"Valencia Valentina, sudah saatnya melupakan semuanya," ucapnya yang menghabiskan minumannya itu.
"Putriku, hidup bahagialah untuk selamanya," gumam Valencia dengan tersenyum.
Nada panggilan masuk ke handphone milik Valencia.
"Hallo," sapa Valencia yang tersenyum.
"Hallo, Valencia. aku dalam perjalanan ingin menuju ke sana."
"Ricky, apa kita akan keluar?"
"Iya, hari ini kita cuti kerja dan aku ingin membawa mu jalan-jalan kota praha!"
"Iya, aku akan menunggumu," jawab Valencia dengan senyum bahagia.
"Sampai jumpa nanti," ucap Ricky.
"Sampai jumpa," balas Valencia yang kemudian memutuskan panggilannya.
Valencia yang merasa bahagia ia langsung berlari menuju ke lantai dasar dan keluar ke halamannya. ia menunggu kedatangan tunangannya itu.
Setelah beberapa menit kemudian mobil mewah yang dikendarai oleh pria tampan yang tersenyum saat melihat pujaan hatinya sedang melambai tangan padanya.
Setelah menghentikan mobilnya ia langsung keluar dan berjalan menghampiri tunangannya itu.
"Sudah lama menungguku?" tanya Ricky yang memeluk Valencia dengan erat.
"Baru sebentar saja, kita mau ke mana?" tanya Valencia dengan senyum.
"Berkeliling kota," jawab Ricky yang mengecup dahinya.
"Baiklah, aku akan ikut ke mana pun kamu pergi!"
"Mari!" ajak Ricky yang merangkul pinggang calon istrinya itu.
Sesaat kemudian mereka pergi berjalan-jalan dengan senyuman penuh kebahagiaan.
Paris.
Carlos mendatangi makam seseorang dengan membawa sebuket bunga berwarna putih. ia berjalan dan menghampiri makam seorang wanita yang bernama Diana Sharlon.
"Nyonya, nona kecil sudah besar dan sangat lucu, dia juga sangat pintar dan cantik. Nyonya, hingga saat ini tuan muda masih saja menunggu nona Valencia Valentina walau sudah begitu lama. Nyonya, satukanlah mereka semua! kasihan nona kecil selama ini sangat merindukan mamanya!" ucap Carlos.
"Carlos...?" sapa seseorang yang muncul dengan tiba-tiba.
Mendengar suara panggilan Carlos Langsung menoleh ke belakang. ia melihat seorang pria paruh baya yang datang menghampirinya.
"Tuan Filan?" balas sapaan Carlos yang tidak asing dengan pria itu.
"Tiga puluh delapan tahun kita tidak bertemu, dan tidak menyangka kita bisa bertemu sekarang," ucap pria paruh baya itu yang berpelukan dengan akrab.
"Tuan Filan, bagaimana denganmu sekarang? kelihatannya sekarang Anda sudah berhasil," kata Carlos yang melihat penampilan pria itu yang begitu rapi.
"Aku seorang pebisnis dan baru kembali ke paris, aku baru tiba semalam," jawabnya.
"Tuan Fil-"
"Panggil aku Markus! kita adalah kenalan lama."
"Baiklah, Markus, bagaimana kamu bisa datang ke sini?"
"Diana!" jawabnya yang memandang ke kuburan itu.
"Dia meninggal sudah lama, sangat menyakitkan," ucap Carlos yang merasa sedih.
Markus berdiri dengan tatapan sedih pada makam tersebut.
"Carlos, katakan padaku apa yang telah terjadi?"
"Nyonya dan tuan besar bertengkar, saat dia melihat tuan besar membawa wanita lain pulang ke rumah dan bercinta di kamarnya. nyonya juga dipukul dan di injak sehingga terluka. dan kemudian dia rela bunuh diri dari pada hidup sengsara."
"Si bangsat itu adalah binatang," ketus Markus.
"Tuan besar melakukan itu karena menginginkan anak laki-laki, setelah melahirkan tuan muda nyonya tidak bisa melahirkan lagi. tuan besar sangat tergila-gila ingin memiliki beberapa anak laki-laki sehingga melakukan hal di luar batas. bukan hanya terhadap nyonya. bahkan terhadap tuan muda juga."
"Di mana si bangsat itu?"
"Dia sudah di penjara selama lima tahun."
"Kenapa bisa di penjara?"
"Semua ini dari rencana putranya sendiri, Frankey Christoper," jawab Carlos
"Balasan...ini adalah balasan, dia jatuh ke tangan putra sendiri," ketus Markus.
"Dia harus meringkus ke dalam penjara karena bekerja sama dengan mafia untuk menangkap wanita yang sedang hamil cucunya. tanpa ragu dan rasa iba dengan kejamnya dia ingin menyerahkan wanita itu kepada mafia. karena ketahuan oleh Frankey, dia sangat marah besar sehingga dia bekerja sama dengan para detektif untuk menangkap tuan besar," ungkap Carlos.
"Dia sangat tidak manusiawi, dengan menantu dan cucu sendiri dia juga tega."
"Tuan besar membenci wanita itu karena hamil anak perempuan, oleh sebab itu dia ingin mencelakai wanita itu."
"Andaikan aku tahu sifatnya saat itu aku pasti akan membawa pergi Diana agar tidak menderita. semua ini salahku yang pergi tanpa pamit," ucap Markus yang berlutut di depan makam wanita itu.
"Markus, kenapa kau pergi begitu saja?"
"Karena saat itu aku tidak mampu memberikan dia kehidupan yang baik, aku tidak memiliki apa pun, kalau aku membawanya pergi, maka aku akan menyusahkan dia. oleh sebab itu aku tinggalkan dia dan pergi begitu saja," ungkap Markus yang merasa bersalah.
"Nyonya tidak butuh uang atau pun harta, yang dia butuh hanyalah cinta. setelah dirimu pergi dia hanya bisa diam dan memendamkan rasa kecewa. dia mengira dirimu hanya bermain dengannya."
"Aku adalah penyebabnya, kalau bukan aku dia tidak akan mendapatkan perlakuan kasar dari bajing*n itu."
"Markus, Diana memilih melupakan mu karena dia mengira kalau kau sudah melupakan dirinya. dan dia ingin menjadi istri baik untuk tuan besar. akan tetapi pria itu tidak pernah berubah dari sejak awal menikah. dia sering saja mendesak nyonya untuk hamil."
"Apakah dari awal mereka sudah sering bertengkar?"
"Iya, saat pernikahan baru memasuki bulan ke tiga nyonya masih belum hamil. tuan besar sering memarahinya kenapa masih tidak hamil. tuan besar juga mengancam kalau masih tak kunjung hamil maka dia akan mencari wanita lain untuk hamil anaknya. saat itu dirimu belum datang," ungkap Carlos.
"Gila...dia adalah pria gila. kenapa Diana tidak mengatakan apa pun padaku?"
"Nyonya tidak ingin kau tahu bahwa hubungannya dengan tuan besar tidak pernah harmonis. asal kau tahu, tuan besar sering mencari wanita di luar, dan nyonya tidak tahu apa-apa. niatnya hanya menginginkan anak laki-laki saja," lanjut Carlos.
"Dia adalah binatang, kenapa di saat itu aku tidak menyadari bahwa hubungan mereka sama sekali tidak akur?"
"Tuan besar pintar berpura-pura demi nama baiknya. dan aku juga tidak berleluasa menceritakan masalah keluarganya," jelas Carlos.
"Aku sangat ingin menghajarnya kalau dia tidak di penjara," ketus Markus.
"Apakah kamu sudah menikah?"
"Sudah...aku menikah dengan putri dari atasanku. setelah aku pergi dari kediaman Josio, aku berangkat ke swedia dan mulai bekerja di sana. aku sebagai karyawan biasa. karena prestasiku yang bagus maka aku dipilih menjadi menajer. setelah tidak lama putri dari atasanku mulai mendekatiku. saat itu aku masih menolak karena aku mencintai Diana."
"Lalu, kenapa bisa menikah dengannya?"
"Atasanku sangat baik dan percaya padaku, suatu saat dia jatuh sakit dan memesanku merawat putrinya. aku sulit untuk menolak. dan akhirnya aku setuju. awalnya niatku adalah mengumpul uang untuk membawa Diana pergi dari Josio," jelas Markus.
"Kemudian apa yang terjadi?"
"Suatu hari atasanku sedang kritis dan saat itu aku dan putrinya ada di sana. dia berharap melihat aku dan putrinya menikah sebelum dia meninggal. istriku adalah putri dia satu-satunya. oleh sebab itu dia berharap bisa melihat putrinya menikah di depan mata dia. setelah kami menikah dia meninggal keesokan harinya," ungkap Markus yang merasa sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
apa mungkin Markus ayah biologis Frankey...ahh aq ngaco ya thor😂😂😂
2023-02-07
0
Hasni
lanjut
2023-01-16
0
Inara 💖💖
Trmksih thor.. semngat.. lnjuut👍👍
2022-11-15
0