MULAI DEKAT

Pranggg... suara pecahan kaca meja di kelas musik. Semua siswa kaget dan melihat ke arah pecahan kaca tersebut, dan Riska cs berdiri di depan kaca pecah itu di satu sisi Ica terduduk di dekat pecahan kaca tersebut.

"Aduh lo bisa gak sih hati-hati, itu kalau kena gue gimana, kan bahaya"ujar Riska yang berpura-pura ketakutan.

"Lo sengaja ya pengen buat kita terluka, terus kita gak bisa latihan nyanyi dan dance?"sambung Amira sambil membentak Ica.

Lisa dan Rani lari menghampiri Ica dan membantu Ica untuk berdiri.

"Ica kamu gak apa-apa kan?, ada luka?" tanya Lisa dengan penuh ke khawatiran.

"lo semua benar-benar gila ya" bentak Rani sambil menunjuk Riska cs.

"gue tau lo semua kan yang narik kaca itu?, kapan sih lo-lo pada bosan buat ngerjain kita, ngebully kita hah" sambung Rani lagi dengan penuh emosi.

"eh kok lo nuduh kita sih, kita kan mau latihan"bohong Keisha,

" tau tuh, gak usah ngasal lo, teman lo aja yang ceroboh "sambung Kaeyla.

Terjadi perdebatan panjang di situ, yang membuat Lily heran tidak seorangpun yang bisa menolong mereka, bahkan anak laki-laki saja hanya menikmati drama pagi di ruang musik ini, tapi ada segerombolan anak laki-laki yang terlihat pergi dan duduk di ujung ruang yang seolah-olah tidak mau ikut campur sama sekali. Lamunan Lily seketika buyar saat dia mendengar suara yang tak asing baginya, iya suara Rita yang ikut membantu Ica dan teman-temannya.

"kalian gak mikir ini itu udah keterlaluan, kalian udah kelewatan ngebully dia, apa sih yang kalian harapkan dari ngebully dia". ucap Rita yang berdiri diantara Ica dan teman-temannya.

"Eh mendingan lo gak usah ikut campur, lo mau juga dapat stiker merah biar lo masuk kedalam list siswa yang wajib di bully kayak mereka bertiga " ancam Riska yang sambil mendorong Rita.

"lo itu cuma anak pembantu yang dikasihani oleh keluarga bapak Irsyad, gak usah belagu".sambung Amira yang juga mendorong Rita.

"Dan gue bisa aja tuh minta nyokap gue buat minta om Irsyad buat ngusir lo dan keluarga lo dari rumah mereka, lagiankan keluarga gue dekat sama keluarga om Irsyad". ucap Riska lagi dengan bangganya.

Mendengar hal tersebut membuat Lily yang dari tadi melihat mereka tersenyum.

"Eh lo bersihin nih kaca, mau gue laporin ke Kepala Sekolah?, lo taukan siapa Kepala Sekolah di sini" kata Auren tersenyum sinis dan menunjuk Ica.

Rita, Rani dan Lisa berusaha melarang Ica, namun Ica tetap membersihkan kaca tersebut sampai tangannya terluka.

"berdiri" kata Lily yang sudah berada di samping Ica yang jongkok membersihkan kaca.

"lo tuli ya?" sambung Lily lagi sambil menyalurkan tangannya kearah Ica.

Disaat Ica ingin meraih tangan Lily tiba-tiba dia didorong oleh Amira, dan membuat Ica yang ingin menggapai tangan Lily kembali terjatuh dan membuat tangan Ica semakin parah kena pecahan kaca.

"Lo murid baru disini dan Lo baru beberapa minggu di sini, jadi gak usah ikut campur" ucap Riska yang mulai emosi.

"Dengerin ya mulai hari ini, murid baru ini wajib kalian bully, perlakukan dia seperti sampah yang pada akhirnya akan membuat dia gak betah sekolah di sini"sinis Riska dan memberi pengumuman ke semua siswa yang ada di ruang musik tersebut.

bukannya takut, Lily sama sekali tidak menggubris omongan Riska, dia lebih memilih untuk menarik Ica dan mengajaknya keruang UKS.

"ikut gue"ucap Lily sambil menarik tangan Ica yang mengeluarkan darah.

" lo benar-benar ya" kata Auren yang sudah emosi dan menarik tangan Lily.

Tangan Riska pun melayang di udara ingin menampar Lily, namun berhasil di tahan oleh Lily.

"lo,,"sahut Riska yang kesal namun terpotong saat badannya terjatuh ke lantai.

semua siswa yang ada di ruang tersebut menyaksikan kejadian tersebut, gerombolan siswa laki-laki yang memilih untuk duduk di ujung ruangan saja tiba-tiba bangkit dan mendekat.

"dengerin gue baik-baik, gue gak peduli lo siapa, gue sama sekali engga peduli, dan kalau lo mikir bisa ngebully gue, lo salah besar"ucap Lily dengan penuh penekanan dan menunjuk Riska cs.

Lily membalikan badannya lagi namun menatap Ica dan teman-temannya termasuk Rita sebentar, dan lanjut menarik tangan Ica untuk ke UKS.

Lily memberi tatapan tajam ke semua siswa yang ada di ruang tersebut, tanpa ia sadari di luar ruangan banyak siswa yang menonton kejadian tersebut.

Skip di UKS......

Lily membersihkan luka Ica dengan telaten, Ica terharu melihat perlakuan lembut Lily kepadanya. Lisa dan Rani pun bengong melihat Lily yang begitu telaten membersihkan luka di tangan Ica.

Sedangkan di pintu UKS Rita hanya tersenyum dan membatin.

"(akhirnya kamu luluh juga Ly, aku harap kamu bisa membantu mereka terutama Ica)"batin Rita.

"selesai, usahain jangan kena air dulu, kalau mau mandi angkat tangan aja"ucap Lily yang selesai membersihkan dan memasang perban di tangan Ica.

"mana bisa terhindar dari air, paling di rumahnya nanti bakal kotor tuh perban, secarakan Ica yang ngerjain semua pekerjaan rumah, termasuk nyuci pakaian ibu dan saudaranya yang resek itu"sarkas Rani dan mendapat anggukan dari Lisa.

Ica hanya menunduk mendengar perkataan dari sahabatnya.

"aku juga gak bisa berbuat apa-apa, btw makasih ya Lily" ucap Ica sambil tersenyum.

Setelah keluar dari UKS Lily dan Rita pergi ke kantin untuk makan dan Rita berencana untuk mengajak Lily membicarakan tentang Ica, Rani, dan Lisa, sedangkan Lisa dan Rani masih menemani Ica untuk beristirahat di UKS.

Skip kantin....

Hai guys... mohon dukungannya untuk karya aku ya

terimakasih.....

Terpopuler

Comments

girl???

girl???

keren bangettt

2022-11-12

4

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 61 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!