Bule 5

Salon Ara hari ini begitu ramai, banyak pelanggan dan customer baru yang berdatangan. Membuat Ara sedikit sibuk meski sudah mempunyai lima pegawai.

Ara menampakkan keceriaan dan sifat ramahnya ketika melayani pelanggan. Dia mengajak mereka mengobrol, berbagi cerita seru, dan tertawa bersama. Membuat para pelanggan menyukai pelayanan di salon Ara karena pemilik dan lima pegawainya ramah serta asyik, membuat siapa pun akan nyaman berada di sana.

Gadis dua puluh tahun bernama Ara ini sangat lah pandai menyembunyikan kesedihannya, Ara sangat profesional, ketika berada di salon, maka dirinya berubah menjadi seorang gadis muda yang sangat ceria dan menyebar aura positif kepada orang lain. Membuat kecantikannya semakin terlihat sempurna. Tak pernah sekalipun Ara menangis atau memperlihatkan kesedihannya.

Orang-orang yang melihat Ara pasti akan selalu berpikir jika hidup Ara begitu sempurna, tanpa mereka ketahui apa yang ada di dalamnya.

Ara begitu pandai menutupi dukanya, sementara, ketika sudah sendiri, dia akan menangis dan meratapi kehidupannya yang begitu nahas. Bahkan dalam tidur pun, Ara akan diselimuti kesedihan.

Yang membuat Ara selalu melamun ketika sendiri ialah dia selalu teringat dengan masa lalu. Masa di mana Ayahnya mengusir Bunda mereka dari rumahnya sendiri. Rumah yang menjadi tempat tinggal Bundanya sejak lahir, rumah yang memberikan banyak kenangan dan kebahagiaan.

Ketika Ayahnya membawa seorang wanita dan anak seusianya dan mengaku jika itu istri dan anaknya, menjadi awal kesedihan Ara terlebih Diana. Dengan rasa tidak bersalah, ayahnya datang membawa hasil selingkuhannya itu ke rumah, Ayah Ara dengan mudah menceraikan Bundanya, karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi meski Bundanya sudah memelas pada ayahnya, akhirnya Bunda dan Ayah Ara tetap saja bercerai.

Diana mengusir Arya untuk keluar dari rumah, karena itu merupakan rumah miliknya hasil peninggalan orang tuanya.

Namun, pria bernama Arya yang rakus itu malah mengatakan jika harta peninggalan ayahnya Diana—kakeknya Ara—semuanya sudah berubah nama menjadi miliknya.

Ucapan Arya membuat Diana amat syok, masalah seakan datang berubi-tubu padanya. Arya berhasil mengelabui Ayah Diana sehingga harta itu semuanya kini beralih tangan. Arya memang menantu kesayangan orang tuanya Diana. Dulu Diana dijodohkan dengan Arya karena orang tuanya terobsesi untuk memiliki menantu seperti Arya. Namun, justru hasil perjodohan itu menjadi boomerang bagi Diana. Pria baik pilihan mendiang orang tuanya malah berubah menjadi pria iblis yang berhasil membuatnya menderita hingga sekarang.

Diana depresi setelah Arya mengusirnya, tepat di hari ulang tahun Ara dan hari ketiga kematian ayahnya. Diana benar-benar mencintai suaminya dan tidak pernah membayangkan akan berpisah seperti itu. Selama ayahnya Diana masih hidup, Arya selalu memberikan cinta yang begitu banyak pada Diana, membuatnya merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia.

Namun, semua itu hanyalah fatamorgana, karena dia rupanya aktor dalam drama dan berperan sebagai antagonis yang memberikan kesedihan pada Diana sang tokoh utama.

Terpaksa Ara yang sejak kecil bercita-cita ingin sekolah di luar negeri mengambil jurusan kecantikan itu tidak bisa dia realisasikan. Dirinya tumbuh menjadi gadis yang harus tumbuh dewasa di usianya yang masih remaja, karena Ara menjadi saksi dari semua penderitaan Bundanya.

Ara bersyukur karena setidanya Ara dan ibunya punya tabungan sendiri, Ara menggunakan tabungan miliknya serta tabungan peninggalan neneknya—yang diberikan almarhum kakeknya pada Ara tidak diketahui oleh Arya. Ara menggunakan semua itu untuk kehidupan sehari-hari mereka.

Ara yang manja berubah menjadi gadis yang mandiri serta menjadi tulang punggung karena Diana benar-benar depresi setelah ditinggal oleh suaminya.

Ara menghabiskan uang untuk pengobatan Diana agar bisa konsultasi dengan psikiater, Ara tak mau depresi Diana berkepanjangan hingga makin parah.

Alhasil, karena kondisi keuangan yang tak memungkinkan untuknya sekolah ke luar negeri, Ara pun memutuskan untuk lanjut ke SMK yang ada di daerahnya saja, melanjutkan sekolah dengan berusaha dengan sungguh-sungguh agar ilmu terakhir dari jenjang sekolah yang dia dapatkan menjadi berguna untuk masa depannya.

Hingga waktu terus berlanjut, Diana semakin sehat, dia bisa sembuh dari fase depresinya, sehingga dia bisa kembali mengurus anak-anaknya, terkhusus si kembar yang masih sebelas tahun itu.

Sebelum kembali masuk ke masa lalu yang semakin berlalu-lalang di kepala Ara, Ara memutuskan untuk mengajak kembali mengobrol pelanggannya supaya dia bisa lupa sebentar mengenai masa lalu yang selalu saja menyesakkan itu.

Ara tak mau air matanya justru turun di tengah-tengah dia sedang bekerja, karena itu hanya akan membuat orang bertanya-tanya dan melihat sisi lemah Ara. Hal yang tidak pernah ingin Ara tunjukkan.