Hidup sebatang kara di Princeton sejak 2017 membuat Zayn dan Udin tentunya kangen akan masa-masa di Surabaya, tak hanya itu terkadang Zayn merindukan kota kuno Palmyra tempatnya berasal dan Udin juga kangen dengan suasana Panti Asuhan di Subang.
“Andai saja ada pintu kemana saja ya Din, kita pasti bisa beli rujak cingur di Warung Mbok Darmi, atau beli Lontong Kupang di Warung Cak Mikel,” celoteh Zayn kepada Udin ketika menyantap burger beberapa saat setelah wisuda S2 mereka di Princeton tahun 2019.
Mendengar celotehan Zayn, sontak Udin tertawa ringan. “Zayn, gue kepikiran dengan ilmu yang kita miliki berdua kenapa tidak untuk menciptakan pintu kemana saja verai ciptaan kita sendiri saja.”
“Ngaco ah lu Din, mana bisa berteleporasi hanya dari sebuah pintu,” sebelnya. Namun Udin kemudian berusaha meyakinkan, “ Zayn dengan kejeniusan kita berdua masak gak bisa sih kita membuat alat teleportasi, ya gak juga harus berbentuk pintu kayak Doraemon punya lah, Gue rasa nanti saat kita lulus doctoral mesin itu sudah siap kalau kita rancang dan bangun sejak sekarang."
“Emang mau kemana kamu Din jika nantinya punya semacam pintu kemana saja? Bukankah kita juga sebatang kara ya, dan saat ini kita juga tidak ada kesulitan untuk dapat mengakses transportasi apapun, yaah meski kita bukan orang yang berlimpah uang sih,” tanya Zayn.
Udin dengan cepat membalas, “Paling tidak dengan mesin itu kita bisa teleportasi ke Arab untuk Haji atau Umroh Zayn, setidaknya kita bisa memiliki waktu singkat kesana dan berpindah lagi kesini untuk kembali ke jadwal padat kita. Gue kepingin mendoakan orang tua yang gak pernah gue kenal dan juga berdoa agar kutukan jomblo ini berakhir,” tukas Udin.
Singkat cerita mereka mulai merancang mesin teleportasi mereka sendiri, mereka mendesain hal itu di halaman belakang rumah sewa mereka, untuk basic mesin teleportasi, mereka menggunakan sebuah perahu mesin berbahan fiber glass yang mereka lengkapi parasut, kemudian didalamnya ada ruang control untuk mengemudikan perahu dan peralatan teleportasi mereka. Tak lupa ruangan tidur, dapur serta gudang logistik yang luar biasa penuh seakan mereka hendak menghadapi Zombie Apocalypse atau bahkan Krisis Pandemi dan Lockdown berikutnya. Tak lupa mereka mempersiapkan senjata dan amunisi yang dapat mereka akses sebagai sipil pemegang green card di Amerika untuk menghadapi worst case yang mungkin terjadi.
Kalian mungkin bertanya kenapa harus perahu? Mereka berpikir bisa jadi ketika ada kesalahan input koordinat hingga misal nantinya dalam teleportasi mereka tiba di perairan bahkan lautan, maka tidak menyulitkan mereka. Apalagi mereka tidak tahu deviasi yang dihasilkan alat ini, dan akan melenceng dalam radius berapa km dari sasaran.
Mengingat wilayah bumi lain yang menjadi lokasi teleportasi juga selalu berotasi keliling pada porosnya siang dan malam, sehingga memungkinkan ada deviasi. Lalu apa fungsi parasut? Dalam suatu kasus yang mereka pikirkan, jika perahu mereka terteleportasi di ketinggian, maka mereka dapat selamat dengan mengembangkan parasut untuk mendaratkan perahu mereka.
Finally perahu teleportasi itu benar-benar jadi beberapa bulan setelah mereka meraih gelar doktoral. Zayn dan Udin meresmikan perahu teleportasi mereka tepat pada hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2022 dan mereka menamainya seperti nama judul buku catatan perjalanan Ibnu Battutah seorang penjelajah asal Maroko, perahu itu mereka namai RIHLAH yang dicatkan juga di lambung kapal dan sebuah plakat di pintu masuk di bagian belakangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
The nickname
Bagus👍
2023-07-10
0
siuuuuuuuu
bagus bg alur nya
2022-12-16
0
Neo
masih nyimak alurnya 😁
2022-12-15
0