bab 5

ulangan berjalan dengan lancar, kertas yang sudah di kerjakan kumpulkan di atas meja Bryan..

Bryan menilai satu demi satu ulangan anak anak, saat tertera nama tyara Diningrat Bryan senyum menggembang, entahlah kenapa dia tersenyum melihat nama tyara Diningrat..

"saya akan membacakan nilai terbaik ulangan bahasa Indonesia"

semua murid antusias mendengarkan ucapan demi ucapan Bryan

"nilai terbaik jatuh kepada tyara Diningrat, selamat tyara nilai kamu 100" ucap Bryan me menatap wajah cantik tyara

"trimakasih pak" senyum manis ke arah Bryan

semua siswa bersorak mengucapkan selamat ke tyara, sudah biasa tyara selalu mendapat nilai terbaik di kelasnya..

teng teng teng !!!

"pelajaran selesai, di sambung nanti Sekarng waktunya istirahat, selama istirahat anak anak" ucap Bryan sambil menutup laptop di hadapannya..

setelah siswa keluar untuk membeli makanan di kantin atau hanya sekedar bercanda gurau bersama teman teman..

sebelum melangkah keluar kelas, tyara menghampiri Bryan ke depan, mengucapkan terimakasih..

"kenapa kamu mengucapkan terimakasih, kamu memang mengerjakan soal dengan benar semua"

tyara hanya tersenyum kecut, ke arah Bryan tidak menjawab lagi ucapan yang terlontar dari Bryan..

"iiiihh, dasar pak Bryan nyebelin !!" gumam tyara

tanpa di sadari Bryan jalan di belakang tyara, sangat jelas sekali yang tyara bilang..

"siapa yang nyebelin, anak nakal"

Deeeg !!

jantung tyara seakan berhenti berdetak, suara yang sangat dia kenali, mendengar yang tyara katakan..

"eem, itu pak teman teman aku nyebelin, tidak menungguku" menoleh ke Bryan

"telinga saya masih normal" berlalu meninggalkan tyara yang masih mematung

"hiiihh, kalo saja dia bukan guruku akan ku remas remas" batin tyara

Luna menghampiri tyara yang masih mematung, sahabat tyara dari tadi menunggu di kantin tapi setelah mereka sudah memesan makanan hingga menyantapnya mengapa tyara belum juga datang..

Luna berinisiatif untuk menjemput tyara, takut dia kenapa kenapa, saat Luna menghampiri tyara,ternyata tyara masih mematung di depan ruang kantor..

"woy" Luna menepuk pundak tyara

"astaga Luna, kamu ngagetin" mencubit lengan Luna

"auwww, sakit woy !!

"salah siapa coba ngegetin aku.."

"lagian suruh siapa bengong di depan kantor, ngintipin pak Bryan ya? uhuy !!

"apaan sih" membulatkan mata

"pak Bryan di cariin tyara nih" dengan Suara lantang

"lunaa !!" tyara menarik Luna menjauhi kantor membekam mulut Luna

tyara menyeret tangan Luna sampai ke kantin, ketiga sahabatnya saling pandang,

"kenapa mulut Luna kamu bungkam Ra? tanya Renata

"masak dia bilang kalo aku nyariin pak Bryan, gak banget" melepaskan tangan dari mulut Luna

"lagian gak papa lagi, siapa tau pak Bryan keluar beneran menemui kamu" hahahhaha ucap Reni

"apaan sih kalian, mana makanan aku" menarik kursi untuk di duduki

"itu sudah dingin, lagian kamu lama banget" ucap renata

"gak tau nih, kalo ada pak Bryan rasanya aku ingin berdekatan dengan dia" ucap tyara sambil menyantap bakso

"jangan jangan kamu beneran suka sama pak Bryan Ra? hati hati saingan kamu banyak kakak kelas yang sok cantik" hahahha ucap Luna

"mungkin si, aku mulai menyukainya, ya meskipun sifatnya sedingin kutup Utara" hahahhaha balas tyara dengan tawa mengembang

sesudah mereka makan, Luna berencana ingin mengajak sahabatnya ke taman sekolah, di sana banyak murid yang lagi bercanda gurau, berpacaran, ngemil makan ringan, berbincang ada juga yang lagi belajar..

teng teng teng

jam istirahat Hanis, waktunya masuk kelas, semua murid masuk ke dalam kelas masing masing..

pak Bryan datang membawa laptop berjalan ke meja guru, tyara terus memandangi wajah tampan Bryan,

"kapan aku bisa mencairkan kutub Utara yang sekarang sedang memperjelaskan pelajaran IPA" batin tyara senyam senyum ke arah pak Bryan yang ada di depan

"hus, fokus Ra jangan senyam senyum kek orang gila gitu" ucap Renata

"aku memang di buat gila sama pak Bryan"

"udah gak waras emang" Renata menggelengkan kepala

"semua udah jelas apa yang saya sampaikan? ucap Bryan

"sudah pak" jawap semua siswa

"bagus, sekarang buka halaman lima lima, kerjakan soal itu, saya tunggu duabelas menit di mulai dari sekarang"

semua siswa mengerjakan tugas yang di berikan oleh pak Bryan..

duabelas menit berlalu, Bryan menyuruh mereka mengumpulkan tugas ke meja depan.. semua menunggu nilai yang di berikan oleh Bryan..

sebelum Bryan menilai, bel sudah berbunyi artinya anak anak boleh pulang, Bryan segera menutup semua buku yang ada di meja untuk penilaian tugas bisa kerjakan di rumah..

semua siswa sudah keluar kelas, tyara menghampiri Bryan yang masih sibuk beres beres,

"ada yang bisa saya bantu pak?" ucap tyara ramah

"tidak usah saya bisa sendiri" sinis Bryan

"baik pak, saya duluan pak" tyara berlalu meninggalkan Bryan

tyara berlari mengejar tiga sahabatnya yang sudah duluan menuju parkiran, seperti biasa banyak kakak kelas menunggu Bryan keluar dari kelas..

mereka hanya ingin pedekate kepada guru tertampan di sekolah ini, bahkan siswa laki laki tertampan pun kalah oleh pesona Bryan..

"dasar genit" ucap tyara memonyongkan bibir pinknya

"memangnya kamu tadi tidak seperti itu?" ucap Luna

"tidak dong,akukan hanya menyapa dengan sopan, kalo mereka si arogan" sinis Tyara

"udahlah terima aja cintanya ferel dia tidak kalah tampan dari pak Bryan" ucap Renata

"iya Ra, biar kamu gak jomblo" ucap Reni

"mau gimana lagi, aku tidak ada perasaan apa apa sama ferel"

"yaudah, kita berpisah di sini, dadah semuanya" tyara melambaikan tangan kearah tiga sahabatnya

mereka memang di jemput oleh sopir masing masing, mereka semua anak orang kaya raya, tidak heran lah ya, mereka selalu antar sopir pribadi..

sesampainya di rumah, tyara langsung masuk kekamar mandi, ganti baju, membaringkan tubuh di atas kasur..

"wuh, enaknya nih badan setelah seharian duduk di kursi" ucap tyara sambil membuka ponsel

****

Bryan sudah sampai rumah, hari ini jadwal kuliah masih ada setengah jam lagi, lumayan buat bersih bersih badan,

"eeh, anak mamah paling cakep sudah pulang" ucap mamah Bryan

"udah mah"

"bersih bersih dulu sana gih, abis itu makan siang dulu"

"iya mah" Bryan berjalan menuju kamar

Bryan bergegas mandi, ganti pakaian untuk berangkat ke kampus, sesudah semua beres Bryan menuju ruang makan..

"gimana tadi nak mengajar disekolah? tanya mamah Elma

Elma adalah nama mamah Bryan

"tadi lancar dong mah, tapi ya itu mah biasa banyak yang kecentilan sama Bryan, gak di kampus gak disekolahan sama saja"

",sabar nak, resiko menjadi orang tampan"

"iya sabar, nanti aku beli lagi deh sabarnya"

"dasar ya anak mamah ini kadang kadang" mengusap lembut rambut Bryan

setelah selesai makan, Bryan bergegas berangkat kekampus, kali ini Bryan tidak mengendarai motor gedenay, tapi mobil mewah milik Bryan juga..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!