Blue yang masih menjadi pelajar, dan sebentar lagi akan lulus. Ia berlatih bela diri di tempat yang sudah ia sembunyikan. Tidak ada yang mengetahui hal itu termasuk keluarganya sendiri. Blue tidak ingin keluarga nya melarang, saat tahu dirinya belajar sesuatu yang berat.
"Kak, apa aman waktu kak Valen kesini? Tidak ada yang tahu tempat ini kan, kak?" Tanya Blue yang selalu memastikan jika gurunya itu tidak ketahuan siapapun, saat ke tempat rahasia miliknya.
"Kamu cukup berlatih tanpa berpikir yang macam-macam Sky, setiap pertemuan kita hanya itu yang selalu kamu tanyakan." Jawabnya dengan membuka pakaian luarnya, ia hanya menyisakan singlet tanktop dengan legging. Blue juga demikian, ia melepas pakaian sekolahnya dengan hanya menyisakan celana pendek dan tanktopnya.
Mereka berdua memulai nya dengan pemanasan terlebih dahulu, sebelum latihan seperti biasanya.
"Sky, kamu harus lebih bisa menembakkan peluru ke tengah buah itu." Tunjuknya pada buah yang sudah ia simpan di atas balok kayu.
"Bukannya aku sudah bisa?"
"Bisa. Tapi hanya menjatuhkan nya, tidak menembaknya tepat di tengah." Jawab Valencia menatap tajam Blue.
"Gampang lah kak, hanya tepat di tengah buah 'kan?" Tanya Blue dengan kepercayaan dirinya yang tinggi. Blue langsung mencoba untuk menembak buah itu, ia fokus dan konsentrasi.
Doorrr....
Valencia melirik Blue sebentar, sebelum dirinya melihat hasilnya. Tepat di tengah buah, atau hanya melewati buahnya.
Valencia membawa buah itu ke hadapan Blue, agar dia bisa melihat hasil nya.
"Lumayan ada kemajuan, walaupun sebelumnya hanya menyenggol dan sekarang sudah melukai buahnya sedikit." Memuji kinerja Blue yang semakin meningkat, walaupun tidak sesuai dengan yang di harapkan.
"Aku kira akan ke tengahnya, tapi kenapa tidak." Blue tampak sedih karena tidak berhasil.
"Sekarang saatnya kamu mencoba memanah seperti tadi, Sky." Valencia memberikan panahnya pada Blue, ia akan melihat saat Blue memanah.
"Aku yakin gak bisa, tapi harus percaya." Blue tidak percaya diri lagi saat buah yang tadi juga tidak bisa ia menembaknya.
"Kamu itu harus yakin, kalau kamu gak yakin semua nya akan sia-sia Sky."
"Aku udah berusaha kak, tapi masih saja belum maksimal." Ucapnya terlihat lesu.
"Semua butuh proses, kamu jangan menyerah begitu saja. Ini hanya permulaan. Kalau kamu mau hentikan, dari sekarang aja kita hentikan semua latihan yang kita lakukan dari lama."
Mereka duduk di lantai sambil selonjoran, Blue menatap Valencia, ia berpikir lagi kalau ia berhenti sekarang akan sia-sia semua yang dilakukan nya dari lama.
"Aku gak mau berhenti kak, aku harus lanjutkan semua ini. Aku yang memilih untuk belajar beladiri dan mengetahui memakai senjata. Jadi aku harus lanjutkan agar tidak sia-sia." Ucapnya yakin.
"Gitu dong, aku sebagai pelatih kamu juga masih terus belajar Sky. Jangan kamu pikir aku sudah sangat ahli dalam memegang senjata dan beladiri, kita disini sama-sama belajar. Kalau kamu yakin dengan yang kamu lakukan, aku juga makin semangat melatih nya."
"Makasih ya kak, karena sudah mau melatih Sky. Aku janji tidak akan pernah mengecewakan kak Valen, aku janji." Ucap Blue menatap penuh keyakinan pada Valencia, ia tidak akan berpikir untuk berhenti lagi dari yang sedang ia pelajari saat ini.
Valencia memeluk Blue, ia tersenyum karena saat ini hanya Blue yang ia punya. Walaupun hanya sebagai pelatih, ia tidak pernah menganggap Blue sebagai murid. Valencia menganggap Blue sebagai adiknya.
Selalu dukung othor bebu sayang, annyeong love...
Baca juga cerita bebu yang lain 😘
IG : @istimariellaahmad98
See you...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔🍾⃝𝚀ͩuᷞεͧεᷠnͣ
Ceritanya sangat bagus kak,
2022-11-29
0