Eps 03 ~ Pergi dari rumah

.

"Kamu sudah pulang?" Tanya Rama seolah tak peduli teriakan Chelsea barusan "Kalau masuk salam dulu sayang."

"Assalamu'alaikum." Salam Chelsea sejenak melupakan kekesalannya

"Wa'alaikumsalam." Balas mereka yang disana

"Chelsea gak mau pih." Serunya lagi nampak kesal

Rama sedikit mengerutkan keningnya bingung, lalu dia kembali ingat maksud ucapan putri semata wayangnya itu "Kamu harus mau." Ucapnya tersenyum penuh arti

"Pih, Chelsea masih sma kelas dua." Dia menunjukkan kedua jarinya "Masa udah di jodohin?! Dan lagi ini bukan zaman siti Nurbaya. Ah papih kuno banget dah."

Rama menghela nafasnya pelan lalu melirik sosok lelaki di sampingnya itu sembari memberi isyarat.

"Sepertinya kamu tidak bisa menolak." Tutur pria itu membuat Chelsea bingung dengan siapa sosok pria itu "Ah kamu belum mengenal saya? Perkenalkan saya Edwin."

"Aduh om, saya tidak tahu dan tidak ingin tahu siapa om Edwin itu. Yang jelas saya tidak mau di jodohkan, apalagi sama om." Tukas Chelsea membuat kedua pria di hadapannya saling pandang

"Sayang, dia--"

"Chelsea tidak mau pih. Papih harusnya bisa ngertiin Chelsea."

"Astaga sayang, okay maafin papih dan sebenernya kamu harus tau kalau papih itu--."

"Tidak mau." Potong Chelsea terus menerus tanpa mau mendengar penuturan ayahnya "Chelsea tidak mau di jodohkan."

Rama terlihat hampir tertawa namun tertahan, lalu berkata "Sayang, dengerin papih dulu ini--"

"Papih, berapa kali Chelsea katakan?! Kenapa papih seenaknya aja sama Chelsea?!" Gadis itu tak habis pikir "Dimana mamih?" Tanyanya

Bukannya menjawab, Rama malah sepertinya enggan memberi jawaban.

"Ck kalau papih jodohin Chelsea cuman gara gara Chelsea bandel, Chelsea di DO, dan Chelsea boros." Dia menggantungkan ucapannya sejenak "Yaudah Chelsea akan berubah."

"Berubah?" Beo Rama

"Ya, Chelsea bisa buktikan kalo Chelsea bisa berubah jadi pribadi lebih baik, lebih hemat dan bisa mandiri." Ucap Chelsea penuh percaya diri

"Papih tidak percaya." Balas Rama santuy

"What?!" Pekiknya tertahan "Chelsea pergi dari rumah ini tanpa membawa apapun." Dia menyerahkan dompet beserta isinya pada Rama yang dipaksa untuk menerima

'Mwehehee... Pasti papih ga tega kalo gue pergi, apalagi gak bawa apa apa. Pasti papih takut gue jadi gelandangan.' Batin Chelsea menduga

"Silahkan." Jawab Rama santai bahkan ia melipat kedua tangannya membuat Chelsea melongo tak percaya

"O-oke fine. Chelsea pergi." Finishnya langsung melangkahkan kaki keluar sambil berharap ayahnya akan memanggil dan menghentikannya

"Tunggu."

"Ya?" Chelsea langsung berbalik saat mendengar seruan ayahnya "Papih gak tega kan kalo Chelsea pergi."

"Tidak. Tapi ini untuk bekal kamu diluar sana." Jawab Rama menyodorkan uang seratus ribu pada Chelsea karena dia tau anaknya itu tidak mempunyai uang sama sekali

Ingin rasanya Chelsea berteriak dan mengumpat sang ayah "Tidak mau." Ucapnya penuh gengsi

"Tidak mau ya sudah." Rama hendak memasukkan uangnya kembali kedalam dompet

"Eh tunggu." Chelsea tiba tiba merebut uang itu dari tangan ayahnya "Aku pergi." Lanjutnya langsung pergi dari sana sembari menyeret koper besarnya

"Kau yakin?" Tanya Edwin pada Rama yang tengah menatap kepergian anaknya

"Aku--" Belum sempat Rama menjawab sudah terdengar suara seseorang yang datang kesana

"Loh, kemana Chelsea?" Tanya orang itu sembari membawa sesuatu di tangannya dan meletakkan di atas meja

"Pergi." Jawab Rama santai dan duduk di sofa single

"Apa?! Pergi?! Bagaimana bisa?" Pekik Mona sang istri "Edwin? Apa yang terjadi?" Tanyanya menatap Edwin

Mau tak mau Edwin harus menjelaskan apa yang terjadi barusan pada Mona karena sepertinya Rama enggan menceritakannya.

"Awwss... Kenapa sih mih?" Rintih Rama tiba tiba mendapat cubitan dari istri tercintanya

"Papih yang kenapa?! Kenapa papih biarin Chelsea pergi?" Mona menatap galak suaminya

"Dia yang mau." Balas Rama tanpa beban sedikitpun

"Astaga papih, kenapa jadi begini coba?!" Mona merasa tak habis pikir dengan apa yang terjadi "Papih kelewatan, dari awal kan niatnya cuma ngeprank Chelsea aja."

"Ya papih tau, anak kamu yang baperan dan main potong ucapan papih."

"Anak aku anak kamu juga." Seketika Rama kicep mendengar ucapan istrinya

"Bisakah kalian diam? Kalian terlalu cerewet makanya anak kalian juga kayak gitu." Kata Edwin asal ceplos yang langsung mendapat tatapan tajam dari pasutri itu

"Oh ya ampun, kita cuma mau ngeprank princess karna ini hari ulang tahunnya. Tapi kenapa dia malah terusir dari rumah." Mona seperti kehabisan kata kata

Ya memang masalah perjodohan tadi sebenarnya hanyalah sebuah prank karena ini hari ulang tahun Chelsea, tapi dia malah menanggapinya serius. Dan perlu di ketahui, Edwin itu hanyalah sahabat dari ayahnya yang memang sangat dekat.

"Sudahlah mih, justru ini bagus buat anak kita."

"Bagus apanya?!" Sarkas Mona

"Ya bagus, dengan begini dia bisa lebih bertanggung jawab, bisa mandiri dan juga ga bandel lagi." Tutur Rama mencoba memberi penjelasan

"Benar kata suamimu. Lagian kalau Chelsea ga bisa hidup sendiri, dia pasti langsung pulang." Edwin menyahuti ucapan Rama

Mona menghela nafasnya pelan, dia merasa tidak yakin.

"Berhubung Chelsea sudah pergi, kue-nya buatku saja." Seru Edwin sembari mengambil kue yang tadi di bawa Mona dan memasukkanya kedalam mulut

Kue tersebut sebenarnya untuk Chelsea yang bahkan sudah terdapat lilin angka 17 dan bertuliskan Happy Birthday Princess.

Rama dan Mona hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah Edwin yang memang absurd.

...\=•\=•\=•\=•\=...

...~Bersambung~...

Terpopuler

Comments

Edelweis

Edelweis

kenapa malah keusir. lanjutkan ceritanya thor

2022-11-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!