Keesokan paginya. Hari baru saja dimulai, tapi kediaman keluarga Lin sudah begitu gaduh dan berisik.
Ye Xuan tidak bisa melanjutkan tidurnya, dengan enggan membuka mata lalu keluar melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Langkah kaki sempat terhenti ketika melihat satu rombongan besar yang berada di dekat gerbang. Tapi rasa ingin tahu membuat Ye Xuan mendekat, dan secara pasti dapat melihat lambang pakaian mereka yang bertuliskan 'Han'.
Harusnya itu adalah keluarga Han, satu dari tiga keluarga utama Kota Shi.
Tapi kenapa mereka datang ke kediaman keluarga Lin? Bahkan membawa seserahan seperti keluarga pria yang berniat meminang.
Pada saat ini, seorang pria yang berdiri dalam jajaran rombongan keluarga Han melihat kedatangannya. Dia seperti melihat permata, lengkungan di wajahnya perlahan tapi pasti tercipta.
"Lihat!" Dia berseru sambil mengarahkan tangan pada Ye Xuan. Lalu menambahkan, "Orang yang ditunggu akhirnya keluar. Sepertinya dia telah mendengar semuanya dari dalam."
Dengan perkataannya, semua orang tak terkecuali Lin Yang dan keluarga Lin ikut menatap ke arah Ye Xuan.
Beberapa orang mulai membicarakannya. "Ye Xuan benar-benar keluar. Tapi sepertinya kemunculannya tidak berguna. Tuan Besar tetap akan menerima lamaran keluarga Han."
"Tentu saja Tuan Besar akan menerima lamaran ini. Nona Muda Pertama adalah dewi, bagaimana mungkin harus hidup selamanya dengan pecundang seperti Ye Xuan."
"Han Lei adalah tuan muda keluarga Han. Dia juga termasuk genius karena bisa mencapai tingkat berlian bintang satu di usia 23 tahun. Di Kota Shi, dia menjadi kandidat sempurna untuk Nona Muda Pertama."
Mereka berbicara tidak keras, tapi Ye Xuan mendengar semuanya.
Keluarga Han datang untuk melamar Lin Yu. Mereka membawa begitu banyak seserahan berniat merebut istrinya.
Ye Xuan tersenyum sinis pada pria yang sebelumnya menyoraki nya. Harusnya dia yang bernama Han Lei.
Meski Ye Xuan tak bisa menemukan ingatan tentang Han Lei, dirinya dapat mengetahui dengan mudah hanya dengan melihat pancaran permusuhan yang ditunjukkan olehnya.
"Ye Xuan!" Lin Yang yang sedari tadi diam melambaikan tangan memanggilnya.
"Ayah mertua, ada yang ingin kau sampaikan?"
"Tuan Besar Lin, kenapa tidak langsung saja? Jika tidak, biarkan aku yang mengatakannya." Han Lei berkata dari tempatnya berdiri dengan suara lantang.
Ye Xuan menyipitkan mata, menatap pria angkuh yang berlagak paling hebat di depannya.
Tidakkah dia tahu siapa Ye Xuan sebenarnya? Dia bukan Ye Xuan sampah yang menjadi tertawaan seluruh kota. Dia adalah Ye Xuan Sang Kaisar Petarung, penguasa alam ilahi.
"Ye Xuan! Kedatanganku ke sini untuk melamar Nona Pertama Keluarga Lin, Lin Yu. Jika kau sadar diri, sebaiknya kau pergi! Kau tidak pantas bersanding dengannya!"
Ye Xuan berjalan kepada Han Lei dan berdiri tepat di depannya. "Sudah selesai bicara? Jika sudah, diamlah!"
Semua orang terkejut dengan apa yang dilakukan Ye Xuan. Bahkan Lin Yang, pria setengah baya itu benar-benar tidak menduga menantunya ini telah memiliki keberanian sampai meninggikan nadanya pada Han Lei.
Jika itu dulu, Ye Xuan hanya akan menundukkan kepala. Jangankan pada orang luar, pelayan di kediaman pun ia tidak berani untuk membentaknya. Tapi tampaknya sekarang dia telah berubah.
"Ye Xuan!"
Suara Han Lei menggema. Terlihat wajahnya memerah marah karena merasa dipermalukan oleh seorang sampah.
"Xiao Lei, tenangkan dirimu. Tidak perlu mengurusi sampah sepertinya. Kau hanya perlu fokus pada tujuanmu datang ke sini."
Han Lei yang dikuasai emosi dengan cepat kembali terkendali, dia memutar wajahnya menatap sosok pria tua di sampingnya. "Kau benar ayah. Dia hanya sampah yang tak bisa dibandingkan denganku."
Han Zou, kepala keluarga Han itu tersenyum sambil menepuk pundak sang putra. "Itu baru benar," ucapnya.
Ye Xuan tak henti-hentinya tertawa mendengar interaksi antara ayah dan anak di depannya. Dia menunjuk dengan satu jarinya, menantang Han Lei untuk bertarung satu lawan satu dengannya.
"Kau berkata aku tidak pantas untuk Lin Yu, apa kau berani menerima tantangan ku untuk bertarung?"
Ugh...
Baik keluarga Han, ataupun orang-orang keluarga Lin, semua langsung terdiam mendengar tantangan Ye Xuan pada Han Lei. Detik berikutnya, mereka semua tertawa dan menganggap Ye Xuan gila.
Lin Yang berjalan menghampiri Ye Xuan, berusaha mengingatkannya dengan mencoba menariknya ke belakang. Tapi Ye Xuan seperti enggan beranjak, tak menggubris Lin Yang dan masih berdiri dengan tenang.
Han Lei memperhatikan Ye Xuan. Dalam hati dia bertanya-tanya tentang perubahan Ye Xuan.
Bukankah dia adalah sampah? Kenapa sangat berani hari ini?
Pada saat yang sama, Han Lei melihat beberapa wanita termasuk Lin Yu dan Lin Hua yang mengamati dari kejauhan. Seketika tuan muda keluarga Han itu menyadari sesuatu.
"Ternyata ini tujuanmu. Kau ingin berlagak dan menarik perhatian semua orang. Tapi kau membuat keputusan yang bodoh dengan menantangku bertarung."
Sudut bibirnya perlahan naik, Han Lei mengeluarkan pedang dari cincin dimensi miliknya. "Aku terima! Kapan bertarung? Sekarang?"
Lin Yang merapatkan gigi merutuki kebodohan Ye Xuan. Padahal dia sempat senang karena menantunya telah berubah. Tidak disangka, ini akan menjadi lebih buruk dengan keberanian yang tak diimbangi pikiran yang matang.
Sial!
"Tuan Besar Han, mari kita akhiri semua ini. Ye Xuan hanya bercanda, dia tidak berniat apapun dengan perkataannya."
"Ayah mertua, aku tidak bercanda."
Han Zou tersenyum, lalu melirik Lin Yang. "Tuan Besar Lin, kau telah mendengarnya sendiri. Menantumu ini tidak bercanda."
Lin Yang kesal sampai menggertakkan gigi. Matanya menatap tajam Ye Xuan seperti ingin menelannya hidup-hidup.
"Bocah bau! Aku berniat membantumu, tapi kau malah bersikap begitu. Aku tidak akan lagi peduli denganmu!" batin Lin Yang.
"Hei! Kapan bertarung? Sekarang?" Han Lei bertanya dengan arogan. Dia sangat percaya diri dapat mengalahkan Ye Xuan dalam waktu singkat.
Ye Xuan menggelengkan kepala. "Tidak. Tidak sekarang."
Kening Han Lei berkerut mendengar ini. "Tidak sekarang? Apa maksudmu?!"
Bukan hanya Han Lei yang merasa dipermainkan. Semua orang, mereka berpikir Ye Xuan hanya mencari alasan agar tidak bertarung.
Lagi pula jika bertarung pemenangnya sudah pasti ketahuan. Apakah Ye Xuan seorang sampah masih memiliki peluang untuk mengalahkan Han Lei yang dikenal sebagai salah satu genius Kota Shi? Dia mungkin akan berakhir mengenaskan.
"Tujuh hari! Tujuh hari dari sekarang kita bertarung di pusat kota."
Tujuh hari?
Han Lei sempat terhenyak beberapa saat sebelum menyetujui tantangan dari Ye Xuan. "Baik! Tujuh hari dari sekarang, aku akan menunggumu di pusat kota. Jangan berpikir untuk lari karena aku akan mencarimu di manapun kau berada."
Dia akan memberi kesempatan bagi Ye Xuan untuk tetap berlagak. Tujuh hari kemudian, dia akan mempermalukannya di hadapan semua orang dan memaksanya pergi dari kehidupan Lin Yu.
"Ayah, kita kembali!" Han Lei menyimpan pedangnya dan berlalu bersama orang-orang keluarga Han.
Wilayah gerbang yang ramai dalam sekejap menjadi sepi. Lin Yu dan Lin Hua yang sedari tadi memperhatikan dari kejauhan masih dapat mendengar jelas. Mereka juga mendengar, bagaimana Ye Xuan menantang Han Lei dalam pertarungan tujuh hari kemudian di pusat kota.
"Kakak, lihat dia! Bukan hanya tidak berguna, sekarang dia mencari masalah dengan Han Lei. Nasibnya tidak lagi dapat tertolong." Lin Hua menghasut, tapi Lin Yu bergeming tenang. Bahkan setelah itu dia pergi seperti tidak ada yang terjadi.
"Aku akan kembali," ucapnya singkat padat dan jelas.
Lin Hua menghentakkan kaki kesal. Pandangannya tertuju pada sosok Ye Xuan yang sangat menjengkelkan. "Kenapa kakak tidak menceraikannya saja? Keluarga Lin tidak lagi perlu menanggung malu jika dia menginginkan perceraian."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 17 Episodes
Comments