Besok adalah hari ke-2 Ospek, Aku yakin besok pasti lebih melelahkan. Masuk kamar dan merebahkan seluruh badanku di kasur. Menghela nafas dan memejamkan mata sejenak membuatku nyaman sekali bisa beristirahat hari ini.
"Riii.. MInum dulu susunya sebelum tidur." Mama masuk ke kamar dengan membawa segelas susu cokelat.
"Iyaaa.. Makasih ya ma..." Jawabku sambil mengambil gelasnya.
"Gimana hari ini?" Tanya Mama sambil mengelus kepalaku.
"Capek Ma... Pegel juga ih. Baru Ospek hari pertama, masih ada 2 hari lagi nih YaAllah..."
"Yaudah jangan ngeluh, namanya tambah umur, tambah gede, makin banyak beban hidup, makin capek. Apalagi kamu akan jadi Mahasiswa... Udah pasti lebih capek lagi nak. Semangat yaa.." Kata Mama yang masih terus mengelus kepalaku.
Aku tidak menjawab perkataan Mama, aku hanya mengangguk sambil meneguk susu sampai habis. "Alhamdulillahhhh.."
"Yaudah tidur yaa.. Besok pagi lagi kan.. Jangan kesiangan Subuhnya ya nak."
"Iya Ma.."
Mama keluar kamarku dan menutup pintu. Sebelum aku tidur aku mengecek BBM terlebih dahulu untuk melihat jadwal besok. Tapi tiba - tiba ada chat masuk. Dan ternyata dari Fandi, dia personal chat aku.
"Halooo Ri... Ini Gue Fandi. Inget?" Isi pesannya seperti basa - basi.
"Oh iyaa Fan." Dan aku hanya menjawab seadanya.
"Besok kita pake baju apa ya Ri?"
Oke, Fandi benar - benar berusaha sepertinya yaa.. Padahal jelas sudah di infokan dengan Ka Bagas di grup kelompok.
"Kan udah dikasih tau di grup Fan. Masa nanya lagi sama gue." Aku membalas chatnya dengan ketus.
"Iyaa sih.. Tapi kalo kamu yang jawab beda Ri. Hehehehe... Riri lagi apa?"
Fandi benar - benar masih usaha.
"Mau tidur, besok pagi nih kita. Tidur duluan ya Fan.."
Aku berusaha membalas chatnya dengan baik dan tidak menyinggung perasaannya. Dan semoga dia mengerti dan paham kalau aku tidak suka dengannya.
"Okee Riri.. Selamat tidur yaaa dan selamat istirahat. Have a nice dream Riri..."
Aku hanya membaca chatnya tanpa membalas, dan aku mematikan handphoneku agar dia tidak menggangguku. Benar - benar menyebalkan.
***
Pagi ini aku sudah duduk di depan halaman kampus untuk menunggu temanku yang lainnya. Hari ini kami serempak memakai baju kotak - kotak agar kami kompak.
"Pagi Riri cantik..." Sapa Mulan yang datang menghampiriku.
"Pagi Mulan cantik..." Jawabku sambil tersenyum.
"Kita masuk yuk Ri..." Ajak Mulan sambil menggandeng tanganku.
Aku pun mengikuti ajakan Mulan, dan berjalan menuju aula tempat kami berkumpul. Pagi itu menunjukkan pukul 06.58 WIB sepertinya semua sudah berkumpul, tapi...
"Eh si Fandi kemana?" Tanya Benny saat dia menghitung jumlah kelompok kami.
"Loh ini kurang Fandi dong?" Sahut Laura sambil mencari - cari Fandi.
Tiba - tiba Handphoneku berdering dan aku mengangkatnya.
"Halo..."
"Riii riii.. Kita kumpul dimana ya? Gue telat lagi nih.."
Ternyata Fandi meneleponku dan memberi kabar bahwa dia terlambat.
"Lo dimana? Kita semua udah dateng loh, ini udah jam 7 Fan."
"Iyaa rumah gue jauh soalnya Ri, tadi gue kesiangan. Eh ini gue udah di parkiran.. Dimana Ri?" Jawab Fandi seperti terngah - engah karna seperti berlari.
"Di aula kemarin Fan."
"Okee."
Fandi menutup telponnya dan datang dari belakang, lalu segera bergabung bersama kamii.
"Fandiiii.... Jangan telat lagi loh." Kata Laura sambil mengomel.
"Iyaa Lauu sori - sori." Jawab Fandi sambil tersenyum.
"Hai Ri..." Fandi langsung duduk disebelahku.
"Rumah Lo dimana sih emangnya Fan?" Tanyaku.
"Di Bekasi Ri."
"Gue juga... Gue gak telat."
"Serius? Bekasi mana? GUe deket Mall itu lo."
"Ohhhh sana hahahaha.. Gue mah jauh, rumah gue bukan bekasi situ. Bekasi gue mepet jakarta timur."
"Yah beda dong cantik..."
Fandi masih saja terus memandangiku dan tersenyum kepadaku.
"Lo kenapa deh daritadi ngeliatin gue terus?" Tanyaku kesal.
"Lo cantik sih Ri." Jawab Fandi dengan kekuatan gombalnya.
"Dih.."
"Tuh.. Muka bete aja masih cantik."
"Apasih Fan."
Kali ini aku benar - benar jengkel. Dia masih terus saja berusaha seperti mendekatiku. Memang wajahnya manis sih, dan penampilannya rapih. Tapi dia tidak seperti Yori... Ah aku masih terus saja membandingkan Yori dengan laki - laki lain. Aku sudah harus melupakannya. Atau aku harus meresponnya agar aku bisa mengenal Fandi lebih jauh? Mungkin saja aku dan Fandi cocok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments