"Ayah aku ingin pergi dengan Alfi," ucap Jihan.
"Iya pergi lah, tapi harus dengan Arya, Arya akan membantu mu dan sudah pasti akan menjaga mu dengan baik Arya itu kuat Jihan, pasti bisa menjaga mu dengan sangat baik," ucap Akbar.
Jihan membuang nafasnya dengan kasar, ia sudah tidak bisa menolak apa yang ayah nya katakan, sudah pasti Arya akan tetap ikut dengan nya walaupun diri nya tidak mau. Padahal Jihan ingin santai santai di rumah Alfi, ia sudah bosan lama-lama berada di kursi roda.
"Tidak jadi yah, tidak akan seru jika Arya ikut," ucap JIhan dengan harapan ayah nya berubah pikiran, ia memasang wajah semelas mungkin.
"Oh ya sudah bagus lah kalau tidak jadi, memang sebaiknya kau tetap di rumah dengan Arya," kata Akbar.
"Ayah... apa kau sudah tidak mengerti perasaan ana mu, anak mu ingin bersenang senang," batin Jihan.
Arya bar selesai membersihkan diri nya, ia berjalan mendekati Jihan dan Akbar yang sedang duduk bersama.
"Maaf aku terlambat ya," ucap Arya.
"Oh tidak, aku malah lebih senang kau tidak datang," kata Jihan.
"JIhan jangan begitu sayang, Arya yang akan menjaga dan mengawasi kamu agar kamu tida lasak dan fokus dengan kesembuhan kaki mu," ucap Akbar.
"UNtuk Arya, jaga Jihan dengan sangat baik, jangan izinkan dia pergi sediri, selalu awasi wanita ini dengan bauk, banyak hal aneh yang anak ini sering lakukan."
"Siap paman, aku akan menjaga Intan dengan sangat baik," ucap Arya.
"Bagus lah kalau begitu, paman pergi dulu ya kalan berdua akur akur, jangan sampai aku mendengar pertengkaran kalian berdua.JIhan ikuti apa yang Arya katakan, ayah memberikan kepercayaan pada Arya."
"Hmmm." Gumam Jihan karena hanya itu yang bisa ia lakukan.
Akbar pun pergi meninggalkan mereka berdua. Arya duduk menggantikan Akbar yang membuat Jihan mendengus kesal.
"Kau memang selalu membuat masalah dan beban hidup ku," ucap Jihan.
"Hahaha memang kita di takdir kan seperti ini, ma bagaimana lagi sudah menjadi jalan nya."
"Ayo bawa aku jalan jalan ke taman rumah," ucap Jihan.
"Siap nona." Arya langsung mendorong kursi roda Jihan.
Jihan yang sebenarnya bisa jalan sudah sangat bosan, ia ingin melompat dari atas kursi roda dan berlari pergi meninggalkan Arya. Tetapi sayang nya, Jihan tidak bisa melakukan nya.
"Jihan kau tidak ke rumah sakit untuk bertobat, aku yakin pasti kau bisa sembuh," ucap Arya.
"Hahaha sayang nya aku tidak mau, aku ingin seperti ini untuk beberapa saat," kata Jihan.
Handphone Arya kembali berdering, sesuai dugan Arya yang menghubungi nya adalah pacar nya sendiri Melody. Melody memang tida memiliki waktu jika menghubungi nya.
"Pacar terus," ucap Jihan.
"Kau iri kan." Arya mengangkat panggilan dari Melody.
"Sayang kamu sudah berhenti bekerja," tanya Melody.
"Belum sayang, emang nya kenapa sih?"
"Aku ingin jalan jalan dan belanja dengan kamu," ucap Melody.
"Tidak bisa sayang, aku sedan bekerja, kalau kamu ingin bertemu dengan ku, nanti malam ya," kata Arya.
"Ya sudah, nanti malam kita bertemu," ucap Melody sambil mematikan sambungan telepon itu.
Jihan tersenyum mendengar hal itu, ia akan menggagalkan rencana Arya. Seperti Arya yang menggagalkan rencana nya tadi, ia akan membalaskan dendam nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments