Operasi cinta

Keesokan harinya...

Lisa datang memegang tangan Marco dan mencoba memberi alasan untuk kejadian kemarin.

"Pagi Marco! Hari ini cerah banget kan?" Sapa Lisa dengan penuh semangat.

"Ummm... Soal kejadian kemarin, itu benar-benar bukan seperti yang kamu kira. Sebenarnya, aku dan Cleo itu sahabat, dan kemarin kita sedang latihan untuk ikut drama. Jadi itu semua hanya sandiwara kok," jelas Lisa sambil memegang tangan Marco.

Tetapi Marco hanya menjawabnya dengan senyuman. Saat Lisa berpikir rencananya berhasil, Marco mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Lisa.

"Jangan sentuh aku! Tanganmu terlalu kotor! Aku tidak mau berurusan dengan perundung sepertimu!! Dan satu lagi. Jangan ganggu Cleo kalau tidak, kamu akan berurusan denganku," ancam Marco.

Wajah Lisa langsung memerah. Ia kelihatan kesal dan langsung menundukkan kepalanya sambil menggigit bibirnya dan bergumam,

"Kenapa harus Cleo? Apa yang bagus dari wanita bopeng itu!! Akanku hancurkan dia! Denganbegitu Marco akan kembali seperti dulu dan menunjukkan senyum hangatnya hanya untuk diriku lagi."

Sesampainya di kelas Lisa mendekati Cleo dan mencoba mengajaknya ke luar kelas. Dapat terlihat dengan jelas bahwa, Lisa ingin melakukan kegiatan rutinnya, yaitu memukuli Cleo.

"Pagi Cleo! Ikut aku yuk! Sebentar saja kok!" Ucap Lisa dengan senyuman.

"Ah maaf Lisa. Aku tidak bisa. Sebentar lagi kelas akan dimulai, " Balas Cleo.

Lisa pun kaget dan marah.

"Ding... dong... ding... dong." Bel berbunyi dan waktunya kelas dimulai.

"Cih! Bel sialan...." Gumam Lisa.

Setelah kelas selesai, Cleo langsung keluar dari kelas agar Lisa tidak melihatnya. Ketika sedang menuju ke kantin, Cleo melihat Marco sedang berjalan bersama seseorang berambut merah di lorong.

Orang itu adalah Felix Dwell. Anak tunggal keluarga Dwell. Keluarga ini memimpin sebuah perusahaan yaitu, perusahaan Dwellys yang bekerja dibawah Diaz's Company.

Marco dan Felix disapa banyak siswa, tetapi hal ini membuat Cleo kaget. Marco yang Cleo kenal bukanlah orang yang memiliki senyum yang ramah. Oleh karena itu, Cleo sangat terkejut. Ia bersembunyi di balik tembok sambil mengusap matanya, seakan ia telah salah melihat Marco. Pada saat ia berbalik ke lorong tersebut, tiba-tiba Marco dan Felix sudah ada di hadapannya.

Marco tersenyum dan berkata, "hati-hati di jalan ya, "

"Dia tersenyum kepada ku!?" Gumam Cleo dengan ekspresi yang benar-benar kaget.

Setelah berpikir panjang, Cleo berkata "Oh... jadi kamu adalah orang yang bermuka dua ya!?"

"Apa maksudnya?" Tanya Felix

"Bukan apa-apa kok! Kayaknya dia salah paham dengan ucapanku waktu itu!" Kata Marco sambil mendorong Felix pergi.

"Kamu pergi duluan saja! Nanti aku nyusul!" Sambung Marco.

Saat Felix telah pergi. Wajah Marco langsung berubah. Senyum hangatnya menghilang. Ia langsung menarik Cleo ke ruangan terdekat yang sepi. Lalu, Marco memojokan Cleo dan menyandarkan tangannya di tembok.

"Apa yang kamu mau dari aku!?" Tegas Marco.

"Aku tidak butuh banyak, hanya satu hal yang aku minta," kata Cleo sambil tersenyum.

"Biarkan aku bergabung dengan kelompokmu setiap waktu istirahat," ucap Cleo.

"Apa! Tidak! Dari kata-kata mu saja, aku tahu pasti akan ada masalah. Dan aku tidak mau terlibat!" Marco menolak.

"Oh begitu~ Kalau gitu... Tidak apa-apa kan kalau aku memberi tahu sahabatmu bahwa kau bermuka dua!?" Ancam Cleo.

"Hah! Sekarang kau mengancam ku?! Lagipula dia tidak akan mempercayai kata-kata mu!!" Ucap Marco yang sudah mulai berkeringat dingin.

"Tentu saja dia akan percaya! Aku bisa membuatnya percaya kepada ku. Apa kamu mau mencobaku!?" Tatap Cleo dengan serius hingga membuat Marco khawatir dan mulai berpikir kembali.

"Cih, oke! Aku akan membiarkan mu bergabung. Tapi ada syarat. Jangan libatkan kami dalam masalahmu!" Kata Marco.

"Hmm... Oke!" Ucap Cleo dengan senyuman.

Cleo tahu bahwa syarat yang diberikan oleh Marco tidak akan bisa dipenuhi olehnya. Karena, Cleo membutuhkan Marco agar rencananya dapat berhasil.

Selama jam sekolah, Cleo selalu bergabung dengan kelompok Marco. Tentu saja semua penggemar Marco sudah melihat Cleo. Akan tetapi, hal itu tidak mengusik mereka. Karena bagi mereka, Cleo hanya dianggap sebagai orang yang dikasihani Marco dan tidak mungkin dapat merebut Marco dari mereka. Dan, Cleo sendiri tidak menawan. Ada satu hal yang tertanam di pikiran penggemar Marco. Yaitu, hal ini adalah bukti kebaikan Marco.

Tentu saja Cleo tahu apa yang dipikirkan oleh penggemar Marco. Cleo tahu bahwa ia tidak dianggap sebagai saingan.

Kemudian Cleo tersenyum dan bergumam "Hmm.. lihat saja nanti!"

Marco yang melihat Cleo tersenyum sendiri, menatapnya seakan berkata, "Kau sehat kan?"

"Apa? Kenapa tatapanmu begitu!?" Kata Cleo setelah sadar Marco sedang menatapnya.

"Ah, bukan apa-apa, " balas Marco.

Karena masih penasaran, Marco bertanya,"sampai kapan kamu akan terus bergabung dengan kami?"

"Kalau sampai kapan, sebenarnya belum pasti. Nanti lihat saja sampai kapan." Senyum Cleo.

Lisa yang melihat Marco dan Cleo bersama menjadi sangat iri dan hatinya menjadi panas seakan mau meledak.

"Akan aku hancurkan kau Cleo!!" Kata Lisa sambil menggigit kukunya.

Waktu pulang sudah tiba. Cleo selalu bergegas pulang dan berhasil pergi tanpa sepengetahuan Lisa.

Sesampainya di rumah, Cleo disambut oleh ibunya. Seketika itu juga wajahnya yang awalnya tegang dan serius berubah menjadi wajah yang dihiasi dengan senyum yang lebar.

"Ibu!" Cleo berjalan menuju ibunya untuk meminta pelukan.

"Ah, sudah pulang yah, " kata ibu sambil membuka tangannya untuk memeluk Cleo.

Cleo menawarkan pijatan untuk ibunya. Tetapi ibunya menolak dan berkata bahwa Cleo juga capek jadi harus istirahat. Setelah itu, mereka menyiapkan makan malam bersama sekaligus makan.

Selesai makan malam, Cleo diberikan sebuah buku oleh ibunya.

"Tadi ibu beli buku ini untuk kamu. Buku ini bisa membantu masa percintaan mu sama seperti saat masa SMA ibu dulu. Ibu bingung ingin beli jenis buku yang mana. Tapi mungkin komik bisa membantumu mendapatkan pacar." Senyum ibu sambil menatap Cleo dengan bercanda.

"Sebenarnya aku belum tertarik dengan pacaran sih. Tapi karena ibu sudah beli, aku akan baca deh...." Kata Cleo.

"Hmm... Yakin nih belum punya pacar?" Canda ibu.

"Bukan begitu kok..." Kata Cleo sambil tersenyum.

Cleo pun masuk ke dalam kamar. Saat membaca buku komik itu, ia mendapat inspirasi. Menangis hingga tertawa. Semua ekspresi, ia keluarkan ketika membaca. Cleo yakin, jika ia mengikuti buku itu maka Marco bisa jatuh cinta kepadanya.

Cleo licik dan pintar dalam mengurus rencana balas dendamnya, tetapi bisa dikatakan dia adalah orang yang paling buruk dalam masalah percintaan.

Ia menyusun strateginya dan menulisnya dibuku, dengan judul "Operasi merebut hati!"

Keesokan harinya...

Operasi A dimulai!

Marco dan Felix berjalan di lorong sekolah sambil menyapa orang-orang dalam perjalanan mereka. Tiba-tiba aku dengan pura-pura tidak sengaja menabrak Marco.

Marco bertanya "Apakah kau baik-baik saja?"

Kisah romantis antara Marco dan diriku akhirnya dimulai!

Itu adalah sekenario yang aku inginkan. Tapi, kenapa malah jadi begini!!!

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Aqila

Aqila

begini bagaimana maksudnya??

2023-03-03

1

Aqila

Aqila

ngelesnya kentara banget 😒

2023-03-03

1

〈⎳ HIATUS

〈⎳ HIATUS

ibu yang baik

2023-02-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!