Bule 4

Sudah enam tahun ini Arya sang ayah tidak pernah memperlihatkan batang hidungnya atau sekedar bertanya tentang keadaan mereka, padahal mereka masih tinggal di kota yang sama. Arya benar-benar seolah membuang Ara, kedua adik, dan bundanya. Semua Arya lakukan tanpa sedikitpun rasa bersalah. Terkadang Ara sangat menyesal terlahri dari benih ayah seperti Arya. Seorang pria yang hanya bisa menabur benih tanpa bertanggung jawab.

Bukankah tidak ada yang namanya mantan anak? Namun sikap Arya pada Ara dan kedua adiknya seakan-akan mereka bukan anak kandung Arya dan itu sangat menyakiti Ara. Ara cukuo bersyukur saat kedua adiknya sangat jarang bertanya tentang sosok ayah, karena Ara bahkan tidak sudi membahas tentang ayah mereka. Apa yang Arya lakukan mendapat balasan yang sama dari Ara dan keluarganya, Ara tidak akan mengemis pada ayahnya, Ara akan membuktikan jika mereka bisa hidup dengan layak tanpa Arya.

Ara tidak bisa menahan buliran bening itu, alhasil kini pipinya basah karena air mata itu turun deras tanpa izinnya.

Ayah yang seharusnya menjadi cinta pertama seorang gadis dan selalu ada di dalam hidup, melindungi dan memberinya kenyamanan, justru sebaliknya. Ayah menjadi musuh pertama, tidak melindungi, dan memberikan kesengsaraan yang tidak berkesudahan hingga detik ini. 

Entah kapan Ara bisa memaafkan Arya. Dia benar-benar tak bisa menoleransi jika seorang pria berselingkuh, terlebih setelah itu meninggalkan keluarga pertamanya dan memilih hidup dengan keluarga baru yang ternyata selama ini disembunyikannya. Pengkhianatan tanpa penyesalan yang dilakukan oleh Arya.

"Aku benci semua ini! Aku sangat membenci kamu!" teriak Ara, air matanya terus merembes keluar.

"Dia ayahku, bukan ayahmu." Ucapan Sherly waktu itu juga terngiang-ngiang di telinga Kyra. Jika saja ayahnya bersuara dan mengatakan jika dirinya adalah ayah dari mereka, maka rasa sakit Ara tidak akan begitu sakit. Namun, sang ayah tak bersuara seakan mengiyakan ucapan Sherly yang mengatakan jika Arya hanya ayahnya.

Hati Ara kembali teriris ketika bayangan-bayangan masa lalu mengenai Diana yang selalu murung tapi berpura-pura ceria ketika di depannya. Padahal Ara tahu, setiap malam bundanya itu selalu menangis, tapi tanpa suara. Ara tahu itu karena dirinya ketika masih remaja selalu tidur di samping Diana dan mulai mengerti akan situasi yang terjadi.

Diana memang wanita yang tegar dan kuat, tapi tetap saja, dia sebetulnya lemah dan belum bisa menerima semuanya dengan ikhlas. Tidak pernah bisa dibayangkan bagaimana rasanya jika pria yang sudah menjadi pujaan hati selama belasan tahun malah mendua dan mengajak istri keduanya ke rumah, lalu membuang istri pertama sembari mencaci jika dia tidak pernah mencintainya. Sakit, jelas itu hal yang menyakitkan yang akan sangat sulit untuk dilupakan.

Ara yang tengah mengemudikan mobil memutuskan untuk menepi, dia takut jika menangis seperti itu maka pandangannya kabur dan sesuatu terjadi di perjalanan. Ara mengeluarkan semua isakan tangisnya, sembari mengatur napas supaya segera reda.

Dirinya mengambil botol minum, kemudian meneguk air itu perlahan. Dia berusaha menumbuhkan mindset baru yang menyenangkan supaya bisa terbebas dari semua tangisan pagi ini.

TING!

Sebuah notifikasi berbunyi, membuat ponsel Ara menyala. Ara menghapus air mata dan mengambil ponselnya. Dia tersenyum getir melihat sebuah chat yang dikirim seseorang padanya. Antara senang karena bisa menghabiskan hari dengan kepuasan dan nikmat dunia, atau melarat karena tindakan itu bukanlah sesuatu yang terpuji, justru dilaknat oleh Tuhan.

"Aku tiba di Jakarta pukul delapan malam, kamu harus ada di tempat sebelum aku datang, aku tidak suka menunggu."

Dengan tangan sedikit gemetar, Ara membalas pesan itu. "Oke, Sayang," tulisnya disertai emoticon mesra.

Setelah membalas chat, Ara menyimpan ponselnya kemudian melanjutkan perjalanan ke salon, meski kini air matanya sudah tidak turun seperti tadi, tapi detakan jantungnya terus berdetak kencang karena malam nanti dia akan kembali melakukan kegiatan yang tidak terpuji. Menambah sebab dan tiket untuknya masuk neraka suatu saat nanti.

"Bersiap lah, Ara. Nikmat dan dosa menantimu," gumamnya tertawa sendu.

Terpopuler

Comments

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

apakah pekerjaan Ara sebagai istri simpanan 🤔🤔

2023-03-06

0

Kejora

Kejora

aku sedih baca ceritanya

2022-12-24

1

rain03

rain03

ayah nya jahat banget sih 😥

2022-11-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!