Alaina Abdullah, kini gadis mungil nan cantik itu sudah beranjak dewasa. Alaina kini sedang kuliah di salah satu universitas negri di Surabaya memasuki semester 4, usianya sudah 20 tahun, namun cantik imutnya tak pernah luntur di mata Mamas-mamasnya dan juga kedua orangtuanya. Alaina Anak bungsu dari 4 bersaudara, semua Mamasnya laki-laki dan semuanya sudah soldout alias sudah menikah semua. Sisa Alaina yang entah kapan akan menyusul Mamas-mamasnya.
Arka Abdullah, Arman Abdullah, dan Ardan Abdullah ketiganya sangat menyayangi dan berusaha menjaga Meisya dengan baik. Ketiganya menjadi dokter spesialis di rumah sakit swasta milik Ayahnya, Abdullah Manaf. Sementara Alaina satu-satunya yang tidak mau menjadi dokter, ia malah memilih jurusan pendidikan anak usia dini karena Alaina memang sangat menyukai anak-anak, terlebih begitu mencintai keponakan-keponakannya.
Alaina memilih jurusan itu karena ia ingin mendalami dan mempelajari dunia anak. Otaknya cukup encer padahal, namun ia tidak memilih menjadi dokter karena dunia kedokteran itu sangat sibuk, dirinya tidak ingin menerapkan 24 jam harus siap bekerja. Kata Amih, perempuan itu sekalipun bekerja, tapi harus tetap menjalankan kodratnya sebagai istri jika menikah nanti.
Pagi ini keluarga Abdullah sudah berkumpul di rumah utama. Semua kakak Aina sudah memiliki rumah yang hanya bersebelahan dari rumah utama karena memang Amih tidak ingin jauh-jauh dari cucu-cucunya. Seperti biasa, setiap pagi, Amih dan Abi ingin semua anak, menantu dan cucu-cucunya sarapan di rumah utama, karena menurut Amih, paginya akan lebih bersemangat jika bisa melihat anak, menantu beserta cucunya sehat semua. Makan siang, makan malam boleh di mana saja, asalkan kalau sarapan wajib di rumah utama.
Alaina saat itu mengenakan kaos warna pink dan celana selutut warna putih. Jika di rumah Aina memang berpakaian santai, tapi saat keluar rumah, Aina diwajibkan menggunakan gamis, paling tidak menggunakan rok dan atasan. Amih dan Abi yang memberi peraturan. Amih begitu tegas, bagi Amih, perempuan itu harus menjaga marwahnya dengan berjilbab.
Berjilbab bukan berubah menjadi malaikat yang tak pernah berbuat dosa, namun keinginan mentaati Allah serta menggapai Ridho dan Jannah NYA.
Berjilbab belum tentu baik imannya, akan tetapi wanita yg baik imannya sudah pasti berjilbab.
Berjilbab dan menutup aurat bukan jaminan tidak pernah berbuat dosa, akan tetapi dengan menutup aurat sudah pasti mengurangi dosa, minimal telah menggugurkan dosa kewajiban menutup aurat.
Jika seorang wanita berjilbab melakukan dosa atau sebuah pelanggaran, itu bukan karena salah jilbab nya, melainkan karena akhlaknya.
Berjilbab adalah murni perintah Allah untuk wanita muslim yang telah baligh tanpa memandang akhlaknya baik atau buruk.
"MasyaAllah, perawan belum mandi." Kebiasan Mas Ardan yang selalu julid setiap pagi jika Aina masih terlihat kusut.
"Belum mandi aja cantik Mamas Ardan, apalagi sudah mandi, Zyan Malik aja bisa klepek-klepek," ucap Aina jumawa.
"Klepek-klepek bau ilermu kali Dek." Mas Ardan tidak mau kalah kalau debat dengan Aina, kakak Aina yang nomer tiga ini memang luar biasa, dari Aina kecil sampai sudah beranjak dewasa, masih saja hobi saling ledek.
"Noh, bau ilernya aja bikin klepek-klepek, apalagi bau keteknya." Aina terkekeh. Ia mencentong nasi dan lauk pauk yang sudah Amih masak. Orang Indonesia itu, kalau belum makan nasi, ya artinya belum makan, katanya sih.
"Aina, lagi di meja makan, nggak boleh diterusin ngomong joroknya." Amih Zaenab berusaha melerai kebiasaan berdebat antara Ardan dan Aina.
"Kan Mamas Ardan yang duluan Mih." Aina mengerucutkan bibirnya. Anak Bungsu memang tidak pernah mau di salahkan, maunya selalu dibela.
"Dia juga Mih ...."
"Sudah Mas, nggak malu sama Adrian itu." Mbak Jingga, istri Mas Ardan yang selalu saja membela Aina juga berusaha menghentikan perdebatan diantara keduanya karena Adrian, anak Mas Ardan saja diam di tempat, makan dengan khusyu. Sama seperti Mamas Arka dan Mamas Arman yang hikmat di meja makan. Keseharian mereka saja memang cuek kaku kaya kanebo kering. Hanya Mamas Ardan yang paling jahil pokoknya.
Mereka akhirnya terdiam, melanjutkan makan sambil saling lirik lirikan satu sama lain. Mungkin mereka berdua melanjutkan berdebat melalui lirikan mata yang hanya diketahui Aina dan Mas Ardan.
Selesai makan, tiba-tiba Abi memberi pengumuman bahwa lusa akan ada laki-laki yang datang untuk bertaaruf dengan Aina. Aina begitu syok mendengarnya. Tapi seperti sebelum-sebelumnya, titah Abi Abdulah memang tidak boleh ditolak. Semua anak dan menantu Abi juga hasil dari perjodohan, mereka terlihat adem ayem akur makmur. Kata Abi mau buat apa pacar-pacaran, cuma buang-buang waktu, berharap yang tidak pasti. Tidak baik untuk hati, perasaan juga dompet terutama.
"Aina, kamu siap kan? Abi ingin kamu ada yang menjaga, Abi sudah tua, kakakmu semua sudah berumahtangga dan memiliki anak, sudah ada tanggunh jawab masing-masing. Abi harap kamu tidak kecewa dengan pilihan Abi," ucap Abi menatap Aina dengan penuh kasih sayang.
"Abi, apa boleh Aina pilih sendiri? Nanti Abi boleh menilai?" Jawab Aina.
"Aina, kamu pacaran?" Amih menatap tajam Aina.
Aina menggeleng, "Nggak Amih, tapi Aina suka dengan kakak tingkat Aina, dan dia juga suka Aina, kalau boleh, Amih sama Abi, tolong pertimbangkan permintaan Aina."
"Okeh, besok bawa laki-laki yang kamu suka dihadapan Abi."
Aina tersenyum, tapi tidak dengan Amihnya. Amih hanya tidak ingin Aina sembarangan mencari pasangan atau imam untuk seumur hidupnya.
BIDUK rumah tangga bak bahtera yang berlayar di tengah lautan. Lautan tentu tak selamanya tenang dan nyaman, kadang kala harus menghadapi badai, ombak, angin kencang, atau cuaca yang tidak bersahabat. Itulah mengapa dalam Islam suami dinobatkan sebagai kepala rumah tangga atau pemimpin (imam) bagi keluarganya. Amih Zaenab ingin putrinya mendapat imam yang tepat.
Bahkan tanggung jawab seorang imam keluarga tidak saja terbatas di dunia semata, tetapi berlanjut hingga ke akhirat. Di sini para suami sangat penting mengetahui bagaimana menjadi imam yang baik bagi keluarganya.
☘️☘️☘️ Bersambung ☘️☘️☘️
Intermezzoo
R : Thor mas bhum kurang panjang
A : Hah, kurang panjang apanya? kan hanya Ayu yang tau
R : Ceritanya Thor, dih mikir apa sih?
A : Eh ceritanya yah 🤣
R : Iya aslinya emang sgtu di sebelah juga sgtu, kan emak bilang itu tadinya mau d cetak, ga jadi, klo d cetak episodenya ga panjang2, klo tambahin bab lagi untuk saat ini emak blum bisa, masih repot pol sayangku semua, harap maklum🤭
(Jangan lupa like komen dan vote yah)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Ririe Handay
siapa yg dibawa aina
2023-03-29
0
⚞ል☈⚟ MymooN
wkwkwk... ngeres aje mak kyk halaman tetangga
2023-01-15
0
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**
A family 🤭🤭🤭
2023-01-09
0