Rencana Mulai Berjalan

"Mulai sekarang kamu harus latihan naksir aku," kata-kata yang Riland ucapkan terus terngiang di telinga Melisa. Pikirannya terus melayang pada boss yang disukainya itu.

Leah terheran melihat Melisa yang sedang membereskan tumpukan baju dengan pandangan kosong. "kamu kenapa, Mel ? Kesambet ?" Tanya Leah sambil tertawa.

Melisa yang mendapatkan pertanyaan itu langsung menolehkan kepalanya dengan wajah lesu. "ya, kesambet setan ganteng nan tampan nan sexy dan cipokable ( sangat menggoda untuk dicium )," jawab Melisa tanpa bisa mengontrol ucapannya.

"Hah ? Siapa ? Jangan naksir dulu yang lain. Mulai sekarang kamu harus belajar naksir Riland biar acting nya kelihatan natural.  Kan kamu sendiri yang yang punya ide seperti itu," protes Leah.

Melisa terdiam terpaku, tak dapat berkata-kata. Ingin ia berteriak pada Leah bahwa lelaki yang ia sukai itu adalah Riland sang boss.

Tapi lagi-lagi Melisa berusaha sebisa mungkin menutupinya. Ia tak mau perasaannya akan merusak pekerjaan yang baru saja ia dapatkan.

"aku keluar sebentar, janjian ketemu teman. Mel, bikin iklannya nanti pas aku pulang bisa kan ?" Tanya Riland yang tiba-tiba datang dari arah belakang. Ia membuka masker hitamnya ketika mengatakan itu.

"Cowok pakai baju hitam emang gak ada obat,"  alih-alih menjawab pertanyaan sang boss, Melisa lebih sibuk dengan pikirannya sendiri yang begitu terpesona dengan penampilan Riland saat ini.

Kaos hitam tangan panjang yang digulung sebatas lengan, celana ripped jeans abu-abu tua dan ankle boot berwarna mocca menyempurnakan ketampanan lelaki itu di mata Melisa. Ia hampir saja menjatuhkan liurnya karena begitu terpesona.

...

...

Riland berjalan kian mendekat, sedangkan yang ditanya hanya menatapnya dengan pipi merona dan mata sayu penuh damba membuat lelaki itu kebingungan.

"Mel, aku tanya. Nanti sore aja gak apa-apa kan ? Anggap aja lembur kalau kamu pulang lebih dari jam kerja," tanya nya lagi.

Melihat Melisa yang masih di awang-awang bagai orang mabuk, Leah pun menggoyangkan lengan sang teman agar ia tersadar dan ternyata cara itu membuahkan hasil karena Melisa langsung merespon. "Apaan Leah ?" Tanya nya tanpa merasa bersalah.

"Kamu mabuk apa gimana ? Lihat Riland kaya gitu amat ?" Leah bertanya dengan terheran begitupun Riland yang kini sudah berdiri tepat dihadapannya. Menatap Melisa penuh tanda tanya.

Bukan Melisa kalau gak bisa nge-les kaya bajaj, " Nah gimana acting aku bagus kan ? Itu aku berpura-pura terpesona sama kamu, Riland," jawabnya  sembari menaik turunkan alisnya.

Wajah menegang Riland berangsur hilang seiring senyuman di wajahnya. "Kirain aku kenapa," sahutnya pelan. "Dibandingkan dengan terpesona, kamu lebih mirip orang yang kerasukan," lanjutnya lagi sambil tertawa.

Tawa Leah pecah seketika, sedangkan Melisa mencebikkan bibirnya kesal.

"Udah ah, aku pergi dulu," ucap Riland sembari kembali menggunakan masker hitamnya. Begitupun Leah yang meninggalkan Melisa untuk pergi ke bagian belakang dan memeriksa stok fisik pakaian.

Sedangkan Melisa meluruhkan tubuhnya sendiri di atas lantai. Kakinya lemas tak bertenaga dan lagi-lagi ia merutuki dirinya sendiri karena perbuatan bodoh yang ia lakukan. Bagaimana bisa ia menunjukkan rasa kagumnya pada sang boss yang tak juga peka.

Dan mau pergi kemana Riland siang-siang seperti ini ? Makan siang ? Dengan siapa ? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul dalam benak Melisa dan membuatnya tersiksa.

"Ya Tuhan... Jika Riland memang untukku segera sadarkan dia untuk mendekati aku. Jika bukan, yakinkan hatinya hanya untuk aku," ucap Melisa pelan. "Maaf, aku memaksa," lanjutnya lagi sembari memejamkan matanya dengan  kedua telapak tangan yang menengadah ke arah atas, berharap do'anya dikabulkan.

"Jatuh cinta akut ternyata merepotkan," masih Melisa berkeluh kesah dengan wajahnya yang ditekuk. Ia kembali berdiri dan berjaga di belakang meja kasir sementara Leah sedang melakukan pekerjaannya di belakang sana.

***

Pukul 5 sore Riland datang kembali ke tokonya. Ia pergi cukup lama sejak makan siang dengan temannya tadi. Lelaki itu bahkan sudah berganti baju. Sepertinya ia pulang ke apartemennya dulu sebelum kembali ke tokonya.

Keadaan toko begitu sepi ketika ia datang, Riland pun mengedarkan pandangannya mencari dua pegawainya yaitu Leah dan Melisa. "Mel, Leah ?" Panggilnya dengan suara sedikit meninggi.

Ia terus berjalan memasuki toko dan tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat Melisa menelungkupkan tubuhnya di atas meja kaca dengan rambut panjangnya yang tak beraturan.

"Hei, kamu kenapa ?" Tanya Riland terlihat panik. Ia pun segera menghampirinya.

Melisa mengangkat wajahnya yang lesu dan menatap Riland sayu. "Kamu ngantuk apa gimana ?" Tanya Riland.

"Aku sampai jamuran nungguin kamu," sahut Melisa.

Mendengar itu Riland pun tertawa pelan. "sorry," ucapnya tanpa menjelaskan ia pergi kemana dengan siapa.

"Aarrrggggghhhh," teriak Melisa dalam hatinya. Ia tak puas dengan jawaban yang diberikan bossnya itu. Ia ingin tahu kemana perginya Riland sepanjang siang hingga sore tapi bertanya langsung pun tak mungkin karena itu sangat tidak sopan untuk ikut campur dalam kehidupan pribadi bossnya.

"Lagian kan tadi aku udah bilang, kita bikin iklannya nanti sore dan anggaplah kamu kerja lembur hari ini," kilah Riland sembari mencubit gemas puncak hidung Melisa. "Makanya kalau aku ngomong it, dengerin !" Lanjutnya lagi.

Jantung Melisa hampir melompat keluar ketika Riland melakukan itu. "Issh ngapain sih ?" Tanya melisa dengan tubuhnya yang gemetar karena perlakuan Riland baru saja.

"Acting" jawab Riland singkat.

"Acting apaan ?" Tanya Melisa lagi. Nafasnya ngos-ngosan ketika bertanya itu karena debaran jantungnya tak bisa diajak kompromi untuk tenang.

"Eh iya, lupa ! Harusnya kamu yang goda aku karena naksir kan ? Jadinya aku harus biasa aja gitu ?" Tanya Riland dan Melisa pun mengangguk pelan.

"Aahhh sorry," sahut Riland merasa bersalah.

"Kamu udah datang ? Ayo mulai !" Leah pun datang di antara mereka dengan sebuah ring light yang akan digunakan untuk membuat iklan.

"Oke, ayo !" Riland tampak bersemangat menanggapinya.

"Kalian ganti baju dulu, udah aku siapin di belakang," titah Leah dan keduanya pun menurutinya.

***

Sudah berjalan selama satu jam tapi ternyata membuat iklan tak semudah itu karena keduanya bukanlah pelaku peran yang profesional. Riland terlihat begitu kaku memerankannya.

"Istirahat dulu lah, nanti kita lanjutkan," ajak Melisa.

"Atau jangan dilanjutkan," sahut Riland. "Kayanya kita gak berbakat deh," lanjutnya lagi.

"Kamu yang gak berbakat ! Lihat Melisa, ia begitu natural melakukan perannya," timpal Leah sembari memutar kembali video yang ia buat.

Melisa tersenyum canggung karenanya, tentu saja alami karena perasaannya benar-benar nyata pada bossnya itu.

"Lanjut besok aja deh, malam ini aku ada janji temu lagi," Riland pun berdiri dari tempat ia duduk dan berjalan ke mejanya untuk mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di atas sana.

Melisa menatap kepergiannya dalam diam, ingin ia tahu kemana lelaki itu pergi tapi dirinya tak punya hak untuk itu. Yang bisa Melisa lakukan hanya menghela nafasnya yang terasa berat.

***

Riland terbangun karena bunyi notifikasi pesan dari media sosialnya yang berbunyi berkali-kali. Ia melihat jam masih menunjukkan pukul 7 pagi.

Berdiam diri untuk sesaat, Riland tak langsung meraih ponselnya. Mengusir rasa kantuknya yang masih ada dengan meregangkan tubuhnya. "Aarrgghhh," erangnya kuat-kuat.

Setelah rasa pusingnya berkurang ia pun meraih ponselnya dan terkejut luar biasa ketika mendapatkan banyak pengikut baru di akun sosial medianya. Tak hanya itu, Riland pun banyak mendapatkan pesan pribadi yang tentu saja pengirimnya adalah kaum hawa.

"Hai, the hot boss,"  isi pesan itu hampir berbunyi sama.

Riland menggulir layar, dan ia dapati update terbaru tokonya di laman sosmed menampakkan kejadian kemarin sore dimana Melisa tertidur di atas meja. Ternyata selama kejadian itu terjadi, Melisa merekamnya.

Cukup banyak komentar di postingan tersebut, sepertinya rencana Melisa mulai berjalan. Tak lupa ia mencantumkan tagar #thehotboss

To be continued

Terpopuler

Comments

Aysana Shanim

Aysana Shanim

Ehh main cubit cubit aja 🤣

2024-09-12

0

Ⓤ︎Ⓝ︎Ⓨ︎Ⓘ︎Ⓛ︎

Ⓤ︎Ⓝ︎Ⓨ︎Ⓘ︎Ⓛ︎

emak2 boleh ikutan follow wkwkwk 😂😂

2023-05-27

0

BirVie💖🇵🇸

BirVie💖🇵🇸

keren banget deh Mel

2023-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!