bab 2 ~ Kehidupan di ibu kota ~

Akhirnya mobil yang di tumpangi Rebecca dan neneknya sampai di ibukota tepat pada subuh.Karena tidak mungkin untuk istrahat di dalam terminal dan lagian Rebecca takut ketiduran,karena dia masih menyimpan sisa uang pemberian Rehan.

"Nenek sepertinya di depan itu ada mesjid lebih baik kita istrahat disana,walaupun kita bukan bagian dari mereka tidak mungkin juga mereka mengusir kita hannya karena kita istrahat di sana." Ucap Rebecca.Dia memapah neneknya yang sudah kelelahan.Tidak sabar rasanya Rebecca menyambut pagi hari agar dia segera pergi dari tempat itu dan mencari kontrakan untuk mereka tinggali,kasihan neneknya yang sudah kelelahan.

Untuk beberapa jam mereka istirahat di emperan mesjid,hingga akhirnya Rebecca tertidur sementara neneknya berjaga,karena tidak ingin terjadi sesuatu,padahal dia sudah benar-benar lelah tapi dia takut untuk memberitahu kepada Rebecca,karena dia juga tau Rebecca sudah sangat banyak berjuang untuknya.

Akhirnya matahari menunjukkan wujudnya,dan masyarakat mulai beraktifitas seperti biasa,Rebecca membuka matanya dan dia menguap beberapa kali karena dia masih sangat mengantuk.

"Jika masih mengantuk tidurlah sebentar lagi,nanti nenek akan membangunkan mu." Ucap nenek Marni sambil mengusap kepala cucu kesayangannya.

"Tidak nenek,kita harus segera meninggalkan tempat ini dan mencari kontrakan,setelah itu aku ingin membawa nenek untuk periksa kesehatan nenek." Jawab Rebecca sambil mulai berdiri dan membuka tas yang selalu dia genggam erat.

"Syukurlah masih aman." Batin Rebecca saat uang simpanannya masih posisi aman.Akirnya mereka meninggalkan mesjid tidak lupa sarapan di warung dekat mesjid,sebelum pergi karena dia tidak ingin neneknya kelaparan.

Rebecca sebenarnya tidak punya tujuan,dia tidak tau ingin pergi kemana,akhirnya dia membantu neneknya menyusuri jalanan dan sesekali dia bertanya-tanya kepada orang-orang tentang rumah kontarakan.

Akhirnya Rebecca menghentikan langkahnya di sebuah rumah kecil yang bertuliskan dikontrakkan,Rebecca membawa neneknya mendekati rumah itu,dan mencari pemilik rumah.Setelah berbicara panjang lebar,akhirnya mereka langsung membayar uang rumah untuk dua bulan ke depan.

****

Sementara itu di sebuah gedung pencakar langit seorang putra konglomerat,akan bersiap-siap untuk bertemu keluarga calon istrinya yang sudah tunangan setahun yang lalu,pernikahan ini bukan karena berlandaskan cinta tetapi dia yang seorang pewaris dari kerajaan Henderson group,keputusan orang tuanya adalah keputusan mutlak yang tidak bisa di ganggu gugat.

"Tuan kita berangkat sekarang mobil sudah siap." Ucap Leon pria yang selalu ada di samping Charles kemana pun dia pergi.Tampa memberikan jawaban Charles langsung beranjak dari kursinya lalu me pergi dan di ikuti oleh Leon sang asisten dari belakang.

Charles Anderson pria berumur dua puluh sembilan tahun,dia anak tunggal dari pasangan William Anderson dan ibunya Marta Anderson.Perusahan yang sudah turun temurun semakin sukses di tangan William Anderson karena pria itu sangat lihai dalam berbisnis.Perusahan itu bergerak di bidang properti,perhotelan dan pertambangan di Papua,serta bisnis berlian di Australia.

Leon membawa Charles memasuki sebuah restoran mewah,di sana semua orang sudah berkumpul termasuk Evangelista,dia seorang putri pengusaha juga walau kekayaan orang tuanya tidak sebanding dengan kekayaan keluarga Anderson.

"Wah....Tamu besar kita sudah datang hari ini,mari duduk nak,kamu semakin tampan dan dewasa saja." Ucap bram ayah dari Eva,dan istrinya juga terlihat memasang senyuman yang paling manis untuk menyambut Charles.Charels mengabaikan setiap teguran calon mertuanya itu,dia begitu jijik melihat mereka yang terlalu pandai bersandiwara di hadapan kedua orang tuanya.

"Seperti yang kita sudah rencanakan setahun yang lalu,kita akan menikahkan anak-anak kita kalau usia pertunangan mereka sudah resmi setahun,jadi menurut saya karena pertunangan mereka sudah lewat satu tahun sebulan yang lalu bagaimana kalau kita secepatnya untuk meresmikan pernikahan mereka berdua,bukan kah begitu tuan bram?" Tanya William Anderson kepada calon besannya Bram.

"Kalau saya tuan,sangat senang hati jika secepatnya mereka menikah,aku juga sudah tidak sabar ingin segera menimang cucu,hahaha."Semua orang yang di sana tampak bahagia kecuali Charles yang terlihat biasa saja.

Eva terlihat sangat bahagia sudah tidak sabar rasanya menjadi seorang istri dari Charles Anderson,sebentar lagi dia akan menyandang status istri dari konglomerat Charles Anderson,tentunya dia tidak akan pernah kekurangan uang untuk selamanya.

Setelah mereka memutuskan bahwa pernikahannya akan di lakukan sebulan ke depan,Charles langsung pamit pulang dari tempat itu karena dia sudah sangat muak melihat keluarga calon istrinya yang selalu menjilat kepada kedua orang tuanya.

Dan tidak lama juga kedua orang tuanya juga pamit dari tempat itu,sekarang tinggal lah kedua orang tua eva dan juga dirinya.

"Pa,akhirnya semua keinginan kita untuk menjadi bagian dari keluarga Anderson terkabul juga,rasanya nga sabar menunggu hari itu,kamu lihat calon menantu kita yang kaya itu,sudah kaya taman dan juga orang hebat,rasanya aku begitu bangga memiliki calon menantu seperti itu,aku bisa langsung pamer kepada teman-teman sosialita ku." Ucap Rini dengan senyum khasnya.

Pada saat ingin kembali pulang tiba-tiba Eva merasa tubuhnya tidak nyaman,dan kepalanya sangat pusing dia langsung beranjak dari kursinya lalu berlari menuju kamar mandi,Rini ibunya langsung menyusul Eva karena dia begitu khawatir dengan anak gadisnya itu.

"Hoek.....Hoek....hoek...." Eva memuntahkan seluruh isi perutnya ke dalam toilet,wajahnya dipenuhi keringat sebesar biji jagung dia tidak tau kenapa tiba-tiba dia seperti itu.

"Eva kamu kenapa,apa yang terjadi dengan mu, sekarang kita kerumah sakit mama tidak mau terjadi sesuatu denganmu,lihat wajahmu begitu pucat." Ucap mamanya sambil menarik pergelangan tangan Eva dan membawanya menemui papanya yang masih menunggu di meja makan tadi.

"Ada apa dengannya ma?"

"Aku tidak tau pa,sepertinya kita harus membawa dia kerumah sakit karena barusan memuntahkan seluruh isi perutnya,mama takut terjadi sesuatu dengannya." Ucap Rini dengan wajah yang masuk panik.

Akhirnya mereka membawa eva ke rumah sakit yang tidak terlalu jauh dari restoran,sepanjang jalan Eva masih terlihat ingin muntah,yang membuat mama dan papanya sangat panik.

"Sabar sayang,sebentar lagi kita sudah sampai,kamu yang kuat,apa mungkin kamu keracunan atau alergi?" Tanya mamanya,dia masih berfikiran positif karena eva baru saja pulang dari luar negri menyelesaikan pendidikannya.

"Dokter...Dokter.. Tolong anakku,tolong periksa anakku, apa yang terjadi dengannya, dia tidak boleh sakit dokter karena sebentar lagi dia akan di nikahi seorang konglomerat kaya raya." Ucap Rini sedikit pamer kepada seluruh penghuni rumah sakit yang sedang melhat mereka.

**** bersambung****

Terpopuler

Comments

Ny Pasaribu Boru Silalahi

Ny Pasaribu Boru Silalahi

hamil anak siapa tuh

2023-02-28

1

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

si Eva pasti hamil yah ....

2022-11-12

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ Kehidupan yang menyedihkan ~
2 bab 2 ~ Kehidupan di ibu kota ~
3 bab 3 ~ Ini rahasia kita ~
4 bab 4 ~ Namaku Rebecca ~
5 bab 5 ~ Kenapa kami bisa mirip ~
6 bab 6 ~ Angkuh ~
7 bab 7 ~ Pokus dengan tujuan ~
8 bab 8 ~ Ada rahasia ~
9 bab 9 ~ Ternyata ~
10 bab 10 ~ Sebuah rahasia ~
11 bab 11 ~Semakin dekat ~
12 bab 12 ~ Sedih rasanya ~
13 bab 13 ~ Sedih ~
14 bab 14 ~ Akhirnya aku kehilangan harta ku ~
15 bab 15 ~ Siapa dia ~
16 bab 16 ~ semakin curiga ~
17 bab 17 ~ Menjaga keluarga nyonya muda ~
18 bab 18 ~ Sentuhan lembut ~
19 bab 19 ~Keributan~
20 bab 20 ~ Merindukan nenek ~
21 bab 21 ~ Terima kasih
22 bab 22 ~ Kabar bahagia ~
23 bab 23 ~ Berlebihan ~
24 bab 24 ~ Sangat merindukan nenek ~
25 bab 25 ~ Aku takut ~
26 bab 26 ~Kemana nenek itu.~
27 bab 27 ~Rencana busuk ~
28 bab 28 ~ Dia bukan istriku ~
29 bab 29 ~ Kami tidak berbohong tuan ~
30 bab 30 ~ Bersembunyi untuk sementara ~
31 bab 31 ~ Leon sang asisten ~
32 bab 32 ~ Terpukul ~
33 bab 33 ~ Merawat orang susah ~
34 Bab 34 ~ Sadarlah untukku ~
35 bab 35 ~ Aku ingin cerai ~
36 bab 36 ~ Kamu gila ~
37 bab 37 ~ Tunggu aku sayang ~
38 bab 38 ~ Merindukan mu ~
39 bab 39 ~ Dia belum bisa menerima ku ma ~
40 bab 40 ~ Tinggallah bersama ku ~
41 bab 41 ~ Tetangga sialan ~
42 bab 42 ~ Keributan ~
43 bab 43 ~ Penjagaan ~
44 Bab 44 ~ Curiga ~
45 Bab 45 ~ Mulai bersikap tegas ~
46 bab 46 ~ Gagal lagi ~
47 bab 47 ~ Mulai berubah ~
48 Bab 48 ~ Maafkan mama ~
49 49 ~ Dimana mama ~
50 bab 50 ~ Khawatir ~
51 Bab 51 ~ Kesalahan aku apa pa ?~
52 Bab 52 ~ Kalian biadap ~
53 Bab 53 ~ Memohon ~
54 Bab 54 ~ Bram semakin gila ~
55 bab 55 ~ Kabur ~
56 Bab 56 ~ Berhasil kabur ~
57 bab 57 ~ Kehancuran keluarga Bram ~
58 Bab 58 ~ Mertua yang baik ~
59 Bab 59 ~ Berakhir bahagia ~
60 Bab 60 ~ Kebahagiaanku ~
Episodes

Updated 60 Episodes

1
bab 1 ~ Kehidupan yang menyedihkan ~
2
bab 2 ~ Kehidupan di ibu kota ~
3
bab 3 ~ Ini rahasia kita ~
4
bab 4 ~ Namaku Rebecca ~
5
bab 5 ~ Kenapa kami bisa mirip ~
6
bab 6 ~ Angkuh ~
7
bab 7 ~ Pokus dengan tujuan ~
8
bab 8 ~ Ada rahasia ~
9
bab 9 ~ Ternyata ~
10
bab 10 ~ Sebuah rahasia ~
11
bab 11 ~Semakin dekat ~
12
bab 12 ~ Sedih rasanya ~
13
bab 13 ~ Sedih ~
14
bab 14 ~ Akhirnya aku kehilangan harta ku ~
15
bab 15 ~ Siapa dia ~
16
bab 16 ~ semakin curiga ~
17
bab 17 ~ Menjaga keluarga nyonya muda ~
18
bab 18 ~ Sentuhan lembut ~
19
bab 19 ~Keributan~
20
bab 20 ~ Merindukan nenek ~
21
bab 21 ~ Terima kasih
22
bab 22 ~ Kabar bahagia ~
23
bab 23 ~ Berlebihan ~
24
bab 24 ~ Sangat merindukan nenek ~
25
bab 25 ~ Aku takut ~
26
bab 26 ~Kemana nenek itu.~
27
bab 27 ~Rencana busuk ~
28
bab 28 ~ Dia bukan istriku ~
29
bab 29 ~ Kami tidak berbohong tuan ~
30
bab 30 ~ Bersembunyi untuk sementara ~
31
bab 31 ~ Leon sang asisten ~
32
bab 32 ~ Terpukul ~
33
bab 33 ~ Merawat orang susah ~
34
Bab 34 ~ Sadarlah untukku ~
35
bab 35 ~ Aku ingin cerai ~
36
bab 36 ~ Kamu gila ~
37
bab 37 ~ Tunggu aku sayang ~
38
bab 38 ~ Merindukan mu ~
39
bab 39 ~ Dia belum bisa menerima ku ma ~
40
bab 40 ~ Tinggallah bersama ku ~
41
bab 41 ~ Tetangga sialan ~
42
bab 42 ~ Keributan ~
43
bab 43 ~ Penjagaan ~
44
Bab 44 ~ Curiga ~
45
Bab 45 ~ Mulai bersikap tegas ~
46
bab 46 ~ Gagal lagi ~
47
bab 47 ~ Mulai berubah ~
48
Bab 48 ~ Maafkan mama ~
49
49 ~ Dimana mama ~
50
bab 50 ~ Khawatir ~
51
Bab 51 ~ Kesalahan aku apa pa ?~
52
Bab 52 ~ Kalian biadap ~
53
Bab 53 ~ Memohon ~
54
Bab 54 ~ Bram semakin gila ~
55
bab 55 ~ Kabur ~
56
Bab 56 ~ Berhasil kabur ~
57
bab 57 ~ Kehancuran keluarga Bram ~
58
Bab 58 ~ Mertua yang baik ~
59
Bab 59 ~ Berakhir bahagia ~
60
Bab 60 ~ Kebahagiaanku ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!