Happy Reading😁
Ara yang tengah bersiap siap mengantarkan makanan yang dipesan pelanggan ke mejanya,debar jantungnya yang semakin kencang membuat langkah Ara berhenti ketika melihat pengunjung yang memesan makananya.
"Hallo ini pesanannya,silahkan dinikmati"ujar Ara yang tengah meletakkan satu persatu piring yang ia bawa dan ingin melangkahkan kakinya menuju dapur
"eh tunggu"cegah seseorang yang membuat Ara yang ingin berlalu berhenti dan membalikkan badannya
"Iya,ada yang bisa saya bantu"tanyanya yang agak sedikit bingung
"lo siswi SMA ANGKASA kan yang kemarin ketemu dikantin"tanya Vero yang merupakan salah satu dari teman Vian
"eh iya saya yang kemarin ketemu dikantin,kenapa"tanyanya dengan ragu
"ngak ada gue cuman kaget ternyata siswi dari SMA ANGKASA kerja juga padahalkan siwa siswi disana yang gue tau anak orang kaya semua"ucap Vero.
"Maaf,saya memang bekerja disini untuk memenuhi kebutuhan saya sehari hari dan saya juga bukan orang kaya,jika tidak ada yang ingin dipertanyakan saya pergi dulu karena masih jam kerja"balas Ara dan berlalu
"Ver lo kenapa tumben nanya nanya tentang cewek,lo suka sama tu cewek?"tanya Leon
"gak tau gue penasaran aja,tapi mungkin juga gue bakal suka sama tu cewek"tutur Vero yang membuat kedua temannya kaget,Vero yang hampir sama dengan Vian yang sama sekali tidak ingin melihat seorang cewek
.
.
.
.
.
Ara yang sengaja berangkat lebih awal menyusuri koridor dengan lamunannya yang mengingat kejadian malam tadi,Ara yang tengah bermimpi bertemu dengan Vian laki laki yang selalu berada diingatannya.
Mungkin kah Ara telah benar benar jatuh cinta kepada Vian,ya ia rasa memang begitu
20 menit telah berlalu,para siswa thang sedikit demi sedikit mulai melangkahkan kakinya menuju kantin serta kelas masing masing.
"Vian"panggil Ara yang tengah melihat keberadaan Vian yang tidak jauh dari ia berdiri saat ini
Vian yang tengah berhenti saat mendengar namamya dipanggil,hanya diam dan menaikkan satu alisnya yang artinya bertanya ada apa
"em kok Kamu sendiri aja biasanya bareng teman teman,oh ya boleh ngak aku berteman sama kamu"ucap Ara
"Apa hak lo bisa berteman sama gue,satu hal lo ngak usah kepo dengan urusan gue"Vian berlalu meninggalkan Ara yang tengah memandangnya dari belakang
skip jam pulang
Pelajaran yang telah berakhir membuat para siswa berhamburan meninggalkan area sekolah
Ara yang saat ini melangkahkan kakinya menuju Cafe tempat kerjanya,ditengah perjalanan Ara melihat kerumunan orang dan ntah apa yang mereka lihat,dengan lengkah tergesa gesa Ara menuju kerumunan dan matanya yang telah berlinang karena seorang pria yang telah berhasil menghantui pikirannya sejak beberapa hari lalu dengan kondisinya yang terbaring dengan darah keluar dari kepalanya
Vian yang tengah mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi menyusuri jalan raya yang saat ini ramai dengan pengendara lain,saat Vian hendak menuju parkir dering ponsel yang tiba tiba berbunyi,Vian yang melihat siapa yang menelefonnya dengan segera memencet tombol hijau.Mamanya memberitahukan bahwa ia sedang di rumah sakit karena tiba tiba pingsan di dapur dan membuat Vian khawatir
.
.
.
Saat ini Vian tengah berada di ruang ICU untuk mendapatkan penanganan dari dokter,Ara tadi membawa Vian kerumah sakit
Sudah dua jam Ara menunggu dari luar ruangan dengan suasana hati yang gelisah
"Dok bagaimana keadaan Vian"tanya Ara yang melihat dokter yang menangani Vian keluar dari ruangannya
"Pasien sudah ditangani dan saat ini keadaannya sudah membaik,dan sebentar lagi sudah bisa dipindahkan keruang rawat"
"terima kasih dok"
Diruangan itu Ara berjalan kearah Vian,air matanya kembali berlinang sepertinya rasa sayang Ara sudah sangat besar kepada Vian walaupun respon Vian tidak seperti harapannya
Vian yamg mulai sadarkan diri mengerjap ngerjapkan matanya,ruangan yang sangat asing batin Vian kenapa dia bisa berada disini
Vian mengedarkan pandangannya dan matanya tertuju kepada seorang perempuan yang sedang menatapnya dengan sendu
"Vian kamu udah sadar,aku senang banget
Oh ya kata dokter kamu udah boleh makan,kamu mau makan apa biar aku beliin"tanya Ara dengan memegang tangan Vian
"Ck lo jangan sentuh tangan gue,gue gak perlu perhatian lo dan ngapain lo bawa gue kerumah sakit ha"balas Vian dengan menghempaskan tangannya
"t-tapi kamu tadi kecelakaan Vian,aku gak akan tega biarin kamu terbaring dengan luka luka yang kamu alami,please Vian aku bolehkan jadi temen kamu"ujar Ara
"mulai sekarang lo berenti berharap jadi temen gue,gue benci liat lo dan jangan pernah deketin gue lagi kalau lo gak mau dapat perlakuan kasar dari gue"balas Vian
"kamu kenapa ngomong kayak gitu,kenapa kamu benci sama aku,Vian sejak pertama aku liat kamu, aku udah jatuh cinta sama kamu dan aku gak perduli bagaimanapun sikap kamu sama aku yang pasti aku akan berusaha agar kamu bisa nerima aku"ucap Ara
"gue gak perduli sama perasaan lo dan mulai sekarang gue harap lo jauhin gue karena bagaimanapun cara lo deketin gue,itu gak bakal bikin gue simpati sama lo"balas Vian dengan tatapan tajam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments