Bab 5 Lapar

Penampilan Shelo kini sudah terlihat segar. Dia sudah bersiap untuk merajut mimpi. Namun, suara perutnya yang kencang membuat dia mengurungkan niatnya untuk tidur cepat.

Kruyuk ... Kruyuk ....

"Ya ampun lupa! Dari siang belum kasih makan cacing, demo kan mereka," gumam Shelo.

Dia langsung bangun dari duduknya berniat untuk pergi dapur mencari apapun yang bisa dia makan. Akan tetapi, setelah dia membuka semua lemari yang ada dapur, dia tidak menemukan bahan makan apapun, selain minyak goreng, gula dan garam. Bahkan di lemari es pun hanya ada air putih, minuman bersoda dan susu.

"Gila Juki! Apartemen sebagus ini ternyata kere, beras pun gak punya. Nyesel tadi mau dibawakan beras sama ibu malah aku tolak," gerutu Shelo.

Dia berjalan ke ruang televisi, tapi tidak ada Juki di sana. Akhirnya Shelo memberanikan diri untuk masuk ke kamar laki-laki itu. Perlahan, dia membuka pintu kamar Juki, menyembulkan kepalanya mengintip kamar yang ternyata kosong.

"Juki ke mana? Apa dia di balkon ya!" gumam Shelo seraya masuk ke kamar laki-laki itu.

Tanpa sengaja matanya melihat sebuah pigura yang dipajang di atas nakas. Shelo mengambilnya karena merasa kenal dengan wajah gadis yang ada di dalam foto itu.

"Natasha ... Apa Juki masih suka sama dia ya! Bukankah mereka sudah putus dari jaman sekolah?"

"APA YANG SEDANG KAMU LAKUKAN?" terdengar suara bass si pemilik kamar menegurnya.

Pranggg ....

Pigura yang sedang Shelo pegang terjatuh seketika karena di merasa kaget mendengar suara Juki. Shelo segera berjongkok membersihkan pecahan kaca yang berceceran.

"Penyelundup, datang-datang bikin kekacauan di kamarku," gerutu Juki seraya mengambil sapu dan pengki lalu memberikannya pada Shelo. "Bersihkan! Aku tidak mau tahu benar-benar bersih," suruhnya.

"Iya!" ketus Shelo.

Sial banget! Udah perut lapar, malah pecahin pigura lagi," gerutu Shelo dalam hati.

Juki kembali ke kamar mandinya setelah dia mengambil baju yang akan dipakainya. Untung saja dia memakai handuk kimono saat keluar dari kamar mandi, sehingga tidak merasa canggung pada Shelo.

Selesai berpakaian, dia pun segera kembali keluar. Rupanya Shelo sudah tidak ada di kamarnya. Dia segera mencari keberadaan Shelo dan ternyata gadis itu sedang memegang perutnya duduk di depan televisi.

"Kamu kenapa?" tanya Juki seraya mendudukkan bokongnya di samping Shelo.

"Apa peduli kamu?" ketus Shelo kesal.

"Mau apa kamu ke kamarku?"

"Gak ada."

"Shelo, jawab yang jujur!"

"Gue benci sama lo!"

Kruyuk ... Kruyuk ....

Dengan tidak tahu malunya perut Shelo ikut bersuara lebih keras dari suara si pemilik tubuh. Jelas saja membuat Juki tidak jadi ikut kesal karena Shelo sudah menjatuhkan pigura mantan kekasihnya.

"Hahaha ... Ternyata kamu kelaparan, hahaha ...." Juki tertawa terpingkal-pingkal menertawakan Shelo yang sedang kelaparan.

"Diem Juki!" Shelo langsung menutup laki-laki itu dengan tangannya.

Tanpa diduganya, Juki malah menggigit tangan gadis itu. Jelas saja Shelo langsung menarik kembali tangannya dari mulut Juki dengan wajah yang cemberut.

"Suami pelit! Istrinya kelaparan malah ditertawakan," gerutu Shelo.

Dengan menahan tawanya, Juki langsung menarik tangan Shelo agar mengikutinya. Mereka turun ke lantai dasar apartemen. Keduanya langsung masuk ke dalam cafetaria.

"Pesan saja, apa yang kamu mau. Karena suami kamu itu tidak pelit," ucap Juki.

Tanpa sungkan lagi, Shelo memesan makanan yang dia mau sampai meja itu hampir penuh dengan makanan pesanan Shelo. Sementara Juki sedang asyik berselancar di dunia maya.

"Kenapa medsos dia tidak ketemu ya! Padahal author yang lain ada medsosnya?" gumam Juki pelan.

Dia terus saja mencari media sosial milik author Selow. Namun, tetap saja dia tidak bisa melihat wajah dari author itu. Karena saat dia menemukannya, tidak ada satu foto pun yang diunggah di akun author itu. Hanya banner promo yang memenuhi galerinya.

"Kalau dari postingannya, sepertinya dia masih gadis. Kenapa dia tidak mau memposting wajahnya?" Lagi-lagi Juki bergumam sendiri. Dia tidak peduli pada Shelo yang makan begitu banyak makanan.

"Juki, aku udah kenyang. Naik yuk! Tapi bayar dulu sana," suruh Shelo dengan mengelus perutnya.

Juki mengangkat kepalanya melihat ke arah Shelo. Dia sangat terkejut melihat banyaknya piring bekas yang ada di meja. Dia pun melihat ke arah Shelo yang tersenyum cerah kepadanya.

"Shelo, kamu gak salah habiskan lima piring?" tanya Juki merasa tidak percaya.

"Enggaklah! Aku kan lapar. Sudah cepat bayar, aku tunggu di taman depan. Cuacanya lagi bagus buat nongkrong di taman," ucap Shelo dengan beranjak pergi daei kafetaria.

Tidak ingin berdebat, Juki pun segera membayar tagihannya. Dia hanya bisa menghela napas dalam saat harus mengeluarkan uang banyak untuk membayar tagihan Shelo.

"Ya ampun Shelo, kenapa kamu habiskan uangku?" gerutu Juki.

Selesai membayar tagihannya, Juki pun segera menghampiri Shelo yang sedang duduk berdua dengan seorang laki-laki muda. Entah kenapa, Juki merasa sangat tidak suka melihatnya.

"Shelo cepat pulang!" ajak Juki dengan menarik tangan gadis itu begitu saja.

"Sabar, dong! Dion aku naik dulu ya!" pamit Shelo dengan terus mengikuti langkah Juki.

Juki terus saja menarik tangan gadis itu. Dia tidak peduli kalau Shelo kerepotan mensejajarkan langkah kakinya. Sampai-sampai gadis itu setengah berlari agar bisa mengikuti langkah kaki Juki.

Jedug!

"Aww ... Kira-kira dong kalau berhenti. Lagian, kenapa sih jalannya kayak kesetanan gitu? Jangan bilang kalau kamu cemburu karena aku tadi ngobrol sama Dion. Hello Juki ... There is no love between us but war," cerocos Shelo yang kesal karena menabrak punggung kokoh suaminya saat Juki berhenti di depan lift.

Mendengar apa yang istrinya katakan, laki-laki itu hanya diam saja. Dia tidak mungkin membuat keributan di sana. Hanya akan menurunkan image dia sebagai laki-laki yang ganteng dan kalem di antara teman kerjanya di kantor. Sangat berbeda jauh dengan Juki ketika berada di rumah dan di dekat Shelo.

"Berisik, Shelo!" sentak Juki.

Shelo hanya memutar bola matanya dengan mulut yang menya-menye merasa tidak suka dengan apa yang Juki katakan. Pada akhirnya, dia hanya diam mengikuti apa yang Juki katakan. Sampai saat lift terbuka, Juki kembali menarik tangan Shelo agar ikut masuk ke dalam lift.

Bruk!

Seketika Juki menghempaskan Shelo, sehingga gadis itu terhuyung dan menabrak dinding lift. Sampai-sampai jidatnya membiru karena membentur dinding lift. Bukannya kasian dan merasa bersalah, Juki justru memojokkan Shelo ke dinding lift.

"Dengar Shelo! Kamu itu istriku sudah seharusnya kamu bisa menjaga diri dari laki-laki yang bukan muhrim kamu. Bukan masalah cinta atau tidaknya, tapi sebagai suami, aku merasa harga diriku terinjak-injak saat melihat kamu begitu dekat dengan laki-laki lain. Apalagi, aku tidak kenal dengan laki-laki itu."

...~Bersambung~...

...Jangan lupa dukungannya ya kawan. Klik like, comment, rate, vote, gift dan favorite....

...Terima kasih....

"Dengar

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SPERTI KATA ORTU MRK, SBNARNYA MRK SALING SUKA, KRN GENGSI & EGO AKHIRNYA MUSUHAN UNTUK TUTUPI PRASAAN MRK..

2023-12-27

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

AUTHOR SELO, YAA SHELOMITA... MAKANYA PKE NAMA SELO

2023-12-27

1

Ami batam

Ami batam

kira kira udh brp hari shelo nggk makan sampai khilaf gitu 😄, Jupiter sibuk nyariin author selow di Dunia maya, yg di cari malah duduk santai ngabisin nasi sampai 5 piring 🤦‍♀️, ini musibah atau bencana untuk mu juki punya istri mkn ny bnyk, lebih baek kamu kirim istri mu ke acara mukbang saja, biar nggk cepat habis beras di rmh 😃

2022-11-13

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 52 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!