Pukul 16.00 WIB
Pesawat yang ditumpangi Wisnu Adhikara mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Wisnu bergegas berjalan ke arah pintu keluar bandara. "Masih ada waktu satu jam sebelum jam pulang kantor Celia, semoga jalanan Jakarta sore ini bersahabat" ujar Wisnu yang bicara sendiri sambil berjalan. Wisnu memang tidak membawa tas pakaian, karena memang keluarganya ada di Jakarta dan malam ini ia akan menginap di apartemen yang diberikan ayahnya saat ia kuliah. Disana masih ada baju-baju dan perlengkapannya yang sengaja ditinggalkan, agar apabila ia sedang ke Jakarta tidak perlu membawa pakaian lagi.
Tiba di pintu keluar Wisnu langsung mengambil antrian untuk menaiki taksi yang berjejer disana. Setelah menunggu selama 5 menit, taksi yang dinaiki Wisnu bergerak meninggalkan area Bandara menuju kawasan Slipi, dimana kantor Celia berada.
"Rasanya kaya mau kencan pertama aja nih" kata Wisnu dalam hati sambil memegang dadanya yang berdebar kencang. Dia sudah tidak sabar bertemu dengan Celia, selain karena rindu yang tertahan, juga ia masih mengharapkan keajaiban atas hubungannya dengan Celia.
Tepat pukul 17.00 taksi yang ditumpangi Wisnu tiba di loby perkantoran dimana kantor Celia berada. Wisnu segera turun dan menuju ke ruang tunggu yang ada di loby gedung tersebut. Wisnu mengambil tempat tepat di depan lift, dimana ia yakini Celia pasti keluar dari salah satu lift tersebut.
Sementara itu di kantor Celia sedang terjadi keriuhan. Celia dan anak buahnya sedang bersiap untuk pulang bersama karena akan berkaraoke dan makan malam bersama. "Ayo dong buruan Sa, kaya mo ngelenong aja" teriak Aldo pada Sasa yang sedang berdandan di mejanya. "Iya bawel, gw kan siap-siap, siapa tau ketemu jodoh gw nanti di tempat karaoke" kata Sasa sambil memoles lipsticknya. "Dasar ganjen" kata Aldo lagi. Sasa hanya meledek Aldo dengan menjulurkan lidahnya. "Bweee" kata Sasa.
"Udah yuk, kita turun barengan aja biar ga tunggu-tungguan" kata Celia, sang pemilik acara. "Kita satu mobil aja ya mba Cel?" tanya Diana. "Iya, naik mobil gw aja, nanti pulangnya gw drop kalian lagi disini, kan ngelewatin juga nanti pas pulang" jawab Celia. "Siap mba" seru yang lain kompak.
Celia dan para sahabatnya pun menuju lift untuk turun. Mereka berjalan sambil bercanda dan tertawa-tawa. Sampai ketika lift sudah sampai di lantai dasar dan terbuka.
"Silahkan Ibu Manajer" kata Dicky sambil mempersilakan Celia keluar lift duluan. Celia pun melangkah keluar lift dan terpana melihat seseorang yang duduk sambil menatapnya.
"My Wish" dalam hati Celia. Wisnu pun berdiri dan melangkah ke arah Celia sambil tersenyum. "Ayank" kata Wisnu sambil merengkuh Celia ke pelukannya dan mengusap kepala Celia. Ia tidak memperdulikan keadaan loby yang sedang ramai saat itu. Yang Wisnu tahu bahwa ia sangat bahagia bisa bertemu Celia.
Celia pun hanya bisa terdiam saat Wisnu memeluknya. Ia ragu haruskah membalas pelukan itu atau melepaskannya. Wisnu yang tersadar jika Celia tak membalas pelukannya langsung melepaskan Celia dan menatapnya.
"Aku kangen" kata Wisnu sambil menatap wajah Celia. Celia pun menatap Wisnu dengan pandangan berkabut, ada rasa rindu yang membuncah di hatinya namun juga ada perasaan sedih dan sakit karena ia tahu semua ini akan segera berakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments