ke kamar karena ia memang merasa sangat lelah dan ingin beristirahat. Kakinya juga sakit saat harus menggunakan hak tinggi. sebagai seorang cewek, tinggi Jelena termasuk ideal. Ia memiliki tinggi badan 165cm. Namun tetap saja ia terlihat pendek jika berdekatan dengan Adras yang memiliki tinggi 176cm.

"Kenapa di kamar ini?" tanya Jelena bingung karena ia tak diantar di kamarnya yang tadi.

"Sekarangkan kakak Jelena sudah menjadi istri uncle Adras, jadi harus ke kamar ini. Kami sudah menyiapkan pakaian di dalam lemari." Sofia membuka pintu kamar dan mempersilahkan Jelena masuk. Sebuah kamar yang indah, dihiasi banyak bunga mawar dan beberapa lilin aroma terapi.

"Santi, Sofia, kok aku merasa takut ya?"

Sofia membawa Jelena untuk duduk di depan meja rias. "Mulai sekarang, kami akan memanggil kakak dengan sebutan aunty Nana. Itu nama yang kami inginkan." ujar Sofia.

"Iya. Kami berharap agar aunty dapat merubah uncle Adras." Santi memegang tangan kanan Jelena dan Sofia memegang tangan kirinya.

Jelena menatap kedua gadis cantik itu secara bergantian. Demi terlepas dari paman dan bibinya yang jahat, demi melanjutkan kuliahnya, Jelena rela menikah.

Santi dan Sofia pun keluar dari kamar itu. Jelena masih di depan meja rias sambil menatap wajahnya. Ia terlihat sangat berbeda dengan make up dan semua aksesoris yang menempel di tubuhnya. Ia juga menatap cincin pernikahan yang menghiasi jari manisnya. Secara hukum negara dan hukum agama, ia sudah sah menjadi istri dari Adras Rianto Permana. Dengan kata lain namanya sekarang sudah menjadi Jelena Permana.

Jelena melepaskan sepatu hak tinggi yang digunakannya. Ini adalah sepatu paling mahal yang pernah ia pakai.

Lalu ia mendengar bunyi ponsel. Jelena mencari dan menemukan ponsel di atas nakas. Jelena melihat itu panggilan dari Adam. Mungkin ini ponsel milik Adras. Jelena membiarkannya saja lalu ia kembali ke depan meja rias untuk membuka aksesoris lain yang menempel di tubuhnya namun tetap saja ia kesulitan. Ia hanya bisa melepaskan anting dan kalungnya agak sulit untuk di buka. Tepat di saat itu, Adras masuk. Keduanya saling bertatapan sejenak namun selanjutnya sama-sama membuang muka.

Jelena bingung harus memulai percakapan dari mana. Namun kata Sofia dan Santi, ia harus memulai lebih dulu.

"Eh.....bolehkah, tolong aku untuk membuka kalungku?" tanya Jelena karena ia bingung harus memanggil Adras dengan sebutan apa.

Adras yang sementara membuka jas nya, menatap sekilas ke arah Jelena. "Tunggu sebentar !" Adras membuka dasinya lalu meletakkannya di atas jas yang sudah dibukanya. Ia kemudian berdiri di belakang Jelena yang sedang duduk. Perlahan ia membuka kalung yang menghiasi leher Jelena.

"Sudah." kata Adras lalu meletakan kalung itu di atas meja rias.

"Eh...gaunnya juga." Kata Jelena sambil menahan detak di jantungnya. Perlahan ia berdiri.

"Mengapa tak meminta Sofia dan Santi yang membukanya tadi?" tanda Adras nampak kesal.

"Sudah menjadi tradisi kalau harus suami yang membuka gaun pengantin istrinya." Kata Jelena berusaha terlihat tenang walaupun sebenarnya ia tak suka saat harus mengucapkan kalimat itu.

"Aku?" Adras menunjuk dirinya sendiri.

"Memangnya siapa suamiku di sini?"

Dengan cepat Adras kembali mendekati Jelena. Ia nampak menarik napas panjang, lalu menurunkan resleting gaun pengantin milik Jelena.

Saat gaun itu jatuh tepat di kaki Jelena, gadis itu memejamkan matanya sejenak, menenangkan detak jantungnya yang semakin cepat. Ia memakai dalaman tanpa lengan semacam kaos tipis yang panjangnya sampai ke lutut sehingga ia tak perlu menunjukan tubuhnya yang polos.

"Tadi handphone mu berdering terus. sepertinya ada beberapa kali panggilan dari Adam." ujar Jelena.

"Adam?" Adras nampak terkejut. Ia segera mencari ponselnya dan akhirnya menemukan benda itu di atas nakas. Ia segera melangkah ke arah balkon dan melakukan panggilan di sana.

Jelena tak bisa mendengar apa yang Adras bicarakan. Pintu ke arah balkon ditutup oleh Adras. Namun dari gerak-gerik nya yang berjalan mondar mandir, Adras nampak sedang berusaha menjelaskan sesuatu. Ia pun duduk di depan meja rias kembali dan mulai membersihkan wajahnya menggunakan kapas pembersih dan cairan pembersih yang sudah tersedia di sana.

Agak lama Adras menelepon. Ia kemudian masuk kembali. Ia tak menemukan Jelena ada di kamar namun ia mendengar ada suara air dari arah kamar mandi.

Saat Jelena keluar, ia sudah menggunakan gaun tidur yang lumayan terbuka. Gadis itu sendiri merasa sangat risih. Ia tak pernah memakai gaun seperti ini seumur hidupnya. Apalagi gaun tidur ini cukup transparan.

"Aku mau keluar sebentar. Kamu sebaiknya langsung tidur saja. Selamat malam." Adras langsung pergi tanpa menunggu jawaban Jelena.

Gadis itu terpana. Adras sama sekali tak menunjukan kalau ia tertarik dengan dandanan Jelena yang lumayan seksi malam ini.

Apakah aku tak cantik di matanya? Apakah aku kurang menarik? Ya, mungkin saja karena aku bukan seperti gadis Korea yang berkulit putih pucat dan manja.

Jelena menatap dirinya ke arah cermin. Kok aku justru kelihatan seperti perempuan malam ya saat menggunakan gaun ini? Namun di lemari tak ada gaun lain.

Ia pun duduk di tepi ranjang. Tak ada handphone nya karena barang itu ada di kamar sebelah.

Ia pun memutuskan untuk tidur karena memang merasa sangat capek. Ia juga bersyukur karena malam ini tak harus menaklukan Adras seperti yang Sofia dan Santi inginkan. Jelena tak peduli kemana Adras kini berada. Yang pasti kepergiannya itu pasti karena sesuatu yang sangat penting. Karena ia telah meninggalkan pengantin nya di malam pertama mereka.

Pukul 3 dini hari, Adras kembali lagi ke kamar. keadaan kamar sudah agak gelap karena Jelena sepertinya sudah tidur.

Adras duduk di atas sofa. Menatap perempuan yang sudah menjadi istrinya itu. Perasaannya sedang kacau malam ini. Perlahan membuka sepatunya. Berusaha agar tak menimbulkan suara. Setelah itu ia ke kamar mandi dan mencuci wajahnya. Adras kemudian menatap wajahnya ke kaca yang ada di atas wastafel. Pria itu kemudian mengusap wajahnya dengan kasar. Setelah keluar dari kamar mandi, ia membuka kemejanya dan menggantinya dengan kaos oblong berwarna hitam. Ia kemudian membaringkan tubuhnya dengan sangat hati-hati di samping Jelena. Saat Adras mengangkat tangannya, ia baru sadar kalau ia tak mengenakan lagi cincin pernikahannya. Pria itu kaget dan segera bangun sambil mencari cincinya. Ia tadi melepaskannya dan meletakkannya di kantong kemejanya. Untungnya cincin itu masih ada di sana. Adras mengenakannya kembali. Lalu ia pun kembali membaringkan tubuhnya.

**********

Menurut kalian, Adras ini gay atau bukan?

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

penasaran deh...

2023-05-02

0

Nazadnin

Nazadnin

hai...mbakku yg kecil imut2 AQ rindu mbak 😘😘😘
wlo bcany meraton tak ap,dan wlo komennya jg meraton tak ap 😅😅 yg penting ninggalin jejak aj dulu biar mbakku tau AQ kembali membc karyamu mbak eini 😅😅
di bab ini mba blm bisa di katakan klo adras gay wlo adras lebh memilih ninggalin Jelena di mlm pertm mrka sbgai sumai istri...

2023-02-19

1

Dadah Mahmudah

Dadah Mahmudah

sudah pasti bukan lah toor..kalo sampe Andras gay saya gak mau lanjutin bacanya

2023-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Harus Bertanggungjawab
2 Bukan Malam Pertama
3 Rencana
4 Membuat Rencana
5 Selamat Pagi Suami
6 Bulan Madu Kelabu
7 Bulan Madu Kelabu (part 2)
8 Bulan Madu Kelabu (part 3)
9 Siapa Adam?
10 Pulang tak sesuai Jadwal
11 Siapa Nyonya Rumah?
12 Rayuan Maut
13 Perhatian Jelena
14 Masakan Terenak
15 Mulai Curiga
16 Menjadi Pusat Perhatian
17 Ketangguhan Jelena
18 Kencan Yuk!
19 Gangguan
20 Dia masih perawan
21 Terbakar Emosi
22 Mencari
23 Jun
24 Mulai Ada Rasa
25 Pusing
26 Yang Tak Terduga
27 Perhatian dari banyak Pria
28 Mengajak Pulang
29 Hanya Beberapa Hari
30 Jangan Ganggu Suamiku
31 Surprise
32 Tarik Ulur
33 Mencapai Tujuan
34 Ketahuan Bohong
35 Kekasih Gelap Adras
36 Pemeriksaan
37 Masa Lalu Adras
38 Masa Lalu Adras (Part 2)
39 Masa Lalu Adras (Part 3)
40 Masa Lalu Adras (part 4)
41 Aku Tergoda dengan Rayuannya
42 Pedekate
43 Sejenak Dalam Pelukmu
44 Temani Aku
45 Jatuh Dalam Pelukannya
46 Korban
47 Secercah Harapan
48 Kenyataan Yang Sulit
49 Pencarian
50 Pertemuan Yang Menyakitkan
51 Perjanjian
52 Pernyataan Cinta Adras
53 Berikan Aku Kesempatan
54 Tetap Pada Pendirian
55 Ke Villa Berdua
56 Modus atau Kebetulan?
57 Kembali Dingin
58 Usaha Adras
59 Makan Bersama
60 Apa Ini ya?
61 Rencana Santi dan Sofia
62 Adras Hampir Kewalahan
63 Efek 2 Tetes
64 Berubah sikap lagi
65 Sial Sendiri
66 Adras lewat, Anto pun Jadi
67 Marlisa yang Gelisah
68 Pertengkaran
69 Tuduhan
70 Uncle Jeff
71 Aku Pergi
72 Berita Tahu Aku, Jun
73 Terbongkar
74 Semua Untuk Kebaikan
75 Ku kejar Cintamu
76 Ku Kejar Cintamu (part 2)
77 Ku Kejar Cintamu (Part 3)
78 Keputusan Hati
79 Kejutan Untuk Adras
80 Pilot VS Mafia
81 Pilot VS Mafia (part 2)
82 Sama-Sama Kaget
83 Nagih Janji
84 Kekuatan Hati
85 Honey moon ke-2
86 Pulang Ke Indonesia
87 Usaha Jelena Menolong Santi
88 Keberanian Jun
89 Restu
90 Pacar Pura-Pura
91 Momen Indah di Malam pengantin
92 Hari Bahagia Elina dan Santi
93 Anggota Keluarga Baru
94 Haruskah Patah Hati Lagi?
95 Yang Sebenarnya Terjadi
96 Memutuskan Untuk Masa Depan
97 Usaha Keras
98 Semua Tentang yang Bahagia
99 Akhir Bahagia
100 Akhir Bahagia (Part 2)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Harus Bertanggungjawab
2
Bukan Malam Pertama
3
Rencana
4
Membuat Rencana
5
Selamat Pagi Suami
6
Bulan Madu Kelabu
7
Bulan Madu Kelabu (part 2)
8
Bulan Madu Kelabu (part 3)
9
Siapa Adam?
10
Pulang tak sesuai Jadwal
11
Siapa Nyonya Rumah?
12
Rayuan Maut
13
Perhatian Jelena
14
Masakan Terenak
15
Mulai Curiga
16
Menjadi Pusat Perhatian
17
Ketangguhan Jelena
18
Kencan Yuk!
19
Gangguan
20
Dia masih perawan
21
Terbakar Emosi
22
Mencari
23
Jun
24
Mulai Ada Rasa
25
Pusing
26
Yang Tak Terduga
27
Perhatian dari banyak Pria
28
Mengajak Pulang
29
Hanya Beberapa Hari
30
Jangan Ganggu Suamiku
31
Surprise
32
Tarik Ulur
33
Mencapai Tujuan
34
Ketahuan Bohong
35
Kekasih Gelap Adras
36
Pemeriksaan
37
Masa Lalu Adras
38
Masa Lalu Adras (Part 2)
39
Masa Lalu Adras (Part 3)
40
Masa Lalu Adras (part 4)
41
Aku Tergoda dengan Rayuannya
42
Pedekate
43
Sejenak Dalam Pelukmu
44
Temani Aku
45
Jatuh Dalam Pelukannya
46
Korban
47
Secercah Harapan
48
Kenyataan Yang Sulit
49
Pencarian
50
Pertemuan Yang Menyakitkan
51
Perjanjian
52
Pernyataan Cinta Adras
53
Berikan Aku Kesempatan
54
Tetap Pada Pendirian
55
Ke Villa Berdua
56
Modus atau Kebetulan?
57
Kembali Dingin
58
Usaha Adras
59
Makan Bersama
60
Apa Ini ya?
61
Rencana Santi dan Sofia
62
Adras Hampir Kewalahan
63
Efek 2 Tetes
64
Berubah sikap lagi
65
Sial Sendiri
66
Adras lewat, Anto pun Jadi
67
Marlisa yang Gelisah
68
Pertengkaran
69
Tuduhan
70
Uncle Jeff
71
Aku Pergi
72
Berita Tahu Aku, Jun
73
Terbongkar
74
Semua Untuk Kebaikan
75
Ku kejar Cintamu
76
Ku Kejar Cintamu (part 2)
77
Ku Kejar Cintamu (Part 3)
78
Keputusan Hati
79
Kejutan Untuk Adras
80
Pilot VS Mafia
81
Pilot VS Mafia (part 2)
82
Sama-Sama Kaget
83
Nagih Janji
84
Kekuatan Hati
85
Honey moon ke-2
86
Pulang Ke Indonesia
87
Usaha Jelena Menolong Santi
88
Keberanian Jun
89
Restu
90
Pacar Pura-Pura
91
Momen Indah di Malam pengantin
92
Hari Bahagia Elina dan Santi
93
Anggota Keluarga Baru
94
Haruskah Patah Hati Lagi?
95
Yang Sebenarnya Terjadi
96
Memutuskan Untuk Masa Depan
97
Usaha Keras
98
Semua Tentang yang Bahagia
99
Akhir Bahagia
100
Akhir Bahagia (Part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!