Maaf, tapi saya harus memikirkan kembali semua ini, ini terlalu tiba-tiba."Ucap Davina menolak untuk menjawab segera. Wanita itu bingung harus menjawab apa yang di tawarkan laki-laki itu pada nya.
"Anda harus menjawab sekarang Nona."Ucap Sang sekertaris bernama Lucas seperti memaksa. Davina mengigit bibir nya.
"Mereka sangat memaksa dan menyebalkan."Gumam Davina.
"Bagaimana Aku bisa mempercayai kalian, mungkin saja kalian mencoba mengelabui aku, orang-orang macam kalian sudah banyak kutemui di luar sana. hanya janji janji palsu, kalian pasti akan menjebak ku."Ucap Davina dengan tegas.
"Apa jangan-jangan kalian sindikat jual beli wanita-wanita muda, untuk di jual ke om om genit ya?, jangan macam-macam ya, saya bisa teriak disini kalau kalian macam-macam, tidak tahu malu sekali mau enak nya saja." Begitu cerewet mulut Davina terucap ketika pikiran jelek tentang kedua laki-laki itu yang mungkin bermaksud jahat pada nya. meski itu hanya dugaan nya, namun saat terlintas di pikiran nya, Davina jadi kesal dan memarahi Lucas dan Fatur seolah perkataan nya itu benar.
Mendengar hal itu, pria bernama Fatur itu menyunggingkan senyuman nya, tak percaya pikiran Davina akan seluas itu.
"Anda mungkin tidak akan laku kalau di jual ke pria hidung belang."Ucap Pria itu.
"Apa?." Davina pun kesal, berani nya dia menghina fisik ku sementara dia baru saja meminta ku menjadi istri nya, batin nya.
"Lucas." pria bernama Fatur itu memberi isyarat pada Pada sekertaris nya itu, Lucas pun mengerti dan membuka tas kantor yang ada di tangan nya itu untuk di lihat oleh Davina.
Davina yang melihat pun mata nya membulat besar, tas yang di penuhi oleh uang yang bertumpuk, yang sudah pasti banyak dan tak di ragukan lagi keseriusan laki-laki itu.
"Ini milik mu sekarang, sebagai tanda keseriusan ku meminta mu menjadi istri ku."Ucap Fatur dengan serius.
Tas itu di berikan pada Davina, Davina yang tangan nya lansung berat karena uang di tas itu pun mematung sejenak, tas itu kini ada di tangan nya, namun bukan Senang, Davina tegang dan melempar kembali tas itu pada Fatur yang reflek menangkap nya.
"Apa kau sudah gila."Ucap Fatur.
"Kalian yang Gila, berani nya kalian memberikan ku uang di tempat seperti ini, kalian pikir aku tidak tahu tipu muslihat kalian, kalian akan merampok ku saat aku pulang nanti. dasar. Minta lah wanita lain untuk kalian tipu, Aku bukan wanita yang mudah saja masuk ke dalam jebakan kalian."Ucap Davina dan berjalan pergi meninggalkan Fatur dan Lucas yang terdiam mendengar ocehan wanita itu.
"Bagaimana Bos?." Tanya Lucas.
"padahal dia yang meminta kita menyakinkan nya kalau kita serius, tapi kini dia yang meragukan kita sebagai penjahat, Unik sekali." Fatur menyunggingkan senyum nya, melihat Davina yang pergi dengan kesal.
Davina menghela nafas karena gila nya ia menolak apa yang di tawarkan pada nya. padahal itu bisa menyelamatkan ayah nya keluar dari jeruji besi.
Tapi di sisi lain Davina takut tentang sindikat penjahat itu benar ada nya. bagaimana kalau ia benar-benar di jual dan tidak bisa lagi bertemu dengan kedua orang tua nya.
Sembari mengomel di jalan, Davina pun pulang ke rumah dan melihat Ibu nya masih saja melamun memikirkan ayah nya, Davina pun jadi sedih dan duduk di sofa berhadapan dengan ibu nya.
"Ma." panggil Davina pelan tidak bersemangat.
"Bagaimana Davina, apa kata paman mu?." Tanya Bu Asna pada Putri nya.
Davina mengelengkan kepala nya dengan wajah putus asa. "Mereka hanya ada ketika kita berjaya Ma, mereka seolah di telan bumi saat kita membutuhkan bantuan, aku jadi ragu kalau dia adalah Paman ku, Apa dia benar adik kandung Papa."Ucap Davina kecewa pada paman nya yang seperti tidak ingin membantu mereka.
"Memang apa kata nya?."
"Dia bilang, Paman sedang dalam kesulitan keuangan dan gaji karyawan semua bahkan belum di berikan."Tutur Davina menjelaskan apa yang tadi ia dengar dari paman nya.
"Bagaimana menurut Mama, apa mama akan kesal setelah mendengar nya, dia bahkan tidak kasihan Pada Papa yang di penjara, aku sungguh membenci nya Ma." Tutur Davina.
"Jangan begitu Nak, jangan pernah berfikir seperti itu, mungkin memang mereka juga tak punya uang nya."Balas Bu Asna yang mencoba mengajak putri nya berfikir Positif, meski yang ada di hati nya juga kekecewaan pada adik iparnya itu. tapi semua memiliki hak untuk membantu mereka atau pun menolak membantu.
Davina menghela nafas karena ibu nya masih saja membela Paman nya.
•••
Hi, Terima kasih ya masih terus membaca sampai disini, Jangan lupa di like dan Vote nya ya, biar Aku tambah semangat buat lanjutin cerita ini, dan tinggalkan komentar kalian, agar Author tahu pendapat kalian tentang cerita ini.
Follow Ig Shanti_san18.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Patrish
masih meraba raba... belumbisa komentar.... btw aku baru menemukan cwrita hari ini
2024-10-16
0