lo.... lihat juga bakal minta nyokap gue buat ngeluarin lo dari sekolah ini, bahkan gak akan ada sekolah manapun yang akan menerima lo-lo pada." bentak Riska sambil menunjuk kerah wajah Lily.
"dan gue gak takut, gak peduli sama sekali" jawab Lily dengan lantang.
"sekarang silahkan temuin nyokap lo itu dan suruh dia buat ngeluarin gue dari sekolah ini" sambung Lily lagi.
mendengar hal tersebut Riska pergi dari kelas dan di ikuti oleh teman-temannya. semua siswa masih berdiri kaku sampe Lily pun mengeluarkan suaranya.
"ngapain masih disini?, sana duduk di tempat kalian masing-masing" ucap Lily dengan keras.
"dan kamu Ca, yok ganti pakaian dulu, gak mungkinkan kamu belajar dalam keadaan kotor gitu" ajak Lily.
Ica masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar, seolah-olah hanya mimpi baginya mendengar orang membela dia. karena dulu cuma Rani yang selalu ngelindungi dia dan kemudian dia juga bertemu Lisa yang juga selalu membantu Ica.
"makasih ya kamu udah nolongin aku" ucap Ica tiba-tiba setelah ganti pakaian.
"iya santai aja, gue janji bakal bantuin lo terus" ucap Lily sambil menunjukkan senyum diwajahnya.
"jadi lo bener mau jadi sa...habat kita?" tanya Lisa dengan ragu.
"kalau lo mau bersahabat dengan kita cuma gara-gara kasihan sama Ica, mending gak usah deh, karena persahabatan gak akan bertahan lama kalau dimulai dengan rasa kasihan bukan karena tulus ingin menjadi sahabat".sambung Rani yang membuat gelak tawa Lily keluar.
"heh mendingan kita masuk ke kelas, kita udah telat ini"ujar Lily yang hendak pergi.
"dan gue tipikal orang yang cuma ngomong sekali doang, kalau gue sih udah bilang kalian itu udah jadi sabahat gue, tapi terserah kalian mau nganggep gue sahabat atau engga"sambung Lily yang ingin keluar dari ruang ganti menuju kelas.
"aku jadi juga dukung kok persahabatan kalian" ucap seseorang yang sudah berdiri di depan pintu ruang ganti.
"terus kamu gak mau gitu jadi sahabat kita?" tanya Lily kepada Rita, iya seseorang yang berdiri di depan pintu tadi adalah Rita.
"aku bakal dukung kalian dari belakang, nanti kalau kalian perlu bantuan kalian tinggal hubungi aku, yang jelas aku bagian dari kalian juga" ucap Rita yang masih berdiri di depan pintu.
"ahhh ribet amat, kalau mau jadi sahabat kita ya tinggal bilang gak perlu bertele-tele" ucap Lily yang melewati Rita di depan pintu
"kita semua mau kok jadi sabahat kamu, sahabat selamanya, makasih ya Ly" ucap Ica sambil lari menyusul Lily dan menggandeng tangan Lily.
mendengar hal tersebut Lily hanya mengangguk dan tersenyum, dan di belakang mereka ada Rani dan Lisa yang senyum melihat Ica yang sangat bahagia. sedangkan Rita yang melihat kelakuan Lily yang sok dewasa menjadi geli sendiri dan kemudian ikut tersenyum melihat Ica,Rani dan Lisa tersenyum, akhirnya Rita pun ikut menyusul mereka.
sesampainya di kelas proses pembelajaran berjalan dengan lancar, sampai ada pengumuman yang terdengar dari kantor guru.
"kepada siswi yang bernama Lily Hyura kelas XIa diminta menghadap ke ruang kepala sekolah, kepada siswi yang bernama Lily Hyura kelas XIa diminta menghadap ke ruang kepala sekolah"pengumuman yang dilakukan oleh salah satu guru.
tentunya semua siswa-siswi mendengar pengumuman itu, di kelas XIa semua pandangan siswa-siswi menuju kearah Lily. Begitupun dengan Ica dia menunjukan wajah khawatirnya buat Lily begitupun dengan Lisa dan Rani, tetapi tidak dengan Rita yang terlihat santai dan sedikit tersenyum.
"Ly aku temenin kamu ke sana ya, supaya aku bisa jelasin sama kepala sekolah kalau kamu cuma bantuin aku" ucap Ica dengan khawatir dan diangguki oleh Rani dan Lisa.
"udah gak usah aku bisa sendiri, kamu lanjut belajar aja, aku kesana dulu"ujar Lily yang meyakinkan Ica.
" Lily kamu ke ruang kepala sekolah dulu ya, nanti untuk lanjutan materinya kamu bisa nyusul ataupun minta catatan sama teman kamu" ujar guru di kelas Lily dan di iyain oleh Lily
ketika Lily beranjak dari tempat duduknya, Lily melihat Riska cs yang tersenyum sinis dan seolah mengejek Lily yang akan di keluarkan dari sekolah. mereka sedikit melambaikan tangan ke Lily dan juga seolah-olah mengusir Lily dari kelas supaya langsung ke ruang kepala sekolah. Lily yang gak peduli pun langsung menuju ke ruang kepala sekolah.
sesampainya di ruang kepala sekolah Lily duduk dengan santai di kursi yang ada di depan meja Kepala sekolah.
"kamu tahu kesalahan kamu?" tanya ibu kepala sekolah untuk membuka pembicaraan.
"engga Bu, emang apa ya kesalahan saya? tanya Lily dengan santai dan seolah-olah tidak terjadi apapun.
"kamu mem-bully teman-teman kelas kamu Lily, itu sebuah kesalahan terbesar, sekolah ini tidak membenarkan yang namanya pembullyan, dan kamu mem-bully teman-teman kamu dengan menyiram air kotor kearah mereka, itu sebuah tindakan yang tidak bagus" jelas ibu kepala sekolah panjang lebar, mendengar hal tersebut Lily cuma tersenyum.
"maaf Bu, kayaknya ibu salah informasi deh, yang pertama saya tidak mem-bully teman-teman sekelas saya Bu, kedua, orang-orang yang saya siram pakai air kotor itu bukan teman saya, ketiga perlu ibu ketahui mereka duluan yang menyiram sahabat saya, dan yang keempat poin yang paling penting Bu, ibu tidak membenarkan pembullyan di sekolah ini, tetapi kelima siswi yang membuat laporan ini merupakan pembully besar di sekolah ini" ucap Lily dengan santai dan tersenyum sinis kearah kepala sekolah.
" dan sepertinya ibu harus menghukum ke lima orang tersebut deh Bu, yang namanya, Riska,Amira, Auren, Keisha dan Kaeyla, mereka Bu biang keroknya, mereka yang sering ngebully orang dan sekarang mereka membuat laporan seolah-olah korbannya"sambung Lily dengan senyum sinis.
mendengar ucapan Lily, kepala sekolah sudah benar-benar marah.
"kamu jangan mengajari saya, kamu cuma siswa di sini dan saya kepala sekolahnya, saya lebih tahu apa yang terjadi di sekolah ini, yang akan saya hukum bukan mereka tapi kamu, saya akan keluarkan kamu dari sekolah ini" ucap kepala sekolah dengan lantang dan marah.
"karena salah satu dari mereka anak ibu ya, Riska Anastasya anak dari kepala sekolah yang selalu dimanjakan, apapun yang diminta akan dituruti termasuk menutup kasus bundir salah satu siswa yang di bully oleh dia" ucap Lily dengan santai.
mendengar hal tersebut ibu kepala sekolah tersebut langsung menggebrak meja.
"diam kamu, jangan membuat berita yang tidak-tidak kamu bisa saya tuntut atas pencemaran nama baik saya, nama baik anak saya,dan yang terpenting nama baik sekolah" ucap Ibu kepala sekolah yang sudah sangat emosi.
"dan mulai hari ini kamu saya keluarkan dari sekolah ini, pergi kamu dari ruangan saya" sambung ibu kepala sekolah dengan menunjuk tangannya ke arah pintu.
Melihat Lily yang masuk ke kelas Ica, Lisa dan Rani langsung menghampiri Lily dengan raut wajah yang mengkhawatirkan.
berbeda dengan Rita yang terlihat santai di tempat duduknya sambil membaca bukunya.
saat Lily duduk di kursinya yang di samping Lisa, Lisa langsung melemparkan pertanyaan.
"gimana Ly kamu gak apa-apa kan, kamu gak di keluarin dari sekolah kan?" tanya Lisa dan diangguki oleh Ica dan Rani yang juga penasaran.
bukannya Lily yang menjawab, malahan Riska cs yang datang menghampiri mereka dan menjawab semua pertanyaan dari Lisa
"dia di keluarin lah dari sekolah, kan gue udah bilang jangan main-main sama gue jadi taukan akibatnya"ucap Riska sambil tersenyum.
"Dan ini juga peringatan buat lo-lo semua yang ada disini, kalau lo berani macam-macam sama gue kalian bakal bernasib sama kaya si loser ini" ucap Riska dengan nada yang mengejek Lily dan juga dengan nada yang lantang saat memberi peringatan.
mendengar hal tersebut Lily memilih diam dan memilih untuk pergi
"gue laper mau ke kantin, dari pada ngedengerin burung hantu ngomong mending gue makan" ujar Lily yang berdiri dan pergi dari kelas dan juga di ikuti oleh Ica,Lisa,Rani dan Rita.
"makan yang banyak ya di kantin, kan ini hari terakhir lo di sini" ucap Amira dan di iringi tawa Riska cs.
di sisi lain Irfan dan teman-temannya melihat semua kejadian tersebut, Riska yang melihat Irfan yang fokus melihat kearah Lily dan teman-temannya pergi, dia nyamperin Irfan ketempat duduknya.
"Hai Fan makan yok aku udah laper ni" ucap Riska yang manja di depan Irfan.
"gue duluan Fan gue mau latihan basket" ucap salah satu teman Irfan yaitu alex dan beranjak pergi namu tangannya di tahan oleh Amira.
"Lex kamu gak mau makan dulu bareng aku" ucap Amira dengan logat manja juga
"gak gue gak laper" ujar alex dengan datar dan menghempaskan tangan Amira lalu pergi disusul oleh Haris, Azmi, dan Rizky.
"kalian juga gak mau makan" ucap Keisha dan Kaeyla barengan sambil menoleh kearah cowok-cowok yang mau pergi.
"gak" ucap Haris, Azmi, dan Rizky barengan.
melihat teman-temannya udah pergi Irfan pun ikut pergi namun di tahan oleh Riska.
"kamu mau kemana, kita makan dulu ayok lah aku laper" ucap Riska sambil menahan tangan Irfan
"lepasin ah Ris, gue gak laper. kalau lo laper ajak ini teman-teman lo yang kayak ulat bulu ini makan, minggir sana ah" ucap Irfan dengan raut wajah betek dan pergi meninggalkan Riska cs.
"ihhhhh Irfannnnn lo jahat banget sih sama gue" ucap Riska dengan kesal.
Di kantin...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
NLiRa
terimakasih,terus dukung karya saya
2022-11-29
3
girl???
kerenn!!!!
2022-11-26
1