Episode 5

Angga melihat layar monitor yang hanya terlihat gambar hitam putih dan sesuatu seperti segitiga.

"Di sana ada kantung, dan di sini janin bapak. Eh, sorry, maksudnya janinnya." jelas Dokter, meski seperti mendekat-dekatkan Angga dan Debora.

Angga tampak takjup. Dia memang tidak pernah melihat hal seperti ini apalagi menyaksikannya secara langsung seperti sekarang. Jadi diam-diam dia merasa kagum.

"Kalau yang lebih hebat lagi, kita bisa mendengar secara langsung denyut jantung janin itu di dalam rahim Ibunya."

Angga yang sepertinya sudah terlarut dalam arahan sang dokter, langsung setuju. Dokter mengeluarkan alat bernama fetal doppler.

Dokter kembali mencoba memperdengarkan suara denyut jantung bayi yang menguasai ruangan ini.

Deg … deg … deg …

"Suara ini …" Mata Angga membulat lebar. Angga seperti dekat dengan janin itu, entah dengan alasan apa dia merasakannya.

Hangat dan tenang, menguasai lorong hatinya yang selama ini terasa hampa. Suara detak jantung janin itu, seperti kebahagiaan yang tidak tahu asalnya dari mana.

'Akh. Aku tidak boleh merasakan perasaan ini!' tolak Angga dalam hatinya; dia segera sadar dan menguasai diri.

'Anak itu bukan anakku. Untuk apa aku peduli?' Angga berpikir untuk menyelesaikan semua ini sebelum dia merasa terlalu nyaman.

"Saya rasa sudah cukup percobaannya. Semuanya bagus, tidak ada kesalahan. Terimakasih atas kesempatan memperdengarkan suara bayi dan memperlihatkan bentuk bayi dalam rahim ibunya."

Angga pergi tanpa mempedulikan apakah dokter mengizinkannya pergi atau tidak.

"Aku harus menghadiri pertunangan itu. Aku akan menikah dan punya anak dengan Cika. Itu saja. Untuk apa aku terbawa perasaan seperti ini?" Angga sendiri juga bingung kenapa dia merasakan perasaan aneh nan gila seperti ini.

"Itu anak orang, Angga. Kamu akan punya anak sendiri nantinya bersama Cika." Angga frustasi karena bayang-bayang tentang gambar USG dan suara detak jantung janin itu seolah menari-nari dalam pikirannya.

...***...

Debora bangun dari pingsan setengah jam setelah Angga pergi.

Meski Debora pingsan, ia dapat mendengar semuanya dengan baik hanya saja matanya sulit untuk terbuka.

Debora seperti mendengar suara pria di malam itu. Tapi dia tidak yakin.

"Tidak mungkin dia yang membawaku dan melakukan menyaksikan keberadaan bayi ini," kata Debora tidak yakin.

Debora perlahan duduk dan menyentuh perutnya.

Dia memperhatikan perutnya yang sudah menonjol, namun hanya dia yang merasakannya.

"Baik-baik di dalam sana, ya sayang? Jangan rewel dan jangan buat Mama sakit seperti tadi. 'Kan kita jadi susahin orang loh. Kita orang miskin, sayang. Mama dan kamu yang ada di dalam perut Mama tidak bisa hidup kalau kamu rewel. Kalau memang benar papa kamu datang dan menyelamatkan Mama tadi, kamu jangan terlalu merindukannya. Mama dan Papa bukan orang yang saling kenal, mohon mengerti. Mama akan sering-sering membeli sablonan gambar wajah papamu. Kita akan sama-sama memeluknya meski dari jauh."

Debora menyeka air matanya yang menetes.

Dia sudah tahu tentang kehamilannya sedari sebulan yang lalu.

Tentu saja hal ini membuatnya sangat sedih. Tidak ada suami ataupun pacar yang akan menutup aib atas kebodohannya ini.

Tapi Debora merasa menjadi wanita terburuk di dunia kalau menggugurkan janin yang tidak bersalah.

Hingga Debora mulai menerima nyawa yang berkembang di dalam rahimnya, dan ia yang selalu sendiri merasa memiliki teman.

Meski janin itu hasil kesalahannya dengan seorang pria bernama Anggara Mike, seorang pria tampan dan gagah, namun Angga bukan miliknya.

Semua poin-poin yang tidak boleh dilanggar sudah ditandatangani Debora hitam di atas putih dan dimateraikan; sewaktu Debora yang terlalu bodoh mempercayai kekasihnya untuk menyerahkan keperawanan pada pria yang sudah ditargetkan.

Debora masih ingat siapa yang membayarnya, Ben, pria yang mengaku merupakan sekretaris Angga.

...****************...

Tinggalkan komentar sebagai dukungan📝💖 dan beri Vote mingguan jika novel ini cocok dengan selera kalian😉

Terpopuler

Comments

QQ

QQ

Emang 2 mgg udah terdengar detak jantungnya si bayi iya kok aku lupa 😁😁😁✌️

2023-01-15

0

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

semoga Angga ga jd tunangan

2022-12-13

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

triple like 👍👍👍

2022-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!