" maaf aku tidak bisa, aku sedang sibuk," kata Fandi
" baiklah kalau begitu" kata Mira
kini Mira sudah sampai di rumah sakit, dia melihat Anggara di sana.
" ayah.... ayah pulang lah untuk istirahat, biar Mira yang jaga papa disini" kata Mira
" di mana Fandi, kenapa dia tidak ikut ke mari?" kata Anggara
" kak Fandi lagi sibuk ayah" kata Mira
" baiklah nak ayah pergi dulu" kata Anggara
" apakah kamu bahagia dengan pernikahan mu nak" kata Mahesh ayahnya Mira
" tentu saja Mira bahagia pah,, Mira mencintai kakak Fandi pah" kata Mira
" syukurlah nak kalau kamu memang mencintai suamimu" kata ayahnya Mira
Mira hanya tersenyum,
" terus apa kamu ikut dengan suamimu kuliah di Bogor?" kata ayahnya Mira
" tidak pah,, Mira kuliah di sini saja" kata Mira
" kenapa tidak ikut suami kamu aja nak" kata Mahesh
" sudah lah pah... lagi pula kak Fandi tinggal setahun lagi di Bogor, toh juga dia balik ke Jakarta" kata Mira
" baiklah kalau begitu nak" kata Mahes
Satu Minggu kemudian,
kini Fandy sudah kembali ke Bogor 4 hari yang lalu, dan hari ini ini Ayahnya Mira meninggal, namun Fandi tidak datang.
Mira dan Anggara sudah berulang kali mencoba menelepon Fandi, namun nomor Fandi tidak bisa dihubungi.
" keterlaluan... tidak mempunyai perasaan sedikitpun" kata Anggara
" ayah biarkan saja, mungkin dia lagi sibuk" kata Mira mencoba menenangkan mertua nya itu
" bagaimana bisa ayah tenang Mir,,, mertuanya sedang meninggal tapi dia tidak bisa dihubungi sama sekali"
" memang dasar anak tidak tahu diri"
" lihat saja nanti, aku akan berikan dia pelajaran" kata Anggara
selama Affandi berada di Bogor, dia tidak pernah sama sekali menghubungi Mira, namun Mira masih tetap mencoba bersabar dan bertahan.
" kamu sangat berubah kak Fandi"
" jika kamu memang tidak mencintaiku, tidak apa-apa"
" tapi kenapa kamu menghindariku"
"'setidaknya, kamu anggap saja kita seperti yang dulu"
" apa salahku padamu, sehingga kamu membenciku seperti ini"
" aku tidak memaksamu untuk mencintaiku"
" tapi setidaknya hargai aku" kata Mira menangis di kamar mereka.
kini waktunya ayah nya Mira di kebumikan, namun sampai sekarang juga nomor Fandy tidak bisa di hubungi.
satu bulan berlalu, selama sebulan itu juga Fandi tidak pernah menghubungi Mira.
" sepertinya memang kamu tidak menganggap ku sama sekali kak"
" baiklah jika ini yang membuat kakak senang, aku akan mengikuti apa mau nya kakak"
" aku tidak akan pernah mengganggu mu lagi, tapi aku akan tetap mencoba untuk bersabar dan bertahan menunggu mu untuk mencintai ku"
" jika memang aku sudah tidak bisa bertahan lagi, aku akan menyerah"
" tapi jika memang aku masih tahan, aku tidak akan menyerah" kata Mira
Mira keluar dari kamarnya untuk makan malam bersama dengan mertuanya, setelah selesai makan mertuanya mengajaknya berbicara di ruang tamu.
" apakah Fandi pernah menelepon mu nak!" kata mertua Mira
" tidak pernah ayah" kata Mira
" anak itu memang sudah sangat keterlaluan, aku akan memberikannya pelajaran" kata Anggara dengan sangat emosi
" sudahlah ayah biarkan saja, aku tidak apa-apa" kata Mira
" kalau tidak bercerai lah nak dengannya" kata ayahnya Fandi
" tidak ayah,, aku masih bisa bertahan" kata Mira
" kamu memang anak yang begitu luar biasa nak, aku bangga kepadamu" kata Anggara
" terima kasih ayah" kata Mira
" tapi jika suatu saat, kamu sudah tidak tahan lagi, bercerai lah nak dengannya, aku akan mendukungmu apapun itu" kata Anggara
" iya ayah,,, terima kasih banyak, karena ayah selalu ada bersama aku" kata Mira
" lalu apa rencanamu selanjutnya nak!" kata Anggara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
sherly
tau besarnya menyebalkan gini.. mendingan ngk usah ditolongin dulu wkt dikeroyok mir...biarin aja bonyok si Fandi tu
2023-11-02
0
Tiwi Zk
berusaha kuat meskipun hatinya hancur
2021-12-27
0
Diana Dina
mampukah kau bertahan?
2021-12-19
0