"Setelah menikah aku tidak bisa apa-apa lagi, aku merasa bersalah karena telah mengkhianati Diana, dan aku juga sadar aku tidak akan bisa lagi bertemu dengannya. selama ini aku menyangka kalau dia hidup bahagia dengan Josio ternyata aku sudah salah," ucap Markus yang merasa sangat menyesal.
"Mungkin diantaramu dan nyonya tidak ada jodoh, sehingga kalian hanya bisa saling mencintai dan tidak bisa bersama," ujar Carlos yang memandang foto makam Diana.
Markus bangkit dan berdiri kembali, " aku akan menemui Josio!"
"Untuk apa lagi? dia sudah di dalam penjara dan tidak akan bisa bebas."
"Aku sangat ingin menghajarnya, tapi karena dia sudah berada di dalam penjara maka aku tidak akan melakukannya!"
"Carlos, lalu, kau tinggal di mana?"
"Masih di tempat yang lama, aku sudah lama tinggal di sana sehingga tidak akan keluar lagi."
"Untuk apa apa lagi kamu menjaga hartanya? sebaiknya kamu harus pergi dari tempat itu. dan cari kehidupanmu!"
"Aku tidak menjaga hartanya, aku tinggal di sana sejak aku masih muda, aku adalah sebatang kara tidak memiliki siapa pun dan apapun. jadi, hanya rumah itulah yang menjadi tempat bergantungku," kata Carlos.
"Aku mengerti maksudmu, Carlos, bagaimana kalau kamu menjadi asisten rumah tangga di tempatku?"
"Aku sudah tua dan tidak bisa melakukan apa-apa lagi! sudah puas dengan kehidupan sekarang. kini aku sedang merawat rumah itu. rumah itu tidak di jual karena ada kenangan Diana bagi Frankey," jawab Carlos.
"Ayahnya begitu jahat kenapa kamu masih bertahan?"
"Markus, aku berbeda denganmu. aku adalah orang yang tanpa tujuan. jadi, hanya bisa tinggal di sana, tapi aku merasa puas saat ini. putra Josio baik padaku dan ini sudah cukup bagiku," jawab Carlos.
"Kalau memang ini adalah keputusanmu maka aku tidak akan memaksamu," ucap Markus.
" Terima kasih karena sudah mengutarakan tawaranmu," ucap Carlos.
"Tidak usah berterima kasih padaku karena aku tidak bisa membantu apa-apa," jawabnya dengan segan.
"Baiklah! aku akan pergi menemui si bangsat itu dulu, aku akan menghubungimu lagi!" ucap Markus.
"Baik...sampai jumpa!"
"Sampai jumpa lagi!"
Sesaat kemudian Markus pergi meninggalkan tempat itu, Markus adalah sahabat dari Carlos dan Josio yang sudah kenal cukup lama.
"Nasib...nasib...," ucap Carlos.
"Mungkin...ini karena tidak ada jodoh sehingga nyonya harus menerima nasib seperti ini," ucap Carlos.
Markus berada di dalam mobilnya dan menuju ke penjara besar tempat Josio dikurung. setelah tiba ia keluar dari mobil dan langsung melangkah masuk untuk bertemu dengan teman lamanya itu.
Setelah beberapa menit kemudian.
Petugas penjaga penjara membawa seorang pria tua yang dalam kondisi tangan diborgol masuk ke dalam ruangan pertemuan diantara tahanan dan Markus.
Markus bangkit dari tempat duduknya saat Josio berada dihadapannya. Josio yang dia kenal dahulu kini telah berubah menjadi lebih tua dan semakin kurus. mereka saling memandang selama beberapa menit.
"Kau...adalah Markus?" tanya Josio yang masih mengenal teman lamanya.
"Kau yang kaya raya di saat itu tidak ku sangka bisa berakhir seperti sekarang," kata Markus.
"Apa kamu datang hanya ingin untuk menghinaku? kalau iya, maka pergi saja!" ujar Josio yang berpaling ke arah pintu.
"Kau pantas mendapatkannya," ucap Markus yang berterus terang.
Mendengar ucapan teman lamanya Josio menghentikan langkahnya dan menoleh ke Markus dengan tatapan kesal.
"Apa yang kau maksudkan?" tanyanya yang sedang menahan emosi.
"Yang ku maksudkan adalah...aku menyesal meninggalkan Diana dan pergi dari sini saat itu."
"Apa hubunganmu dengan dia?"
"Berterus terang saja aku dan dia saling mencintai, dan yang paling ku sesali adalah aku meninggalkan dia saat itu," jawab Markus yang duduk di kursi.
"Kalian berselingkuh di belakangku?" tanya Josio yang serasa tidak percaya.
"Josio, bukankah kau begitu juga, kau sering saja bermain dengan wanita lain demi keinginanmu yang gila itu."
"Itu sangat wajar, karena aku melakukannya demi keluarga aku."
"Kau hingga saat ini masih saja tidak berubah, Josio. kau benar-benar orang yang paling menjengkelkan."
"Kalian adalah pasangan hina," ketus Josio dengan kesal.
"Bagaimana denganmu? bukankah sangat menjijikan juga? kau selalu saja bermain dengan wanita lain sehingga membawa pulang ke rumah. dan pada akhirnya Diana harus membunuh diri karena merasa sakit hati. kau bukan saja mengkhianatinya tapi juga melakukan kekerasan fisik. kau adalah binatang, Josio," ketus Markus.
"Ini adalah urusanku, karena dia tidak bisa lagi melahirkan."
"Dia tidak bisa melahirkan karenamu juga, dan lihat dirimu sekarang apa kau masih tidak menyesalinya atas apa yang telah kau lakukan?"
"Kau tidak layak mengkritikku, kau sendiri berselingkuh dengan istri teman sendiri. kau adalah bajin.gan."
"Ini adalah balasan untukmu, Josio. kau yang memulainya dulu. dan aku sangat menyesal membiarkan dia bersamamu di saat itu," ketus Markus yang kemudian bangkit dari tempat duduknya.
"Lihatlah dirimu sekarang! harus menerima hukuman seumur hidup. dan semua ini yang mengalahkan mu adalah putramu sendiri. bagaimana dengan perasaanmu karena harus menanggung semua dari perbuatanmu sendiri."
"Tidak ada hubungannya denganmu, kau dan wanita hina itu sama-sama adalah murahan."
"Dan kau adalah bajin.ngan, dia telah melahirkan seorang putra untukmu, tapi kau merasa masih tidak puas sehingga bersikap kasar terhadapnya," bentak Markus.
"Jalanilah hukumanmu itu, dan selamanya tinggal di sini, tidak ada sedikit penyesalan darimu sama sekali. kau benar-benar sudah tidak bisa diselamatkan. kau sudah hancur," bentak Markus dengan nada kesal dan pergi meninggalkan ruangan pertemuan itu.
Josio merasa semakin kesal saat mengetahui bahwa istrinya pernah berselingkuh dengan temannya, walau telah lama berlalu akan tetapi dengan sikap Josio yang selalu ingin menang sendiri ia tidak pernah rela dikhianati.
"Pasangan murahan, seharusnya aku menceraikan dia dan mempermalukan dia saat itu, benar-benar adalah murahan," ketusnya dengan nada kecil.
Mansion Frankey.
Di sore hari itu Frankey sedang mengajar putri kecilnya sedang membaca dan menulis, selama ini Valen adalah anak yang sangat penurut dan tidak pernah membantah saat papanya menyuruh dia melakukan apapun.
Dan untuk anak seusia dia sudah bisa mandiri karena setiap hari ia akan bangun sendiri karena telah di pasang alarm. setelah itu ia juga bisa mandi dan berpakaian sendiri. dan tentu saja semua yang dia lakukan dalam pengawasan pengasuhnya, didikan Frankey cukup tegas, akan tetapi ia sangat mencintai putri semata wayangnya itu.
"Papa, bagaimana dengan tulisan Valen?" tanyanya yang duduk di kursi sedangkan Frankey duduk di sampingnya.
"Tulisan Valen sudah semakin cantik, akan tetapi harus banyak berlatih lagi agar semakin cantik tulisannya," jawab Frankey dengan senyum.
"Papa, nanti Valen boleh mengambar?"
"Boleh...Valen bebas mau mengambar apa saja!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
gambar mama yg cantik Valen yah...
2023-02-07
2
Xiaomi Redmi 4a
Lanjut Thor...ni bunga utk author..semoga Valen satukan mama papanya
2022-11-15
0
Inara 💖💖
Keadaan mndi²k Valen jd mndiri d usia dini..
Lanjut lg thor 👍👍
2022-11-15
0