Legolas duduk di atas kasur yang tanpa ranjang tempat tidur. Pemuda itu melihat pada Lucia yang sedang duduk di lantai yang dialaskan karpet tipis di jarak tiga meter darinya. Lucia hanya berdiam diri duduk mematung di sana setelah Legolas meminjamkannya pakaian.
"Ini sudah malam, aku sangat mengantuk dan akan tidur. Kenapa kau tidak merebahkan tubuhmu dan tidur?" Ujar Legolas.
"Iblis tidak tidur." jawab Lucia. "Satu-satunya hal baik dari iblis adalah kami tidak pernah beristirahat."
Legolas tertawa mendengar jawaban Lucia yang menurutnya hal itu benar.
"Ya sudah, aku akan tidur sekarang." Ucap Legolas sembari merebahkan badannya.
Pemuda itu langsung menutup matanya dan mencoba untuk tidur karena rasa mengantuk sudah sejak tadi ia rasakan. Tanpa membutuhkan waktu lama, Legolas mulai terlelap. Hingga tiba-tiba ia merasakan hawa panas yang ada di hadapan tubuhnya yang berbaring miring ke kanan.
Ia membuka matanya dan terhentak ketika melihat wajah Lucia tepat di hadapannya. Legolas langsung beranjak duduk untuk menghindarinya.
"Apa yang kau lakukan?" Seru Legolas dengan heran. "Kenapa kau berbaring di hadapanku?"
"Biarkan aku berbaring di dekatmu, dunia manusia sangat dingin, itu membuatku menjadi sedikit takut." Jawab Lucia sambil beranjak duduk.
"Seorang iblis merasa takut?" Tanya Legolas.
Lucia mengangguk. "Semua hal yang dirasakan manusia iblis merasakannya kecuali cinta." Ucap Lucia. "Biarkan aku berada di dekatmu. Aku tidak akan menyentuhmu agar kau tidak terbakar. Aku bosan karena tidak ada hal yang bisa aku lakukan di dunia manusia. Ketika di neraka aku selalu menonton TV."
"Menonton TV?" tanya Legolas bingung.
"Maksudku layar besar yang menampilkan semua manusia yang akan menjadi tergetku untuk membuat manusia melakukan dosa." Jawab Lucia. "Kau tidak punya televisi?"
Legolas membuang napasnya sambil mengambil handphone-nya. "Kau bilang kau ingin merasakan cinta kan? Kalau begitu kau harus mempelajarinya dari menonton film drama."
Legolas mengutak-atik handphone-nya setelah itu menyodorkannya pada Lucia. "Ambilah tonton semua film drama percintaan di situ."
Lucia menerimanya dan langsung menonton film yang ditayangkan di handphone Legolas.
"Kau boleh berbaring tapi jangan terlalu dekat!! Berbaringlah di lantai jangan di kasur juga!!"
Lucia menurut dan langsung mundur dengan tatapan masih mengarah pada layar handphone yang menayangkan drama percintaan.
Legolas bernafas lega, ia segera kembali tidur hingga pagi menjelang.
"Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu." Ucap Lucia mengikuti percakapan yang ada di layar handphone drama yang ia tonton.
Lucia tidur berbaring di dekat Legolas yang tidur di atas kasurnya. Dia fokus menonton dan sesekali mengikuti dialog mengenai cinta yang diucapkan oleh pemain di film tersebut.
Tiba-tiba Legolas berguling hingga turun dari kasur dan mendekat pada Lucia. Tangan kirinya mendarat pada salah satu tonjolan di dada gadis iblis itu. Lucia tidak bereaksi karena baru saja ia juga menonton adegan seperti itu di drama yang sedang berlangsung.
"Aku mencintaimu." Bisik Lucia.
"Aku juga mencintaimu." Jawab Legolas yang masih tertidur dengan tangan yang meremas dada Lucia.
Legolas mulai membuka matanya namun belum tersadar sepenuhnya. Sekali lagi ia menggerakan genggamannya meremas.
"Aku mencintaimu." Bisik Lucia sekali lagi.
Akhirnya kesadaran pemuda itu utuh sepenuhnya. Ia terbelalak melihat tangannya berada di salah satu dada Lucia. Legolas langsung beranjak bangun dan mundur, menghindar dari gadis yang terlihat biasa saja pada apa yang dilakukannya.
"Kau sudah bangun?" Tatap datar Lucia pada Legolas yang masih tampak terkejut. "Aku mencintaimu."
"Sialan, tanpa sadar aku jadi berbuat dosa." Gumam Legolas sambil mengusap-usap wajahnya.
Tiba-tiba ia berpikir apakah yang barusan ia lakukan termasuk dalam dosa atau tidak? Karena dia melakukannya tanpa sadar dan pada gadis yang adalah seorang iblis.
"Aku sudah mengunci catatan dosamu, jadi tidak akan ada iblis yang mencatat dosamu lagi." Lucia mendengar gumaman Legolas tadi.
"Be—benarkah?" Selidik Legolas. "Apa itu artinya aku bebas melakukan apapun tanpa takut berbuat dosa?"
"Ya, itu benar." Jawab Lucia. "Aku mencintaimu." tiba-tiba Lucia mendekati Legolas dan menatap wajahnya dekat.
Legolas hanya mengedipkan matanya beberapa kali pada Lucia karena bingung apa yang hendak dilakukan gadis itu.
"Apa yang kau rasakan saat aku bilang aku mencintaimu?" Tanya Lucia penasaran. "Apa aku harus menciummu setelah mengatakannya? Semua orang di dalam film ini seperti itu."
"Tidak, aku tidak merasakan apapun, karena aku tidak mencintaimu." Jawab Legolas.
"Kalau begitu kau yang katakan padaku."
Legolas terdiam sesaat karena permintaan gadis itu menurutnya sangat aneh. Namun demi membayar uang sewa rumah yang sudah menunggak dua bulan ia sudah setuju untuk membantu gadis iblis itu untuk merasakan cinta.
"Aku mencintaimu." Ucap Legolas.
"Tidak ada perubahan pada diriku." Lucia memutar bola matanya mencoba merasakan apa yang ia rasa saat ini setelah mendengar kalimat cinta tersebut.
"Jelas tidak ada." Seru Legolas. "Rasa cinta itu tumbuh karena sesuatu hal yang memupuknya, seperti kedekatan, rasa ingin memiliki atau rasa takut kehilangan. Itu bukan sulap, harus ada prosesnya."
"Kalau begitu aku akan selalu bersama denganmu." Jawab Lucia tanpa berpikir.
"Apa?" Legolas terkejut. "Kau ingin merasakan cinta kan? Bukan ingin mencintaiku?"
"Memang apa bedanya?"
Legolas beranjak bangun dan membuka lemari pakaiannya. Ia mengambil sebuah boneka beruang kecil dan diberikannya pada Lucia.
"Kau harus bersama dengannya agar kau benar-benar mencintai boneka itu." Ujar Legolas.
"Apa bisa aku merasakan cinta pada boneka ini?" Tanya Lucia.
Legolas mengangguk.
Lucia menatap boneka tersebut dengan serius. "Aku mencintaimu boneka, aku mencintaimu." Lucia melempar-lempar boneka tersebut.
Legolas membuang napasnya. Ia berpikir kenapa hidupnya harus terjebak dengan seorang gadis iblis yang aneh. Namun ia teringat pada perkataan Lucia tadi mengenai dirinya yang bebas melakukan apapun tanpa harus memikirkan dosa. Setidaknya ada hal baik yang didatangkan gadis iblis itu untuknya.
"Cia, lalu bagaimana caramu membantuku untuk membayar uang sewa rumah?" Tanya Legolas menoleh pada Lucia yang masih melempar-lempar boneka beruang dengan terus mengucapkan kalimat aku mencintaimu.
"Aku sudah bilang aku sudah mengunci catatan dosamu, jadi kau bisa mencuri uang untuk membayarnya." Jawab Lucia masih melempar boneka sangat tinggi.
"Apa? Kau menyuruh aku mencuri?" Legolas terkejut mendengar jawaban Lucia.
"Memang ada apa? Itu cara tercepat mendapatkan banyak uang."
"AKU TIDAK AKAN MENCURI WALAU AKU TIDAK BERDOSA SAAT MELAKUKANNYA!!" teriak kesal Legolas.
Perkataan kesal Legolas membuat Lucia menoleh padanya.
Bruk!
Boneka beruang yang sedang dilempar-lemparkan gadis iblis itu ke atas jatuh menimpa kepala Lucia.
Lucia merasa kesal pada boneka tersebut dengan cepat ia langsung melempar sekali lagi boneka itu ke atas dan dengan tangannya ia membuat bola api yang mengarah pada boneka tersebut.
Legolas terkejut saat melihat boneka itu terbakar dan langsung menjadi abu. Ia menatap Lucia dengan takut pada gadis tersebut.
"Ternyata aku tidak mencintaimu, boneka." Ucap Lucia dengan nada dan ekspresi yang datar.
Pemuda bernama Legolas terlihat syok melihat apa yang dilakukan gadis yang ada di dekatnya saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Joanita Permata Sari
😂😂😂😂🙈🙈🙈gokil amat kamu Lucia🤣🤣🤣
2022-11-25
1