Juminten menjadi siswi teladan hari itu. Memasuki sekolah dengan semangat membara, berharap mendapatkan keajaiban seperti kemarin malam.
Tin!
Tin!
"Juminten bareng, yuk!" Farid menyapa juminten.
"Eh, Wan abut! mau dong nebeng ke sekolahan. Makasih, udah bantuin gerakan anti kurus." Ucap Juminten seraya naik motor.
"Sama-sama, biar baju XXL di pasar laku keras!" Jawab Farid sambil menyalakan mesin motornya.
Plak!
Juminten kesal dengan ucapan Farid, dan refleks memukul pelan punggung belakang Farid.
"Enak aja nyumpahin pake baju XXL!Muka mirip ariel tatum, body udah kayak anye geraldine gini di suru gemuk! BIG NO!" Teriak Juminten.
Farid hanya menanggapi tawa mendengar celotehan Juminten. Setelah sampai parkiran motor, Juminten segera merapikan baju, juga rambutnya.
"Udah oi ngacanya, udah cakep kok. Ayo ke lapangan! " Ajak Farid.
"Bentar Wan Abut, pakai lip balm. Biar nggak pucet," ucap Juminten. "Oke, ayo."
Juminten pun menggandeng lengan Farid, agar bersama-sama berjalan ke lapangan. Tanpa diketahui Juminten, diam-diam Farid menyunggingkan bibirnya saat tangannya di genggam Juminten.
"Selamat pagi makhluk galau!" Sapa juminten pada teman satu kelompoknya.
"2022 udah gak jamannya galau Jum!" Teriak teman Juminten.
"Aku gak pernah galau, orang aku jomblo." Saut yang lain.
Akhirnya mereka heboh karena permasalahan kata 'galau' dari Juminten.
Tak lama terdengar suara speaker dari ketua osis.
"Selamat pagi, semuanya!"
"Pagi!" Jawab serempak seluruh siswa.
"Hari kedua ospek hari ini seluruh siswa mengelilingi sekolah, menghafalkan letak seluruh ruangan di sekolah ini. Dimulai dari pos satpam hingga taman apotek hidup di belakang. Paham semua!"
"Paham!" Jawab serempak seluruh siswa.
"Silahkan semua ketua tim memimpin kegiatan ini. Kita start jam 08.00 dan finish jam 08.30."
Semua peserta bubar dengan ketua tim masing-masing, begitupun tim Juminten.
Sebagai ketua tim, Bambang memimpin di depan barisan.
"Oke di mulai dari sini. Ini ruang kelas sepuluh satu, sepuluh dua, sepuluh tiga, kamar mandi guru, ini ruangan ekstrakulikuler menja—"
"Bisa buat jahit bibir netizen gak mbang?" Tanya Juminten.
"Bisa, apalagi netizen bawelnya kayak kamu!" Skakmat Bambang membuat Juminten salah tingkah.
"Sabar ya, Jum. Kak Bambang memang gitu dari dulu." Ucap pembimbing laki-laki teman Bambang.
"Emang Bambang kenapa kak?" Tanya Juminten.
"Dari dulu dia ceplas-ceplos kalo ngomong, irit bicara juga. jadi jangan kaget!"
Juminten menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Setelah mengitari area sekolah, waktunya berkumpul semua siswa siswa baru.
"Silahkan semua ketua tim, memilih salah satu anggota yang sudah hafal seluruh area sekolah! Untuk tim yang paling banyak benarnya, akan dapat jackpot dari osis!" Suara Ketua Osis dari speaker.
Terdengar gemuruh siswa mendengar kata jackpot dari ketua osis.
"Dari tim kita sapa yang mau maju?" Tanya Farid.
"Coba hafalan dulu yuk, biar enak nanti pas maju." Sautan dari yang lain.
"1!"
"Ayo, siapa cepetan?" Tanya Farid
"Denok, Riska, Wahyu, —" Terdengar suara bersahutan saling menunjuk.
"2!"
"Ayolah guys, kerjasamanya! Yang mau ayo buruan!" Farid mulai frustasi menghadapi tim nya yang tidak ada kemauan untuk mewakili tim.
"Sampai angka 3, perwakilan tim yang tidak maju akan dapat sanksi!"
"Ayo siapa ini buruan, jangan sampai kena sanksi!" Farid semakin frustasi lagi.
"3!"
"Itu Juminten udah di depan mewakilin!" Teriak salah satu tim. Membuat semua anggota melihat sosok Juminten.
Farid menyunggingkan senyum, bangga dengan Juminten menjadi penolong tim. Urusan hafal nggak hafal, tentu tak jadi masalah. Yang penting timnya memiliki perwakilan untuk acara ini.
"Dimulai dari perwakilan tim sebelah kanan, UCAPKAN DENGAN SUARA LANTANG!" Seru ketua Osis.
Satu persatu siswa mulai menyebutkan nama seluruh ruangan yang ada di sekolah, ada yang hapal, ada yang tidak hapal dan ada yang hanya diam karena nervous.
Giliran waktu Juminten untuk berbicara.
" Perkenalkan nama saya Juminten—"
" Langsung saja!" Ucap Ketua Osis.
" Sabar napa, biar gak tegang nih aku. Oke semuanya dengerin ya."
Terdengar suara tertawa dari seluruh siswa melihat centilnya Juminten. Juminten mulai mengucapkan seluruh ruangan tanpa terkecuali. Hal itu membuat riuh tepuk tangan seluruh siswa.
Bambang menyunggingkan senyuman, dibalik sifat absurdnya Juminten memiliki kepintaran yang bisa di tonjolkan.
"Bagaimana seluruh anggota osis, jawaban Juminten benar?"
"Benar!"
"Selamat untuk tim Juminten, mendapatkan free makan soto ayam di kantin sekarang. Silahkan meninggalkan lapangan. Untuk tim yang kalah, silahkan masuk ke dalam kelas untuk mendapatkan materi kembali."
Terdengar riuh tepuk tangan juga suara kecewa dari semua siswa. Tim yang diketuai Farid segera meluncur ke kantin. Rasa lapat menyerang setelah berkeliling ruangan sekolah.
Bagaimana tidak lelah, sekolah yang luas juga memiliki 4 lantai menjadi daya tarik di sekolah ini.
"Makasih ya, Jum! Karena kamu kita dapat makan gratis."
"Iya, sama-sama, " kata Juminten.
"Makasih ya Jum, kamu jadi penolong tim. Aku nggak nyangka kamu hapal semua ruangan." Ucap Farid.
"Sst..! Sebenernya aku sebelum masuk sekolah sini, sering nyamperin sepupuku disini. Makanya aku dikit-dikit udah hafal daerah sini!" Juminten berbisik pada Farid.
"Sepupu kamu cowok apa cewek?"
"Cewek, udah lulus tahun ini," jawab Juminten. "Udah ah, ayo makan aku laper nih!" Juminten mulai memakan sotonya.
"Haik! Alhamdulillah!"
Terdengar suara sendawa dari Juminten,memancing tawa yang lain.
"Woy cewek, ditutup napa kalo sendawa!" Tegur Farid.
"Hehe.. Kebiasaan dirumah!" Jawab juminten sambil menahan malu.
Setelah acara makan soto selesai, mereka memasuki kelas untuk melanjutkan acara pembinaan selanjutnya.
Juminten mengingat membawa bekal makanan. Karena perut sudah kenyang, Juminten berinisiatif memberikan kotak bekal nya untuk Bambang.
Juminten mencari Bambang di ruangan ketua osis, setelah bertanya sana-sini Juminten bertemu Bambang.
"Mbang!" Teriak Juminten.
"Ada apa?" Sewot Bambang.
"Mbang, buat kamu deh!"
"Ogah!" Bambang meninggalkan Juminten.
Juminten pun mengejar Bambang. "Ih, nih orang bukannya makasih malah nolak. Kamu tau, dibalik makanan sederhana di balik kotak bekal ini terdapat rasa syukur. Syukur karena bisa makan hari ini. Syukur karena masih di berikan rezeki." Ucap Juminten panjang lebar.
"Udah sini, makasih!" Ucap Bambang sambil menarik kotak bekal dari Juminten.
"Sama-sama, kotak bekal nya kalau udah selesai dimakan cuci ya. Biar nggak bau!"
Juminten pun meninggalkan ruangan osis.
"Ciye Bambang!"
"Ciye yang move on!"
"Berisik!"
Bambang segera meninggalkan ruangan osis, sebelum mendengar godaan teman-teman nya yang lain. Bambang melirik kotak makan yang ada di tanggannya.
Bambang mendudukkan dirinya didalam kelas yang kosong.
"Dimakan ntar dikira naksir! Nggak dimakan, gue juga laper!" Gumam Bambang. "Ah, bodoamat, gue laper!" Bambang segera memakan bekal makanan yang di bawa Juminten.
Diam-diam ternyata Juminten mengikuti Bambang. Juminten tersenyum melihat lahapnya Bambang memakan kotak bekalnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴
wihhh bambang mau tpi malu kan thor 🤗
2022-11-30
0
OFF🍭ͪ ͩჁօsղαⁿᶦᵏᵒ🏀👻ᴸᴷ
juminten baik dan perhatian yh sm bambang ehemmm
2022-11-24
0
ㅤㅤ 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦂⃟ʀᷤᴀᷤʜᷫεʟᵃⁿᵗⁱ⸙ᵍᵏ𝒶𝓂𝑜𝓃
hahaha yg penting tetap cantik jum
2022-11-20
0