Bab 4 Cintai Aku, Istriku!

Satu minggu kemudian.

Airin telah bersiap untuk pergi ke luar kota, dirinya ingin bertemu dengan klien yang kebetulan berada di kota B.

"Apa semuanya sudah selesai?" Airin bertanya kepada sang sekertaris.

"Sudah, Bu. Semua dokumen telah saya bawa."

"Bagus, ayo kita pergi sekarang sebelum kemalaman sampai di kota B."

Sekertaris bernama Dita mengangguk dan mereka berdua langsung pergi menuju mobil Airin.

Mobil pun melaju dengan Pak Rohman yang menjadi sopir pribadi mereka.

****

Cafe Jan's.

Eza telah bersiap untuk menyanyi malam ini, dirinya di kontrak spesial oleh salah satu petinggi agar menyanyikan lagu disaat sang petinggi mengadakan pertemuan.

"Kak, kamu udah selesai sholat nya?" Nur menghampiri Eza yang sedang melipat sajadahnya.

"Menurut kamu gimana? Aku sedang melipat sajadah dan itu tandanya aku sudah selesai sholat." Eza tersenyum tipis.

"Kak, aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Nur berbicara dengan nada serius.

"Katakan Nur, ada apa?" Eza berjalan untuk duduk di sofa yang tak jauh dari ruang sholat.

"Apa kamu tidak berniat untuk mencari seorang kekasih?" Nur bertanya ketika mereka telah duduk di sofa.

Eza melirik Nur sekilas.

"Aku belum terlalu memikirkan hal itu, Nur."

"Tapi bukannya usia kamu itu sudah pas untuk menjalankan bahtera rumah tangga, kak?"

"Huft! Aku masih ingin fokus dengan karirku, Nur. Ya meskipun saat ini aku baru menjadi penyanyi panggilan, tapi siapa tahu ke depannya aku bisa menjadi penyanyi terkenal. Rencana Allah tidak ada yang tahu, begitupun dengan jodoh."

Hati Nur terasa adem dan nyaman ketika Eza membawa nama Allah, Eza adalah sosok pria yang sangat penyayang juga sholeh.

"Maaf sebelumnya, Mas. Jika kamu sudah berniat untuk menikah, aku mau kok menjadi istri kamu."

Jantung Nur berdegup dengan kencang, dia gugup dan pemasaran dengan jawaban Eza untuk pertanyaannya ini.

"Nur, aku sudah menganggapmu sebagai adikku sendiri. Bagaimana mungkin aku akan menikahi kamu?" Eza menggeleng dan tersenyum tipis.

"Hanya itu kak? Di setiap waktu kita selalu bersama dan kamu benar hanya menganggap aku sebagai adik?" Nur bersedih, hatinya saat ini seperti teriris oleh pisau tajam, bisa di rasakan tapi tidak tidak terlihat.

"Maaf sekali, Nur. Aku memang benar tidak memiliki perasaan yang lebih padamu. Aku harap kamu mengerti dan jangan memaksakan kehendak." Eza beranjak dari sofa dan mengelus pucuk kepala Nur sejenak lalu dia pergi dari ruangan itu.

Setelah Eza pergi, tanpa permisi air mata langsung menetes di kedua pipi mulus milik Nur.

"Rasanya sesak sekali, ini sangat sakit tapi tidak berdarah. Hiks, kenapa kak Eza tidak bisa mencintai aku? Apa kurangnya aku?" Nur menutupi wajah menggunakan kedua telapak tangannya.

****

Mobil yang Airin naiki telah sampai di parkiran hotel xxxxx.

Airin turun dari mobil dengan Dita yang berjalan di belakangnya membawa tas milik Airin.

Setelah mengambil kunci kamar dari resepsionis, Airin langsung menuju kamar VVIP miliknya karena saat ini tubuhnya sangat lelah dan butuh istirahat.

"Dita, pukul delapan malam nanti kamu datang ke kamar saya. Kita akan makan malam diluar bersama dengan partner yang akan menanamkan sahamnya di perusahaan AM GROUP."

"Baik, Bu." sahut Dita paham.

Airin mengambil tas yang penuh dengan dokumen penting lalu dia masuk ke dalam kamarnya.

Sesampainya di dalam, Airin langsung merebahkan diri di atas ranjang.

"Huft! Lelahnya, aku mengantuk sekali tetapi jika nanti aku tidur, pasti akan telat bertemu dengan Tuan Roy." Airin memijit pelipisnya yang terasa berdenyut diakibatkan rasa ngantuk yang mendera.

Drrt Drtt

Airin melirik ponselnya yang berada di atas ranjang.

"Okta?"

Airin segera menjawab panggilan telepon dari sang sahabat.

"Halo, Ta. Ada apa?" Airin menempelkan ponsel di telinga.

📲" Rin, Lo lagi di luar kota ya?"

'' Kok Lo bisa tau?"

📲"Tadi gue baru aja dari rumah lo, dan nyokap Lo bilang kalau Lo lagi ada tugas di luar kota."

"Iya, gue ada di kota B. Hari ini mau mengadakan makan malam bersama dengan klien sekaligus membicarakan tentang kerja sama perusahaan."

📲"Lo kok gak ngajakin gue sih? Kita 'kan harusnya bisa sekalian jalan-jalan, healing bestie healing." Okta merajuk dari seberang sana.

"Ck! Gue mana kepikiran elo, Ta. Lagian gue kesini 'kan memang untuk sebuah pekerjaan."

📲"Ya tapi harusnya lo 'kan mengajak, gue. Udah gini aja, sekarang Lo bilang elo ada di hotel mana? Besok pagi, gue bakalan jemput elo di kota B."

"Aduh, gak perlu deh Ta. Setelah urusan gue selesai, gue langsung pulang kok."

📲"Gue gak mau dengar alasan, Lo. pokoknya besok pagi gue bakalan jemput Lo di kota B, awas kalau Lo pulang duluan sebelum nungguin gue."

Airin menghela nafas kasar.

"Ya udah, terserah elo deh." akhirnya Airin pasrah dengan keputusan Okta.

Setelah mengatakan say good bye, Airin langsung memutuskan panggilan. Dirinya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya dan saat jam sudah menunjukkan pukul 19.20 wib, Airin bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

**TBC

HAPPY READING

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGANNYA, TERIMA KASIH BANYAK 🙏**

Terpopuler

Comments

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

sabar ya Nur jodoh ada ditangan Allah

2022-11-09

0

💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ

💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ

cinta memang nggak bisa dipaksakan nur....yg sabr ya

2022-11-03

0

☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓

☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓

sabar ya nur ,, cinta memang tidak dapat di paksaka

2022-11-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!