"Kenapa rasanya sangat nyata? Sentuhan yang dingin itu...kenapa aku benar-benar seperti merasakannya secara nyata?" Ellena mengernyitkan matanya, bingung dengan suasana dirinya sendiri yang bangun tidur, tapi tubuhnya terasa kacau.
Ellena.
Aneh.
Ellena.
Tubuhku kenapa lelah ya? Aku pikir aku sudah tidur lama, tapi rasanya lemas
Ellena menocba meregangkan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu dia kembali menguap karena benar-benar merasa lelah.
Dia menatap langit dari balik jendela. Terlihat kalau matahari sudah mulia tinggi.
Ellena.
..............
Felisia
Ellena.
Ellena.
Ya kak?
"Dia adalah kakakku, umurnya 33 tahun terpaut jauh 10 tahun dariku."
Felisia
Apa kau bisa keluar, ambil uang di ATM?
Ellena.
Ya. Aku mau.
"Kebiasaan. Baru bangun tidur aku sudah langsung disuruh kakakku pergi ke ATM, ataupun disuruh beli hal lain. Yah...aku tidak menolaknya karena aku memang suka jalan-jalan." Batin Ellena.
Ellena.
Berapa kak?
Felisia
3 Juta.
Felisia
Ini Kartu ATM nya.
Setelah meninggalkan kartu di atas kasurnya Ellena, Felisia pun pergi begitu saja.
Setelah mengambil kartu ATM itu, Ellena langsung bersiap pergi?
Ellena.
Hah~
"Tapi aku rasanya lemas. Aku jadi heran, padahal malam tadi aku baik-baik saja, apa sebaiknya nanti aku pergi bertemu dengan Arven? Mungkin dengan bertemu dengan dia, energiku langsung penuh." Ellena pun tertawa cekikian.
"Arven...Arven... Dia adalah pria yang baik hati, tampan pula. Tapi sayangnya dia amnesia, jadi aku tidak begitu tahu latar belakagnya." Rungut Ellena, ketika mengingat pria yang sudah dia anggap sebagai pacarnya, sebenarnya adalah orang asing yang dia pungut dari hutan.
Comments
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
lanjutt semangat
2023-06-03
1