Ancaman

Orang yang menyelamatkannya adalah Ricardo. pria itu mengendongnya pergi meninggalkan hutan yang gelap dan luas itu.

Setelah tiba ke villa Ricardo mengobati luka pada kaki gadis itu, ia berjalan di dalam hutan tanpa alas kaki dan menyebabkan kedua kakinya penuh dengan luka-luka. Ricardo membalut perban ke kaki Mesly. sementara Mesly masih belum sadarkan diri.

"Mesly Elizabert, seharusnya kau merasa bahagia karena aku ingin menikahimu, tapi kau malah menolakku. dan lebih rela berlari ke dalam hutan yang dipenuhi dengan binatang buas. menikah denganku apa salahnya? aku bisa membantu beban keluargamu dan juga biaya sekolahmu. kau tidak perlu harus bekerja lagi dan hanya perlu hidup mewah denganku. tapi kau bersikeras menolak. jangan salahkan aku ketika aku mengunakan caraku untuk memaksamu menikah denganku," ucap Ricardo yang mengikat satu tangan Mesly pada tiang besi yang diatas kepalanya.

Keesokan harinya.

Mesly baru sadarkan diri dan membuka matanya, ia melihat sekeliling serasa tidak percaya bahwa dia kembali ke kamar yang membuatnya kehilangan kesuciannya itu. ia mendapati tangannya di ikat dan ingin melepaskan akan tetapi usahanya gagal karena ikatan pria itu cukup erat.

"Kenapa dia menemukan ku lagi? seharusnya aku mati dililit ular itu saja. aku lebih rela mati di dalam hutan itu dari pada harus jatuh ke tangannya," ucap Mesly yang berusaha ingin melepaskan ikatan kain yang begitu erat ditangannya itu.

Tidak lama lagi kemudian Ricardo kembali ke kamar sambil membawakan sarapan untuk Mesly.

Klek.

"Sudah bangun? makan dulu sarapannya. aku yakin kau pasti sudah lapar setelah berjuang semalaman," ujar Ricardo yang duduk ditepi kasur.

"Kenapa tidak membiarkan aku mati saja dihutan sana? kenapa harus membawaku ke sini?" teriak Mesly yang sangat membenci pria itu.

"Mesly, apa keuntunganmu menentangku? kau mau mati di dalam hutan sana? dan bagaimana dengan ayah dan ibumu yang sudah tua serta adikmu yang usianya baru tujuh belas tahun?"

"Bukan urusanmu!" bentak Mesly.

"Mesly, aku hanya ingin kau menjadi istriku dan kau begitu menolak sehingga mengabaikan orang tuamu, apakah kamu begitu egois?"

Plak...

Tamparan Mesly dengan tangan kirinya mengenai wajah Ricardo.

"Kau adalah pria brengs*k, kau menculikku dan menodaiku, dan ingin aku menikah denganmu. ini tidak mungkin...," bentak Mesly dengan kesal.

"Mesly, kalau kau tidak mau maka kau akan menyesal."

"Kalau menikah denganmu aku yang akan menyesal," ketus Mesly.

"Makan sarapanmu dulu!" ujar Ricardo yang memberikan roti yang bakar yang di lapisi daging dan sayur kepada Mesly.

"Pergi...," teriak Mesly dengan kesal dan menepis tangan pria itu sehingga roti yang ditangan Ricardo terlepas.

"Apa ini yang kau mau? menyiksa dirimu sendiri?" tanya Ricardo yang mulai kesal.

"Iya, aku lebih rela mati dari pada menikah denganmu yang menjijikan ini," ketus Mesly dengan nada kesal.

"Mesly Elizabert, jangan memancing emosiku!" bentak Ricardo yang menarik kaki Mesly dengan kuat dan melepaskan pakaian Mesly.

"Hentikan...! hentikan...! hentikan...!" teriakan Mesly yang berbaring di kasur.

"Mesly, tidak baiknya kau melawanku. kau hanya akan menjadi santapanku. apa kau tahu kalau aku sangat buas," ketus Ricardo yang menanggalkan pakaian Mesly dengan paksa dan melemparnya ke sembarang arah.

"Jangan...!" teriakan Mesly yang ketakutan.

Ricardo mencium bibir Mesly dengan buas, dan sambil meremas buah dada yang menonjol.

Mesly berusaha mengelak ciuman Ricardo akan tetapi wajahnya ditahan sehingga terpaksa membalas ciuman pria itu.

"Em...em...," erangan Mesly yang meneteskan air matanya.

Tidak lama kemudian Ricardo melepaskan semua pakaiannya dan melakukan penyatuan dengan gadis yang terbaring dengan kaki terbuka lebar di hadapannya itu.

"Aarrghh...," jeritan Mesly yang lagi-lagi merasakan gesekan keras dari pria itu yang sedang mengebu-ngebu hasratnya. ia harus menerima perlakuan pria itu dengan pasrah karena dirinya yang tidak sanggup melawan.

Gesekan demi gesekan di rasakan oleh Mesly yang lukanya belum sembuh, sementara Ricardo mengabaikan jeritan gadis itu dan melanjutkan gerakan maju mundur di atas tubuh mungil itu.

"Aarrghh...,"

"Hentikan...," teriakan mesly yang kesakitan, tangan kanannya meronta-ronta karena di ikat, sementara tangan kirinya mengenggam erat lengan Ricardo, kukunya panjang telah melukai lengan pria itu.

"Mesly Elizabert, dengarkan baik-baik! kau sudah tidak bisa kabur dariku. kau hanya bisa menikah denganku," ujar Ricardo dengan tegas dan bergerak semakin cepat dan mencapai puncak kenikmatan.

"Aku membencimu...," teriakan Mesly yang merasa hancur. dirinya lagi-lagi harus melayani pria bejat yang di depan matanya.

"Aku tidak peduli kalau kau membenciku, karena aku harus mendapatkan apa yang ku inginkan," jawab Ricardo yang mencium bibir Mesly sambil melakukan gesekan tanpa berhenti. Mesly mengelak ke samping, dan kemudian Ricardo mencium setiap sisi tubuh indah Mesly yang berada dibawahnya.

Ricardo melakukan selama satu jam dan akhirnya ia menghentikan gerakannya setelah dia merasa puas. Mesly yang harus menahan sakit ia pun kewalahan dan lemas, memejamkan mata dan memalingkan wajahnya ke samping. dirinya tidak ingin melihat pria itu yang masih menindih tubuhnya.

"Terima kasih, Mesly Elizabert. aku sangat puas dengan setiap lekuk tubuhmu dan aku sangat menikmatinya," ucap Ricardo yang mencium wajah cantik gadis itu yang sedang menangis.

"Tidak perlu menangis, kita akan segera menikah. cepat atau lambat tubuhmu ini tetap di serahkan padaku juga," ujar Ricardo.

"Apa lagi yang kau mau? kau sudah mendapatkannya, kapan kau baru membiarkan aku pergi?" tanya Mesly tanpa menoleh ke arah pria itu yang masih berada di atas tubuhnya.

"Aku ingin mencicipimu setiap malam, jadi mana mungkin aku akan melepaskanmu. oleh sebab itu aku ingin menikah denganmu walau kau menolak. aku tetap pada keputusanku" jawab Ricardo yang menghisap buah dada yang menonjol.

"Hentikan...," teriak Mesly yang mendorong tubuh Ricardo dengan tangan kirinya.

"Kau tidak bisa jauh dariku, apa kau tahu apa akibatnya kalau kau kabur lagi? keluargamu akan menjadi incaranku," kecam Ricardo.

"Persetan denganmu," ketus Mesly dengan kesal.

"Aku adalah Ricardo Alejandro yang akan mendapatkan apa saja yang ku mau, termasuk dirimu, Mesly. kau sudah ditakdirkan untukku. dan selamanya kau tidak akan bisa kabur lagi!" kata Ricardo dengan tegas.

"Kau adalah baj*ngan...," ketus Mesly yang menangis dengan terisak.

"Ayahmu bekerja sebagai pengantar makanan, dan ibumu berdagang di pasar. sementara adikmu masih sekolah. kalau saja aku bertindak maka ayah dan ibumu tidak akan bisa bekerja. atau pun aku menyuruh anggota ku menganggu ke dua orang tuamu dan juga adikmu itu," kata Ricardo dengan mengancam.

"Kenapa kau harus mengusikku? kenapa harus aku yang mendapatkan perlakuan ini darimu?" tangisan Mesly yang merasa kesal dan kecewa.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

apapun di lakukan

2023-12-18

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nafsu dan Obsesi..

2023-12-14

1

Xiaomi Redmi 4a

Xiaomi Redmi 4a

karena cinta dan nafsu mesly

2022-11-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!