bab 4

Luna dan Reni mereka ikut makan malam bersama keluarga tyara, sesudah makan malam mereka melanjutkan membahas tentang ulangan besok..

sesudah belajar mereka melanjutkan mengobrol di depan kolam renang, denah sebuah cemilan, jus strawberry..

"aku rasa, pak Bryan memang tampan"

ucapan tyara membuat Reni menyemburkan minuman yang iya minum..

"kemana saja kamu Ra" ucap Reni

"yaelah, baru sadar kamu" ucap Luna

tyara menutup wajah dengan kedua tangan, ada yang aneh setiap mengingat wajah Bryan yang sangat tampan..

"kamu kenapa Ra?"

"gak papa kok" wweek

"helleh, Palingan juga lagi memikirkan pak Bryan" hahahhaha ledek Reni

"kaya kalian gak aja, uuuuu"

"kita balik ya Ra,udah malam" ucap Luna

"yuk lun, kita balik, makasih ya Ra" ucap Reni mengambil tas

mereka bergegas pulang, tyara masuk ke kamar, tyara membuka Instagram miliknya berniat ingin kepoin Instagram Bryan..

"astaga, pak bryan kamu sangat tampan sekali" ucap tyara terus melihat foto foto Bryan..

tok tok tok !!

"masuk saja bik"

glek !!

pintu terbuka, bibik masuk membawa pakaian yang sudah di setrika..

"nyonya kenapa senyam senyum sendiri gitu"

"bik sini, liat deh" tyara menunjukan foto Bryan

"ini siapa nyah? tampan sekali nyah, lebih tampan dari tuan muda diaz, sama tuan muda Fariz, padahal mereka sudah sangat tampan, kenapa dia lebih tampan dari tuan muda" ucap bibik masih terpana melihat foto Bryan

"dia guruku bik, aslinya dia lebih tampan"

"kalo bibik betah di sekolahan kalo gurunya tampan seperti ini" menggelengkan kepala

"udah sana bik, nanti gak bisa tidur terbayang bayang wajah pak Bryan" tyara menutup ponsel

bibik menata pakaian ke lemari, tyara masih kepoin Instagram Bryan..

"bik, besok saya di bangunin pagi ya? saya mau berangkat ke sekolah lebih awal"

"ciee si nyonya, mau pdkt sama pak Bryan ya? ledek bibik

"bibik tau ajh, tutup pintunya ya bi, saya mau tidur dulu"

"iya nyah"

*******

matahari tampak di ufuk timur, tyara sudah siap berangkat sekolah, seperti biasa tyara tampak ayu..

setibanya di parkiran, tyara membuka pintu mobil berjalan menuju ruang kelas, di sebrang sana, tyara melihat pak Bryan turun dari motor gedenya, membuka helm, membuka jaket, membenarkan rambut yang sedikit berantakan..

"astaga, dia tampan sekali" ucap tyara

siswa perempuan, menunggu Bryan lewat, mereka tampak centil sekali, ada yang menyapa, bengong, bahkan ada yang histeris..

tyara berjalan di belakang Bryan, parfum yang di pake Bryan seakan menghipnotis langkah tyara..

Bryan masuk ke kantor sekolah, sebelum masuk ke ruang kelas, tyara yang masih mencium aroma parfum Bryan mengikuti sampai ke dalam kantor..

"tyara kenapa kamu ke sini? ucap salah satu guru

"eeem sa-saya, anu itu gak jadi buk" tyara memandang wajah tampan Bryan

"ada ada aja,itu anak" ucap Bu guru

Bryan hanya tersenyum kecut ke arah tyara..

"iis, jangan membuat aku lebih gila pak Bryan, dengan senyuman sombongmu itu" batin tyara

tyara bergegas ke ruang kelas, di sana sudah ada Renata,

"tyara, tumben banget udah berangkat"

"ssstttt"