Saya tidak marah mbak!

Setelah mendapatkan martabak pesanan mimi kini gita sedang berjalan menuju mobil nya yang ia parkir di seberang jalan.

Saat sampai didekat mobilnya dan akan membuka pintu mobil tiba-tiba ada anak remaja laki-laki yang sengaja menyenggolnya dan mengambil dompet gita.

bruk..

''Aduhh...,woi jalan pakek mata dong!''pekik gita namun pas ia melihat ke arah orang yang menabraknya ia melihat jika orang itu langsung lari.

Gita menyengit bingung namun persekian detik kemudian dia melihat ke arah tas nya dan benar saja pas ia mencari-cari ternyata dompet nya sudah raib.

''Dompet gue!!!''

Gita buru-buru meletkan plastik yang berisi martabak ke dalam mobil lalu bergegas mencari orang yang barusan mencopet dompetnya,gita berlari menyusuri jalan yang tadi dilewati si copet dan untung saja gita bisa mengejar nya,namun saat memasuki gang kecil gita kehilangan jejak.

''Kemana sih perginya...dompet gue..foto bunda..''lirihnya panik dengan mata berkaca-kaca namun ia terus menguatkan dirinya untuk terus menyusuri jalan itu.

Saat gita menemukan persimpangan tak sengaja matanya menangkap sosok tadi yang menabaraknya dan mengambil dompetnya.

''Woi..balikin dompet gue!''teriak gita kepada anak remaja yang sedang bersama seorang lelaki berpakaian rapi namun memiliki wajah seram dikarenakan rambut gondrong nya serta bewok sedang yang menghiasi bagian rahang pria itu.

Badan nya tinggi tegap serta berotot besar yang nampak tercetak jelas meski si pemilik tubuh menyembunyikan nya dibalik baju yang dia pakai.

Matanya menatap tajam ke arah anak remaja laki-laki didepannya, dengan gemetar si remaja tersebut berjalan mendekati gita dan menyerahkan dompet yang berhasil ia ambil sebelumnya,saat akan pergi wajah remaja lelaki itu terlihat begitu sedih dan gita dapat melihatnya.

''Tunggu.''ucap gita menghentikan langkah remaja lelaki tersebut.

''Nama kamu siapa..?,Kok berani nyopet mau jadi apa kamu?,apa perlu kakak laporkan kamu kepada pihak yang berwajib?''tanya gita,sedangkan lelaki tadi hanya diam memperhatikan dengan raut wajah tak terbaca.

Remaja lelaki tersebut hanya diam dan beberapa saat kemudian mulai terisak namun buru-buru ia menghapus air matanya yang jatuh.

''S-saya minta maaf kak,saya terpaksa nyuri soalnya ibu lagi sakit dan aku nggak punya uang buat bawa ibu berobat kak...hikss sekali lagi aku minta maaf kak.''

Mendengar perkataan remaja lelaki tersebut membuat gita tersentuh,ia menarik nafas sejenak lalu melihat ke arah remaja tersebut.

''Oke kakak maafin,tapi tolong antar kan kakak ke tempat mu untuk bertemu ibu mu.''

Mendengar itu si remaja lelaki panik ia khawatir perbuatan nya akan di beritahukan kepada sang ibu yang sedang sakit.

''Kak aku mohon kak jangan kasih tahu ibuku beliau sedang sakit kak.''

''Kamu tenang aja kak cuma mau bantu bawa ibu kamu berobat ke dokter.''ucapan gita membuat wajah si remaja tersebut seketika menjadi cerah.

''Yang bener kak?''

''Iya''

''Terimakasih banyak kak,terimakasih.''

''Udah,ayo kita ke rumah mu buat bawa ibumu ke dokter,eh tapi dia siapa nya kamu?''tunjuk gita kepada lelaki yang masih setia berdiri disana.

''A-aku nggak tau abang itu siapa kak,tadi pas aku lagi jalan sambil liat isi dompet kakak tiba-tiba aja dia didepan aku ,udah gitu wajahnya nyeremin kak aku sampe ngira dia preman.''

Gita pun saat pertama melihat si lelaki tersebut juga mengira begitu.

''Maaf mas,kalo boleh tanya mas preman sini?''

Lelaki yang ditanya pun menatap ke arah gita sambil menyipit kan matanya,padahal ia hanya lewat dan tak sengaja ada anak remaja yang menabrak tubuhnya karena tak memperhatikan jalan.

Hanya itu saja.

''Saya bukan seperti yang mbak nya kira,tadi saya sedang lewat dan tidak sengaja anak ini menabrak saya.''ucapnya sopan.namun dengan tatapan tajam dan raut muka yang menyeramkan.

''Oh,begitu tapi..mas nggak marah kan?''tanya rima kerna melihat ekspresi yang ditunjukan lelaki dihadapannya terlihat tidak bersahabat.

''Saya tidak marah mbak!,s-sebebarnya saya hanya sedang menahan perasaan sedih saya ketika mendengar cerita anak itu yang terpaksa mencuri demi membawa ibu nya pergi berobat.''

Perkataan yang lelaki itu ucapkan hampir membuat gita menyemburkan tawanya dikarenakan lelaki dihadapannya berkata kasihan namun dengan wajah yang terlihat menyeramkan.

ekhem,Gita berdehem untuk menetralkan dirinya agar tidak tertawa namun tetap saja ia tertawa.dan membuat anak remaja dan si lelaki tersebut menatap bingung ke arah gita yang sedang tertawa.

''Sory-sory mas,kalau begitu kami pamit dan juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mas karena secara tak langsung mas sudah menolong saya dan membuat dopet saya kembali,sekali lagi saya berterimakasih.''ucap gita tulus.

''Sama-sama mbak,kalau begitu saya juga permisi karena saja juga harus pergi mbak,mari''

Setelah berpamitan lelaki tersebut pergi lebih dahulu dari hadapan gita.baru setelah itu gita dan si anak remaja juga pergi menuju rumah dan membawa ibu dari anak itu berobat ke dokter,tak hanya itu Gita juga menawarkan pekerjaan paruh waktu di cafe nya pada anak remaja tersebut.

Dan tentu si remaja tersebut sangat berterimakasih atas bantuan dan kebaikan dari gita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!