pernikahan

sesudah melaksanakan sholat malam humaira berserah diri bermunajat kepada sang khalik"ya allah ya tuhan ku ampuni lah dosaku dosa ibu bapak ku, ya allah ya tuhan ku satukan lah aku dengan suami yng sholeh yng bsa membimbing aku hingga kesyurgamu, dan kau jadikan lah aku istri yang sholehah,berikan lah kebakagian didalam pernikakahan kami hanya kepadamu lah aku memohon hanya kepadamu lah aku meminta pertolongan engkau yang maha tau apapun yang tetsembunyi di langit dan dibumi ya allah kabul kan lah doaku aamiin.. aamiin.. ya robbal alamin..

***

di apertemen cintia

"sayang aku mita maaf telah melukai hatimu, telah menyakiti hatimu, sekali lagi maaf kan aku... tapi aku janji pernikahan aku dan humaira gak akan merubah apa pun, aku janji akan selalu ada di sisimu di saat kamu membutuh kan ku, aku gak bisa hidup tanpa mu aku sungguh sangat mencintaimu, sayang percaya lah padaku " ferdi mencoba membujuk cintia

"oke aku pegang janjimu by, tapi jika kamu melupakan janjimu aku gak akan pernah memaafkan mu ingat itu" jawab cintia

"gak ada seorang pun yang bisa mengganti kan posisimu di hati ku sayang kamu adalah hidup dan matiku " cintia pun menyandarkan kepalanya di dada bidang ferdi nyaman rasanya berada dalam pelukan laki-laki yang dia cintai, tapi apa boleh buat sebentar lagi laki-laki itu akan jadi milik wanita lain sakit hanya itu yang cintia rasakan.

diruang husus humaira sudah di hias secantik mungkin, dengan kebaya putih dan juga hijab yang senada memancarkan aura cantik nya, ya ini adalah hari prnikahan nya dengan ferdi laki-laki yang di jodoh kan oleh ayahnya

"apakah ini jalan hidupku yaa allah menikah dengan laki-laki yang tidak aku cintai, akan kah aku bisa mencintainya dan apakah dia bisa mencintaiku nanti" keluh humaira dalam hati.

tiba-tiba dia dilejut kan dengan kedatangan seorang gadis cantik modis dengan mengguna kan gaun warana hitam serasi sekali dengan warna kulitnya yang putih mulus, humaira sebagai sama-sama wanita saja mengagumi kecantikan wanta ini,.

"maaf anda siapa?? tanya humaira dengan ramah sambil tersenyum dan mengulur tangan nya mengajak wanita cantik itu bersalama.

" gak usah sok baik, gak usah sok akrab di hadapanku,

wanita sepertimu hanya ingin mengicar harta ferdi aja kan?? dan aku peringat kan kepada kamu, jangan sok kecentilah deh di depan ferdi, asal kamu tau ya ferdi itu tak pernah suka sama kamu, ferdi itu hanya cintanya sama aku, walau kamu yang menikah dengan ferdi tapi hati dan cinta nya itu adlah milikku dan aku sudah mengarban kan semuanya untuk ferdi kamu mengerti maksudku... sekali lagi aku tegas kan bahwa AKU KEKASIHNYA BUKAN KAMU" dengan suara lantang cintia mengucapkan kalimat terahkirnya, setelah mengatan kan kata-kata itu cintia pun berlalu dengan gaya yang sombong dan angkuh nya.

sepeninggalan cintia, humaira yang masih terkejut mendengar kata-kata cintia, humairah beristighfar sambil memegang dada nya yang rasanya begitu sesak tanpa di cegah pun air mata nya itu jatuh tanpa bisa ditahan lagi dadanya sesak,

"yaa allah kuatkan lah hambamu ini dalam menjalani cabaanmu, aku yakin engkau gak akan memberi cobaan di liar batas kemampuan ku" rintih humaira dalam hati

"sayang kamu kenapa kok nangis" tiba-tiba maria calon mertua nya datang menjemputnya

"gak kok tante ira gak nangis kok tadi kelilipan kemasukan debu" elak humaira ia gak mau calon ibu mertua nya tau kalau dia sedang menagis

"jangan pangil tante dong syang.. panggil mama aja kan bentar lagi kamu akan kadi menantu mama.. mama senang sekali akhirnya kamu dan ferdi bentar lagi akan resmi menjadi suami istri" kata maria sambil memeluk calon menantu..

" dah yuk kita keluar akad nya akan segera dimulai" kata maria sambil tersenyum dengan calon menantunya

"baik ma" jawab humaira singkat

di aula yang sudah dihias sedemikian rupa para tamu undangan sudah menanti calon mempelai wanita termasuk cintia juga berada di sudut ruangan ia ingin menyaksikan pernikahan sang kekasih walau pun sesak hatinya dia tahan demi menyaksikan berlansungnya akad nikah ferdi sang kekasih

semua mata tertuju kepada calon mempelai wanita yang baru keluar dari rang husus untuh menghiasnya tadi, semua tamu undangan bercak kagum dengan kecantikan yang dimiliki oleh humaira termasuk cintia sebenar nya di ruang hias tadi cintia juga mengagumi kecantikan humaira dan mresa kalau ferdi sangat beruntung memiliki istri secantik humaira, tapi rasa cemburu dan dengki lebih menguasai hati nya, dia terpaksa berlagak sombong dihadapan humaira.

ferdi pun pangling tak mampu berpaling menatap calon istri karna kecantika humaira dia sebenar nya jaga mengagumi kecantikan calon istri.

"hai belum halal.. belum boleh ditatap begitu.. kok mata nya sampai gak berkedip" kata penghulu sambil bercanda.

ferdi pun malu lalu menunduk kan kepalanya, sedang yang hadir pun tersenyum melihat kelakuan ferdi

cintia tak sanggup menyaksikan semua itu dia pun pergi dari lokasi pernikahan ferdi dan humaira dengan air mata yng menganak sunagi..

setelah sampai di didekat calon suami humaira di persilah kan mengambil tempat yang telah di sediakan, akad niakah pun dimuali yang di walikan kepada ayah kandung humaira.

Akand nikah pun berjalan dengan hikmad dan dengan sekali tarikan nafas ferdi melafas kan nikah dengan lancar.

bgaimana saksi?? tanya penghulu

" SAH..." jawab yng hadir

"ahlamdulilah" lalu penghulu membaca doa..

dan selanjut ya dipersilah kan pengantin wanita mencium tangan sang suami dan ferdi mengecup kening humaira...

tak terasa air mata pun lolos di pipi mulus humaira entah tangis bahagia atau tangisan sedih hanya sang kuasa yang tau apa yang dirasa oleh humaira..

setelah akad humaira pun di boyong kerumah suami.. sebelum humaira dibawa kerumah suaminya huamira berpamitan dengn sang ayah..

"ayah ira mohon maaf kesalahan ira sengaja maupun tidak, halal kan makan minun ira, ira pamit ira akan ikut suami ira ayah".. dengan tersedu sedu humaira mengucapkan kalimat demi kalimat..

" ya nak ayah sudah memaafkan kesalahan ira, ira gak punya salah sama ayah selama ini ira sudh menjadi anak yang berbakti patuh taat perintah ayah, ayah ikhlaskan makan minummu, dan ayah juga mengizin kan kamu ikut suamimu hanya pesan ayah patuh taat kepada suami jangan jdi istri durhaka kalau mau keluar rumah izin dulu sama suami meski pun kerumah orang tuamu sendiri, sekarang kamu bukan tanggung jawab ayah lagi.. sekarang kamu adalah hak suamimu dengar ucapan nya, ayah harap ira banyak bersabar dalam menjalani rumah tangga karna akan banyak rintangan dan hambatan yang akan ira hadapi nanti, jadi sekali lagi ayah pesankan dengar ucapan suami jangan jadi isrti durhaka" pesan hasan kepada humaira lalu ia memeluk erat putrinya.

***

di dalam mobil hingga sampai ke apertemen cintia gadis itu meratapi nasibnya karna ditnggal nikah oleh sang kekasih.. dia mengurung diri dikamar gak mau makan dan minum sang sahabat vera berusaha menghibur nya dan memberi kekuatan, memberi semangat supaya cintia tidak terlalu berlarut-larut dalam kesedihan..

keluarga ferdi mengundang hasan untuk makan malam bersama di kediaman nya. setelah melaksanakan sholat magrib berjamaah lalu mereka bersama menuju meja makan yang telah dihidang kan oleh asisten rumah tangga drumah keluarga ferdi mbok imah,dan bik ijah

sesudah menghabiskan makan malam, mereka berbincang-bincang diruang keluarga sambil menunngu azan isya berkumandang.

"ferdi sekarang om serah kan humairah kepada mu" pesan sang mertua kepada ferdi

"kenapa kok om sih (ayah) gitu kan sudah menjadi anak laki-laki kamu san " kata fahmi

"oh ya aku lupa, fer sekarang ayah searah kan ira kepadamu sekarang di sudah sah jadi milikmu tolong jaga dia bimbing dia berilah nasehat kepadanya kalau dia bikin salah tegur lah, tapi ayah harap sangat jangan sampai main tangan apa pun alasan nya" pesan hasan lagi kepada sang menantu

ferdi hanya menangguk kemudian menjawab

"insya allah ayah"

"abang hasan gak usah hawatir kami akan jaga ira seperti anak kandung kami sendri dan kami akan pastikan insyaallah ira akan baik baik saja" jawab maria sambil tersenyum kepada sang menantu

"terima kasih maria fahmi, ya anak saya masih muda.. jalan pikiran nya balum panjang mohon bimbingan nya kepada anak saya buat lah seperti anak sendri kalau dia melakukan kesalahan tegur lah dia, aku titipkan purtiku kepada kalian" ucap hasan lalu baralih kepada humairah

"ira sekarang sudah menjadi istiri, dalam apa pun ke adaan dahulu kan suami dengar ucapan suami dan jaga tanggung jawabmu sebagai istri dan sayangi mama papa mertia mu sebagai mana menyayangi orang tuamu anggap lah merka sebagai ganti ayah" pesan hasan kepada putri nya lagi

sesudah solat isya humairah kembali mengadu keluh kesah nya kepada sang khalik

"ya allah ya tuhan ku pada malam ini mualai lah tanngung jawab ku sebagai istri, kerkatilah rumah tanga kami, ikatkan lah kami dengan rasa kasih dan sayang di antara kami, kekalkan lah jodoh kami hinga ke jannahmu hanya kepadamu lah aku meminta hanya kepadamu lah aku mahon pertolongan aamiin yarobbal alamin".. setelah selesai mencurah kan keluh kesah nya kepada sang pemilik langit dan bumi humaira pun melantun kan beberapa ayat suci alquran untuk menenang kan hati nya yang gelisah.. setelah melantukan ayat sucu alquran dia pun menyadari bahwa tidak melihat kehadiran sang suami dia mencari diseluruh ruangan

"apakah bang ferdi dikamar mandi ya" gumam humaira didalam hati

"tapi kok ngak ada suara percikan air" humaira kembali bergumam

akhirnya tanpa sengaja dia melihat ada bayangan di balkon kamarnya dia yakin itu adalah suaminya dan humaira pun bermaksud untuk menyusul suaminya ke balkon untuk mengajak beristirahat, tanpa sengaja humaira mendengar percakapan suaminya ditelpon.

"kamu ngak usah hawatir aku ngak akan pernah menyentuh nya karna dia bukan istri yang ku mau dan aku juga tidak mencintainya karna aku cuma mencintai mu saja sampai kapan pun"..

alangkah tekejutnya humaira dia tak menyangka bahwa suaminya akan melaku kan itu padanya dia pun membalik kan badannya dan menganti muknanya dengan baju yang tertup dan hijap nya juga tak ia lepaskan dia pikir walau pun suaminya halal meliahat auratnya tapi suaminya tidak mencintainya, humaira bertekat tidak akan petnah membuka aurat nya di hadapan sang siami meski pun itu adalah halal.

lalu humaira beransur naik ketempat tidur di bungkus seluruh badan nya dengan selimut dan berpura-pura tidur.

sementara ferdi masih bicara di telpon mungkin sedang menelpon kekasih hati nya. setelah menelpon ferdi pun masuk kedalam kamar dan melihat humaira sudah berbaring di tempat tidur nya lalu mengambil selimut dilemari dan berbaring di shofa yang ada d kamarnya dan mulai memejam mata tak berapa lama pun ia terlelap

bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!