Bab 2 Imbalan

Drrssssss

Hujan terus mengguyur bumi, menghilangkan jejak pria itu setiap langkah baru tercipta. Diatas tanah yang bau dingin cupingnya hidungnya sudah memerah, sepenggal nafasnya yang berat memberitahu medan cukup sulit untuk di lalui tapi ia tak mau menyerah.

Akhirnya senyumnya mengembang saat ia melihat sebuah gubuk dekat hulu sungai, tanpa menunda lagi segera ia menuju gubuk itu dan masuk ke dalamnya.

Kreeeettt

Derak pintu menyambut kedatangannya serta bau apek yang kentara dengan debu, tapi itu lebih baik karena setidaknya tempat itu tidak bocor.

"Halo!" serunya sambil berjalan lebih dalam lagi.

Tak ada yang menyahut, hanya suara gemuruh hujan yang dapat ia dengar. Ia pun memutuskan untuk menyalakan perapian agar ada sedikit kehangatan diruangan itu, tapi baru saja ia hendak berjalan tiba-tiba matanya menangkap sebuah bayangan hitam dari arah kamar.

"Halo?" serunya lagi sambil mencoba mendekat.

Whuuuusss

Tiba-tiba bayangan gelap itu menghilang begitu saja, panik ia mundur beberapa langkah sambil menatap waspada ke sekitar.

"Jonah!" seru seseorang tepat dibelakangnya.

"Ah! hhhhhh hhhhhh Damien," balasnya kaget.

Seringai Damien menunjukkan betapa senangnya ia mendengar degup jantung Jonah yang begitu kencang, juga aroma keringat yang mengalahkan bau dingin air hujan.

"Kenapa kau kemari?" tanya Damien.

"Raja butuh pertolongan mu," sahut Jonah.

Ia pun menceritakan apa yang menimpa putri Agrarta, menurut pengalamannya Damien pasti tahu penyakit apa yang di derita putri dan dia mampu untuk menyembuhkannya.

Senyum Damien mengembang, ia mengangguk setuju untuk membantu.

Hanya sekali lihat saja Raja mengerti maksud Jonah saat memberitahunya bahwa Damien bukanlah manusia, dia adalah makhluk malam dengan keabadian hitam yang menyertainya.

Meski lebih terkenal sebagai sosok monster penghisap darah manusia tapi Raja sama sekali tak keberatan asalkan ia benar-benar bisa menyembuhkan putri.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya pangeran Thodor setelah Damien memeriksanya.

"Dia terkena kutukan," sahutnya.

Seketika pangeran teringat akan wanita yang mereka usir, jika di telaah kembali memang putri tiba-tiba sakit setelah wanita itu marah pada mereka.

"Lalu bagaimana cara menyembuhkannya?" tanya pula Sang Raja.

"Hanya ada satu cara, habisi pemilik kutukan."

Menurunkan mantelnya Damien bergerak dengan kecepatan tinggi, saat mantelnya jatuh ke lantai ia sudah menghilang dari pandangan semua orang.

Mengikuti bau sihir dari putri mudah bagi Damien menemukan jejak sang pelaku, apalagi hujan sudah reda yang membuat indra penciumannya jauh lebih baik.

Dalam waktu singkat ia berhasil menemukan wanita itu di tepian sungai, sedang tidur dibawah naungan pohon yang melindunginya dari hujan bukan darinya.

Berjalan perlahan Damien mengeluarkan sebuah belati siap untuk menyerang, tapi tiba-tiba.

Zaashh

"Ah!" pekik Damien saat tubuhnya terkena sebuah cairan yang membuat tubuhnya mengeluarkan asap.

"Aku tahu kau akan datang," ujar wanita itu dengan posisi sudah bangun dan tangan yang masih memegang botol bekas menyiram Damien.

"Ck, kalau begitu kau juga meramalkan kematianmu."

Tak memperdulikan ucapan Damien wanita itu segera mengeluarkan botol kedua, siap menyiram sampai seluruh tubuh Damien habis terbakar.

"Dasar penyihir!" ketus Damien.

Tak mau bermain-main Damien segera berlari secepat kilat hingga mata wanita itu tak mampu mengikuti pergerakannya, sedikit berputar-putar sambil menyerang begitu ada celah.

"Aarrrrrrggghhhhh.... sialan!" teriak wanita itu kesal sambil menyemprotkan air dalam botol ke segala arah.

Zhaaasss

Sialnya tindakan tak terduga itu membuat Damien terkena tepat di tangannya, melepaskan sarung tangan ia memeriksa kulitnya yang melepuh cukup parah.

"Ck," gumamnya kesal.

Ia harus mengakhiri ini sebelum lukanya melebar dan infeksi, mengeluarkan jati dirinya perlahan matanya berubah menghitam seiring taring yang mencuat keluar.

Whuuussss

Dalam satu hentakan saja ia meluncur tepat kedepan dimana wanita itu kini tanpa perlindungan.

Aaaaaaaaaa

Jeritan penuh keputusasaan yang tak pernah Damien kira, saat ia mulai menghisap setiap masa yang telah lalu itu meluncur dalam benaknya bagai air yang mengalir.

Bola matanya semakin menghitam bersamaan dengan derita wanita itu yang kini menjadi miliknya, sekarang ia mengerti mengapa di hatinya hanya ada kebencian.

Sungguh dia hanya wanita malang yang tak pernah merasakan bahagia, hanya karena wajahnya tidak secantik wanita lain bahkan sejak kecil ia sudah tak diterima keluarganya.

Berkelana dalam cacian dan hinaan tubuhnya tumbuh bersama dengan kekuatan kebencian yang hanya akan mengutuk hingga di penghujung nafasnya.

Perlahan Damien melepaskan cengkeramannya saat ia selesai menghisap, taringnya telah lenyap begitu juga dengan mata hitamnya.

Raungan kecil dari wanita itu menandai akan ketimpangan hidup, merasa kasian Damien mendekap wanita tak berdaya itu.

"Siapa nama mu?" tanyanya.

"Jesi.. ca... " sahutnya pelan.

"Nama yang bagus, apa yang kau ingin aku lakukan dengan jasadmu?" tanyanya lagi.

"Maukah kau... menguburnya? menandai dengan bunga... di tepi sungai ini... " jawabnya lagi.

"Aku akan melakukannya," janji Damien.

Wanita itu tersenyum, perlahan tangannya terangkat untuk membelai pipi Damien. Dalam hitungan detik sebelum nafas terakhirnya berhembus satu penglihatan membuatnya berkata, "Kau tidak beruntung dengan gadis."

Whuuussss

Entah mengapa angin tiba-tiba berhembus, seolah membawa serta ruh ke alam baka agar tenang dalam dunianya.

Menghembuskan nafas panjang Damien segera menggali dan menguburkan jasad wanita itu sesuai permintaan, setelah semua selesai ia pun kembali ke istana.

Fajar hampir tiba dan ia harus segera menyelesaikan urusannya sebelum terbakar dalam cahaya.

"Yang Mulia," sapanya.

"Oh Damien! putriku sudah sembuh! dia sudah sehat kembali!" seru Raja memperlihatkan bagaimana putri kini dapat tertawa dan bicara.

Damien hanya mengangguk, membiarkan haru sejenak pada keluarga bahagia itu.

"Ah, Damien. Sekarang katakan apa yang kau inginkan? aku pasti akan mengabulkannya," ujar Raja tak lupa akan sumpahnya.

"Benar! kau sudah menyelamatkan ku jadi kau berhak mendapatkan hadiah," timpal putri.

"Bagaimana dengan perhiasan? kami akan memberi sebanyak yang kau mau," tawar pula pangeran.

"Tidak Yang Mulia, aku tidak membutuhkan harta seperti itu."

"Lalu apa yang kau inginkan?" tanya Raja.

"Anak kejutan," jawab Damien.

Sejenak suasana tiba-tiba menjadi hening, mereka menatap Damien yang serius akan permintaannya.

Hoeeeekkk..

Tiba-tiba putri muntah yang membuat semua orang kaget begitu juga dengan Damien, ia tak mengira akan mendapatkan anak kejutan secepat itu.

"Aku akan kembali saat bayi itu telah lahir," ujar Damien sebelum kemudian menghilang.

"Ayah," panggil putri Agrarta pelan.

Tak ingin mati penasaran Raja segera memerintahkan tabib untuk memeriksa, sementara semua orang menunggu dengan harap-harap cemas tabib pun mengungkapkan hasil pemeriksaannya.

"Saat ini putri sedang hamil."

Para pelayan bersorak kegirangan sementara mereka hanya diam membisu, entah harus senang atau sedih sebab saat bayi itu lahir dia tak ditakdirkan untuk meneruskan tahta.

Episodes
1 Bab 1 Kutukan
2 Bab 2 Imbalan
3 Bab 3 Albert dan Sophia
4 Bab 4 Janji Yang Terpenuhi
5 Bab 5 Penyambutan Pangeran
6 Bab 6 Pelatihan Pertama
7 Bab 7 Terusir
8 Bab 8 Akibat dari Perang
9 Bab 9 Bangkitnya Sang Penunggang
10 Bab 10 Ritual
11 Bab 11 Buronan
12 Bab 12 Suku Zimbe
13 Bab 13 Racun Bagi Vampire
14 Bab 14 Malam Kesunyian
15 Bab 15 Ujian
16 Bab 16 Ujian 2
17 Bab 17 Ujian 3
18 Bab 18 Ujian Terakhir
19 Bab 19 Pencarian Damien
20 Bab 20 Surat Pancingan
21 Bab 21 Pertemuan dan Perpisahan
22 Bab 22 Tahanan Berharga
23 Bab 23 Misi Penyelamatan Albert
24 Ban 24 Misi Penyelamatan Albert 2
25 Bab 25 Pemurnian
26 Bab 26 Tanda Yang Samar
27 Bab 27 Mencoba Melawan Takdir
28 Bab 28 Tertangkap Lagi
29 Bab 29 Ritual Pembangkitan
30 Bab 30 Ritual Pembangkitan 2
31 Bab 31 Kematian Ursula
32 Bab 32 Menuju Hutan Kegelapan
33 Bab 33 Balas Dendam
34 Bab 34 Tanda Di Kening
35 Bab 35 Penawaran Tiga Pangeran
36 Bab 36 Bertemu Kawan Lama
37 Bab 37 Akhirnya Bertemu
38 Bab 38 Harus Berpisah
39 Bab 39 Akhir Balas Dendam Cheet
40 Bab 40 Firasat Buruk
41 Bab 41 Kehidupan Baru
42 Bab 42 Pertempuran di Kastil Enyver
43 Bab 43 Pertempuran di Kastil Enyver 2
44 Bab 44 Belum Selesai
45 Bab 45 Detak Jantung di Dalam Perut
46 Bab 46 Kepala Desa
47 Bab 47 Dunia Baru
48 Bab 48 Impian Zaruta
49 Bab 49 Reuni Suku Zimbe
50 Bab 50 Wanita Siluman
51 Bab 51 Mencari Alessa
52 Bab 52 Pesan Untuk Damien
53 Bab 53 Hadiah kepala untuk Zaruta
54 Bab 54 Pertemuan Anak Kejutan
55 Bab 55 Balas Dendam Untuk Amora
56 Bab 56 Jangan Tangisi Aku!
57 Bab 57 Kebal Matahari
58 Bab 58 Belajar Di Akademi
59 Bab 59 Pilihan Latisha
60 Bab 60 Kecewa
61 Bab 61 Salah Kelas
62 Bab 62 Petualangan Malam
63 Bab 63 Hukuman
64 Bab 64 Teman Sekamar
65 Bab 65 Neraka
66 Bab 66 Bulu Angsa
67 Bab 67 Pelajaran Mengikat Hewan
68 Bab 68 Istana Meseress
69 Bab 69 Kisah Menyedihkan Peter
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Kutukan
2
Bab 2 Imbalan
3
Bab 3 Albert dan Sophia
4
Bab 4 Janji Yang Terpenuhi
5
Bab 5 Penyambutan Pangeran
6
Bab 6 Pelatihan Pertama
7
Bab 7 Terusir
8
Bab 8 Akibat dari Perang
9
Bab 9 Bangkitnya Sang Penunggang
10
Bab 10 Ritual
11
Bab 11 Buronan
12
Bab 12 Suku Zimbe
13
Bab 13 Racun Bagi Vampire
14
Bab 14 Malam Kesunyian
15
Bab 15 Ujian
16
Bab 16 Ujian 2
17
Bab 17 Ujian 3
18
Bab 18 Ujian Terakhir
19
Bab 19 Pencarian Damien
20
Bab 20 Surat Pancingan
21
Bab 21 Pertemuan dan Perpisahan
22
Bab 22 Tahanan Berharga
23
Bab 23 Misi Penyelamatan Albert
24
Ban 24 Misi Penyelamatan Albert 2
25
Bab 25 Pemurnian
26
Bab 26 Tanda Yang Samar
27
Bab 27 Mencoba Melawan Takdir
28
Bab 28 Tertangkap Lagi
29
Bab 29 Ritual Pembangkitan
30
Bab 30 Ritual Pembangkitan 2
31
Bab 31 Kematian Ursula
32
Bab 32 Menuju Hutan Kegelapan
33
Bab 33 Balas Dendam
34
Bab 34 Tanda Di Kening
35
Bab 35 Penawaran Tiga Pangeran
36
Bab 36 Bertemu Kawan Lama
37
Bab 37 Akhirnya Bertemu
38
Bab 38 Harus Berpisah
39
Bab 39 Akhir Balas Dendam Cheet
40
Bab 40 Firasat Buruk
41
Bab 41 Kehidupan Baru
42
Bab 42 Pertempuran di Kastil Enyver
43
Bab 43 Pertempuran di Kastil Enyver 2
44
Bab 44 Belum Selesai
45
Bab 45 Detak Jantung di Dalam Perut
46
Bab 46 Kepala Desa
47
Bab 47 Dunia Baru
48
Bab 48 Impian Zaruta
49
Bab 49 Reuni Suku Zimbe
50
Bab 50 Wanita Siluman
51
Bab 51 Mencari Alessa
52
Bab 52 Pesan Untuk Damien
53
Bab 53 Hadiah kepala untuk Zaruta
54
Bab 54 Pertemuan Anak Kejutan
55
Bab 55 Balas Dendam Untuk Amora
56
Bab 56 Jangan Tangisi Aku!
57
Bab 57 Kebal Matahari
58
Bab 58 Belajar Di Akademi
59
Bab 59 Pilihan Latisha
60
Bab 60 Kecewa
61
Bab 61 Salah Kelas
62
Bab 62 Petualangan Malam
63
Bab 63 Hukuman
64
Bab 64 Teman Sekamar
65
Bab 65 Neraka
66
Bab 66 Bulu Angsa
67
Bab 67 Pelajaran Mengikat Hewan
68
Bab 68 Istana Meseress
69
Bab 69 Kisah Menyedihkan Peter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!