Rencana Cleo

Keesokan harinya...

Berbeda dengan kemarin. Cleo datang ke sekolah dengan keadaan mata yang membengkak dan sedikit merah.

"Ahhh, aku pasti terlihat aneh. Kenapa sih kemarin? Aku pasti sudah gila," pikir Cleo.

Tidak lama setelah ia menaruh tas di tempat duduknya, ia dipanggil lisa.

"Hei, j*lang! Kemarin... Kenapa kau bisa bersama Marco?!" Tanya Lisa dengan nada yang geram.

Cleo awalnya bingung siapa yang dia maksud, tapi Lisa marah dan berpikir bahwa Cleo pura-pura tidak tahu.

"Jangan sok pura-pura tidak tahu yah! Marco itu miliknya Lisa! So... Jangan genit deh. Useless tahu!" Bentak seorang teman Lisa.

Mereka mengancam Cleo untuk tidak mendekati marco. Sebesar apapun usaha mereka, tetap saja akan sia-sia. Karena Cleo sendiri masih kebingungan. Berpikir apa yang sedang mereka katakan.

Lisa yang melihat Cleo kebingungan, mulai tidak tenang. Amarahnya meluap-luap. Ia masih berpikir bahwa Cleo hanya pura-pura bingung. Ia dan temannya pun memukuli Cleo. Menamparnya hingga terjatuh, menendangnya, hingga menginjak Cleo yang terjatuh.

"Apa yang kalian lakukan?!" Bentak seseorang.

"Hah? Bukannya itu pria yang kemarin?" Pikir Cleo

"Ah, Marco... haha tumben sekali kau lewat sini, " ucap Lisa dengan nada yang canggung

"Marco? Ohh jadi yang Lisa maksud itu pria yang kemarin?" Pikir Cleo

Lisa mencoba untuk menjelaskan bahwa ini hanya kesalahpahaman dan mencoba mencari alasan.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan Marco... ini-"

Sebelum Lisa sempat menjelaskan, Marco sudah menatapnya dengan tatapan yang tajam.

"Nona muda Haybill, berlakulah sesuai derajat keluargamu! Jika tidak ingin semua milikmu hilang, sebaiknya kau menjauh dari anak ini!"

Marco pun membawa Cleo pergi dan meninggalkan Lisa dan temannya. Melihat Marco yang pergi sambil menggandeng Cleo, ia pun semakin marah.

Marco membawa Cleo ke UKS. Sesampainya di UKS, luka bekas tamparan dan injakan dari Lisa, diobati oleh Marco.

''Kamu orang yang kemarin aku temui kan?" Tanya Marco.

"I-iya itu aku. Aku belum bilang kemarin tapi, terimakasih banyak atas bantuanmu kemarin," ucap Cleo.

"Bukan apa-apa. Jadi, kemarin kamu mau mengakhiri hidupmu cuma karena dirundung orang itu?" Tanya Marco.

"Itu...." Kata Cleo dengan nada agak keberatan.

"Apa kamu senang membiarkan hidupmu begini? Dipermainkan oleh Lisa? Aku yakin pasti ibumu kecewa dengan mu jika beliau mengetahui hal ini. Janganlah menjadi penakut dan seorang pengecut!" Tegas Marco.

''Memangnya kau tahu apa hah?!! Ya, aku memang berterimakasih karena kau sudah menolongku. Tapi bukannya ini sudah kelewatan? Jangan ikut campur dalam urusanku!!" Marah Cleo

Cleo pun pergi dengan keadaan marah.

Sesampainya di kelas, Lisa menatapnya dengan tajam. Cleo yang melihat itu merasa bahwa hari ini sangat melelahkan, baik dari Lisa maupun Marco.

"Waktu kita masih banyak, tapi materinya sudah selesai. Baiklah, Ms akan memberikan tugas untuk kalian. Buatlah sebuah kartu ucapan terimakasih dalam bahasa inggris. Kumpulkan dulu ke ms untuk diperiksa, lalu berikan itu kepada orang yang membuatmu bersyukur memiliki mereka," ujar guru.

Setelah guru menyampaikan hal tersebut, seluruh siswa langsung ribut. Saling bertanya untuk siapa kartu yang akan dibuat. Bagi Cleo, tentu saja kartu tersebut untuk orang yang paling ia sayangi. Yaitu ibunya.

"Baiklah!! Untuk ibu harus cantik. Semangat!" Pikir Cleo

Waktu selesai. Semua kartu ucapan sudah diselesaikan. Tiba-tiba Lisa memanggil Cleo ke tempat yang sepi.

"Hei!! Berikan kartu ucapan mu!" Kata Lisa kepada Cleo sambil menjulurkan tangannya.

Awalnya Cleo tidak mau. Tetapi ia tahu bahwa, jika ia menolak maka ia akan dipukuli Lisa. Disaat yang bersamaan, Cleo tiba-tiba teringat pada kata-kata Marco tentang dirinya yang menjadi pengecut dan penakut di hadapan Lisa.

"I-ini kartunya, " ucap Cleo sambil memberikan kartu ucapan miliknya.

Seketika itu juga, kartu tersebut disobek oleh Lisa. Cleo yang melihat usahanya di hancurkan dalam waktu yang singkat pun marah. Sebenarnya ia tahu Lisa akan melakukan itu. Akan tetapi, kemarahannya tidak sepenuhnya tertuju pada Lisa. Melainkan ia lebih marah kepada dirinya sendiri karena, tidak bisa berbuat apa-apa.

Cleo membuat ekspresi marah dan seluruh badannya gemetar.

"Kenapa kamu tunjukin ekspresi itu. Aku jadi jijik tahu! Kayaknya ibumu juga memiliki wajah yang jelek seperti kamu. Tapi mungkin... jika dia memiliki badan yang lumayan bagus sepertimu, setidaknya dia bisa tidur dengan lelaki mana saja, "hina Lisa.

Saat setelah Lisa melontarkan hinaan itu, amarah Cleo langsung memuncak. Ia seakan mau memukuli Lisa tapi tiba-tiba Ia teringat dengan perkataan Marco,"Apa kamu senang dipermainkan Lisa?"

Cleo menahan amarahnya. Tangannya dikepal erat-erat, sambil kepalanya menunduk. Saking marahnya, ia tidak mau mengangkat kepalanya. Lisa tersenyum puas dan mengancam Cleo satu kali lagi untuk tidak mendekati Marco, kemudian Lisa pun pergi meninggalkan Cleo.

"Hahhh... Sekarang memang aku yang berada di posisi terbawah. Aku sudah membulatkan tekadku! Aku akan menghancurkan hidupmu seperti kau menghancurkan hidupku! Aku tidak akan membiarkan hidup ku dipermainkan olehmu lagi. Tidak akan aku maafkan orang yang menghina ibuku." Kata Cleo sambil menunjukkan senyum tipisnya seakan ia sudah menemukan cara menjatuhkan Lisa.

"Dan cara yang tepat untuk menjatuhkan dan menghancurkanmu adalah dengan merebut Marco darimu," sambung Cleo.

Sesampainya dirumah. Cleo mulai menyusun strategi.

"Rencana pertama Cleo Brissy! Merebut Marco dari Lisa sebagai tameng!" Kata Cleo sambil menulis strateginya di buku.

"Hmmm, kalau begini kan aman balas dendamnya~ hihi, " ujar Cleo sambil tertawa tipis

Walaupun ia sudah mulai membuat strateginya, tetapi, masih ada satu hal yang membuat Cleo kurang puas.

"Ohh iya!! Bagaimana caranya agar Marco mau dengan ku? Aku kan berjerawat," ucap Cleo sambil mengerutkan dahinya.

Oleh karena itu, Cleo menghancurkan celengannya untuk membeli produk-produk perawatan wajah. Ia mencari informasi dari berbagai sumber untuk menemukan produk yang cocok untuknya dan mulai memesan produk tersebut.

Rencana kedua Cleo adalah untuk meminta seseorang mengawasi Lisa. Cara untuk mengawasi Lisa adalah bergabung dengan Lisa dan teman-temannya, dan dia tahu siapa orang yang cocok untuk tugas ini.

"Hmmm, tahap terakhir yaitu mencari informasi tentang Marco."

Cleo pun mulai mengumpulkan informasi tentang Marco. Ia mencari dari buku-buku, majalah dan surat kabar.

Marco Diaz anak sulung dari keluarga konglomerat Diaz. Ayahnya yang merupakan CEO Diaz's Company, Chris Diaz, merupakan salah satu orang yang berpengaruh juga di kota, bahkan lebih terkenal dibanding perusahaan Haybill. Marco sangat populer di kalangan perempuan. Dengan reputasi yang seperti ini, Marco merupakan seseorang yang sangat dibutuhkan Cleo untuk melindunginya dari Lisa. Dengan kata lain, Marco adalah perisai rencana balas dendamnya.

"Keluarga Diaz dikenal sebagai keluarga yang harmonis.... Lalu kenapa saat ia membentakku terasa seperti ada sesuatu yang lain di balik Kata-katanya, seakan ia pernah mengalami kejadian yang sama? " Pikir Cleo

"Hmmm... Jangan-jangan... Ahh lupakan sajalah. Bukan urusan ku! Yang penting rencana ku berjalan dengan lancar!" Kata Cleo dengan penuh semangat.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Ñůŕšý

Ñůŕšý

Duh Thor ngenes amat ceritanya jadi ngga tega sama Cleo. Kalau itu di dunia nyata seharusnya ada tindakan dari sekolah karena kalau sekolah besar pasti akan terpasang cctv di setiap ruangan. Tapi bagaimanapun Nasib Cleo ada di tangan author. Tetap semangat!

2023-05-06

1

Aqila

Aqila

nii mulutnya lisa bisa ga sih di lakban aja, kayak ga ada filternya mulutnya astaga

2023-02-25

1

Aqila

Aqila

apaan dehh, sok banget😒

2023-02-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!