Viona memberikan sejumlah uang kepada Bella dan keluarga, namun Bella menolak.
"Baiklah... jika kamu tidak mau menerima uang ini sebagai imbalan, ku mohon terimalah uang ini sebagai sedekahku untuk membantu pengobatan bapak dan ibu kamu... serta untuk uang jajan kedua adik adikmu..." kata Viona.
Bella melirik ke arah bapaknya yang memang tidurnya tidak di dalam kamar, melainkan di ruang tamu. Hal itu di sebabkan karena bapak Bella mengalami penyakit stroke dan sudah lumpuh total sehingga beliau di tidurkan di luar kamar agar mudah jika meminta bantuan kepada anggota keluarga.
Hal itu juga yang dari tadi membuat Viona kurang nyaman karena bau menyengat ala keringat dan kotoran orang sakit yang tidak bersih sempurna. Namun rasa risih nya dia singkirkan sejenak, mengingat bahwa penghuni rumah tersebut adalah orang orang yang berhati mulia walaupun tinggal di tempat yang hina.
Bahkan untuk menerima uang imbalan saja mereka menolak, padahal bisa saja mereka menggunakan uang itu semua tanpa harus mereka kembalikan. Lalu uangnya bisa mereka pergunakan untuk membangun rumah yang besar dan bagus mengingat bagaimana keadaan tempat tinggal mereka sekarang. Namun itu semua tidak mereka lakukan.
"Mau kan menerima pemberianku?" tanya Viona sekali lagi.
Bella menoleh ke arah ibunya sekali lagi, kemudian bu Rini mengangguk tanda setuju.
"Baik tante, saya terima.." jawab Bella.
Viona kemudian mengeluarkan sejumlah uang senilai lima juta dari tasnya.
Tanpa menghitungnya lagi, uang itu segera di serahkan kepada Bella.
"Iiii...iii...iiniii kebanyakan tante... jangan banyak banyak..." kata Bella.
"Enggak... ini bahkan belum cukup untuk membalas budiku sama kamu..." jawab Viona.
"Tapi...." Bella masih enggan menerima uang sebanyak itu.
"Kamu lihat kan dek... ibu kamu juga butuh biaya pengobatan... adik adik kamu pasti juga butuh biaya sekolah....kamu sendiri pasti juga masih sekolah..." kata Viona menjabarkan keadaan seluruh keluarga Bella.
Bu Rini juga sakit, namun tidak separah suaminya. Kaki ibu Bella patah karena kecelakaan sehingga membuat dia harus berjalan menggunakan tongkat.
Sementara Bella juga masih mempunyai dua adik kembar yang usianya sepuluh tahun. Keduanya masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar. Namanya Anggara dan Anggita, biasa di sapa Angga dan Anggi.
Dengan mempertimbangkan alasan Viona, akhirnya Bella menerima uang pemberian wanita tiga puluh lima tahun itu.
"Bella terima ya tante, tapi tante ikhlas kan ngasihnya...??" tanya Bella.
"Iya ikhlas ...ikhlas... banget..." Viona sangat senang ketika Bella mau menerima pemberiannya.
"Ini aku kasih kartu nama...barang kali kamu ada perlu sama tante ,di situ ada nomor teleponnya. Atau mungkin mau main ke rumah tante juga boleh" kata Viona sambil memberikan sebuah kartu nama.
Bella menerima kartu nama tersebut dan melihat tulisan di atasnya.
"Maaf tante...kenapa nama dan alamat tante beda sama yang di KTP ??" tanya Bella.
Viona tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Bella.
"Iya, Vira Nadila itu nama asliku.. dan aku berasal dari Sulawesi. Sementara nama panggilanku di tempat kerjaku adalah Viona, dan itu alamat tempat tinggal ku di Jakarta" jawab Viona.
"Oh gitu..ya.." Bella sekarang mengerti kebenarannya.
Setelah satu jam bertamu, Viona ingin berpamitan.
Bella dan ibunya mengantarkan Viona sampai keluar rumah dan menunggu sampai Viona masuk mobil.
Ketika hendak melajukan mobilnya, Viona melambaikan tangan kepada Bella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Ani Ani
ada orang yang baik hati
2024-02-07
0